Ilmu Ekonomi

Industri

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025


Industri adalah suatu bidang atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pengolahan/pembuatan bahan baku atau pembuatan barang jadi di pabrik dengan menggunakan keterampilan dan tenaga kerja(bahasa Inggrisindustrious) dan penggunaan alat-alat dibidang pengolahan hasil bumi, dan distribusinya sebagai kegiatan utama. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanianperkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomibudaya, dan politik. Industri merupakan bagian dari proses produksi dan kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan perindustrian.[1]

Industri dapat juga diartikan kumpulan berbagai perusahaan yang menawarkan produk yang sama. Dengan kata lain, masing-masing produk saling mensubstitusi satu sama lain karena perusahaan menggunakan input yang sama dan menghadapi lebih kurang sekelompok pemasok dan pembeli yang sama juga.

Jenis industri[sunting | sunting sumber]

Bidang industri dibedakan menjadi dua, yaitu industri barang dan industri jasa. Industri barang merupakan usaha mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Kegiatan industri ini menghasilkan berbagai jenis barang, seperti pakaian, sepatu, mobil, sepeda motor, pupuk, dan obat-obatan. Sementara itu, industri jasa merupakan kegiatan ekonomi yang dengan cara memberikan pelayanan jasa. Contohnya: jasa transportasiseperti angkutan buskereta apipenerbangan, dan pelayaran. Perusahaan jasa ada juga yang membantu proses produksi. Contohnya, jasa bank dan pergudangan. Pelayanan jasa ada yang langsung ditujukan kepada para konsumen. Contohnya asuransikesehatanpenjahit, pengacara, salon kecantikan, dan tukang cukur.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Industri berawal dari pekerjaan tukang atau juru. Sesudah mata pencaharian hidup berpindah-pindah sebagai pemetik hasil bumi, pemburu, dan nelayan pada zaman purba, manusia tinggal menetap, membangun rumah, dan mengolah tanah dengan bertani, dan berkebun serta beternak. Kebutuhan mereka berkembang misalnya untuk mendapatkan alat pemetik hasil bumi, alat berburu, alat menangkap ikan, alat bertani, berkebun, alat untuk menambang sesuatu, bahkan alat untuk berperang serta alat-alat rumah tangga. Para tukang, dan juru timbul sebagai sumber alat-alat, dan barang-barang yang diperlukan itu. Dari situ mulailah berkembang kerajinan, dan pertukangan yang menghasilkan barang-barang kebutuhan. Untuk menjadi pengrajin, dan tukang yang baik diadakan pola pendidikan magang, dan untuk menjaga mutu hasil kerajinan, dan pertukangan di Eropa dibentuk berbagai gilda (perhimpunan tukang, dan juru sebagai cikal bakal berbagai asosiasi sekarang).

Pertambangan besi, dan baja mengalami kemajuan pesat pada abad pertengahan. Selanjutnya pertambangan bahan bakar seperti batu bara, minyak bumi, dan gas maju pesat pula. Kedua hal itu memacu kemajuan teknologi permesinan, dimulai dengan penemuan mesin uap yang selanjutnya membuka jalan pada pembuatan, dan perdagangan barang secara besar-besaran, dan massal pada akhir abad 18, dan awal abad 19. Mulanya timbul pabrik-pabrik tekstil (Lille, dan Manchester) dan kereta api, lalu industri baja (Essen) dan galangan kapal, pabrik mobil (Detroit), pabrik alumunium. Dari kebutuhan akan pewarnaan dalam pabrik-pabrik tekstil berkembang industri kimia, dan farmasi. Terjadilah Revolusi Industri.

Sejak itu gelombang industrialisasi berupa pendirian pabrik-pabrik produksi barang secara massal, pemanfaatan tenaga buruh, dengan cepat melanda seluruh dunia, berbenturan dengan upaya tradisional di bidang pertanian (agrikultur). Sejak itu timbul berbagai penggolongan ragam industri.

Deskripsi[sunting | sunting sumber]

Kebanyakan orang mengasumsikan bahwa industri hanyalah kegiatan ekonomi manusia yang mengolah bahan baku/ bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau bahan jadi. Padahal pengertian industri sangatlah luas, proses industri ini meliputi semua kegiatan manusia dalam suatu bidang tertentu yang sifatnya produktif dan komersial. Kata industri berasal dari bahasa Francis kuno yaitu "industrie" yang berarti aktivitas, tetapi kata tersebut dasarnya berasal dari bahasa latin yaitu "Industria" yang memiliki arti kerajinan dan aktivitas.

Dalam arti luas industri adalah suatu bidang yang bersifat komersial yang menggunakan keterampilan kerja serta teknologi untuk menghasilkan suatu produk dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Produk industri tidak hanya berupa barang (manufaktur) tetapi juga dalam bentuk jasa (pelayanan), contoh hasil produksi dalam bentuk jasa seperti misalnya perbankan, asuransi, transportasi, jasa pengiriman barang dan sebagainya.

Suatu Industri identik dengan tempat dimana berlangsungnya suatu perindustrian yaitu pabrik, dalam arti luas pabrik adalah tempat manusia, mesin atau teknologi, material, energi, modal dan sumberdaya dikelola bersama-sama dalam suatu sistem produksi dengan tujuan menghasilkan suatu produk dan jasa yang efektif, efisien dan aman yang siap digunakan oleh masyarakat umum maupun dapat diolah lebih lanjut untuk menghasilkan jenis produk yang lainnya. Pabrik identik dengan pengolahan bahan baku dan menghasilkan produk jadi dalam bentuk barang.

Industri jasa adalah (Service Industries) adalah industri yang bergerak dalam bidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani maupun menunjang aktivitas industri yang lain serta dapat juga memberikan pelayanan langsung terhadap masyarakat (kosumen). Industri jenis ini biasanya melakukan aktivitas di dalam suatu gedung (perkantoran).

Industri manufaktur dan jasa[sunting | sunting sumber]

Istilah manufaktur berasal dari dua kata bahasa latin, yaitu manus dan factus yang berarti manus adalah tangan dan factus adalah mengerjakan. Jadi manufaktur artinya mengerjakan dengan tangan atau proses pembuatan produk yang dikerjakan dengan tangan. Pengertian manufaktur sekarang adalah proses pembuatan produk dengan bantuan mesin dan pengontrolan bahkan dikerjakan secara automatis penuh, tetapi tetap melalui pengawasan secara manual. Contoh industri Manufaktur, yaitu: Industri semen, obat-obatan, otomotif, elektronika, pakaian, makanan & minuman, tekstil, sepatu, barang keperluan rumah tangga, dan lain lain.

Industri pelayanan/jasa yaitu industri yang bergerak dibidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani dan menunjang aktivitas industri yang lain maupun langsung memberikan pelayanan/jasa kepada konsumen. Contoh Industri Jasa, yaitu: Asuransi, Bursa efek, Perbankan, Transportasi, Pendidikan, Perdagangan, Perawatan kesehatan, Telekomunikasi, dan lain lain.

Perbedaan industri manufaktur dan industri jasa[sunting | sunting sumber]

Perbedaan dasar antara industri manufaktur dan industri jasa seperti berikut:

  • Industri manufaktur memiliki kemungkinan yang kecil dalam hal kontak langsung dengan konsumen karena aktivitas industri tersebut lebih banyak dilakukan dalam suatu pabrik sedangkan industri jasa memiliki pegawai khusus yang bertugas untuk melayani para konsumen.
  • Industri manufaktur merupakan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi sehingga dapat digunakan oleh para konsumen dan masyarakat umum, sedangkan industri jasa yang menyediakan pelayanan jasa kepada konsumen yang membutuhkan.
  • Produk dari industri manufaktur bersifat tahan lama dan bersifat fisik (memiliki wujud) sedangkan industri jasa tidak berwujud.
  • Hasil keluaran (produk) dari industri manufaktur dapat disimpan dengan jangka waktu tertentu sedangkan hasil dari industri jasa hanya dapat dinikmati.
  • Jangka waktu kerja industri manufaktur relatif lebih lama jika dibandingkan dengan industri jasa.

Industri dan prinsip ekonomi[sunting | sunting sumber]

Prinsip ekonomi adalah panduan dalam kegiatan ekonomi untuk mencapai perbandingan rasional antara pengorbanan yang dikeluarkan dan hasil yang diperoleh. atau Prinsip ekonomi dapat juga diartikan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin.

Ekonomi merupakan sebagian ilmu sosial yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi mengenai barang dan jasa. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani dari kata oikos yang berarti keluarga, rumah, tangga dan nomos yang berarti peraturan, aturan, hukum.

Prinsip ekonomi memberi kita keuntungan yang pertama adalah dapat memaksimalkan keuntungan dimana mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya, keuntungan kedua adalah meminimalkan kerugian dimana dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Prinsip ekonomi berlaku dalam tiga kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.

Prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi

Dalam kegiatan produksi adalah dasar dalam menghasilkan barang dan jasa sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi dan pengorbanan tertentu.Contoh Penerapannya - Contoh-contoh penerapan prinsip ekonomi pada kegiatan produksi

  • Mendirikan tempat usaha dekat dengan bahan baku, tenaga kerja atau daerah pemasaran
  • Menggunakan tenaga kerja yang terampil
  • Memakai bahan baku yang berkualitas terbaik, namun dengan harga paling murah
  • Memakai sumber daya misalnya modal, tenaga kerja, dan waktu se-efisien mungkin.
  • Memakai mesin modern dengan produktivitas yang tinggi namun dengan biaya yang rendah
  • Menentukan harga jual yang menguntungkan
  • Menentukan barang dan jasa yang akan dihasilkan

Prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi

Dalam kegiatan distribusi adalah penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Contoh Penerapan - Contoh-contoh penerapan prinsip ekonomi berdasarkan kegiatan distribusi

  • Meningkatkan kualitas pelayanan
  • Penyaluran barang yang tepat waktu
  • Memakai sarana distribusi yang dengan harga murah
  • Membeli barang dari produsen secara langsung
  • Menyediakan barang dan jasa yang populer bagi konsumen
  • Membeli barang di produsen yang tepat
  • Menentukan lokasi perusahaan yang berada di antara produsen dan konsumen

Prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi

Dalam kegiatan konsumsi adalah upaya dalam memperoleh kepuasan sebesar-besarnya dari suatu barang atau jasa dengan pengorbanan dan penggunaan anggaran tertentu. Contoh-contoh penerapan prinsip ekonomi berdasarkan kegiatan konsumsi

  • Membeli barang yang berkualitas
  • Membeli barang dengan harga terjangkau atau murah
  • Membuat daftar barang yang dibutuhkan
  • Memilih barang sebelum membelinya
  • Mengadakan tawar menawar sebelum membeli barang
  • Mampu mengendalikan pengeluaran dengan memperhatikan pendapatan kita

Tujuan prinsip ekonomi

Tujuan melakukan tindakan menurut prinsip ekonomi adalah sebagai berikut

  • Mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin
  • Memperkecil adanya kerugian akibat dari kesalahan-kesalahan tertentu
  • Mencegah terjadinya konsumsi yang boros
  • Mempergunakan kemampuan dan modal yang dimiliki

Ciri-Ciri orang yang menerapkan prinsip ekonomi

  • Bertindak rasional, artinya seseorang yang melakukan kegiatan atau tindakan selalu dengan akan yang sehat bukan berdasarkan dari emosi dan hawa nafsu
  • Bertindak ekonomis, artinya seseorang melakukan kegiatan ekonomi dengan segala perhitungan yang cermat dan perencanaan yang matang
  • Bertindak hemat, artinya seseorang melakukan kegiatan ekonomi dapat menghindari pemborosan dengan membeli kebutuhan sesuai dengan yang dibutuhkan
  • Membuat skala prioritas, artinya seseorang memenuhi kebutuhan dengan membuat urutan kebutuhan menurut tingkat kepentingannya dari yang mendesak sampai yang dapat ditunda-tunda
  • Bertindak dengan memakai prinsip cost and benefit atau untung dan rugi yang artinya seseorang dalam melakukan kegiatan selalu memperhitungkan biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima dari kegiatan yang dilakukannya.

Industri dan kebutuhan barang[sunting | sunting sumber]

Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dengan demikian, industri merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat.

Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan perindustrian. Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah.

Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara penggolongan atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan. Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga turut menentukan keanekaragaman industri negara tersebut, semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin beranekaragam jenis industrinya.

Istilah industrialisasi secara ekonomi juga diartikan sebagai himpunan perusahaan-perusahaan sejenis dimana kata industri dirangkai dengan kata yang menerangkan jenis industrinya. Misalnya, industri obat-obatan, industri garmen, industri perkayuan, dan sebagainya

Cabang-cabang industri[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah berbagai industri yang ada di Indonesia:

  • Makanan, dan minuman
  • Tembakau
  • Tekstil
  • Pakaian jadi
  • Kulit, dan barang dari kulit
  • Kayu, barang dari kayu, dan anyaman
  • Kertas, dan barang dari kertas
  • Penerbitan, percetakan, dan reproduksi
  • Batu bara, minyak, dan gas bumi, dan bahan bakar dari nuklir
  • Kimia, dan barang-barang dari bahan kimia
  • Karet, dan barang-barang dari plastik
  • Barang galian bukan logam
  • Logam dasar
  • Barang-barang dari logam, dan peralatannya
  • Mesin, dan perlengkapannya
  • Peralatan kantor, akuntansi, dan pengolahan data
  • Mesin listrik lainnya, dan perlengkapannya
  • Radio, televisi, dan peralatan komunikasi
  • Peralatan kedokteran, alat ukur, navigasi, optik, dan jam
  • Kendaraan bermotor
  • Alat angkutan lainnya
  • Furniture, dan industri pengolahan lainnya

Klasifikasi[sunting | sunting sumber]

Lihat pula: Kategori:Klasifikasi Industri

Klasifikasi berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Indonesia No.19/M/I/1986, industri dibedakan menjadi:[2]

  1. Industri kimia dasar: misalnya industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
  2. Industri mesin, dan logam dasar: misalnya industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
  3. Industri kecil: industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll
  4. Aneka industri: industri pakaian, industri makanan, dan minuman, dan lain-lain.

Klasifikasi berdasarkan tempat bahan baku[sunting | sunting sumber]

  1. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh: pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
  2. Industri nonekstaktif, yaitu industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
  3. Industri fasilitatif, yaitu industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh: Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.

Jenis industri berdasarkan modal[sunting | sunting sumber]

  1. Industri padat modal, yaitu industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya.
  2. Industri padat karya, yaitu industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.

Jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerja[sunting | sunting sumber]

  1. Industri rumah tangga, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
  2. Industri kecil, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
  3. Industri sedang atau industri menengah, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.
  4. Industri besar, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.

Penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi[sunting | sunting sumber]

  1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
  2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja (labour oriented industry), aAdalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif, dan efisien.
  3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry), yaitu jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.
  4. Industri yang tidak terkait oleh persyaratan yang lain, yaitu industri yang didirikan tidak terkait oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: Industri elektronik, Industri otomotif, dan industri transportasi.

Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi[sunting | sunting sumber]

  1. Industri Hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: Industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.
  2. Industri Hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen, misalnya: Industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.

Jenis industri berdasarkan produktivitas perorangan[sunting | sunting sumber]

Pada level atas, industri sering kali dibagi menjadi tiga bagian, yaitu primer (ekstraktif), sekunder (manufaktur), dan tersier (jasa). Beberapa penulis menambahkan sektor kuarterner (pengetahuan) atau bahkan sektor kuinari (kultur, dan penelitian). Seiring berjalannya waktu, perpecahan industri masyarakat pada masing-masing sektor mengalami perubahan.

  1. Industri primer, adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu. Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
  2. Industri sekunder, adalah industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya pemintalan benang sutra, komponen elektronik, daging kaleng, dan sebagainya.
  3. Industri tersier, adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
  4. Industri kuarterner, adalah industri yang mencakup penelitian pengetahuan, dan teknologi serta berbagai tugas berlevel tinggi lainnya. Misalnya adalah para peneliti, dokter, dan pengacara.
  5. Industri kuinari, beberapa menganggapnya sebagai salah satu cabang sektor kuarterner yang meliputi level tertinggi pengambilan keputusan dalam masyarakat atau ekonomi. Sektor ini meliputi eksekutif atau pegawai resmi dalam bidang pemerintahan, pengetahuan, universitas, non-profit, kesehatan, kultur, dan media.

 

Sumber Artikel : 

Selengkapnya
Industri

Safety

Keselamatan dan kesehatan kerja: Definisi, Sejarah dan Bahaya di Tempat Kerja

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 18 Februari 2025


Keselamatan dan kesehatan kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) atau kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang multidisiplin yang berkaitan dengan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan orang di tempat kerja (yaitu, saat melakukan tugas-tugas yang disyaratkan oleh pekerjaan seseorang). K3 terkait dengan bidang kedokteran kerja dan higiene kerja[a] dan selaras dengan inisiatif promosi kesehatan di tempat kerja. K3 juga melindungi semua masyarakat umum yang mungkin terpengaruh oleh lingkungan kerja.

Menurut perkiraan resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa, WHO/ILO Joint Estimate of the Work-related Burden of Disease and Injury, hampir 2 juta orang meninggal setiap tahun karena terpapar faktor risiko pekerjaan. Secara global, lebih dari 2,78 juta orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan atau penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan, yang berarti satu orang meninggal setiap lima belas detik. Terdapat tambahan 374 juta cedera terkait pekerjaan yang tidak fatal setiap tahunnya. Diperkirakan bahwa beban ekonomi akibat kecelakaan dan kematian yang berhubungan dengan pekerjaan hampir mencapai empat persen dari produk domestik bruto global setiap tahunnya. Kerugian yang ditimbulkan dari kesulitan ini sangat besar.

Di yurisdiksi hukum umum, pengusaha memiliki kewajiban hukum umum (juga disebut kewajiban untuk berhati-hati) untuk menjaga keselamatan karyawan mereka secara wajar. Selain itu, undang-undang dapat membebankan kewajiban umum lainnya, memperkenalkan kewajiban khusus, dan membentuk badan pemerintah yang memiliki wewenang untuk mengatur masalah keselamatan kerja. Rinciannya berbeda-beda di setiap yurisdiksi.Pencegahan insiden di tempat kerja dan penyakit akibat kerja ditangani melalui penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja di tingkat perusahaan.

