Organisasi di Indonesia

Ikatan Motor Indonesia

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Ikatan Motor Indonesia yang disingkat IMI adalah organisasi induk dari olahraga bermotor baik mobil maupun sepeda motor di Indonesia. Olahraga yang berada dalam naungan IMI yaitu rally, time rally, sprint rally, adventure offroad, speed offroad, individual offroad, karting, slalom, balap mobil, drag race, drifting untuk kategori mobil dan supermoto, moto cross, power track, grass track, drag bike, indospeed race series, sidrap prix night race, balap motor/motor prix untuk kategori motor.

Sejarah

Pada tanggal 27 Maret 1906 didirikan Javasche Motor Club yang berkantor di Jalan Bojong 153 – 156, Semarang. Dalam perkembangannya Javasche Motor Club diubah namanya menjadi Het Koningklije Nederlands Indische Motor Club (KNIMC). Sejalan dengan tuntutan zaman, saat penyerahan kedaulatan dari Kerajaan Belanda kepada Pemerintah Republik Indonesia, nama KNIMC berubah lagi menjadi Indonesische Motor Club (IMC). IMC turut diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia yang dalam hal ini oleh Departemen Perhubungan. Pada tahun 1950 nama IMC berubah menjadi Ikatan Motor Indonesia (IMI).

Kantor Pusat IMI yang sebelumnya berada di Semarang dipindahkan ke Jakarta. IMI telah mendapat pengakuan dan pengesahan dari Badan-Badan Internasional seperti AIT, FIA, FIM dan OTA. Sampai dengan tahun 1968, organisasi induk olahraga motor ini menempati beberapa ruangan dari Kantor Bank Exim Kota. Setelah tahun 1968, Kantor Pusat IMI telah beberapa kali berpindah tempat, dan akhirnya sampai saat ini mendapat tempat di salah satu ruangan di sayap kanan Stadion Tennis, Jalan Pintu I Senayan, Jakarta.

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Ikatan Motor Indonesia

Geodesi dan Geomatika

Pemetaan digital

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025


Pemetaan digital (juga disebut kartografi digital) adalah proses dimana suatu kumpulan data dikompilasi dan diformat menjadi gambar digital. Fungsi utama dari teknologi ini adalah untuk menghasilkan peta yang memberikan representasi akurat dari daerah tertentu, merinci jalan utama dan tempat menarik lainnya. Teknologi ini juga memungkinkan untuk perhitungan jarak dari satu tempat ke tempat lain.

Meskipun pemetaan digital dapat ditemukan dalam berbagai aplikasi komputer, seperti Google Earth, penggunaan utama dari peta ini adalah dengan Global Positioning System, atau jaringan satelit GPS, yang digunakan dalam sistem navigasi otomotif standar.

Sejarah

Dari analog ke digital

Teknologi analog merupakan jenis teknologi yang mampu ditangkap pancaindra manusia karena telah melalui proses pengiriman signal dalam bentuk gelombang. Signal analog tersebut bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk gelombang kontinu. Sedangkan teknologi digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 untuk proses informasi yang mudah, cepat dan akurat. Ditinjau dari segi pemetaan, konsep dari pemetaan digital yang merupakan bagian dari Komunikasi data terletak pada peta analog seperti pada Thomas Guide. Peta analog memberikan pemandangan dasar yang mirip dengan peta digital, namun sering kali dirasa rumit, karena peta analog ini hanya mencakup area yang ditunjuk, dan tidak memiliki banyak rincian tertentu seperti blok jalan. Selain itu, tidak ada cara untuk "memperbarui" peta analog kecuali mengubahnya ke dalam versi baru. Di sisi lain, peta digital, dalam banyak kasus, dapat diperbarui melalui sinkronisasi dengan pembaruan dari server perusahaan.

Perluasan Fungsi

Peta digital awalnya memiliki fungsi dasar yang sama seperti peta analog, mereka memberikan "pandangan virtual" dari jalan umum digariskan oleh medan yang meliputi daerah sekitarnya. Namun, seiring peta digital yang telah dikembangkan dengan perluasan teknologi GPS dalam beberapa dekade lalu, informasi lalu lintas, tempat menarik dan layanan lokasi telah ditambahkan untuk membuat peta digital lebih "sadar pengguna." Tradisional "pandangan virtual" saat ini hanya bagian merupakan dari pemetaan digital. Dalam banyak kasus, pengguna dapat memilih antara peta digital, satelit (pandangan udara), dan pemandangan hybrid (kombinasi peta virtual dan pandangan udara). Dengan kemampuan dalam memperbarui dan memperluas perangkat pemetaan digital, jalan dan tempat yang baru dibangun dapat ditampilkan di peta.

