Pendidikan
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025
Digitalisasi dalam dunia pendidikan semakin relevan. Tak hanya di kala pendidikan jarak jauh (PJJ), tetapi juga ketika pemerintah memutuskan bahwa pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dapat dilaksanakan sesuai dengan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di daerah masing-masing. Digitalisasi dipandang dapat turut meningkatkan mutu pendidikan di tanah air.
"Penguasaan teknologi informasi menjadi kunci yang membantu aspek pengajaran," kata Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) Sri Wahyuningsih, akhir pekan lalu.
Digitalisasi sekolah, kata Sri Wahyuningsih, memudahkan peserta didik dan tenaga pendidik dalam proses belajar-mengajar. Para guru dan murid dapat mengakses bahan ajar dan bahan ujian dalam satu jaringan. “Inilah kelebihan sistem ini. Di sisi lain, hal ini juga mengasah new learning menghadapi Revolusi Industri 4.0. Demi mewujudkan ini, dibutuhkan perangkat IT. Maka itu, bantuan TIK menjadi fondasi dasar menuju digitalisasi sekolah,” jelasnya.
Kemendikbudristek memberikan bantuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kepada puluhan ribu sekolah di seluruh Indonesia. Bantuan yang diberikan berupa laptop, access point, konektor, layar proyektor, speaker aktif hingga internet router. Tak hanya itu, Kemdikbudristek juga memberikan bimbingan teknis kepada para pengajar.
Menurut Ning, panggilan akrab Sri Wahyuningsih, bantuan TIK tetap relevan tak hanya di masa PJJ, tetapi juga saat pembelajaran tatap muka (PTM).
“Yang menarik itu, selama PTM terbatas ini, sekolah daring bisa memakai Classroom dan Meet yang memudahkan siswa dan guru. Bukan itu saja, manajemen administrasi sekolah juga makin baik dengan inovasi e-raport,” katanya.
Siswa juga diberi akun belajar.id yang memudahkan mereka untuk mengakses media pembelajaran dengan lebih inovatif. Dengan satu akun pembelajaran, pengguna dapat mengakses beragam aplikasi yang mendukung kegiatan belajar mengajar.
“Misal, guru bisa mengakses platform Merdeka Mengajar dan memakai fitur video inspirasi, serta pelatihan mandiri hingga asesmen murid. Semua data sudah terkumpul di satu jaringan dan bisa diakses di mana pun,” jelasnya.
Tak hanya itu saja, ada pula aplikasi SIMPKB, TanyaBOS, dan Rumah Belajar. “Portal Rumah Belajar ini memungkinkan interaksi antarkomunitas. Belajar dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Seluruh konten dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis,” ujarnya.
Untuk itu, Kemendikbudristek tetap berkomitmen melanjutkan bantuan TIK ke sekolah demi mewujudkan digitalisasi sekolah. Komitmen ini dibarengi bimbingan teknis dan pelatihan bagi tenaga pendidik.
“Prioritas [pelatihan] masih diperuntukkan bagi yang mendapat bantuan TIK sekaligus untuk mengawal pemanfaatannya. Kami juga melakukan webinar maupun membuat tutorial melalui Youtube dan medsos untuk pemanfaatan TIK guna mendukung transformasi pembelajaran,” jelas Ning.
Kemendikbudristek juga akan melanjutkan program Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (PembaTIK) pada tahun ini. Program ini dinilai penting karena dapat meningkatkan kapasitas dan penguasaan TIK bagi guru.
Lewat program PembaTIK, guru-guru dapat menyinergikan seluruh kebijakan Kemendikbud Merdeka Belajar seperti Guru Penggerak, digitalisasi sekolah, dan juga bantuan kuota data internet.
Terpisah, para guru di beberapa daerah mengaku turut terbantu dengan bantuan TIK dan bimbingan teknis dari Kemdikbudristek, baik saat PPJ maupun PTM. Kini, mereka lebih piawai dalam mengoperasikan bantuan TIK yang mendukung kegiatan belajar mengajar.