Definisi

Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memiliki definisi yang sama mengenai kesehatan kerja.[b] Definisi ini pertama kali diadopsi oleh Komite Bersama ILO/WHO untuk Kesehatan Kerja pada sesi pertamanya di tahun 1950:

Kesehatan kerja harus bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara tingkat kesejahteraan fisik, mental dan sosial pekerja di semua pekerjaan; pencegahan di antara para pekerja terhadap gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi kerja mereka; perlindungan pekerja dalam pekerjaan mereka dari risiko yang diakibatkan oleh faktor-faktor yang merugikan kesehatan; penempatan dan pemeliharaan pekerja di lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kemampuan fisiologis dan psikologisnya, dan; ringkasnya: penyesuaian pekerjaan dengan manusia dan setiap manusia dengan pekerjaannya.

Fokus utama dalam kesehatan kerja adalah pada tiga tujuan yang berbeda: (i) pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pekerja dan kapasitas kerja; (ii) peningkatan lingkungan kerja dan pekerjaan agar kondusif bagi keselamatan dan kesehatan dan (iii) pengembangan organisasi kerja dan budaya kerja ke arah yang mendukung kesehatan dan keselamatan di tempat kerja dan dengan melakukan hal tersebut juga mempromosikan iklim sosial yang positif dan kelancaran operasi dan dapat meningkatkan produktivitas usaha. Konsep budaya kerja dalam konteks ini dimaksudkan sebagai cerminan dari sistem nilai yang dianut oleh perusahaan yang bersangkutan. Budaya seperti itu tercermin dalam praktiknya dalam sistem manajerial, kebijakan personalia, prinsip-prinsip partisipasi, kebijakan pelatihan, dan manajemen kualitas perusahaan.


Definisi alternatif untuk kesehatan kerja yang diberikan oleh WHO adalah: "kesehatan kerja berhubungan dengan semua aspek kesehatan dan keselamatan di tempat kerja dan memiliki fokus yang kuat pada pencegahan utama bahaya."Ungkapan "kesehatan kerja", seperti yang awalnya diadopsi oleh WHO dan ILO, mengacu pada efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang merugikan. Belakangan ini, ungkapan "keselamatan dan kesehatan kerja" dan "kesehatan dan keselamatan kerja" mulai digunakan (dan juga telah diadopsi dalam karya-karya ILO),berdasarkan pemahaman umum bahwa kesehatan kerja merujuk pada bahaya yang terkait dengan penyakit dan efek jangka panjang, sementara bahaya keselamatan kerja adalah bahaya yang terkait dengan kecelakaan kerja yang menyebabkan cedera dan kondisi parah yang tiba-tiba.

Sejarah

Penelitian dan regulasi keselamatan dan kesehatan kerja merupakan fenomena yang relatif baru. Ketika gerakan buruh muncul sebagai tanggapan atas kekhawatiran pekerja setelah revolusi industri, keselamatan dan kesehatan pekerja mulai dipertimbangkan sebagai masalah yang berhubungan dengan ketenagakerjaan.

Permulaan

Karya-karya tertulis tentang penyakit akibat kerja mulai muncul pada akhir abad ke-15, ketika permintaan akan emas dan perak meningkat karena peningkatan perdagangan dan besi, tembaga, dan timah juga diminati oleh pasar senjata api yang baru lahir. Penambangan yang lebih dalam menjadi hal yang umum dilakukan sebagai konsekuensinya. Pada tahun 1473, Ulrich Ellenbog, seorang dokter Jerman, menulis risalah singkat berjudul On the Poisonous Wicked Fumes and Smokes, yang berfokus pada asap batu bara, asam nitrat, timbal, dan merkuri yang ditemui oleh pekerja logam dan pandai emas. Pada tahun 1587, Paracelsus (1493-1541) menerbitkan karya pertama tentang penyakit pekerja tambang dan peleburan. Di dalamnya, ia memberikan penjelasan tentang "penyakit paru-paru" para pekerja tambang. Pada tahun 1526, karya Georgius Agricola (1494-1553), De re metallica, sebuah risalah tentang metalurgi, menggambarkan kecelakaan dan penyakit yang lazim terjadi di kalangan pekerja tambang dan merekomendasikan praktik-praktik untuk mencegahnya. Seperti Paracelsus, Agricola menyebutkan debu yang "menggerogoti paru-paru, dan merusak konsumsi."

Benih-benih intervensi negara untuk memperbaiki penyakit sosial ditaburkan pada masa pemerintahan Elizabeth I melalui Undang-Undang Kemiskinan, yang berawal dari upaya untuk meringankan kesulitan yang timbul akibat kemiskinan yang meluas. Meskipun mungkin lebih berkaitan dengan kebutuhan untuk mengatasi keresahan daripada motivasi moral, namun undang-undang ini sangat penting dalam mengalihkan tanggung jawab untuk membantu mereka yang membutuhkan dari tangan swasta ke negara.

Pada tahun 1713, Bernardino Ramazzini (1633-1714), yang sering digambarkan sebagai bapak kedokteran kerja dan pendahulu kesehatan kerja, menerbitkan De morbis artificum diatriba (Disertasi tentang Penyakit Pekerja), yang menguraikan bahaya kesehatan akibat bahan kimia, debu, logam, gerakan berulang atau keras, postur tubuh yang aneh, dan agen penyebab penyakit lainnya yang ditemui oleh pekerja di lebih dari lima puluh pekerjaan. Ini adalah presentasi pertama yang mencakup luas tentang penyakit akibat kerja.Percivall Pott (1714-1788), seorang ahli bedah Inggris, mendeskripsikan kanker pada penyapu cerobong asap (chimney sweep carcinoma), yang merupakan pengakuan pertama atas kanker akibat kerja dalam sejarah.

Revolusi Industri di Inggris

Inggris adalah negara pertama yang melakukan industrialisasi. Segera muncul bukti-bukti yang mengejutkan tentang bahaya fisik dan moral yang serius yang diderita oleh anak-anak dan remaja di pabrik-pabrik tekstil kapas, sebagai akibat dari eksploitasi tenaga kerja murah dalam sistem pabrik. Menanggapi seruan untuk tindakan perbaikan dari para dermawan dan beberapa pengusaha yang lebih tercerahkan, pada tahun 1802 Sir Robert Peel, yang juga merupakan pemilik pabrik, memperkenalkan sebuah rancangan undang-undang ke parlemen dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi mereka. Hal ini kemudian melahirkan Health and Morals of Apprentices Act 1802, yang secara umum diyakini sebagai upaya pertama untuk mengatur kondisi kerja di Inggris. Undang-undang ini hanya berlaku untuk pabrik tekstil kapas dan mengharuskan pengusaha untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tempat kerja dengan mencuci dua kali setahun dengan kapur, memastikan ada cukup jendela untuk memasukkan udara segar, dan menyediakan "pekerja magang" (yaitu, pekerja miskin dan yatim piatu) dengan pakaian yang "cukup dan sesuai" dan akomodasi untuk tidur. Itu adalah Undang-Undang Pabrik pertama di abad ke-19.

Charles Thackrah (1795-1833), pelopor lain dalam bidang kedokteran kerja, menulis sebuah laporan tentang Keadaan Anak-anak yang Dipekerjakan di Pabrik Kapas, yang dikirim ke Parlemen pada tahun 1818. Thackrah menyadari adanya masalah ketidaksetaraan kesehatan di tempat kerja, dengan manufaktur di kota-kota yang menyebabkan angka kematian yang lebih tinggi daripada pertanian.

Undang-undang tahun 1833 menciptakan Inspektorat Pabrik profesional yang berdedikasi. Tugas awal Inspektorat adalah mengawasi pembatasan jam kerja di industri tekstil bagi anak-anak dan remaja (diperkenalkan untuk mencegah kerja berlebihan yang kronis, yang diidentifikasi secara langsung menyebabkan penyakit dan perubahan bentuk tubuh, dan secara tidak langsung menyebabkan tingkat kecelakaan yang tinggi).

Pada tahun 1840, sebuah Komisi Kerajaan mempublikasikan temuannya tentang kondisi pekerja industri pertambangan yang mendokumentasikan lingkungan yang sangat berbahaya di mana mereka harus bekerja dan frekuensi kecelakaan yang tinggi. Komisi ini memicu kemarahan publik yang kemudian menghasilkan Undang-Undang Pertambangan dan Penggalian tahun 1842. Undang-undang ini membentuk inspektorat untuk tambang dan koleri yang menghasilkan banyak penuntutan dan peningkatan keselamatan, dan pada tahun 1850, para inspektur dapat memasuki dan memeriksa tempat sesuai dengan kebijaksanaan mereka.

Atas desakan dari Inspektorat Pabrik, sebuah undang-undang lebih lanjut pada tahun 1844 yang memberikan pembatasan serupa pada jam kerja untuk perempuan di industri tekstil memperkenalkan persyaratan untuk menjaga mesin (tetapi hanya di industri tekstil, dan hanya di area yang dapat diakses oleh perempuan atau anak-anak). Undang-undang yang terakhir ini merupakan langkah pertama yang mengambil langkah signifikan untuk meningkatkan keselamatan pekerja, karena undang-undang sebelumnya hanya berfokus pada aspek kesehatan.

