Teknik Elektro

Pengantar Mengenai Energi Listrik: Konsep dan Prosesnya

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 10 Februari 2025


Energi listrik adalah energi yang berkaitan dengan gaya pada partikel bermuatan listrik dan pergerakan partikel tersebut (biasanya elektron dalam kabel, tetapi tidak selalu). Energi ini dipasok oleh kombinasi arus dan potensial listrik (sering disebut sebagai tegangan karena potensial listrik diukur dalam volt) yang dihantarkan oleh sirkuit (misalnya, disediakan oleh perusahaan listrik). Gerak (arus) tidak diperlukan; misalnya, jika ada perbedaan tegangan yang dikombinasikan dengan partikel bermuatan, seperti listrik statis atau kapasitor bermuatan, energi listrik yang bergerak biasanya diubah menjadi bentuk energi lain (misalnya, panas, gerak, suara, cahaya, gelombang radio, dll.).

Energi listrik biasanya dijual dalam satuan kilowatt hour (1 kW-h = 3,6 MJ) yang merupakan hasil perkalian antara daya dalam kilowatt dikalikan dengan waktu berjalan dalam jam. Perusahaan listrik mengukur energi dengan menggunakan meteran listrik, yang mencatat total energi listrik yang dikirim ke pelanggan. Pemanas listrik adalah contoh pengubahan energi listrik menjadi bentuk energi lain, yaitu panas. Jenis pemanas listrik yang paling sederhana dan paling umum menggunakan hambatan listrik untuk mengubah energi. Ada cara lain untuk menggunakan energi listrik. Di komputer misalnya, sejumlah kecil energi listrik dengan cepat bergerak masuk, keluar, dan melalui jutaan transistor, di mana energi tersebut bergerak (arus yang melalui transistor) dan tidak bergerak (muatan listrik di gerbang transistor yang mengontrol arus yang melewatinya).

Pembangkitan listrik

Pembangkitan listrik adalah proses menghasilkan energi listrik dari bentuk energi lain. Prinsip dasar pembangkitan listrik ditemukan pada tahun 1820-an dan awal 1830-an oleh ilmuwan Inggris, Michael Faraday. Metode dasarnya masih digunakan sampai sekarang: arus listrik dihasilkan oleh pergerakan lingkaran kawat, atau cakram tembaga di antara kutub magnet.

Untuk utilitas listrik, ini adalah langkah pertama dalam pengiriman listrik ke konsumen. Proses lainnya, transmisi listrik, distribusi, serta penyimpanan dan pemulihan energi listrik menggunakan metode penyimpanan yang dipompa biasanya dilakukan oleh industri tenaga listrik.

Listrik paling sering dihasilkan di pembangkit listrik oleh generator elektromekanis, terutama digerakkan oleh mesin panas yang dipicu oleh pembakaran bahan kimia atau fisi nuklir, tetapi juga dengan cara lain seperti energi kinetik air yang mengalir dan angin. Ada banyak teknologi lain yang dapat dan digunakan untuk menghasilkan listrik seperti fotovoltaik surya dan tenaga panas

Disdur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Pengantar Mengenai Energi Listrik: Konsep dan Prosesnya

Akuntansi

Investasi

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 10 Februari 2025


Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal, baik langsung maupun tidak, dengan harapan pada waktu nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia investasi berarti penanaman uang atau modal pada suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Secara umum investasi dapat diartikan sebagai meluangkan atau memanfaatkan waktu, uang atau tenaga demi keuntungan/manfaat pada masa datang. Jadi, investasi merupakan membeli sesuatu yang diharapkan pada masa yang akan datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi dari semula.

Pengertian

Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus {\displaystyle PDB=C+I+G+(X-M)}. Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya {\displaystyle I=(Y,i)}. Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, di mana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

Secara bahasa, kata investasi berasal dari kata "investire" yang memiliki makna memakai atau menggunakan. Sementara itu, secara istilah investasi artinya memberikan sesuatu kepada orang lain untuk dikembangkan dan hasil dari sesuatu yang dikembangkan tersebut akan dibagi sesuai yang diperjanjikan.

Tujuan

Investasi memiliki tujuan yang bermacam-macam sesuai dengan jenis investasinya. Misalnya, investasi dana pensiun bertujuan untuk mendapatkan sejumlah dana pada masa tua atau masa pensiun. Jika investasi dilakukan oleh individu maka tujuannya yaitu mengakumulasi dana untuk membeli rumah atau tanah pada masa depan dan membiayai pendidikan anak pada masa yang akan datang.