“Kami para guru sangat terbantu dengan adanya bantuan TIK ini, karena membantu banyak hal apalagi bekerja menggunakan akun belajar.id sangat sinkron. Perangkat yang diberikan sangat mendukung untuk berbagai aplikasi dalam proses belajar,” kata Adoniram Benmeten (32), seorang guru di SMPN 1 Mollo Utara, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
Hal senada diakui oleh Eva Candra Dewi Sukmawati, seorang guru di SDN Muncul 1 dan SDN Muncul 3, Kota Tangerang. Ia mengatakan dapat membuat materi pelajaran dengan mengolaborasikan berbagai aplikasi yang disediakan pemerintah.
"Kami sangat terbantu ada perangkat ini. Banyak akses yang kami gunakan. Kami bikin video pembelajaran, edit-edit video pakai perangkat ini juga,” kata dia.
Sumber Artikel: republika.co.id
Perhubungan
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan pembangunan dan penggantian Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) di Indonesia.
Kerja sama ini dilakukan melalui Economic Development Cooperation Fund (EDCF) yang ditandatangani oleh Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dengan konsorsium ANSE Technologies Co.Ltd, Jumat (21/01/2022).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut baik kerja sama ini yang diharapkan dapat meningkatkan keandalan SBNP, serta meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Indonesia.
Adapun pekerjaan pembangunan dan penggantian SBNP tersebut meliputi: menara suar delapan unit dan rambu Suar 95 unit yang tersebar di 20 Distrik Navigasi di seluruh Indonesia.
Nilai kerja sama sekitar 7,04 juta dollar AS atau setara Rp 105,9 miliar. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan dalam kurun waktu 34 bulan yaitu periode tahun 2022 sampai 2024.
“Saya yakin konsorsium ANSE Technologies Co.Ltd dapat menjaga komitmen dalam melaksanakan pembangunan dan penggantian menara suar dan rambu suar di 20 Distrik Navigasi di seluruh Indonesia, yang tersebar di 103 lokasi,” kata Budi dalam keterangannya, Sabtu (22/01/2022).
Namun demikian, Budi berpesan agar dalam melaksanakan pekerjaan, tetap mematuhi aturan yang berlaku dan mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan pelayaran.
Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kemenhub Arief Toha menjelaskan, program kerja sama ini dilaksanakan dalam rangka optimalisasi dan pemenuhan kebutuhan SBNP di Indonesia.
Hal ini seiring dengan pertambahan dan peningkatan aktivitas dan jalur pelayaran di berbagai wilayah Indonesia.
Saat ini Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub memiliki SBNP 3.088 unit atau 73,35 persen jika dibandingkan dengan panjang garis pantai Indonesia dan kebutuhan SBNP yang ideal.
Namun demikian, walau memiliki SBNP yang terbatas, kehandalan SBNP Indonesia saat ini sudah mencapai 96,7 persen.
Dengan demikian perairan Indonesia tidak dianggap sebagai black area atau suatu kondisi perairan yang sangat berbahaya untuk pelayaran.
“Dengan adanya kerja sama ini, kebutuhan SBNP dapat dipenuhi dan akan semakin menunjang kelancaran dan menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran di Indonesia,” ucap dia.
Sumber Artikel: kompas.com
Perhubungan
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025
Selat Malaka adalah sebuah selat yang terletak di antara Semenanjung Melayu dan Pulau Sumatera, Indonesia.
Sejak zaman kuno, peran Selat Malaka begitu penting bagi kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara, seperti Sriwijaya, Majapahit, Kerajaan Cola, dan beberapa kerajaan lainnya.
Pasalnya, letaknya sangat strategis, karena berada dalam jalur pelayaran penting di dunia. Bahkan, Selat Malaka dikenal sebagai Jalur Sutra.