Laporan kematian sepuluh tahunan pertama dari Panitera Jenderal Inggris dikeluarkan pada tahun 1851. Kematian dikategorikan berdasarkan kelas sosial, dengan kelas I untuk para profesional dan eksekutif dan kelas V untuk pekerja tidak terampil. Laporan tersebut menunjukkan bahwa angka kematian meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah kelas. 

Bahaya di Tempat Kerja

Berbagai macam bahaya di tempat kerja dapat merusak kesehatan dan keselamatan orang-orang di tempat kerja. Hal ini termasuk namun tidak terbatas pada, "bahan kimia, agen biologis, faktor fisik, kondisi ergonomis yang merugikan, alergen, jaringan risiko keselamatan yang kompleks," serta berbagai faktor risiko psikososial. Alat pelindung diri dapat membantu melindungi dari berbagai bahaya ini. Sebuah studi penting yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan Organisasi Perburuhan Internasional menemukan bahwa paparan jam kerja yang panjang merupakan faktor risiko pekerjaan dengan beban penyakit terbesar, yaitu sekitar 745.000 kematian akibat penyakit jantung koroner dan stroke pada tahun 2016. Hal ini menjadikan kerja berlebihan sebagai faktor risiko kesehatan kerja yang paling utama secara global.

Bahaya fisik mempengaruhi banyak orang di tempat kerja. Gangguan pendengaran akibat kerja adalah cedera terkait pekerjaan yang paling umum terjadi di Amerika Serikat, dengan 22 juta pekerja terpapar pada tingkat kebisingan kerja yang berbahaya di tempat kerja dan sekitar $242 juta dihabiskan setiap tahun untuk kompensasi pekerja atas kecacatan akibat gangguan pendengaran. Jatuh juga merupakan penyebab umum cedera dan kematian akibat kerja, terutama di bidang konstruksi, ekstraksi, transportasi, perawatan kesehatan, serta pembersihan dan pemeliharaan gedung. Mesin memiliki bagian yang bergerak, ujung yang tajam, permukaan yang panas, dan bahaya lain yang berpotensi menghancurkan, membakar, memotong, menggores, menusuk, atau menabrak atau melukai pekerja jika digunakan secara tidak aman.

Bahaya biologis (biohazards) termasuk mikroorganisme menular seperti virus, bakteri dan racun yang dihasilkan oleh organisme tersebut seperti antraks. Bahaya biologis mempengaruhi pekerja di banyak industri; influenza, misalnya, mempengaruhi populasi pekerja yang luas. Pekerja di luar ruangan, termasuk petani, penata taman, dan pekerja konstruksi, berisiko terpapar berbagai bahaya biologis, termasuk gigitan dan sengatan hewan, urushiol dari tanaman beracun, dan penyakit yang ditularkan melalui hewan seperti virus West Nile dan penyakit Lyme. Petugas kesehatan, termasuk petugas kesehatan hewan, berisiko terpapar patogen yang ditularkan melalui darah dan berbagai penyakit menular, terutama yang baru muncul.

Bahan kimia berbahaya dapat menimbulkan bahaya kimiawi di tempat kerja. Ada banyak klasifikasi bahan kimia berbahaya, termasuk neurotoksin, agen kekebalan tubuh, agen dermatologis, karsinogen, racun reproduksi, racun sistemik, asma, agen pneumokoniotik, dan pemeka. Pihak berwenang seperti badan pengawas menetapkan batas paparan kerja untuk mengurangi risiko bahaya kimia. Investigasi internasional sedang berlangsung untuk mengetahui dampak kesehatan dari campuran bahan kimia, mengingat bahwa racun dapat berinteraksi secara sinergis dan bukan hanya secara aditif. Sebagai contoh, ada beberapa bukti bahwa bahan kimia tertentu berbahaya pada tingkat rendah ketika dicampur dengan satu atau lebih bahan kimia lainnya. Efek sinergis seperti itu mungkin sangat penting dalam menyebabkan kanker. Selain itu, beberapa zat (seperti logam berat dan organohalogen) dapat terakumulasi di dalam tubuh dari waktu ke waktu, sehingga memungkinkan paparan harian yang kecil dan bertahap pada akhirnya akan meningkat menjadi tingkat yang berbahaya tanpa peringatan yang jelas.

Bahaya psikososial mencakup risiko terhadap kesejahteraan mental dan emosional pekerja, seperti perasaan tidak aman dalam bekerja, jam kerja yang panjang, dan keseimbangan kehidupan kerja yang buruk.[43] Pelecehan psikologis telah ditemukan terjadi di tempat kerja sebagaimana dibuktikan oleh penelitian sebelumnya. Sebuah studi oleh Gary Namie tentang pelecehan emosional di tempat kerja menemukan bahwa 31% wanita dan 21% pria yang melaporkan pelecehan emosional di tempat kerja menunjukkan tiga gejala utama gangguan stres pascatrauma (kewaspadaan tinggi, citra yang mengganggu, dan perilaku menghindar). pelecehan seksual adalah bahaya serius yang dapat ditemukan di tempat kerja.

Berdasarkan Industri

Risiko kesehatan dan keselamatan kerja berbeda-beda menurut sektor dan industri. Misalnya pekerja bangunan berisiko terjatuh dan nelayan berisiko tenggelam. Amerika Serikat Biro Statistik Tenaga Kerja mencantumkan perikanan, penerbangan, kayu, metalurgi, pertanian, pertambangan dan transportasi sebagai industri paling berbahaya bagi pekerja. Masalah psikologis, seperti kekerasan di tempat kerja, lebih sering terjadi pada pekerjaan tertentu, seperti petugas kesehatan, polisi, sipir penjara, dan guru.

Konstruksi

Konstruksi adalah salah satu pekerjaan paling berbahaya di dunia, dengan jumlah kematian terkait pekerjaan yang lebih banyak dibandingkan wilayah lain di Amerika Serikat dan Uni Eropa. Pada tahun 2009, tingkat kecelakaan kerja di kalangan pekerja konstruksi di Amerika Serikat hampir tiga kali lipat dibandingkan seluruh pekerja. Jatuh adalah penyebab utama cedera fatal dan non-fatal di kalangan pekerja konstruksi. Peralatan keselamatan yang tepat, seperti tali dan pembatas keselamatan, serta prosedur seperti tangga dan inspeksi lokasi dapat mengurangi risiko cedera terkait pekerjaan di industri konstruksi. Karena kecelakaan dapat mempengaruhi pekerja dan manajemen, penting untuk memastikan kesehatan dan keselamatan pekerja dan mengikuti persyaratan konstruksi HSE. Peraturan kesehatan dan keselamatan di industri konstruksi mencakup banyak undang-undang dan peraturan. Misalnya, peran Koordinator Manajemen Proyek Konstruksi (CDM) bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan di lokasi.

Suplemen Kesehatan Kerja Survei Kesehatan Nasional (NHIS-OHS) tahun 2010 menyatakan: Masalah manajemen dan manifestasi psikologis dan kimia/fisik . kondisi di tempat kerja dapat meningkatkan masalah kesehatan tertentu. Dari seluruh pekerja manufaktur AS, 44% memiliki kontrak permanen (tidak termasuk pekerja penuh waktu), dibandingkan dengan 19% dari seluruh pekerja AS, 15% dalam posisi sementara, dan 7% dari seluruh pekerja AS. pekerja terampil, 55% pengalaman. Ketidakamanan kerja menyumbang 32% dari seluruh pekerja di Amerika Serikat. Kerentanan terhadap bahaya fisik dan kimia sangat tinggi di sektor konstruksi. Di antara pekerja yang tidak merokok, 24% pekerja konstruksi terpapar asap rokok, namun hanya 10% dari seluruh pekerja di Amerika Serikat yang terpapar asap rokok. Bahaya fisik dan kimia lainnya yang umum terjadi di industri konstruksi mencakup banyak aktivitas di luar ruangan (73%) dan paparan asap, gas, debu, atau asap (51%).

Pertanian

Pekerja pertanian berisiko mengalami cedera terkait pekerjaan, kanker, gangguan pendengaran, penyakit kulit, dan bahkan beberapa jenis kanker yang terkait dengan paparan sinar matahari jangka panjang dan penyalahgunaan zat. Di peternakan industri, banyak cedera yang disebabkan oleh penggunaan mesin pertanian. Penyebab utama cedera fatal di pertanian Amerika adalah traktor terguling. Hal ini dapat dihindari dengan menggunakan struktur pelindung terguling yang mengurangi risiko cedera jika traktor terguling. Pestisida dan bahan kimia lain yang digunakan di bidang pertanian dapat berdampak negatif terhadap kesehatan pekerja, dan pekerja yang terpapar pestisida dapat menderita penyakit atau cacat lahir. Pertanian, sebuah industri yang melibatkan keluarga, termasuk anak-anak, merupakan penyebab umum cedera dan penyakit akibat kerja di kalangan pekerja muda. Penyebab umum cedera fatal di kalangan pekerja pertanian muda adalah tenggelam dan kecelakaan dengan mesin dan kendaraan bermotor.