Pengumpulan data

Peta digital sangat bergantung pada sejumlah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Sebagian besar informasi yang terdapat pada peta digital adalah puncak dari citra satelit serta informasi permukaan jalan. Peta harus sering diperbarui untuk menyediakan pengguna dengan refleksi lokasi yang paling akurat. Sementara ada spektrum yang luas dari perusahaan spesialis pemetaan digital, premis dasar dalam hal ini adalah bahwa peta digital akan menggambarkan jalan secara akurat karena mereka benar-benar muncul untuk memberikan "pengalaman yang nyata"

Fungsi dan penggunaan

Aplikasi komputer

Program komputer dan aplikasi seperti Google Earth dan Google Maps menyediakan peta dilihat dari ruang dan jalan dari sebagian besar tempat di dunia. Digunakan terutama untuk berekreasi, Google Earth menyediakan pemetaan digital di aplikasi pribadi, seperti pelacakan jarak atau pencarian lokasi.

Aplikasi ilmiah

Perkembangan komputerisasi telepon genggam (PDA, tablet PC, laptop, dll) baru-baru ini (sejak sekitar 2000) memacu penggunaan pemetaan digital dalam berbagai ilmu terapan. Pada 2009, bidang ilmu yang menggunakan teknologi pemetaan digital termasuk geologi (lihat pemetaan geologi Digital), teknik, Arsitektur, survei tanah, pertambangan, kehutanan, lingkungan, dan Arkeologi

Sistem navigasi GPS

Penggunaan prinsip pemetaan digital yang telah berkembang dalam beberapa dekade terakhir berhubungan dengan Global Positioning System (GPS) teknologi. GPS adalah dasar di balik sistem navigasi pemetaan digital. Amerika Serikat merupakan negara pencetus dan pemrakarsa GPS. Pada dasarnya, bentuk sistem teknologi GPS sama dengan sistem navigasi radio pangkalan pusat, seperti LORAN dan Decca Navigator yang dikembangkan pada tahun 1940-an dan digunakan selama Perang Dunia II. Inspirasi pembuatan sistem GPS sebenarnya datang dari Uni Soviet yang pada saat itu, tahun 1957, meluncurkan satelit pertama mereka, Sputnik.

Sebuah tim ilmuwan AS yang dipimpin oleh Dr. Richard B. Kershner saat itu memonitor transmisi radio Sputnik. Mereka menemukan bahwa Efek Doppler berpengaruh pada transmisi radio, di mana sinyal frekuensi yang ditransmisi Sputnik sangat tinggi saat baru diluncurkan dan semakin rendah seiring dengan satelit menjauhi bumi. Mereka menyadari bahwa dengan mengetahui letak bujur lokasi mereka dengan tepat di peta dunia, mereka mampu melacak posisi satelit tersebut mengorbit berdasarkan tolak ukur penyimpangan Efek Doppler, Transit, satelit sistem navigasi pertama yang digunakan oleh Angkatan Laut AS sukses diujicobakan pertama kali pada tahun 1960. Sistem yang menggunakan kumpulan dari lima satelit ini mampu menentukan posisi sekali tiap jamnya. Pada tahun 1967, AL AS mengembangkan satelit Timation yang membuktikan kemampuannya dengan menetapkan waktu yang akurat di angkasa, merupakan teknologi acuan sistem GPS. Tahun 1970-an, Sistem Navigasi Omega pangkalan pusat, berdasarkan pembandingan fase sinyal, menjadi sistem navigasi radio pertama yang meliputi seluruh dunia. Satelit percobaan pertama Block-I GPS diluncurkan pada Februari 1978. Satelit-satelit GPS pertama kali dibuat oleh Rockwell International (sekarang merupakan bagian dari Boeing) dan sekarang dibuat oleh Lockheed Martin dan Boeing.

Cara kerja

Koordinat dan posisi selayaknya waktu atomik diperoleh melalui penerima GPS terestrial dari satelit GPS yang mengelilingi bumi berinteraksi bersama-sama untuk menyediakan program pemetaan digital dengan titik asal selain titik tujuan yang diperlukan untuk menghitung jarak. Informasi ini kemudian dianalisis dan disusun dalam rangka membuat peta yang menyediakan cara termudah dan paling efisien dalam mencapai tempat tujuan.

Ditinjau dari segi teknis, perangkat beroperasi dengan cara berikut:

1. Penerima GPS mengumpulkan data dari setidaknya empat satelit GPS yang mengorbit bumi, menghitung posisi dalam tiga dimensi.

2. Penerima GPS kemudian memanfaatkan posisi untuk memberikan koordinat GPS, atau titik yang tepat dari arah lintang dan longitudinal dari satelit GPS.

3. Titik atau koordinat, menghasilkan posisi akurat antara "10-20 meter" dari lokasi sebenarnya.

4. Titik awal, dimasukan melalui koordinat GPS, dan titik akhir, (alamat atau koordinat) dimasukan oleh pengguna, kemudian dimasukkan ke dalam perangkat lunak pemetaan digital.