Lantas, mengapa Selat Malaka dikenal sebagai Jalur Sutra?
Sejarah Jalur Sutra
Jalur Sutra merupakan jalur perdagangan internasional kuno, yang menghubungkan peradaban China di timur, dengan dunia Barat.
Jalur ini dihubungkan oleh para pedagang, biarawan, pendeta, ulama, prajurit, dan berbagai kalangan dengan menggunakan karavan atau kapal.
Penamaan Jalur Sutra mengacu pada perdagangan sutra semasa Dinasti Han pada 206 SM-220 M, karena saat itu hanya China yang memproduksi sutra.
Jalur Sutra terdiri dari dua bagian, yaitu rute utara dan selatan. Rute utara melewati Bulgar-Kipchak ke Eropa Timur dan Semenanjung Crimea, kemudian menuju ke Laut Hitam, Laut Marmara, dan Balkan ke Venezia.
Sedangkan rute selatan melewati Turkestan-Khorasan menuju Mesopotamia dan Anatolia, kemudian ke Antiokia di Selatan Anatolia menuju ke Laut Tengah atau melewati Levant ke Mesir dan Afrika Utara.
Dalam perkembangannya, Jalur Sutra tidak hanya menghubungkan pedagang dari barat dan timur, tetapi juga memiliki peran dalam pertukaran budaya, agama, dan ilmu pengetahuan.
Selain Jalur Sutra Darat, ada juga Jalur Sutra Maritim atau Jalur Sutra Laut, yang menghubungkan daratan China dengan negara Barat.
Jalur Sutra Maritim melewati sejumlah laut dan samudra, seperti Laut China Selatan, Selat Malaka, Samudra Hindia, Teluk Benggala, Laut Arab, Teluk Persia, dan Laut Merah.
Rute ini bertahan bersamaan dengan perdagangan maritim di Asia Tenggara yang terkenal dengan kekayaan rempah-rempahnya.
Selat Malaka adalah Jalur Sutra
Selat Malaka dikenal sebagai Jalur Sutra karena jalurnya memang menghubungkan perdagangan antara Timur dan Barat.
Seperti disinggung sebelumnya, Jalur Sutra Laut melewati sejumlah laut dan samudra, seperti Laut China Selatan, Selat Malaka, Samudra Hindia, Teluk Benggala, Laut Arab, Teluk Persia, dan Laut Merah. Selat Malaka, yang berada di perbatasan Nusantara dan Semenanjung Malaya, adalah daerah yang strategis dalam perdagangan internasional.
Sejak zaman kuno, di Selat Malaka terdapat ratusan pelabuhan dan kapal yang melintas dari daratan China menuju Barat ataupun sebaliknya.
Peran Selat Malaka bagi kerajaan yang berdiri di sekitarnya pun sangat vital, karena menjadi sumber pendapatan, seperti Sriwijaya misalnya.
Seiring kemajuan teknologi pelayaran, peran Selat Malaka, yang berada di jalur pelayaran internasional, semakin penting.
Pasalnya, banyak pedagang Eropa yang berlayar menuju ke Timur melalui Tanjung Harapan, Jazirah Arab, terus ke pesisir anak benua India, untuk kemudian menuju daratan China melalui Selat Malaka.
Selat Malaka, yang menjadi bagian dari Jalur Sutra Laut, lebih disukai para pedagang karena lebih aman dan efisien daripada Jalur Sutra Darat.
Secara otomatis, hal ini membuat Selat Malaka menjadi salah satu selat yang paling ramai dan sibuk.
Di sepanjang Selat Malaka, akhirnya semakin banyak tumbuh pelabuhan, yang berkembang menjadi kota-kota bandar perdagangan.
Dalam perkembangannya, Selat Malaka pun menjadi tempat pertukaran budaya.