Investasi individu juga bertujuan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik pada masa yang akan datang, mempertahankan pendapatan dari inflasi, serta meninggalkan warisan untuk keluarga. Investasi yang dilakukan oleh pihak asing di sebuah negara berkembang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negara tersebut. Bagi negara berkembang, investasi asing akan bermanfaat untuk perluasan lapangan kerja, pembangunan sarana dan prasarana, pengembangan teknologi, serta mendorong berkembangnya industri.

Produk

Beberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat berharga, saham/obligasi, bukti hutang, bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli suatu saham, garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrumen yang dapat diperjual belikan. Selain itu, produk investasi dapat berupa tabungan, deposito, emas, properti, dan barang-barang koleksi.

Jenis

Secara umum investasi individu dibedakan menjadi dua jenis yaitu investasi aset berwujud dan aset keuangan. Investasi aset berwujud merupakan jenis investasi berupa benda-benda berwujud seperti kendaraan, gedung, pabrik, rumah, dan apartemen. Investasi aset keuangan berwujud investasi keuangan seperti saham, reksa dana, obligasi dan dana pensiun.

Sementara itu, jenis investasi berdasarkan kontrol atau pengawasan terhadap perusahaan dibedakan menjadi dua yaitu investasi langsung dan tidak langsung.

Investasi langsung

Investasi langsung adalah investasi jangka panjang pada suatu usaha baru atau yang sudah ada diikuti dengan pengawasan dan manajemen aktif oleh pihak investor. Pada investasi jenis ini, investor memiliki perusahaan khususnya dalam bentuk aset fisik seperti gedung, mesin, dan bentuk lain yang tahan dalam jangka panjang atau dapat dikatakan tidak berwujud non fisik seperti hak kekayaan intelektual. Ciri-ciri investasi langsung yang dominan di antaranya investor memiliki kendali penuh atas manajemen perusahaan, investor ikut aktif mengelola perusahaan, investasi dilakukan pada bisnis di sektor produktif, bentuk investasinya merupakan benda berwujud, serta sesuai dengan hukum wilayah setempat.

Investasi tidak langsung

Investasi tidak langsung atau investasi portofolio merupakan investasi jangka pendek yang dilakukam dengan membeli surat berharga. Pada investasi jenis ini, seorang investor tidak terlibat langsung dalam pengelolaan perusahaan serta tidak diharuskan untuk mendirikan suatu badan usaha.

Investasi tidak langsung terjadi jika surat-surat berharga yang dimiliki diperjualbelikan kembali oleh perusahaan investasi yang berfungsi sebagai perantara. Investor akan menerima keuntungan berupa capital gain atas hasil perdagangan portofolio yang dilakukan oleh perusahaan perantara tersebut.

Sementara itu, berdasarkan jangka waktunya, investasi digolongkan menjadi dua jenis yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. 

Investasi jangka pendek

Investasi jangka pendek merupakan salah satu produk investasi dengan menyetorkan sejumlah dana untuk dikelola dalam jangka waktu singkat, sehingga dana dan keuntungan dapat dicairkan dalam kurun waktu yang relatif sebentar. Jangka waktu investasi ini umumnya satu tahun. Investasi jangka pendek memiliki risiko yang lebih rendah sehingga direkomendasikan untuk pemula. Contoh investasi jangka pendek adalah deposito, reksa dana, surat utang negara, dan fintech peer to peer lending.

Investasi jangka panjang

Investasi jangka panjang adalah jenis investasi yang membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan keuntungan atau return. Investasi ini menggunakan daya yang terus menerus digunakan dan dikembangkan dan baru bisa dicairkan jika sudah jatuh tempo. Contoh investasi jangka panjang adalah saham, obligasi, dan reksa dana.

Bentuk

Investasi adalah menanamkan modal berupa aset atau uang pada suatu perusahaan atau perorangan dengan harapan modal yang ditanamkan tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Investasi ada dua jenis yaitu investasi fisik dan investasi keuangan. Investasi fisik yaitu investasi yang bisa dilihat investasinya, seperti emas batangan, properti, dan barang berharga sedangkan investasi keuangan yaitu investasi berupa produk keuangan yang tidak dapat disentuh.

  • Investasi properti - investasi properti berupa rumah, tanah, ruko, apartemen dan lain-lain. Tujuan dari investasi properti terdapat dua jenis yaitu tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang yaitu investor memilikinya untuk dikelola sendiri guna mendapat keuntungan berjalan. Sementara tujuan jangka pendeknya yaitu untuk dijual lagi di kemudian hari dengan harga yang lebih tinggi.
  • Investasi pendidikan - dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
  • Investasi saham - Saham adalah suatu bukti kepemilikan suatu perusahaan. Pembelian saham suatu perusahaan hanyalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
  • Investasi mata uang asing - diharapkan investor akan mendapatkan keuntungan dari menguatnya nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang lokal
  • Investasi emas - dengan naiknya harga emas, emas bisa dijadikan salah satu modal investasi terbaik, dikarenakan harga emas yang selalu naik dengan harga yang tinggi. 
  • Investasi kripto - sebagai salah satu trend investasi baru, mata uang digital memiliki risiko yang sangat tinggi dikarenakan volatilitasnya yang tinggi 
  • Investasi deposito - Investasi deposito memiliki kemiripan dengan tabungan, yang membedakannya adalah batas waktu dan bunga yang lebih tinggi.
  • Investasi reksa dana - Investasi wadah menghimpun dana dari masyarakat pemodal. Reksa dana merupakan produk dari perusahaan yang masuk dalam kategori pasar modal yang diawasi oleh OJK sehingga dapat melakukan penghimpunan dana dari masyarakat.