5. Perangkat lunak pemetaan menghasilkan representasi visual secara real-time dari rute. Peta kemudian bergerak sepanjang jalan dari pengemudi.

6. Jika pengemudi meluncur dari rute yang sudah ditentukan, sistem navigasi akan menggunakan koordinat saat ini untuk menghitung ulang rute ke lokasi tujuan.

Tipe alat pada GPS

Sejauh ini telah dikenal tiga macam tipe alat GPS, dengan masing-masing memberikan tingkat ketelitian (posisi) yang berbeda-beda. Tipe alat pertama adalah tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS). Tingkat ketelitian posisi yang diberikan dari alat ini mencapai 3 hingga 6 meter. Tipe alat yang kedua adalah tipe geodetik single frekuensi (tipe pemetaan), yang biasa digunakan dalam survey dan pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan beberapa desimeter. Tipe terakhir adalah tipe Geodetik dual frekuensi yang dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. Tipe ini biasa digunakan untuk pembangunan jaring titik kontrol, survey deformasi, dan geodinamika.

Masa depan teknologi komunikasi

Peramalan teknologi (Forecasting) adalah proses analisis untuk memperkirakan masa depan dengan metode-metode tertentu dan mempertimbangkan segala variabel yang mungkin berpengaruh di dalamnya. Forecasting merupakan suatu estimasi tentang hal-hal yang paling mungkin tejadi pada masa mendatang berdasarkan eksplorasi dari masa lalu. Maka peramalan ini bersifat eksploratif dan berkaitan dengan apa yang mungkin terjadi pada masa depan. Untuk menerapkan proses peramalan khususnya pada teknologi komunikasi, dapat digunakan Metode Delphi, yang dikembangkan oleh Dalkey dan Helmer di Rand Corporation pada 1950, merupakan metode yang digunakan secara luas dan diterima untuk mencapai konvergensi pendapat tentang pengetahuan dunia nyata yang diminta dari para ahli dalam bidang topik tertentu. Para ahli dipilih oleh pemimpin panel dan diminta untuk menjawab kuisioner dalam dua ronde atau lebih. Setiap ronde akan diakhiri oleh kesimpulan sementara dari ronde sebelumnya. Proses tersebut akan menghasilkan jawaban yang lebih terarah. Apabila sudah dirasa mencapai konsensus, panel akan dihentikan, terutama dengan alasan-alasan berikut, diantaranya apabila sudah melebihi dua ronde, atau telah tercapainya sebuah konsensus, atau dirasa stabilitas panel telah tercapai. Metode Delphi telah digambarkan sebagai sebuah metode untuk penataan proses komunikasi kelompok agar dalam proses ini efektif yang memungkinkan sekelompok individu, secara keseluruhan, untuk menangani masalah yang kompleks. Tujuan dari Metode Delphi adalah untuk mengembangkan suatu perkiraan konsensus masa depan dengan meminta pendapat para ahli, dan pada saat yang sama menghilangkan masalah sering terjadi yaitu komunikasi tatap muka.

Penggunaan peta digital di Indonesia

Saat ini selain di kendaraan, sistem pelacakan GPS juga sudah terpasang di ponsel dengan bantuan berbagai aplikasi. Tidak diragukan lagi, perangkat ini sudah mulai merambah ke semua bagian kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan semakin meningkatnya popularitas sistem pelacakan GPS, maka sesuai dengan konsep peramalan teknologi, penggunaan GPS dalam masyarakat Indonesia akan semakin berkembang dalam beberapa hal khususnya dalam sektor bisnis dan keamanan. Para pelaku bisnis dengan cepat beralih ke sistem pelacakan GPS (GPS tracking systems) untuk membantu kegiatan sehari-hari mereka, seperti pelacakan kendaraan, pemantauan karyawan, dan pencegahan pencurian. Sebagai teknologi yang terus berkembang, perangkat pelacakan GPS akan terus menurun dalam ukuran, meningkat dalam akurasi, dan dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis sebagai perangkat yang umum, tetapi sangat bermanfaat. Seiring dengan bertambahnya pelaku bisnis yang membutuhkan kenyamanan dan manfaat yang ditawarkan oleh sistem pelacakan GPS, maka kebutuhan akan perangkat pelacakan GPS dan pemberi jasanya akan meningkat pula. Sistem pelacakan GPS adalah peluang bisnis yang akan terus berkembang bersamaan dengan meningkatnya kebutuhan akan produk ini. Perangkat lunak pelacakan GPS yang juga sangat canggih memainkan peran kunci bagaimana pelaku bisnis menggunakan sistem ini untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ketika pemetaan satelit dan pencitraan komputer semakin maju, maka kemampuan dan aplikasi perangkat lunak pelacakan GPS juga akan semakin maju. Sistem pelacakan GPS pribadi telah digunakan untuk meningkatkan keselamatan banyak anak-anak dan orang dewasa.