NHIS-OHS 2010 menunjukkan serangkaian paparan pekerjaan yang akan terjadi di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. ini meningkat. Untuk kesehatan Anda Para pekerja ini bekerja berjam-jam. Di antara pekerja di sektor ini, proporsi yang bekerja lebih dari 48 jam seminggu adalah 37%, proporsi yang bekerja lebih dari 60 jam seminggu adalah 24%. 85% dari seluruh pekerja di industri ini bekerja di luar negeri secara rutin, dibandingkan dengan 25% dari seluruh pekerja di Amerika Serikat. Selain itu, 53% pekerja di AS sering terpapar kabut, udara, debu, atau asap, dibandingkan dengan 25% pekerja.

Sektor Jasa

Ada banyak tempat kerja di sektor jasa, dan setiap jenis tempat kerja memiliki risiko kesehatannya masing-masing. Meskipun beberapa pekerjaan sedang meningkat, pekerjaan lainnya masih mengharuskan Anda duduk di depan meja. Ketika jumlah pekerjaan di sektor jasa meningkat di negara-negara berkembang, semakin banyak pekerjaan yang bersifat menetap, sehingga menciptakan jenis masalah kesehatan yang berbeda dibandingkan dengan masalah yang terkait dengan sektor manufaktur dan manufaktur. Salah satu permasalahan kesehatan saat ini adalah obesitas. Kondisi tempat kerja tertentu, seperti stres di tempat kerja, pelecehan di tempat kerja, dan kerja berlebihan, dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.Karyawan lebih cenderung menderita penyakit mental serius seperti kecanduan dan depresi. “Prevalensi masalah kesehatan mental terkait dengan tidak efisiennya sektor jasa, termasuk upah yang rendah dan tidak dapat diprediksi, tunjangan yang tidak memadai, dan kurangnya kontrol atas jam kerja dan shift.” Sekitar 70% pekerja yang memenuhi syarat adalah perempuan. Selain itu, "hampir 40% orang yang bekerja di bidang konseling adalah orang kulit berwarna: 18% adalah orang Latin, 10% adalah orang Afrika-Amerika, dan 9% adalah orang Asia. Selain itu, imigran merupakan pekerja terampil dalam persentase yang tinggi."

Menurut data NHIS-OHS 2010, paparan terhadap bahaya fisik/kimia di sektor jasa berada di bawah rata-rata nasional. Di sisi lain, perilaku kasar dan manifestasi psikologis di tempat kerja sering terjadi pada kategori ini. Di antara seluruh pekerja jasa, 30% menganggur pada tahun 2010, 27% bekerja dengan shift tidak teratur (bukan shift harian), dan 21% memiliki pekerja sementara (bukan full-time).Karena memerlukan pekerjaan fisik dalam jumlah banyak. angka, AS Layanan Pos, UPS, dan FedEx adalah perusahaan terburuk keempat, kelima, dan ketujuh untuk bekerja di Amerika Serikat.

Ekstraksi pertambangan dan minyak dan gas

Industri pertambangan masih merupakan salah satu industri dengan tingkat kematian tertinggi di antara industri lainnya. Ada berbagai bahaya yang ada dalam operasi pertambangan permukaan dan bawah tanah. Di pertambangan permukaan, bahaya utama meliputi isu-isu seperti ketidakstabilan geologi, kontak dengan pabrik dan peralatan, peledakan batu, lingkungan termal (panas dan dingin), kesehatan pernapasan (paru-paru hitam), dll. Dalam pertambangan bawah tanah, bahaya operasional meliputi kesehatan pernapasan, ledakan dan gas (terutama dalam operasi tambang batu bara), ketidakstabilan geologi, peralatan listrik, kontak dengan pabrik dan peralatan, tekanan panas, masuknya air ke dalam badan air, jatuh dari ketinggian, ruang tertutup, radiasi pengion, dan lain-lain.

Menurut data dari NHIS-OHS 2010, pekerja yang dipekerjakan di industri pertambangan dan ekstraksi minyak dan gas memiliki tingkat prevalensi yang tinggi dalam hal paparan terhadap karakteristik organisasi kerja yang berpotensi membahayakan dan bahan kimia berbahaya. Banyak dari para pekerja ini bekerja dalam waktu yang lama: 50% bekerja lebih dari 48 jam seminggu dan 25% bekerja lebih dari 60 jam seminggu pada tahun 2010. Selain itu, 42% bekerja dengan shift non-standar (bukan shift reguler). Para pekerja ini juga memiliki prevalensi yang tinggi dalam hal paparan bahaya fisik/kimia. Pada tahun 2010, 39% sering mengalami kontak kulit dengan bahan kimia. Di antara pekerja yang tidak merokok, 28% dari mereka yang bekerja di industri pertambangan dan ekstraksi minyak dan gas sering terpapar asap rokok di tempat kerja. Sekitar dua pertiga sering terpapar uap, gas, debu, atau asap di tempat kerja.

Disadur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Keselamatan dan kesehatan kerja: Definisi, Sejarah dan Bahaya di Tempat Kerja

Bentuk Pemerintahan

Aristokrasi

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Aristokrasi (Yunani ἀριστοκρατία aristokratía, dari ἄριστος aristos "excellent," dan κράτος kratos "kekuatan") adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan berada di tangan kelompok kecil, yang mendapat keistimewaan, atau kelas yang berkuasa. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani aristokratia, yang berarti "aturan yang terbaik". Pada saat asal kata di Yunani Kuno, hal itu dipahami sebagai pemerintahan terbaik oleh warga yang memenuhi syarat dan sering kontras baik dengan bentuk monarki, aturan satu individu. Di kemudian waktu, aristokrasi biasanya dilihat sebagai pemerintahan oleh kelompok istimewa, individu yang terbaik, kelas bangsawan, dan kontras dengan demokrasi.

Konsep

Konsep berkembang di Yunani Kuno, di mana sebuah dewan warga yang terkemuka yang umumnya diberi kuasa dan kontras dengan demokrasi langsung, di mana dewan warga laki-laki diangkat sebagai "senat" di sebuah negara kota atau unit politik lainnya. Orang Yunani tidak menyukai konsep monarki, dan sebagai sistem demokrasi mereka yang jatuh, aristokrasi ditegakkan.

Di Roma kuno, Republik terdiri dari aristokrasi serta konsul, senat, dan perkumpulan suku. Pada Abad Pertengahan dan awal era modern, aristokrasi terutama terdiri dari kelas bangsawan berpengaruh, mendapat keistimewaan karena keturunan dan sering dengan kekayaan yang dimiliki. Sejak Revolusi Prancis, aristokrasi secara umum telah kontras dengan demokrasi, di mana semua warga negara harus memegang beberapa bentuk kekuasaan politik. Namun, perbedaan ini sering disederhanakan.

Dalam buku berjudul Leviathan, Thomas Hobbes menggambarkan aristokrasi sebagai persemakmuran di mana perwakilan dari warga adalah pengumpulan per bagian. Sederhananya, itu adalah pemerintahan di mana hanya bagian tertentu dari populasi umum yang dapat mewakili.

Penggambaran modern dari aristokrasi cenderung menganggapnya bukan sebagai aristokrasi yang sah (pemerintahan oleh yang terbaik), melainkan sebagai plutokrasi (pemerintahan oleh orang kaya).

Sebagai salah satu istilah bentuk pemerintahan, aristokrasi dapat dibandingkan dengan:

  • otokrasi - "pemerintahan oleh seorang individu".
  • meritokrasi - "pemerintahan oleh individu yang paling pantas untuk memimpin".
  • plutokrasi - "pemerintahan oleh orang-orang kaya".
  • oligarki - "pemerintahan oleh segelintir individu".
  • monarki - "pemerintahan oleh seorang individu".
  • demokrasi - "pemerintahan oleh rakyat".

 

Para pendukung aristokrasi

  • Aristotle
  • Anthony Ludovici
  • Charles Baudelaire
  • Julius Evola
  • Alexander Hamilton
  • Heraclitus
  • Theodor Herzl
  • D. H. Lawrence
  • Joseph de Maistre
  • Charles Maurras
  • Arthur Moeller van den Bruck
  • Friedrich Nietzsche
  • José Ortega y Gasset
  • Plato
  • Oswald Spengler
  • Alexis de Tocqueville
  • Nicolás Gómez Dávila
  • Hans-Hermann Hoppe
  • Montesquieu

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Aristokrasi

Safety

Bahaya Fisik: Pengertian dan Contoh-contoh

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 18 Februari 2025


Bahaya Fisik

Bahaya fisik adalah agen, faktor, atau keadaan yang dapat menyebabkan bahaya jika terjadi kontak. Bahaya ini dapat diklasifikasikan sebagai jenis bahaya pekerjaan atau bahaya lingkungan. Bahaya fisik meliputi bahaya ergonomis, radiasi, tekanan panas dan dingin, bahaya getaran, dan bahaya kebisingan. Kontrol teknik sering digunakan untuk mengurangi bahaya fisik.

Bahaya fisik merupakan sumber cedera yang umum terjadi di banyak industri. Mereka mungkin tidak dapat dihindari dalam industri tertentu, seperti konstruksi dan pertambangan, tetapi seiring berjalannya waktu, orang telah mengembangkan metode dan prosedur keselamatan untuk mengelola risiko bahaya fisik di tempat kerja. Mempekerjakan anak-anak dapat menimbulkan masalah khusus.