Pihak yang dapat melakukan investasi

Investasi dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Investasi oleh pemerintah adalah investasi yang dilakukan oleh pemerintah (baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah) dalam rangka penyediaan barang publik untuk melayani dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat dan tidak bertujuan untuk mencari laba. Investasi swasta adalah investasi yang dilakukan oleh pihak swasta yang memprioritaskan dalam perolehan keuntungan dari modal yang telah dikeluarkan.

Proses

Dalam melakukan investasi, terdapat beberapa proses yang harus dijalani yaitu:

  1. Menentukan tujuan dari suatu investasi serta menentukan jumlah dana yang akan diinvestasikan. Terdapat dua hal yang menjadi titik berat yaitu tingkat pengembalian dana yang diharapkan dan ketersediaan jumlah dana yang diinvestasikan.
  2. Melakukan analisis sekuritas atau efek yang salah harga dengan menggunakan pendekatan fundamental dan teknikal.
  3. Melakukan pembentukan portofolio atau sekumpulan investasi dengan mengidentifikasi masing-masing sekuritasnya untuk menentukan investasi mana yang akan ditambah dananya.
  4. Melakukan revisi kinerja portofolio dengan cara menimbang komposisi portofolio yang sudah terbentuk yang tidak sesuai dengan tujuan investasi.
  5. Melakukan evaluasi kinerja portofolio melalui perhitungan tingkat keuntungan yang diharapkan maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung.

Risiko

Dalam melakukan investasi, terdapat beberapa risiko berdasar jenis investasi yang dipilih. Berikut adalah risiko-risiko dalam berinvestasi.

Risiko bisnis

Pada investasi saham, seseorang membeli sebagian kepemilikan di sebuah perusahaan. Sedangkan pada investasi obligasi, seseorang meminjamkan uang ke perusahaan. Pengembalian dari kedua investasi jenis ini mengharuskan perusahaan tetap dalam bisnis. Jika perusahaan tersebut bangkrut dan asetnya dilikuidasi, pemegang saham biasa menjadi individu yang menerima bagi hasil yang terakhir. Jika terdapat aset, pemegang obligasi perusahaan akan dibayar terlebih dahulu, kemudian pemegang saham preferen.

Risiko volatilitas

Harga saham di sebuah perusahaan berfluktuasi naik atau turun. Fluktuasi pasar akan berpengaruh bagi beberapa investor. Harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor di dalam perusahaan, seperti produk yang salah, atau oleh peristiwa yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, seperti peristiwa politik atau pasar.

Risiko inflasi

Inflasi merupakan pergerakan atau kenaikan harga secara umum ke atas. Inflasi mengurangi daya beli, yang merupakan risiko bagi investor yang menerima tingkat bunga tetap dan mempengaruhi pengembalian dana investasi. Aset dengan arus kas jangka panjang yang tetap akan mendapat dampak buruk ketika inflasi meningkat, karena daya beli arus kas masa depan tersebut turun seiring waktu.

Risiko likuidasi

Risiko likuiditas merupakan risiko yang menyebabkan seorang investor tidak dapat menjual investasi dengan harga tertentu saat menginginkannya. Risiko ini membuat seorang investor kesulitan untuk menemukan pasar sekuritas.

Investasi vs spekulasi

Investasi kerapkali disandingkan dengan spekulasi, untuk dapat disebut sebagai Investasi menurut pakar ekonom dunia, Benyamin Graham, seluruh kegiatan yang telah dianalisas secara menyeluruh dan menjanjikan pengembalian modal serta pengembalian yang memadai. Selain itu, Perbedaan utama antara melakukan investasi dan berspekulasi adalah tingkat risiko dan jaminan dalam menerima kembali modal. Investor akan yakin mereka tidak akan kehilangan modal. Sementara, para spekulan tahu betul bahwa ada kemungkinan yang cukup besar mereka mengalami kegagalan dalam penanaman modalnya.