Sumber: Wikipedia

Selengkapnya
Pemetaan digital

Serikat Buruh

Serikat Pekerja

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Serikat pekerja atau serikat buruh ialah organisasi buruh yang bergabung bersama untuk mencapai tujuan umum di bidang seperti upah, jam dan kondisi kerja. Melalui kepemimpinannya, serikat pekerja bertawar-menawar dengan majikan atas nama anggota serikat (anggota orang kebanyakan) dan merundingkan kontrak buruh (perundingan kolektif) dengan majikan. Hal ini dapat termasuk perundingan upah, aturan kerja, prosedur keluhan, aturan tentang penyewaan, pemecatan, dan promosi buruh, keuntungan, keamanan dan kebijakan tempat kerja.

Di Indonesia, definisi serikat pekerja/buruh berdasarkan Undang-Undang Serikat Pekerja Nomor 21 Tahun 2000 adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.

Organisasi tersebut dapat terdiri atas buruh perseorangan, profesional, mantan buruh, atau penganggur. Tujuan paling umum namun tidak punya arti apapun ialah "memelihara atau memperbaiki keadaan pekerjaannya". Selama 300 tahun terakhir, banyak serikat buruh yang telah berkembang ke sejumlah bentuk, dipengaruhi oleh bermacam rezim politik dan ekonomi. Tujuan dan aktivitas serikat pekerja beragam, tetapi dapat termasuk ketetapan laba untuk anggota, perundingan kolektif, tindakan industri, dan aktivitas politik.

Organisasi Buruh

  • ILO - International Labour Organization
  • PPMI - Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia
  • FSPS - Federasi Serikat Pekerja Singaperbangsa
  • SPSI - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
  • SPN - Serikat Pekerja Nasional
  • FSBI - Federasi Serikat Buruh Independen
  • GASBIINDO - Gabungan Serikat Buruh Islam Indonesia
  • KASBI - Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia
  • FSPMI - Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia
  • FSB GARTEKS - Federasi Serikat Buruh Garmen, Tekstil, Kerajinan, Kulit dan Sentra Industri
  • SBB - Serikat Buruh Bakalan
  • FSPNI- Federasi Serikat Pekerja Nasional Indonesia (FSPNI)
  • GSBI - Gabungan Serikat Buruh Indonesia

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Serikat Pekerja

Geodesi dan Geomatika

Geologi Planet

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025


Geologi planet, dikenal juga sebagai astrogeologi atau eksogeologi, adalah sebauh disiplin ilmu pengetahuan planetarium yang membahas tentang geologi benda luar angkasa seperti planet dan satelitnyaasteroidkomet, dan meteorit.

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Geologi Planet

Organisasi di Indonesia

Persatuan Guru Republik Indonesia

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 18 Februari 2025


Persatuan Guru Republik Indonesia (disingkat PGRI) adalah organisasi di Indonesia yang anggotanya berprofesi sebagai guru. Organisasi ini didirikan dengan semangat perjuangan para guru pribumi pada zaman Belanda, pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). PGRI memiliki afiliasi dengan ASEAN Council of Teachers. PGRI juga tergabung dalam Education International, sebuah organisasi guru dunia yang terdiri dari 172 negara.

Sejarah

Pada awalnya organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).

Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan penilik sekolah. Dengan latar pendidikan yang berbeda-beda, mereka umumnya bertugas di sekolah desa dan sekolah rakyat angka dua.

Tidak mudah bagi PGHB memperjuangkan nasib para anggotanya yang memiliki pangkat, status sosial dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Sejalan dengan keadaan itu, di samping PGHB berkembang pula organisasi guru baru antara lain Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB), disamping organisasi guru yang bercorak keagamaan, kebangsaan atau lainnya seperti Christelijke Onderwijs Vereneging (COV), Katolieke Onderwijsbond (KOB), Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM), dan Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan golongan agama.

Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi terhadap pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia. Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kemerdekaan. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka”.

Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.

Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.

Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. Melalui kongres ini segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 - seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.

Dengan semangat pekik “merdeka” bertalu-talu, di tengah bau mesiu pengeboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan:

  1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.
  2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.
  3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.

Sejak Kongres Guru Indonesia itu, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Sifat-sifat PGRI

Sifat-sifat PGRI antara lain:

  1. Unitaristik, tanpa memandang perbedaan ijazah, tempat kerja, kedudukan, agama, suku, golongan, gender, dan asal usul.
  2. Independen, berlandaskan pada kemandirian dan kemitrasejajaran
  3. Nonpartisan, bukan merupakan afiliasi dari partai politik.

Jati Diri PGRI

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memiliki tiga jati diri organisasi,[5] yaitu: Organisasi Profesi, dan Ketenagakerjaan.