Bahaya fisik juga merupakan proses yang terjadi secara alamiah yang berpotensi menimbulkan kerugian atau kerusakan. Bahaya fisik meliputi gempa bumi, banjir, kebakaran, dan angin puting beliung. Bahaya fisik sering kali memiliki unsur manusia dan alam. Sebagai contoh, masalah banjir dapat dipengaruhi oleh unsur alam berupa fluktuasi iklim dan frekuensi badai, dan oleh drainase tanah dan bangunan di dataran banjir, unsur manusia. Badai geomagnetik dapat mengganggu atau merusak infrastruktur teknologi, dan membuat bingung spesies yang mengalami magnetoception. Bahaya fisik lainnya, sinar-X, secara alami terjadi dari radiasi matahari, tetapi juga telah dimanfaatkan oleh manusia untuk tujuan medis; namun, paparan yang berlebihan dapat menyebabkan kanker, luka bakar pada kulit, dan kerusakan jaringan.

Jatuh

Jatuh adalah penyebab umum cedera dan kematian akibat kerja, terutama di bidang konstruksi, ekstraksi, transportasi, perawatan kesehatan, serta pembersihan dan pemeliharaan gedung. Kondisi seperti lubang di lantai dan bukaan di dinding, pelindung jatuh yang disalahgunakan, permukaan jalan yang licin, berantakan, atau tidak stabil, tepian yang tidak terlindungi, dan tangga yang letaknya tidak aman dikaitkan dengan cedera akibat jatuh di tempat kerja.

Menurut data yang dipublikasikan tahun 2014 dari Biro Statistik Tenaga Kerja, 261.930 pekerja industri swasta dan pemerintah kehilangan satu hari kerja atau lebih dan sekitar 798 pekerja meninggal dunia akibat cedera akibat jatuh di tempat kerja. Terdapat tren peningkatan umum dalam cedera jatuh fatal yang meningkat 25 persen secara keseluruhan dari tahun 2011 hingga 2016. Untuk tukang kayu, pengemudi truk berat dan traktor-trailer, pemangkas pohon dan pemangkas, dan tukang atap, cedera jatuh meningkat lebih dari 25 persen pada tahun 2016.

Tingkat tertinggi cedera jatuh yang tidak fatal dialami di layanan kesehatan dan industri grosir dan ritel, sementara jumlah tertinggi untuk kematian terkait jatuh terkait dengan industri konstruksi. Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja, terdapat total 991 insiden jatuh terkait konstruksi pada tahun 2016. Di Amerika Serikat, kematian akibat terjatuh mengakibatkan beban keuangan yang signifikan sekitar $70 miliar per tahun dalam bentuk kompensasi pekerja dan biaya medis terkait insiden jatuh di tempat kerja. Komunitas kesehatan masyarakat internasional bekerja untuk mengurangi cedera akibat terjatuh di tempat kerja dengan mengembangkan strategi karena banyak negara lain yang menghadapi masalah serupa di tempat kerja seperti di Amerika Serikat.

Mesin

Mesin merupakan hal yang umum di banyak industri, termasuk manufaktur, pertambangan, konstruksi dan pertanian, dan dapat membahayakan pekerja. Banyak mesin yang melibatkan bagian yang bergerak, ujung yang tajam, permukaan yang panas, dan bahaya lain yang berpotensi menghancurkan, membakar, memotong, menggores, menusuk, atau mencederai atau melukai pekerja jika digunakan secara tidak aman. Berbagai langkah keselamatan tersedia untuk meminimalkan bahaya ini, termasuk prosedur penguncian untuk pemeliharaan alat berat dan sistem perlindungan terguling untuk kendaraan. Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat, cedera yang berhubungan dengan alat berat menyebabkan 64.170 kasus yang menyebabkan pekerja tidak masuk kerja selama beberapa hari pada tahun 2008. Lebih dari seperempat dari kasus-kasus ini membutuhkan lebih dari 31 hari tidak bekerja.

Pada tahun yang sama, mesin adalah sumber utama atau sekunder dari lebih dari 600 kematian terkait pekerjaan. Mesin juga sering terlibat secara tidak langsung dalam kematian dan cedera pekerja, seperti dalam kasus-kasus di mana pekerja terpeleset dan jatuh, mungkin tertimpa benda tajam atau runcing. Perkakas listrik, yang digunakan di banyak industri, menghadirkan sejumlah bahaya karena bagian yang bergerak tajam, getaran, atau kebisingan. Sektor transportasi juga memiliki banyak risiko bagi kesehatan pengemudi komersial, misalnya akibat getaran, duduk dalam waktu lama, stres kerja, dan kelelahan. Masalah-masalah ini terjadi di Eropa, namun di belahan dunia lain situasinya bahkan lebih buruk. Lebih banyak pengemudi yang meninggal dalam kecelakaan karena cacat keamanan pada kendaraan. Waktu tunggu yang lama di perbatasan menyebabkan pengemudi jauh dari rumah dan keluarga lebih lama dan bahkan meningkatkan risiko infeksi HIV.

Ruang Terbatas

Ruang terbatas juga menghadirkan bahaya kerja. National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) mendefinisikan "ruang terbatas" sebagai ruang yang memiliki bukaan terbatas untuk masuk dan keluar serta ventilasi alami yang tidak memadai, dan tidak dimaksudkan untuk ditempati oleh pekerja secara terus menerus. Ruang-ruang semacam ini dapat mencakup tangki penyimpanan, kompartemen kapal, saluran pembuangan, dan saluran pipa. Ruang terbatas dapat menimbulkan bahaya tidak hanya bagi pekerja, tetapi juga bagi orang-orang yang mencoba menyelamatkan mereka.

Pada tahun 2015, sekitar 136 pekerja AS meninggal dalam kecelakaan fatal yang terkait dengan ruang tertutup menurut data yang dikumpulkan sebagai tanggapan terhadap program tahunan Sensus Cedera Akibat Kerja Fatal (CFOI) dari Biro Statistik Tenaga Kerja. [Bahaya seperti terjebak dan tenggelam hingga sesak napas dan paparan bahan kimia beracun mengakibatkan kematian dan cedera yang terjadi di ruang terbatas ini. Bahaya fisik dan atmosfer akibat ruang terbatas dapat dihindari dengan mengatasi dan mengenali bahaya ini sebelum masuk ke ruang terbatas untuk melakukan pekerjaan.

Kebisingan

Kebisingan juga merupakan bahaya umum di tempat kerja. Gangguan pendengaran akibat kerja adalah cedera terkait pekerjaan yang paling banyak terjadi di Amerika Serikat, 22 juta pekerja terpapar pada tingkat kebisingan yang berbahaya di tempat kerja, dan $242 juta dihabiskan setiap tahun untuk kompensasi pekerja dan gangguan pendengaran. Kebisingan bukan satu-satunya penyebab gangguan pendengaran akibat kerja.

Paparan bahan kimia seperti pelarut aromatik dan logam, termasuk timbal, arsenik, dan merkuri, dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Tentu saja, kebisingan merupakan masalah yang lebih besar di beberapa pekerjaan dibandingkan pekerjaan lainnya. Musisi, penambang, dan pekerja konstruksi mempunyai risiko lebih besar mengalami gangguan pendengaran karena mereka terpapar pada tingkat kebisingan yang lebih tinggi dan berkelanjutan. Meskipun gangguan pendengaran akibat kebisingan dapat dicegah, namun gangguan ini bersifat permanen dan tidak dapat diubah, sehingga penting bagi bisnis dan karyawan untuk menyadari pembatasan dan tindakan pencegahan yang ada.Orang-orang melindungi telinga dan mata mereka saat menggunakan jackhammer di Amerika.

Perangkat terkunci, kebisingan diakui sebagai bahaya di tempat kerja oleh Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH) dan Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA). Kedua organisasi berupaya untuk menetapkan dan menegakkan standar kebisingan di tempat kerja, yang pada akhirnya mencegah gangguan pendengaran. Contoh program yang dikembangkan oleh NIOSH untuk memerangi dampak berbahaya dari paparan kebisingan termasuk program Buy Quiet, yang mendorong pengusaha untuk membeli mesin yang lebih senyap, dan Safety-In-Audio, yang dirancang untuk memahami organisasi yang peduli Kontrol kebisingan.

Listrik

Listrik berbahaya bagi banyak pekerja. Cedera listrik dibedakan menjadi empat jenis: sengatan listrik, sengatan listrik, luka bakar, dan jatuh akibat terkena arus listrik. Sengatan listrik adalah salah satu bahaya paling umum di lokasi konstruksi. Hal ini dapat berakibat fatal dan, tergantung pada lamanya dan tingkat keparahan dampaknya, dapat menyebabkan luka bakar yang parah dan permanen pada kulit, jaringan internal, dan kerusakan jantung. Ketika arus listrik melewati jaringan atau tulang, panas dihasilkan dan terjadi sengatan listrik. Luka bakar akibat listrik dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan memerlukan perhatian medis. Sengatan listrik dapat menyebabkan cedera, termasuk kekakuan otot, jantung berdebar, mual, muntah, kolaps, dan kehilangan kesadaran. Sambungan listrik yang rusak dan peralatan listrik yang rusak dapat membahayakan pekerja atau orang lain di tempat kerja.

Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja, antara tahun 2003 dan 2010, 1.738 dari 849 insiden melibatkan kontak dengan listrik. Banyak kecelakaan terjadi. Sektor konstruksi adalah sektor yang paling terkena dampak listrik. Lima pekerjaan di industri konstruksi (tukang listrik, tukang atap, tukang cat, tukang kayu, dan tukang bangunan) menyebabkan lebih dari 32% kematian akibat listrik. Medan, lingkungan basah, perlengkapan dan perlengkapan yang rusak, kabel yang tidak memadai, komponen listrik yang terbuka, kabel di atas kepala, dan sirkuit berat mengganggu lokasi konstruksi. praktik keselamatan seperti: Merawat peralatan dengan benar, mematikan peralatan listrik sebelum memeriksa atau memperbaiki, dan berhati-hati saat bekerja di dekat kabel listrik. Peralatan pelindung diri seperti topi keras, helm, sarung tangan, sarung tangan karet atau pelindung dan pakaian pelindung dapat membantu mengurangi bahaya listrik.

Disadur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Bahaya Fisik: Pengertian dan Contoh-contoh

Pendidikan

Apa Arti Sinkronisasi: Bagaimana Hal Ini Mengubah Kehidupan?

Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 18 Februari 2025


Apa yang dimaksud dengan sinkron?

Kata “sinkron” secara harafiah berarti pada waktu yang sama. Pembelajaran sinkron adalah metode e-learning yang memungkinkan pembelajar terhubung dan mempelajari hal yang sama pada waktu yang bersamaan. Dalam pembelajaran sinkron, pelajar dan instruktur terlibat dalam konten kursus pada saat yang sama menggunakan platform online.

Oleh karena itu, keduanya perlu hadir secara bersamaan. Keterlibatan ini memungkinkan diskusi memberi dan menerima dengan mudah serta lingkungan belajar yang sangat sosial dan interaktif. Pembelajaran sinkron memberikan umpan balik instan kepada pelajar yang membantu mereka mengevaluasi pertumbuhan mereka. Masukan yang diberikan oleh sesama pembelajar online dan instruktur memberikan kualitas yang lebih baik pada pengalaman belajar secara keseluruhan.

Contoh pembelajaran sinkron

Pembelajaran sinkron memberikan pelajar suatu lingkungan seperti ruang kelas tradisional, tetapi melalui internet. Pelajar dapat menghadiri kelas sinkron dari mana saja. Beberapa contoh pembelajaran sinkron online adalah sebagai berikut:

  • Kelas Virtual (Google Kelas)
  • Program Gelar Online
  • Konferensi Audio dan Video (Zoom, Google Meet, tim Microsoft, Skype)
  • Obrolan Instan (WhatsApp, Telegram)
  • Pelatihan yang dipimpin instruktur virtual (VILT), misalnya WebEx atau webinar

Keuntungan pembelajaran sinkron

Pembelajaran sinkron memiliki keuntungan sebagai berikut:

  • Efisiensi: Pembelajaran sinkron online memungkinkan instruktur menggunakan berbagai alat seperti video online, PDF, dan podcast. Instruktur dapat menggunakan alat ini sebagai bagian dari pelajaran mereka. Hal ini membuat proses pembelajaran menjadi lebih produktif.
  • Konsistensi: Pelajaran diajarkan secara konsisten oleh instruktur terampil menggunakan pelatihan formal . Ini memastikan bahwa setiap pelajar menerima jumlah pengetahuan yang sama.
  • Hemat biaya: Tanpa biaya transportasi, mode pembelajaran sinkron lebih hemat biaya dibandingkan pengajaran tradisional. Kemampuan untuk melatih sekelompok besar orang dengan harga lebih rendah dan kecepatan penyampaian yang lebih cepat adalah salah satu aspek paling bermanfaat dari pembelajaran sinkron.

Kekurangan pembelajaran sinkron

Namun demikian, pengiriman sinkron juga memiliki beberapa kelemahan.

  • Pembelajaran sinkron tidak mempertimbangkan bahwa tidak semua peserta didik dapat berkomitmen terhadap rencana pembelajaran yang ditetapkan. Disinilah diperlukannya suatu jenis lingkungan belajar yang ramah terhadap pembelajar dimana pembelajar dapat mengembangkan pembelajaran mereka.
  • Sifat pembelajaran sinkron adalah tidak fleksibel. Hal ini mengharuskan instruktur dan pelajar untuk mematuhi jadwal yang telah ditentukan, yang terkadang terbukti mustahil. Akibatnya, para pembelajar merasa kehilangan motivasi karena mereka tidak memiliki stamina untuk mengikuti kecepatan kursus.
  • Ini sepenuhnya berbasis teknologi. Pembelajar daring mungkin menjadi sangat frustrasi dan putus asa karena kurangnya pengetahuan teknis, keterampilan komputer yang buruk, dan ketidakmampuan untuk mengelola banyak teknologi yang digunakan dalam pembelajaran sinkron; oleh karena itu organisasi dapat mengantisipasi tingkat putus sekolah yang signifikan.

Kiat untuk menjaga pelajar tetap terlibat dalam lingkungan pembelajaran yang sinkron

  1. Berikan waktu kepada pelajar untuk memperoleh alat-alat baru dalam aktivitas berisiko rendah. Memberi mereka waktu untuk menjelajah akan membangun kepercayaan diri mereka terhadap perangkat dan membantu mereka dalam proyek masa depan.
  2. Biarkan peserta didik memilih dari berbagai media saat menyajikan pemahamannya. Untuk menjaga minat peserta didik, gunakan latihan gerakan.
  3. Untuk membuat pelajar berpartisipasi dalam kelas langsung, mulailah dengan aktivitas pemanasan. Tetapkan tugas kelompok yang mengharuskan mereka berkolaborasi. Gunakan ruang kerja kelompok online, papan tulis kolaboratif, dan penyematan permainan agar pelajar dapat terhubung.

Disadur dari: www.learningeverest.com

 

Selengkapnya
Apa Arti Sinkronisasi: Bagaimana Hal Ini Mengubah Kehidupan?

Raja Italia

Napoleon Bonaparte

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Kaisar Prancis

Periode Pertama

  • Berkuasa : 18 Mei 1804 – 11 April 1814
  • Penobatan : 2 Desember 1804
  • Pendahulu : Dirinya sebagai Konsul Perdana
  • Penerus : Louis XVIII (de jure pada 1814)
  • Periode : Kedua
  • Berkuasa : 20 Maret 1815 – 22 Juni 1815
  • Pendahulu : Louis XVIII
  • Penerus : Napoleon II (dipertentangkan)
  • Raja : Italia
  • Berkuasa : 17 Maret 1805 – 11 April 1814
  • Penobatan : 26 Mei 1805
  • Pendahulu : Dirinya sebagai Presiden Republik Italia
  • Penerus : Tidak ada (kerajaan runtuh, raja Italia selanjutnya adalah Vittorio Emanuele II)
  • Lahir : 15 Agustus 1769. Ajaccio, Korsika, Kerajaan Prancis
  • Wafat : 5 Mei 1821 (umur 51). Longwood, Saint Helena, Imperium Britania
  • Pemakaman : Les Invalides, Paris, Prancis
  • Wangsa : Wangsa Bonaparte
  • Nama lengkap : Napoleon Bonaparte
  • Ayah : Carlo Buonaparte
  • Ibu : Letizia Bonaparte
  • Pasangan : Joséphine de Beauharnais, Marie Louise dari Austria
  • Anak : Napoleon II
  • Agama : Katolik Roma
  • Tanda tangan

Kaisar Napoleon Bonaparte (Napoléon Bonaparte; bahasa Prancis: [napɔleɔ̃ bɔnapaʁt], bahasa Italia: [napoleoŋe bɔŋaparte], nama lahir "Napoleone di Buonaparte" (bahasa Italia: [napoleoŋe dj buɔŋaparte]); 15 Agustus 1769 – 5 Mei 1821) adalah seorang pemimpin militer dan politik Prancis yang menjadi terkenal saat Perang Revolusioner. Sebagai Napoleon I, dia adalah Kaisar Prancis dari tahun 1804 sampai tahun 1814, dan kembali pada tahun 1815. Napoleon berasal dari sebuah keluarga bangsawan lokal dengan nama Napoleone di Buonaparte (dalam bahasa Korsika Nabolione atau Nabulione).

Napoleon memiliki pengaruh yang besar terhadap persoalan-persoalan Eropa selama lebih dari satu dasawarsa ketika memimpin Prancis melawan koalisi dalam Perang-Perang Napoleonis. Ia memenangkan kebanyakan dari perang-perang ini dan hampir semua pertempuran-pertempurannya, dengan cepat memperoleh kendali Eropa kontinental sebelum kekalahan terakhirnya pada tahun 1815. Karena merupakan salah seorang panglima terhebat dalam sejarah, kampanye-kampanyenya dipelajari di sekolah-sekolah militer di seluruh dunia dan ia tetap salah satu tokoh politik yang paling terkenal dan memicu perdebatan dalam sejarah Barat. Dalam persoalan-persoalan sipil, Napoleon mempunyai sebuah pengaruh yang besar dan lama dengan membawa pembaruan liberal ke negara-negara yang ia taklukkan, terutama ke Negara-Negara Rendah, Swiss, Italia, dan sebagian besar Jerman. Ia melaksanakan kebijakan-kebijakan liberal pokok di Prancis dan di seluruh Eropa Barat. Prestasi hukumnya yang kekal adalah Kitab Undang-undang Napoleon, yang telah digunakan dalam berbagai bentuk oleh seperempat sistem hukum dunia, dari Jepang sampai Quebec.