Sumber artikel: Wikipedia

Selengkapnya
Investasi

Revolusi Industri

Revolusi Industri Keempat

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 10 Februari 2025


"Revolusi Industri Keempat", "4IR", atau "Industri 4.0" adalah kata kunci dan neologisme yang menggambarkan kemajuan teknologi yang cepat di abad ke-21. Istilah ini dipopulerkan pada tahun 2016 oleh Klaus Schwab, pendiri dan ketua eksekutif Forum Ekonomi Dunia, yang mengatakan bahwa perubahan ini menunjukkan pergeseran yang signifikan dalam kapitalisme industri.

Salah satu bagian dari fase perubahan industri ini adalah bergabungnya teknologi seperti kecerdasan buatan, penyuntingan gen, hingga robotika canggih yang mengaburkan batas antara dunia fisik, digital, dan biologis.

Selama ini, pergeseran mendasar sedang terjadi dalam cara produksi global dan jaringan pasokan beroperasi melalui otomatisasi berkelanjutan dari praktik manufaktur dan industri tradisional, menggunakan teknologi pintar modern, komunikasi mesin-ke-mesin (M2M) berskala besar, dan Internet of Things (IoT). Integrasi ini menghasilkan peningkatan otomatisasi, peningkatan komunikasi dan pemantauan mandiri, dan penggunaan mesin pintar yang dapat menganalisis dan mendiagnosis masalah tanpa perlu campur tangan manusia.

Hal ini juga mewakili pergeseran sosial, politik, dan ekonomi dari era digital pada akhir 1990-an dan awal 2000-an ke era konektivitas yang tertanam yang dibedakan oleh keberadaan teknologi di mana-mana dalam masyarakat (yaitu metaverse) yang mengubah cara manusia mengalami dan mengetahui dunia di sekitar mereka. Hal ini menyatakan bahwa kita telah menciptakan dan memasuki realitas sosial yang ditambah dibandingkan dengan indera alami dan kemampuan industri manusia saja.

Sejarah

Frasa Revolusi Industri Keempat pertama kali diperkenalkan oleh tim ilmuwan yang mengembangkan strategi teknologi tinggi untuk pemerintah Jerman. Klaus Schwab, ketua eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), memperkenalkan frasa ini kepada khalayak yang lebih luas dalam sebuah artikel tahun 2015 yang diterbitkan oleh Foreign Affairs. "Menguasai Revolusi Industri Keempat" merupakan tema Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia tahun 2016, di Davos-Klosters, Swiss.

Pada tanggal 10 Oktober 2016, Forum tersebut mengumumkan pembukaan Pusat Revolusi Industri Keempat di San Francisco. Hal ini juga menjadi tema dan judul buku Schwab pada tahun 2016. Schwab memasukkan teknologi era keempat ini yang menggabungkan perangkat keras, perangkat lunak, dan biologi (sistem siber-fisik), serta menekankan pada kemajuan komunikasi dan konektivitas. Schwab memperkirakan era ini akan ditandai dengan terobosan dalam teknologi yang muncul di berbagai bidang seperti robotika, kecerdasan buatan, teknologi nano, komputasi kuantum, bioteknologi, internet of things, internet industri, konsensus yang terdesentralisasi, teknologi nirkabel generasi kelima, pencetakan 3D, dan kendaraan yang sepenuhnya otonom.

Dalam proposal The Great Reset oleh WEF, Revolusi Industri Keempat dimasukkan sebagai kecerdasan strategis dalam solusi untuk membangun kembali ekonomi secara berkelanjutan setelah pandemi COVID-19.

Revolusi Industri Pertama

Revolusi Industri Pertama ditandai dengan peralihan dari metode produksi dengan tangan ke mesin melalui penggunaan tenaga uap dan tenaga air. Penerapan teknologi baru membutuhkan waktu yang lama, sehingga periode yang dimaksud adalah antara tahun 1760 dan 1820, atau 1840 di Eropa dan Amerika Serikat. Efeknya berdampak pada manufaktur tekstil, yang pertama kali mengadopsi perubahan tersebut, serta industri besi, pertanian, dan pertambangan, meskipun juga memiliki efek sosial dengan kelas menengah yang semakin kuat.

Revolusi Industri Kedua

Revolusi Industri Kedua, juga dikenal sebagai Revolusi Teknologi, adalah periode antara tahun 1871 dan 1914 yang dihasilkan dari pemasangan jaringan kereta api dan telegraf yang luas, yang memungkinkan perpindahan orang dan ide yang lebih cepat, serta listrik. Peningkatan elektrifikasi memungkinkan pabrik-pabrik untuk mengembangkan lini produksi modern. Ini adalah periode pertumbuhan ekonomi yang besar, dengan peningkatan produktivitas, yang juga menyebabkan lonjakan pengangguran karena banyak pekerja pabrik digantikan oleh mesin.