Sumber Artikel: kompas.com
Perhubungan
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025
Bus Listrik (bahasa Inggris: Electric Bus) adalah kendaraan bus yang dapat menyimpan energi listriknya pada kendaraan itu sendiri atau dapat disuplai terus menerus dari sumber eksternal.
Bus listrik menyimpan tenaga listrik yang dibutuhkan di dalam baterai, atau disuplai terus menerus dari sumber eksternal. Sebagian besar bus yang menyimpan listrik adalah bus listrik baterai (yang sebagian besar akan dibahas dalam artikel ini), di mana motor listrik memperoleh energi dari paket baterai terpasang, meskipun contoh mode penyimpanan lain memang ada, seperti gyrobus yang menggunakan penyimpanan flywheel energy storage. Ketika listrik tidak disimpan, listrik akan disuplai melalui kontak dengan sumber daya luar. Misalnya seperti listrik aliran atas seperti di bus troli, atau dengan konduktor non-kontak di tanah, seperti di kendaraan listrik online.
Pada tahun 2019, Tiongkok merupakan 99% pengguna terbesar bus listrik di dunia dengan lebih dari 421.000 bus listrik yang beroperasi di jalanan dan menguasai 17% penggunaanya sebagai armada transportasi publik di dalam negeri Tiongkok. Sebagai perbandingan, Amerika Serikat memiliki 300 bus listrik, dan Eropa memiliki 2.250 bus listrik.
Bus Listrik di Indonesia
![]()
Bus Listrik Transjakarta Tipe BYD K9 dari Tiongkok
Kemunculan bus listrik di Indonesia pertama kali adalah pada pertengahan tahun 2020 di mana pada waktu itu Transjakarta menguji coba dua buah bus listrik tipe BYD K9 & BYD C6 dari Tiongkok. Sedangkan pengoperasian resminya diperkirakan pada akhir tahun 2021.
Indonesia telah mempunyai tiga pabrik yang mampu memproduksi bus listrik di dalam negeri, dengan kapasitas produksi sekitar 1.000 unit per tahun. Industri tersebut antara lain PT. Mobil Anak Bangsa (MAB) yang diinisiasi Moeldoko, PT. Industri Kereta Api (INKA), dan PT. Kendaraan Listrik Indonesia (KLI). Ketiga produsen itu sudah menggunakan teknologi penggerak ECE, hybrid, plugin hybrid, fuel cell, yang juga sudah ada dalam peta jalan Kementerian Perindustrian. Pemerintah juga serius membangun jaringan stasiun pengisian energi listrik untuk kendaraan listrik juga pabrik baterai yang akan dibangun pada tahun ini.
Transjakarta berencana akan mengoperasikan 100 unit bus listrik mulai tahun 2022. Sebelumnya sebanyak 40 tenaga penguji kendaraan mebgikuti pelatuhan uji kir bus listrik. Hal ini merupakan bagian dari upaya elektrifikasi transportasi dan kendaraan secara umum di Jakarta.
Galeri Bus Listrik di Beberapa Negara
![]()
Bus Listrik di Kanada
![]()
Bus Listrik di Moskwa, Rusia
![]()
Bus Listrik di Eindhoven, Belanda
![]()
Bus Listrik di Berlin, Jerman
![]()
Bus Listrik di Adelaide, Australia

Bus Listrik di Shanghai, Tiongkok
![]()
Bus Listrik di Hunan, Tiongkok
![]()
Bus Listrik di Shinjuku, Jepang

Bus Listrik Rapid KL di Malaysia
![]()
Bus Listrik di Singapura
Sumber Artikel: id.wikipedia.org
Energi dan Sumber Daya Mineral
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025
Benua yang lama tersembunyi di bawah laut bernama Zealandia atau Te Riu-a-Maui dalam bahasa Maori berada di bawah Selandia Baru. Untuk mengungkap lebih jauh, para peneliti kemudian melakukan ekspedisi pemetaan samudra untuk menggambarkan batas-batas dari benua Zealandia agar terlihat lebih jelas.