Asal usul dan pendidikan

Ayah Napoleon, Carlo Buonaparte adalah perwakilan Korsika di Kerajaan Louis XVI

Napoleon Bonaparte adalah anak kedua dari tujuh bersaudara. Ia lahir di Casa Buonaparte, di kota Ajaccio, Korsika, pada tanggal 15 Agustus 1769, satu tahun setelah kepulauan tersebut diserahterimakan Republik Genova kepada Prancis. Ia lahir dengan nama Napoleone di Bounaparte, namun pada usia 20 tahun ia mengubah namanya menjadi Napoléon Bonaparte.

Wangsa Bounaparte adalah keluarga bangsawan yang berasal dari Italia, yang pindah ke Korsika pada abad ke-16/ Ayahnya, Nobile Carlo Buonaparte, seorang pengacara, pernah menjadi perwakilan korsika saat Louis XVI berkuasa pada tahun 1777. Ibunya bernama Maria Letizia Bonaparte. Ia memiliki seorang kakak, Joseph; dan 5 adik, yaitu Lucien, Elisa, Louis, Pauline, Caroline, dan Jérôme. Napoleon dibaptis sebagai Katolik beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang kedua, tepatnya pada tanggal 21 Juli 1771 di Katedral Ajaccio.

Kebangsawanan, kekayaan, serta koneksi keluarganya yang luas memberikan Napoleon kesempatan yang besar untuk belajar hingga ke jenjang yang tinggi. Pada bulan Januari 1779, Napoleon didaftarkan pada sebuah sekolah agama di Autun, Prancis, untuk belajar bahasa Prancis, dan pada bulan Mei ia mendaftar di sebuah akademi militer di Brienne-le-Château. Di sekolah, ia berbicara dengan logat Korsika yang kental sehingga ia sering dicemooh oleh teman-temannya; memaksanya untuk belajar. Napoleon pintar matematika, dan cukup memahami pelajaran sejarah dan geografi. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Brienne pada tahun 1784, Napoleon mendaftar di sekolah elit École Militaire di Paris. Di sana ia dilatih menjadi seorang perwira artileri. Ketika bersekolah di sana, ayahnya meninggal. Ia pun dipaksa menyelesaikan sekolah yang normalnya memakan waktu dua tahun itu menjadi satu tahun. Ia diuji oleh ilmuwan terkenal Pierre-Simon de Laplace, yang di kemudian hari ditunjuk oleh Napoleon untuk menjadi anggota senat.

Karier militer

Lukisan terkenal Napoleon Melintasi Alpen, karya Jacques-Louis David

Ia menjadi siswa di Akademi Militer Brienne tahun 1779 pada usia 10 tahun, kecerdasannya membuat Napoleon lulus akademi di usia 15 tahun. Karier militernya menanjak pesat setelah dia berhasil menumpas kerusuhan yang dimotori kaum pendukung royalis dengan cara yang sangat mengejutkan: menembakkan meriam di kota Paris dari atas menara. Peristiwa itu terjadi tahun 1795 saat Napoleon berusia 26 tahun. Berbagai perang yang dimenangkannya diantaranya melawan Austria dan Prusia.

Masa kejayaan

Pada masa kejayaannya, Napoleon Bonaparte menguasai hampir seluruh dataran Eropa baik dengan diplomasi maupun peperangan. Diantaranya adalah Belanda dengan diangkatnya adiknya Louis Napoleon, Spanyol dengan diangkatnya Joseph Napoleon, Swedia dengan diangkatnya Jenderal Bernadotte sebagai raja yang kemudian melakukan pengkhianatan, sebagian besar wilayah Italia yang direbut dari Austria dan Polandia dengan diangkatnya Joseph Poniatowski sebagai wali negara Polandia.

Pernikahan

Napoleon menikahi seorang janda bernama Joséphine de Beauharnais, kehidupan perkawinan Napoleon penuh dengan ketidakpercayaan dan perselingkuhan diantaranya perselingkuhan Napoleon dengan gadis Polandia Maria Walewska sampai akhirnya Joséphine menjadi istri yang setia. Karena usianya yang lebih tua, Joséphine tidak memberikan keturunan pada Napoleon yang kemudian diceraikannya. Kemudian menikah lagi dengan Putri Kaisar Austria Marie Louise dari Parma putri Kaisar Franz dari Jerman dan Austria yang mengikat persekutuan Austria dan Prancis yang dilakukan Kaisar Austria atas nasihat perdana menteri Matternich untuk menyelamatkan negaranya. Pernikahan itu berakhir dengan kekalahan Napoleon yang pertama dengan jatuhnya kota Paris akibat diserang Rusia, Austria dan Prusia serta dibuangnya Napoleon ke pulau Elba. Marie Louise sendiri dibawa pulang oleh ayahnya ke Wina.

Reformasi

Lukisan berjudul Bonaparte Before the Sphinx yang dilukis oleh Jean-Léon Gérôme, Hearst Castle pada tahun 1868.

Napoleon melembagakan berbagai reformasi, seperti pendidikan tinggi, hukum pajak, sistem jalan dan saluran pembuangan, dan mendirikan Banque de France, bank sentral pertama dalam sejarah Prancis. Dia menegosiasikan Konkordat tahun 1801 dengan Gereja Katolik, yang berusaha untuk mendamaikan sebagian besar penduduk Katolik dengan rezimnya. Konkordat ini juga disajikan bersama Artikel Organik, yang mengatur ibadah umum di Prancis. Dia membubarkan Kekaisaran Romawi Suci sebelum penyatuan Jerman pada abad ke-19. Penjualan Wilayah Louisiana pada masanya ke Amerika Serikat, akhirnya menggandakan ukuran Amerika Serikat.

Pada Mei 1802, ia melembagakan Legiun Kehormatan, pengganti dekorasi kebangsawanan yang lama dan ordo ksatria, untuk mendorong pencapaian sipil dan militer; ordo ini masih merupakan dekorasi tertinggi di Prancis.

Peperangan

Dalam organisasi militer, Napoleon mengenalkan istilah korps, yang terdiri atas kumpulan divisi. Pembentukan korps ini juga didukung oleh besarnya pendaftaran tentara yang mengakibatkan jumlah tentara menjadi membengkak, sehingga diperlukan suatu kesatuan tentara yang lebih besar dari divisi.

Napoleon juga dikenal dengan penggunaan artileri secara besar-besaran untuk menghancurkan tentara musuh, ketimbang menggunakan tentara infantri secara langsung. Dalam pemilihan artileri, Napoleon memilih artileri yang memiliki mobilitas tinggi agar bisa mendukung taktik manuver yang sering digunakannya dalam pertempuran. Salah satu artileri yang sering digunakan adalah meriam Sistem Tahun XI yang sebenarnya lebih merupakan inovasi dari meriam Sistem Gribeauval.

Memori dan Evaluasi

Kritik

Tidak semua peperangan berhasil dimenangkan oleh Napoleon. Kegagalan dalam menginvasi daratan Mesir yang akibatnya berhadapan dengan kekuatan Inggris, Mamluk dan Utsmani. Meski di daratan gurun, Napoleon sukses mengalahkan tentara gabungan Utsmani dan Mamluk dalam Pertempuran Piramida, tetapi beberapa hari kemudian armada Prancis dikalahkan oleh armada Inggris di bawah pimpinan Laksamana Horatio Nelson di Teluk Aboukir. Armada Horatio Nelson untuk kedua kalinya berhasil mengalahkan armada Prancis. Kali ini pada pertempuran laut di Trafalgar antara armada Prancis-Spanyol yang dipimpin oleh Laksamana Villeneuve dengan armada Britania Raya yang dipimpin oleh Laksamana Nelson meskipun Nelson gugur dalam pertempuran ini (terkena tembakan sniper Prancis).

Kegagalan dalam menginvasi Rusia karena ketangguhan dan kecerdikan strategi Jenderal Mikhail Illarionovich Kutuzov dan Tsar Aleksandr I dalam menghadapi pasukan Prancis dengan memanfaatkan musim dingin Rusia yang dikenal mematikan serta pengkhianatan Raja Swedia, Jenderal Bernadotte. Strategi Rusia dalam hal ini adalah membakar kota Moskwa ketika Napoleon berhasil menaklukkan kota itu setelah melewati pertempuran melelahkan di Borodino dan mengharapkan sumber logistik baru. Kekalahan di Rusia diulangi lagi oleh Adolf Hitler dari Jerman pada Perang Dunia II.

Kekalahan yang mengakhiri kariernya sebagai Kaisar Prancis setelah melarikan diri dari Pulau Elba dan memerintah kembali di Prancis selama 100 hari adalah kekalahan di Waterloo ketika berhadapan dengan kekuatan Inggris yang dipimpin Adipati Wellington, Belanda oleh Pangeran van Oranje dan Prusia yang dipimpin oleh Jenderal Blücher serta persenjataan baru hasil temuan Jenderal Shrapnel dari Inggris, yang mengakibatkan dia dibuang ke Pulau Saint Helena sampai wafatnya.

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Napoleon Bonaparte
« First Previous page 766 of 1.119 Next Last »