Revolusi Industri Ketiga

Revolusi Industri Ketiga, juga dikenal sebagai Revolusi Elektronik Digital, terjadi pada akhir abad ke-20, setelah berakhirnya dua perang dunia, yang diakibatkan oleh perlambatan industrialisasi dan kemajuan teknologi dibandingkan dengan periode sebelumnya. Produksi komputer Z1, yang menggunakan angka floating-point biner dan logika Boolean, satu dekade kemudian, merupakan awal dari perkembangan digital yang lebih maju.

Sebuah buku berjudul Revolusi Industri Ketiga, karya Jeremy Rifkin, diterbitkan pada tahun 2011, yang berfokus pada persimpangan antara teknologi komunikasi digital dan energi terbarukan. Buku ini dijadikan film dokumenter pada tahun 2017 oleh Vice Media.

Karakteristik

Pada dasarnya, Revolusi Industri Keempat adalah tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi dan proses manufaktur yang meliputi sistem cyber-fisik (CPS), IoT, internet industri, komputasi awan, komputasi kognitif, dan kecerdasan buatan.

Mesin tidak dapat menggantikan keahlian yang mendalam, namun mesin cenderung lebih efisien daripada manusia dalam melakukan fungsi yang berulang, dan kombinasi pembelajaran mesin dan daya komputasi memungkinkan mesin untuk melakukan tugas-tugas yang sangat rumit.

Revolusi Industri Keempat telah didefinisikan sebagai perkembangan teknologi dalam sistem siber-fisik seperti konektivitas berkapasitas tinggi; mode interaksi manusia-mesin yang baru seperti antarmuka sentuh dan sistem realitas virtual; dan peningkatan dalam mentransfer instruksi digital ke dunia fisik termasuk robotika dan pencetakan 3D (manufaktur aditif); Internet of Things (IoT); "big data" dan komputasi awan; sistem berbasis kecerdasan buatan; peningkatan dan penggunaan Sistem Energi Terbarukan yang Tidak Tergantung pada Jaringan (Off-Grid): tenaga surya, angin, ombak, tenaga air, dan baterai listrik (sistem penyimpanan energi terbarukan lithium-ion (ESS) dan mobil listrik).

Revolusi Industri Keempat menandai dimulainya era imajinasi.

Tema-tema utama

Industri 4.0 meningkatkan efisiensi operasional. Empat tema disajikan yang merangkum Industri 4.0:

  • Keputusan yang terdesentralisasi - kemampuan sistem fisik dunia maya untuk mengambil keputusan sendiri dan menjalankan tugasnya seotonom mungkin. Hanya dalam kasus pengecualian, gangguan, atau tujuan yang bertentangan, tugas-tugas didelegasikan ke tingkat yang lebih tinggi.

Kekhasan

Para pendukung Revolusi Industri Keempat berpendapat bahwa ini adalah revolusi yang berbeda daripada sekadar perpanjangan Revolusi Industri Ketiga Hal ini disebabkan oleh karakteristik berikut:

  • Kecepatan - kecepatan eksponensial di mana industri lama terpengaruh dan tergeser
  • Cakupan dan dampak sistem - besarnya jumlah sektor dan perusahaan yang terkena dampak
  • Pergeseran paradigma dalam kebijakan teknologi - kebijakan baru yang dirancang untuk cara kerja yang baru ini. Contohnya adalah pengakuan formal Singapura terhadap Industri 4.0 dalam kebijakan inovasinya.

Para pengkritik konsep ini menganggap Industri 4.0 sebagai strategi pemasaran. Mereka berpendapat bahwa meskipun perubahan revolusioner dapat diidentifikasi di berbagai sektor, sejauh ini tidak ada perubahan sistemik. Selain itu, kecepatan pengenalan Industri 4.0 dan transisi kebijakan bervariasi di berbagai negara; definisi Industri 4.0 tidak selaras. Salah satu tokoh yang paling dikenal adalah Jeremy Rifkin yang "setuju bahwa digitalisasi adalah ciri khas dan teknologi yang menentukan dalam apa yang dikenal sebagai Revolusi Industri Ketiga." Namun, ia berpendapat bahwa "evolusi digitalisasi baru saja mulai berjalan dan konfigurasi barunya dalam bentuk Internet of Things merupakan tahap selanjutnya dalam perkembangannya."