Memiliki Luas 4,9 Juta Kilometer Persegi
Menurut lembaga riset GNS Science, dengan daratan seluas 4,9 juta kilometer, benua Zealandia akan terlihat bentuk dasar lautannya secara jelas dengan pemetaan detail.
Dengan pemetaan detail ini, bisa memberi pengetahuan tektonik Selandia Baru serta dapat membantu menelusuri asal muasal terbentuknya Zealandia.
"Kami telah membuat peta ini untuk memberikan gambaran yang akurat, lengkap, dan terkini tentang geologi Selandia Baru dan wilayah Pasifik barat daya - lebih baik daripada yang kami miliki sebelumnya," kata Dr Nick Mortimer, kepala riset di GNS Science.
Terpisah dari Benua Besar Gondwana
Benua ini juga disebut sebagai Zealandia atau Te Riu-a-Maui dalam bahasa Maori, penduduk asli Selandia Baru. Diduga Zealandia terbentuk sekitar 85 juta tahun silam Zealandia saat terpisah dari Gondwana.
Disebut sebagai Benua pada 2017
Pada tahun 1990-an, benua Zealandia pertama kali ditemukan oleh para ilmuwan. Namun, baru disebut dan dijadikan sebagai benua ke-8 pada tahun 2017.
Nama Zealandia sendiri pertama kali diberikan oleh ahli geofisika, Bruce Luyendyk pada tahun 1995. Bisa disebut sebagai benua karena ilmuwan menemukan area yang cukup besar pada wilayah Zealandia.
95% Tenggelam di Bawah Laut
Sementara itu, mengutip NBC, tanah benua Zealandia hampir 95% tenggelam di kedalaman lautan Pasifik.
Meski sebagian besar Zealandia berada di bawah laut, tapi beberapa bagiannya masih berada di atas, membentuk Selandia Baru dan beberapa pulau kecil.
Zealandia juga disebut menyimpan sejumlah besar deposit mineral, bahan bakar fosil, dan ladang gas alam di mana sebagian besar sumber daya tersebut berada di bawah yurisdiksi Selandia Baru.
Lokasi Nenek Moyang Penguin
Peneliti tak hanya memetakan benua secara detail tapi juga meneliti eksistensi makhluk yang diduga banyak berkeliaran di sana, seperti penguin purba.
Penguin ini bahkan disebut-sebut peneliti sebagai nenek moyang dari seluruh penguin modern yang ada saat ini.
Pada Agustus 2020 silam, fosil berusia 3 juta tahun dalam kondisi yang bagus, ditemukan di salah satu pulau Selandia Baru.
Ilmuwan kemudian mengidentifikasinya sebagai spesies penguin berjambul yang belum diketahui sebelumnya dan dinamai sebagai Eudyptes atatu.
"Eudyptes atatu memberikan informasi baru pada evolusi penguin dan menguatkan pentingnya Zealandia dalam evolusi burung laut," tulis ilmuwan di jurnal Paleontology World, seperti dikutip dari Mashable Asia.
Dengan temuan fosil baru itu, peneliti kemudian menyimpulkan sebuah petunjuk bahwa benua Zealandia merupakan lokasi nenek moyang penguin.
Sumber Artikel: detik.com
Energi dan Sumber Daya Mineral
Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 25 Februari 2025
Inti Bumi, bagian dalam Bumi yang sangat panas, perlahan mendingin. Tapi seberapa cepat tepatnya inti Bumi mendingin, masih belum diketahui.
Dengan mempelajari seberapa baik mineral umum Bumi dalam menghantarkan panas, para peneliti dari Carnegie dan ETH Zurich telah menemukan bahwa interior planet kita mungkin mendingin lebih cepat dari yang kita duga.