Arti lambang PGRI

Berikut ini penjelasan tentang arti pada lambang PGRI:

  • Bentuk: cakra/lingkaran melambangkan cita-cita luhur dan daya upaya menunaikan pengabdian terus-menerus.
  • Ukuran, corak, dan warna bidang: bagian pinggir lingkaran berwarna merah melambangkan pengabdian yang dilandasi kemurnian dan keberanian bagi kepentingan rakyat. Warna putih dengan tulisan "Persatuan Guru Republik Indonesia" melambangkan pengabdian yang dilandasi kesucian dan kasih sayang. Panduan warna pinggir merah-putih melambangkan pengabdian kepada negara, bangsa, dan tanah air Indonesia.
  • Suluh berdiri tegak bercorak 4 garis tegak dan datar berwarna kuning: Simbol yang melambangkan fungsi guru (pada pendidikan prasekolah, dasar, menengah, dan perguruan tinggi) dengan hakikat tugas pengabdian guru sebagai pendidik yang besar dan luhur.
  • Nyala api dengan 5 sinar warna merah: Simbol yang melambangkan arti ideologi Pancasila, dan arti teknis yakni sasaran budi pekerti, cipta, rasa, karsa, dan karya generasi.
  • Empat buku mengapit suluh: Posisi 2 datar dan 2 tegak (simetris) dengan warna corak putih melambangkan sumber ilmu yang menyangkut nilai-nilai moral, pengetahuan, keterampilan dan akhlak bagi tingkatan lembaga-lembaga pendidikan prasekolah, dasar, menengah, dan tinggi.
  • Warna dasar tengah hijau: Simbol yang melambangkan kemakmuran generasi.

Dasar hukum dan Hari Guru Nasional

Dasar Hukum termaktub pada Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 yang merupakan sebagai tanda penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia dengan, menetapkan hari lahir PGRI pada tanggal 25 November sebagai Hari guru nasional, diperingati setiap tahun.

Sumpah dan Ikrar Guru Indonesia

Sumpah Guru

Sumpah Guru Indonesia

Demi Allah

Sebagai guru Indonesia saya bersumpah/berjanji:

  1. Bahwa saya akan membaktikan diri saya untuk tugas mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran peserta didik guna kepentingan kemanusiaan dan masa depannya;
  2. Bahwa saya akan melestarikan dan menjunjung tinggi martabat guru sebagai profesi terhormat dan mulia;
  3. Bahwa saya akan melaksanakan tugas saya sesuai dengan kompetensi jabatan guru;
  4. Bahwa saya akan melaksanakan tugas saya serta bertanggung jawab yang tinggi dengan mengutamakan kepentingan peserta didik, asyarakat, bangsa dan negara serta kemanusiaan;
  5. Bahwa saya akan menggunakan keharusan profesiaonal saya semata-mata berdasarkan nilai-nilai agama dan Pancasila;
  6. Bahwa saya akan menghormati hak asasi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang guna mencapai kedewasaannya sebagai warga negara dan bangsa Indonesia yang bermoral dan berakhlak mulia;
  7. Bahwa saya akan berusaha secara sungguh-sungguh untuk meningkatkan keharusan profesional;
  8. Bahwa saya akan berusaha secara sungguh-sungguh untuk melaksanakan tugas guru tanpa dipengaruhi pertimbangan unsur-unsur di luar pendidikan;
  9. Bahwa saya akan memberikan penghormatan dan pernyataan terima kasih kepada guru yang telah mengantarkan saya menjadi guru Indonesia;
  10. Bahwa saya akan menjalin kerja sama secara sungguh-sungguh dengan rekan sejawat untuk menumbuhkembangkan dan meningkatkan profesionalitas guru indonesia;
  11. Bahwa saya akan berusaha untuk menjadi teladan dalam perilaku bagi peserta didik dan masyarakat;
  12. Bahwa saya akan menghormati; menaati dan mengamalkan kode etik guru Indonesia.

Saya ikrarkan sumpah/janji *) ini secara sungguh-sungguh dengan mempertaruhkan kehormatan saya sebagai guru profesional.

Ikrar Guru

Ikrar Guru Indonesia

  1. Kami Guru Indonesia, adalah insan pendidik bangsa yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Kami Guru Indonesia, adalah pengemban dan pelaksana cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pembela dan pengamal Pancasila yang setia pada Undang Undang Dasar 1945.
  3. Kami Guru Indonesia, bertekad bulat mewujudkan tujuan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
  4. Kami Guru Indonesia, bersatu dalam wadah organisasi perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia, membina persatuan dan kesatuan bangsa yang berwatak kekeluargaan.
  5. Kami Guru Indonesia, menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman tingkah laku profesi dalam pengabdian terhadap bangsa, negara serta kemanusiaan.