Komponen

Penerapan Revolusi Industri Keempat beroperasi melalui:

  • Perangkat seluler

  • Platform Internet of Things (IoT)

  • Teknologi deteksi lokasi (identifikasi elektronik)

  • Antarmuka manusia-mesin yang canggih

  • Otentikasi dan deteksi penipuan

  • Sensor pintar

  • Analisis besar dan proses yang canggih

  • Interaksi pelanggan bertingkat dan pembuatan profil pelanggan

  • Realitas tertambah / perangkat yang dapat dikenakan

  • Ketersediaan sumber daya sistem komputer sesuai permintaan

  • Visualisasi data dan pelatihan "langsung" yang dipicu [perlu klarifikasi]

  • Pada dasarnya, teknologi-teknologi ini dapat diringkas menjadi empat komponen utama, yang mendefinisikan istilah "Industri 4.0" atau "pabrik pintar":

Sistem siber-fisik

  • Internet of things (IoT)

  • Ketersediaan sumber daya sistem komputer sesuai permintaan (misalnya komputasi awan)

  • Komputasi kognitif

  • Industri 4.0 menghubungkan berbagai teknologi baru untuk menciptakan nilai. Dengan menggunakan sistem siber-fisik yang memantau proses fisik, salinan virtual dari dunia fisik dapat dirancang. Karakteristik sistem cyber-fisik mencakup kemampuan untuk membuat keputusan yang terdesentralisasi secara mandiri, mencapai tingkat otonomi yang tinggi.

Nilai yang diciptakan dalam Industri 4.0, dapat diandalkan pada identifikasi elektronik, di mana manufaktur pintar memerlukan teknologi yang ditetapkan untuk dimasukkan dalam proses manufaktur sehingga dapat diklasifikasikan sebagai jalur pengembangan Industri 4.0 dan bukan lagi digitalisasi.

Tren

Pabrik pintar

Pabrik Pintar adalah visi lingkungan produksi di mana fasilitas produksi dan sistem logistik diatur tanpa campur tangan manusia.

Pabrik Cerdas bukan lagi sebuah visi. Meskipun model pabrik yang berbeda mewakili yang layak, banyak perusahaan telah menjelaskan dengan contoh-contoh secara praktis, bagaimana fungsi Pabrik Cerdas.

Fondasi teknis yang menjadi dasar dari Smart Factory - pabrik cerdas - adalah sistem cyber-fisik yang berkomunikasi satu sama lain menggunakan Internet of Things dan Layanan. Bagian penting dari proses ini adalah pertukaran data antara produk dan lini produksi. Hal ini memungkinkan koneksi Rantai Pasokan yang jauh lebih efisien dan organisasi yang lebih baik dalam lingkungan produksi apa pun.

Revolusi Industri Keempat mendorong apa yang disebut sebagai "pabrik pintar". Di dalam pabrik pintar yang terstruktur secara modular, sistem cyber-fisik memantau proses fisik, membuat salinan virtual dari dunia fisik, dan membuat keputusan yang terdesentralisasi. Melalui internet of things, sistem cyber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama satu sama lain dan dengan manusia dalam waktu yang sinkron, baik secara internal maupun di seluruh layanan organisasi yang ditawarkan dan digunakan oleh para peserta rantai nilai.

Pemeliharaan prediktif

Industri 4.0 juga dapat menyediakan pemeliharaan prediktif, karena penggunaan teknologi dan sensor IoT. Pemeliharaan prediktif - yang dapat mengidentifikasi masalah pemeliharaan secara real time - memungkinkan pemilik mesin untuk melakukan pemeliharaan yang hemat biaya dan menentukannya lebih awal sebelum mesin gagal atau rusak.  Sebagai contoh, sebuah perusahaan di Los Angeles dapat memahami jika sebuah peralatan di Singapura bekerja dengan kecepatan atau suhu yang tidak normal. Mereka kemudian dapat memutuskan apakah alat tersebut perlu diperbaiki atau tidak.

Pencetakan 3D

Revolusi Industri Keempat dikatakan memiliki ketergantungan yang luas pada teknologi pencetakan 3D.  Beberapa keuntungan dari pencetakan 3D untuk industri adalah bahwa pencetakan 3D dapat mencetak banyak struktur geometris, serta menyederhanakan proses desain produk. Ini juga relatif ramah lingkungan. Dalam produksi volume rendah, ini juga dapat mengurangi waktu tunggu dan total biaya produksi. Selain itu, ini dapat meningkatkan fleksibilitas, mengurangi biaya pergudangan, dan membantu perusahaan dalam mengadopsi strategi bisnis kustomisasi massal. Selain itu, pencetakan 3D dapat sangat berguna untuk mencetak suku cadang dan memasangnya secara lokal, sehingga mengurangi ketergantungan pemasok dan mengurangi waktu tunggu pasokan.

Faktor penentunya adalah kecepatan perubahan. Korelasi antara kecepatan perkembangan teknologi dan, sebagai hasilnya, transformasi sosio-ekonomi dan infrastruktur dengan kehidupan manusia memungkinkan seseorang untuk menyatakan lompatan kualitatif dalam kecepatan pembangunan, yang menandai transisi ke era waktu baru.