Dikutip dari New Atlas, waktu yang dibutuhkan inti Bumi untuk mendingin adalah sebuah misteri. Namun para ilmuwan dalam studi baru ini mencari beberapa jawaban dengan menyelidiki mineral kunci yang disebut bridgmanite.
Lapisan batas antara inti luar dan mantel bawah Bumi sebagian besar terdiri dari bridgmanite. Jadi, mempelajari seberapa baik mineral menghantarkan panas dapat memiliki implikasi besar bagi planet ini. Masalahnya adalah, mengumpulkan pengukuran ini sulit dilakukan di lab.
Karenanya, para peneliti menempatkan sampel bridgmanite dalam sel berlian yang dipanaskan menggunakan sistem laser untuk mensimulasikan tekanan dan suhu yang intens jauh di dalam Bumi. Kemudian, mereka mengukur konduktivitas termal bridgmanite melalui sistem penyerapan optik.
Tim menemukan bahwa bridgmanite sekitar 1,5 kali lebih baik dalam menghantarkan panas daripada yang telah lama diperkirakan. Ini pada gilirannya akan berarti bahwa panas lebih mudah berpindah dari inti ke dalam mantel, mempercepat laju pendinginan bagian dalam Bumi.
Hal ini bisa menjadi lebih cepat dari waktu ke waktu. Saat bridgmanite mendingin, ia berubah menjadi mineral lain yang disebut post-perovskite, yang merupakan konduktor panas yang bahkan lebih efisien. Ketika mineral baru ini mulai mendominasi batas, Bumi bagian dalam bisa mendingin lebih cepat lagi.
"Hasil kami bisa memberi kami perspektif baru tentang evolusi dinamika Bumi. Mereka memperkirakan bahwa Bumi, seperti planet berbatu lainnya Merkurius dan Mars, mendingin dan menjadi tidak aktif jauh lebih cepat dari yang diperkirakan," kata Motohiko Murakami, penulis studi tersebut.
Jika Inti Bumi Mendingin
Kita membutuhkan pusat planet untuk tetap panas sehingga dapat melindungi Bumi dari angin Matahari dan puing-puing yang berpotensi berbahaya.
Jika inti Bumi mendingin, planet ini akan menjadi dingin dan mati. Bumi juga akan diliputi kegelapan, karena pembangkit listrik menarik panas radiasi dari kerak Bumi dan menggunakannya untuk memanaskan air, uap yang menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik.
Pendinginan juga bisa membuat kita kehilangan perisai magnetik di sekitar planet yang diciptakan oleh panas dari inti. Perisai ini melindungi Bumi dari radiasi kosmik.
Perisai dibuat oleh proses konveksi yang disebabkan oleh besi yang terus bergerak. Seperti planet itu sendiri, inti Bumi terus berputar. Beberapa ilmuwan berpikir inti Bumi bergerak lebih cepat daripada bagian planet lainnya.
Gesekan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik dan magnet yang membentuk medan, yang membelokkan partikel bermuatan berbahaya yang berasal dari matahari menuju kutub utara dan selatan.
Seberapa besar kehilangan medan magnet akan mengubah kehidupan di Bumi tidak jelas. Ada yang mengatakan Bumi bisa mengalami serangan gelombang radioaktif yang akan membuat planet menjadi terlalu panas dan membuatnya tidak dapat dihuni.
Informasi lain menunjukkan kemungkinan peningkatan intensitas sinar Matahari yang diyakini menyebabkan kanker. Pengamat juga mengatakan kita bisa mengalami angin Matahari menyapu semua lautan, danau dan sungai seperti yang terjadi di Mars dan Venus.
Para peneliti tidak dapat memastikan berapa lama proses pendinginan inti Bumi berlangsung. Penting untuk dicatat bahwa percepatan ini terjadi pada skala waktu geologis. Interior Bumi mungkin mendingin lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, tetapi itu masih akan terjadi selama miliaran tahun.
Sumber Artikel: inet.detik.com