Pengurus PGRI

Susunan dan Personalia Pengurus Personalia PGRI Masa Bakti XXI Tahun 2013 – 2018 (yang ditetapkan di Jakarta, 4 Juli 2013):

Pengurus Harian

1. Ketua Umum: Sulistiyo (Wafat 14 Maret 2016 di RSAL Mintoharjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat karena kecelakaan terapi Hiperbarik). Periode kepemimpinannya dilanjutkan oleh Plt. Ketua Umum Unifah Rosyidi. Prof.Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. terpilih dan ditetapkan sebagai Ketua Umum PB PGRI pergantian antarwaktu melanjutkan kepemimpinan Dr. Sulistiyo hingga Kongres berikut di tahun 2019 melalui Konferensi Kerja Nasional PGRI ke-IV di Medan, Sumatera Utara, 27-30 Januari 2017.

2. Ketua-ketua:

  • Dr. H. Sugito, M.Si
  • H. Sahiri Hermawan, S.H., MH
  • Drs. H. Muh. Asmin, M.Pd
  • Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd.
  • Prof. Dr. Sudarwan Danim
  • Dr. Didi Suprijadi, M.M.

3. Sekretaris Jenderal: M. Qudrat Nugraha, Ph.D.

4. Wakil-wakil Sekretaris Jenderal:

  • Dra. Dian Mahsunah, M.Pd.
  • Dra. Hj. Farida Yusuf, M.Pd.
  • Dr. Supardi, M.Pd.
  • Dr. H. Hadi Tugur, M.Pd., MM.

5. Bendahara: Prof. Dr. Dede Rosyada

6. Wakil Bendahara: Dr. Fathiaty Murtadho, M.Pd.

Sekretaris Departemen

  • Organisasi dan Kaderisasi: Drs. H. Giat Suwarno
  • Kesejahteraan dan Ketenagakerjaan: Drs. Usman Tonda, S.H., M.Pd
  • Komunikasi dan Informasi: Dr. H. Basyaruddin Thoyib, M.Pd.
  • Penelitian dan Pengabdian Masyarakat: Dr. Mohammad Abduhzen, M.Hum.
  • Pendidikan dan Pelatihan: Drs. Suharno, M. Sajim, M.M.
  • Hubungan Luar Negeri: Drs. Warnoto, M.Pd.
  • Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru, Dosen, dan Tenaga Kependidikan: Dra. Hj. Rachmawaty AR, M.M.
  • Pembinaan Mental dan Spiritual: Dr. H. Sastra Djuanda
  • Pemberdayaan Perempuan: Dra. Murniasih
  • Olahraga, Seni, dan Budaya: Dr. Hj. Euis Karwaty, M.Pd.
  • Kerja sama dan Pengembangan Usaha: Drs. Wahyo Pradono, M.M.
  • Advokasi, Bantuan Hukum dan Perlindungan Profesi: H. Sibro Mulisi, B.A., S.Pd.
  • Penegakan Kode Etik: Dr. H. Muhir Subagja, M.M.
  • Pembinaan Karier Guru, Dosen, dan Tenaga Kependidikan: Kadar, S.Pd., M.Pd.

PGRI kembali mengadakan kongres sebagai forum resmi organisasi yang tertinggi. Dalam Kongres ke-XXII PGRI yang berlangsung 4-7 Juli 2019 bertempat di BRI Arena Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara telah ditetapkan pengurus PB PGRI Masa Bakti ke-XXII, Periode 2019-2024.

Pengurus Besar PGRI Masa Bakti XXII Periode 2019-2024 sebagai berikut.

Pengurus Harian

1. Ketua Umum: Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd

2. Ketua-ketua:

  • Prof. Dr. Supardi, M.Pd.
  • Dra. Dian Mahsunah, M.Pd.
  • Drs. Huzaifah Dadang, M.M.
  • Dr. Djoko Adi Waluyo, MM.
  • Dr. Sukirman, M.Pd.
  • Dr. Irman Yasin Limpo, S.H.
  • Dudung Nurullah Koswara, M.Pd.

3. Sekretaris Jenderal: Drs. Ali Arahim, M.Pd.

4. Wakil-wakil Sekretaris Jenderal:

  • Dr. Fathiaty Murtadho, M.Pd.
  • Dudung Abdul Qodir, M.Pd.
  • Dr. Jejen Musfah, M.Pd.
  • Dr. H. Muhir Subagja, M.M.

5. Bendahara: Dr. H. Basyaruddin Thayib, M.Pd.

6. Wakil Bendahara: Drs. Samidi, M.Pd.

Ketua Departemen

Organisasi dan Kaderisasi: M. Sibroh Mulisi, S.Pd.

Pengembangan Profesi: Ir. H. Bambang Sutrisno, M.M.

Pengembangan Karier: Dr. Kartini, S.Ag. M.Pd.