Sensor cerdas

Sensor dan instrumentasi mendorong kekuatan utama inovasi, tidak hanya untuk Industri 4.0 tetapi juga untuk megatren "pintar" lainnya, seperti produksi pintar, mobilitas pintar, rumah pintar, kota pintar, dan pabrik pintar.

Sensor pintar adalah perangkat yang menghasilkan data dan memungkinkan fungsionalitas lebih lanjut mulai dari pemantauan mandiri dan konfigurasi mandiri hingga pemantauan kondisi proses yang kompleks. Dengan kemampuan komunikasi nirkabel, sensor ini mengurangi upaya pemasangan secara signifikan dan membantu mewujudkan rangkaian sensor yang padat.

Pentingnya sensor, ilmu pengukuran, dan evaluasi cerdas untuk Industri 4.0 telah diakui dan diakui oleh berbagai ahli dan telah menghasilkan pernyataan "Industri 4.0: tidak ada yang berjalan tanpa sistem sensor."

Namun, ada beberapa masalah, seperti kesalahan sinkronisasi waktu, kehilangan data, dan berurusan dengan data yang dipanen dalam jumlah besar, yang semuanya membatasi implementasi sistem yang lengkap. Selain itu, batasan tambahan pada fungsi-fungsi ini mewakili daya baterai. Salah satu contoh integrasi sensor pintar di perangkat elektronik adalah jam tangan pintar, di mana sensor menerima data dari pergerakan pengguna, memproses data, dan sebagai hasilnya, memberikan informasi kepada pengguna tentang berapa banyak langkah yang telah mereka tempuh dalam sehari dan juga mengubah data tersebut menjadi kalori yang terbakar.

Industri pertanian dan makanan

Sensor pintar di kedua bidang ini masih dalam tahap pengujian. Sensor terhubung yang inovatif ini mengumpulkan, menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan informasi yang tersedia di plot (luas daun, indeks vegetasi, klorofil, higrometri, suhu, potensi air, radiasi). Berdasarkan data ilmiah ini, tujuannya adalah untuk memungkinkan pemantauan secara real-time melalui smartphone dengan berbagai saran yang mengoptimalkan manajemen plot dalam hal hasil, waktu dan biaya. Di lahan pertanian, sensor-sensor ini dapat digunakan untuk mendeteksi tahap-tahap tanaman dan merekomendasikan input dan perawatan pada waktu yang tepat. Serta mengontrol tingkat irigasi.

Industri makanan membutuhkan keamanan dan transparansi yang semakin tinggi dan dokumentasi yang lengkap. Teknologi baru ini digunakan sebagai sistem pelacakan serta pengumpulan data manusia dan data produk.

Transisi yang dipercepat ke ekonomi pengetahuan

Ekonomi pengetahuan adalah sistem ekonomi di mana produksi dan layanan sebagian besar didasarkan pada kegiatan intensif pengetahuan yang berkontribusi pada percepatan kemajuan teknis dan ilmiah, serta keusangan yang cepat. Industri 4.0 membantu transisi ke ekonomi pengetahuan dengan meningkatkan ketergantungan pada kemampuan intelektual daripada input fisik atau sumber daya alam.

Selengkapnya
Revolusi Industri Keempat

Perindustrian

Wujudkan Ekosistem Industri Halal, Kemenperin Bentuk Lembaga Pemeriksa

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 10 Februari 2025


Pemerintah menargetkan Indonesia bisa menjadi pusat industri halal dunia pada tahun 2024. Visi besar ini didukung dengan jumlah penduduk muslim di tanah air sebanyak 231 juta orang atau mencapai 85% populasi negara. Selain pasar yang besar, terdapat potensi dari aktivitas ekonomi melalui industri makanan dan minuman, fesyen, kosmetik, farmasi, pariwisata, media, serta jasa keuangan, yang valuasinya diproyeksi mencapai Rp4.375 triliun.

Guna mewujudkan sasaran tersebut, Kementerian perindustrian (Kemenperin) terus mengakselerasi pembentukan ekosistem halal. Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) selaku unit kerja di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), beberapa waktu lalu menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Pembinaan dan Persiapan Industri Dalam Mendukung Ekosistem Halal Nasional”.

“Salah satu topik yang dibahas dalam FGD adalah pembentukan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Besar dan Baristand milik Kemenperin yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Doddy Rahadi di Jakarta.

Kepala BSKJI menjelaskan, kehadiran UPT pelayanan standardisasi dan jasa industri di bidang jaminan produk halal merupakan salah satu komitmen Kemenperin dalam mewujudkan amanah perundang-undangan untuk memperkuat ekonomi nasional melalui pemberdayaan yang berfokus pada fasilitasi pembinaan serta pengawasan industri halal.