Penegakan Kode Etik, Advokasi, Bantuan Hukum, dan Perlindungan Profesi: Ir. Achmad Wahyudi, SH. MH.

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat: Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd.

Pembinaan dan Pengembangan Lembaga Pendidikan: Dr. Mansyur Arsyad, M.Pd.

Kerjasama dan Pengembangan Usaha: Dr. M.Q. Wisnu Aji, M.Ed.

Kesejahteraan dan Ketenagakerjaan: Dra. Rachmawaty AR. M.M.

Pemberdayaan Perempuan: Dra. Farida Yusuf, M.Pd.

Komunikasi dan Informasi: Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc. M.B.A

Olahraga, Seni, dan Budaya: Dr. Euis Karwati, M.Pd

Pembinaan Kerohanian dan Karakter Bangsa: Drs. Mustafa Kemal, M.Pd

Hubungan Luar Negeri: Dr. Fransisca Susilawati, S.Hut, M.Pd.

Pengembangan Pendidikan Khusus dan Nonformal: R. Ella Yulaelawati, R. MA., Ph.D.

Karena ada pengurus yang berhalangan tetap, maka di tahun 2020-2021 terdapat pergantian antarwaktu pengurus masa bakti XXII sebagai berikut. Di jajaran pengurus harian, 2 orang ketua, yaitu Dudung Nurullah Koswara, M.Pd. dan Dr. Sukirman, M.Pd. digantikan oleh Ir. Achmad Wahyudi, SH. MH., dan Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc. M.B.A. Posisi Wakil Bendahara yang kosong dikarenakan meninggalnya Drs. Samidi, M.Pd., lalu dijabat oleh Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd. (sebelumnya Ketua Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) sejak akhir tahun 2021.

Di posisi Ketua Departemen, terdapat beberapa pergantian pengurus. Ketua Departemen Kominfo yang dijabat oleh Wijaya, M.Pd.; Ketua Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dijabat oleh Dr. Sumardiansyah Perdana Kusuma, M.Pd.; Ketua Departemen Penegakan Kode Etik, Advokasi, Bantuan Hukum, dan Perlindungan Profesi dijabat oleh Abdul Waseh, M.Pd.; Ketua Departemen Organisasi dan Kaderisasi dijabat oleh Drs. Mustafa Kemal, M.Pd.; dan Ketua Departemen Pembinaan Kerohanian dan Karakter Bangsa dijabat oleh Sugandi, S.E. M.Pd.

Sekretariat Pengurus Besar PGRI (Kantor Pusat)

Lokasi sekretariat PB PGRI bertempat di Gedung Guru Indonesia Jl. Tanah Abang III No. 24, Jakarta 10160, dengan nomor telepon (021) 3849856 dan Faksimil (021) 3446504.

Perangkat Kelengkapan Organisasi

Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum

Sesuai jati dirinya sebagai organisasi profesi, perjuangan, dan ketenagakerjaan, maka PGRI memiliki Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) yang bertugas meningkatkan kesadaran, memberikan perlindungan, dan bantuan hukum kepada anggota PGRI. LKBH dibentuk di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. LKBH ini berperan memberikan saran, pendapat, pertimbangan, dan bantuan ohhh penyelesaian masalah hukum kepada badan pimpinan organisasi yang membentuknya tentang permasalahan hukum anggota, pengurus, lembaga pendidikan maupun organisasi PGRI.

Badan Pembina Lembaga Pendidikan

Untuk mengoordinasikan penyelenggaraan pendidikan pada lembaga pendidikan PGRI, maka dibentuklah Badan Pembina Lembaga Pendidikan (BPLP) yang memiliki kedudukan dan wewenang yang ditetapkan oleh dan bertanggung jawab kepada Pengurus Besar PGRI. Dalam melaksanakan pembinaan dan koordinasi, BPLP dibantu oleh Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) PGRI provinsi, dan YPLP PGRI kabupaten/kota, atau badan penyelenggara pendidikan tinggi lainnya.

Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS)

Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis adalah perangkat kelengkapan organisasi PGRI yang berfungsi membina dan mengembangkan profesi guru. Salah satu jati diri PGRI sebagai organisasi profesi, maka untuk melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru PGRI telah menetapkan perangkat kelengkapan organisasi, yaitu Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis disingkat APKS. Pembentukan APKS PGRI didasarkan Keputusan Konferensi Kerja Nasional IV PGRI Masa Bakti XXI Nomor VIII/KONKERNAS IV/XXI/2017.

Sebagai perangkat kelengkapan organisasi PGRI, dibentuklah APKS PGRI Pusat pada tingkat Pengurus Besar, APKS PGRI Provinsi di pengurus provinsi, dan APKS PGRI kabupaten/kota di tingkat pengurus kabupaten/kota. APKS PGRI meliputi badan pimpinan APKS dan satuan APKS. Majelis APKS adalah representasi unsur perwakilan masing-masing satuan asosiasi profesi, satuan asosiasi keahlian sejenis, dan badan pimpinan organisasi PGRI sesuai dengan tingkatannya. Satuan asosiasi profesi adalah perkumpulan/ikatan/himpunan/asoiasi guru, dosen dan/atau tenaga kependidikan yang dibentuk atas kesamaan bidang ilmu dan/atau rumpun ilmu. Satuan asosiasi keahlian sejenis adalah perkumpulan/ikatan/himpunan/asoiasi guru, dosen atau tenaga kependidikan yang dibentuk atas kesamaan pekerjaan atau keahlian.

Tugas dan fungsi APKS PGRI serta satuan-satuan asosiasi profesi dan keahlian sejenis di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/ kota, antara lain melaksanakan:

  • Workshop, pelatihan, seminar untuk peningkatan kompetensi guru, bedah buku, benchmarking, dan lainnya.
  • Festival PGRI Menulis dan Lomba Pembelajaran Inovatif, dilaksanakan secara berjenjang pada tingkat kabupaten/kota pada peringatan Hardiknas, tingkat provinsi pada peringatan Hari Proklamasi, dan tingkat nasional.

PGRI Smart Learning and Character Center (PSLCC)

PGRI Smart Learning and Character Center (PSLCC) adalah perangkat kelengkapan organisasi yang bertugas melakukan pengembangan profesi guru dan pendidikan karakter berbasis teknologi dan informasi.

PSLCC dibentuk di tingkat nasional (pusat), provinsi, kabupaten/kota. PSLCC dibentuk oleh badan pimpinan organisasi sebagai representasi yang berwenang melakukan pengembangan dan pelatihan di bidang pembelajaran dan pendidikan karakter. Masa bakti pengurus PSLCC sama dengan masa bakti pengurus badan pimpinan organisasi yang mengangkatnya.

Di masa pandemi Covid-19, PSLCC melakukan kegiatan pelatihan daring seperti webinar berseri sejak 2-20 Mei 2020 dengan peserta sebanyak 15.000 orang dari seluruh Indonesia dan 50 negara yang dilaksanakan secara live streaming via youtube PB PGRI.

Lembaga Kajian Kebijakan Pendidikan

Berdasarkan AD/ART hasil kongres XXII PGRI tahun 2019, PGRI memiliki Lembaga Kajian Kebijakan Pendidikan. Lembaga Kajian Kebijakan Pendidikan adalah perangkat kelengkapan organisasi yang bertugas melakukan studi atau kajian yang terkait pendidikan. Lembaga kajian kebijakan pendidikan dibentuk di tingkat nasional (pusat), tingkat provinsi, dan kabupaten/kota.

Perempuan PGRI

Selain perangkat kelengkapan organisasi seperti APKS, PSLCC, BPLP, Persatuan Guru Republik Indonesia juga memiliki perangkat kelengkapan organisasi yang bernama Perempuan PGRI. Perempuan PGRI bertugas meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif anggota perempuan PGRI dalam membangun dan menjaga muruah organisasi. Perempuan PGRI dibentuk di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota. Perempuan PGRI memberikan saran, pendapat, pertimbangan, dan usulan tentang program-program pengembangan dan pemberdayaan perempuan serta menggerakkan anggota perempuan PGRI untuk berpartisipasi aktif dalam forum-forum dan kegiatan organisasi.

 

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Persatuan Guru Republik Indonesia

Geodesi dan Geomatika

Geologi Ekonomi

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 18 Februari 2025


Geologi ekonomi berhubungan dengan material bumi yang dapat digunakan untuk tujuan ekonomi dan/atau industri. Material tersebut mencakup logam mulia dan logam murnimineral non logam, batu untuk konstruksi, mineral minyak bumibatubara, dan air. Istilah ini umumnya mengacu pada endapan mineral logam dan sumber mineral. Teknik yang digunakan oleh disiplin ilmu kebumian lainnya (seperti geokimiamineralogigeofisika, dan geologi struktur) dapat seluruhnya digunakan untuk mengerti, mencari, dan memanfaatkan suatu endapan bijih.

Geologi ekonomi dipelajari dan dilaksanakan oleh para ahli geologi, walaupun demikian hal ini juga menjadi perhatian penting untuk para bankir investasi, analis saham dan pekerja lainnya seperti teknisi, ilmuwan dan konservator lingkungan dikarenakan akibat jangka panjang industri pengolahan terhadap masyarakat, perekonomian dan lingkungan.Termasuk juga didalamnya geowisata, yang merupakan bagian dari ilmu geologi yang mengekploitasi panorama keindahan alam yang dikarenakan proses-proses geologi,seperti proses erosi ,patahan maopun pelarutan,contohnya,panorama goa kapur,air terjun dan lain lain

Sumber Artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Geologi Ekonomi
« First Previous page 719 of 1.133 Next Last »