“Fasilitas sertifikasi halal menjadi sangat penting bagi pelaku industri kita dalam meningkatkan daya saingnya, khususnya dalam pengembangan produk halal dalam ekosistem halal nasional,” ujarnya.

Menurut Doddy, BBKK memiliki peran strategis dalam menumbuhan ekosistem halal nasional. Sebab, kemasan merupakah salah satu faktor yang perlu diperhatikan bagi industri halal. Kemasan dalam sebuah produk memiliki peranan yang penting, karena bukan hanya berfungsi untuk membungkus, tetapi kemasan juga harus melindungi isi produk tersebut agar tetap terjaga kualitas dan mutunya.

“Seluruh sektor yang wajib halal membutuhkan kemasan halal sebagai salah satu prosedur wajib dalam Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH). Selain itu, industri kimia merupakan bagian dari sektor dasar dalam ekosistem halal nasional,” paparnya.

Oleh karena itu, Kemenperin telah menunjuk BBKK sebagai salah satu LPH, dengan lingkup kegiatan meliputi verifikasi/validasi, inspeksi produk dan/atau Proses Produk Halal (PPH), inspeksi rumah potong hewan/unggas atau unti potong hewan/unggas, dan inspeksi, serta audit dan pengujian jika diperlukan terhadap kehalalan produk.

BBKK telah mengajukan ruang lingkup LPH untuk Produk Kimia, Kemasan Plastik, Makanan dan Minuman. Untuk pengembangan ruang lingkup akan ditambahkan farmasi (Simplisia, Obat Herbal Terstandar (OHT), dan Fitofarmaka) serta kosmetik dan bahan kimia yang lainnya.

“Kemenperin juga telah memfasilitasi industri kecil dan menengah dalam pengembangan produk halal, memfasilitasi program pendampingan proses sertifikasi produk dan personel serta infrastruktur halal, bahkan juga memfasilitasi penyediaan lembaga pemeriksa halal oleh UPT yang berada di bawah BSKJI. Diharapkan program-program ini mampu mewujudkan ekosistem halal dan memperkuat daya saing industri nasional,” pungkas Doddy.

Sumber Artikel: Kemenpering.go.id

Selengkapnya
Wujudkan Ekosistem Industri Halal, Kemenperin Bentuk Lembaga Pemeriksa

Revolusi Industri

Pengertian Proto-industrialisasi

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 10 Februari 2025


Proto-industrialisasi adalah pembangunan regional, bersama dengan pertanian komersial, produksi seni dan kerajinan dalam negeri untuk pasar luar negeri. Istilah ini diciptakan pada awal tahun 1970an oleh para sejarawan ekonomi yang berpendapat bahwa perkembangan di beberapa bagian Eropa pada abad ke-16 dan ke-19 menciptakan kondisi sosial dan ekonomi yang mengarah pada Revolusi Industri. Para peneliti juga mencatat bahwa kondisi serupa juga terjadi di belahan dunia lain.

Proto-industrialisasi juga merupakan istilah untuk teori spesifik tentang peran proto-industri dalam munculnya Revolusi Industri. Sejarawan lain mempertanyakan aspek teori proto-industrialisasi. Kritik terhadap gagasan proto-industrialisasi belum tentu merupakan kritik terhadap gagasan bahwa proto-industri sudah ada atau mempunyai peran sebagai faktor sosial dan ekonomi.

Kritik terhadap teori ini datang dalam berbagai bentuk  proto-industri itu penting dan tersebar luas, tapi itu bukan sebuah faktor transisi besar ke kapitalisme industri yang proto-industri tidak cukup berbeda dari manufaktur atau pertanian pra-industri lainnya untuk merumuskan teori yang lebih besar, yaitu proto-industrialisasi sebenarnya adalah industrialisasi.

Para sarjana lain telah mengembangkan proto-industrialisasi dan memperluasnya atau menggabungkan poin-poinnya mulai dari peran proto-industri dalam pengembangan sistem ekonomi dan sosial modern awal di Eropa dan Revolusi industri. Di luar Eropa, contoh utama fenomena ekonomi yang untuk sementara diklasifikasikan oleh para sejarawan sebagai proto-industrialisasi adalah India Mughal dan Song Tiongkok. Perekonomian pra-industri dan bahkan semi-industri antara abad ke-1 dan ke-4 Masehi  diusulkan untuk Kekaisaran Romawi.

Sejarah istilah

Istilah ini diciptakan oleh Franklin Mendels dalam tesis doktoralnya pada tahun 1969 tentang industri linen di Flanders pada abad ke-18 dan dipopulerkan dalam artikel tahun 1972 berdasarkan karya tersebut. Mendels berpendapat bahwa menggunakan kelebihan tenaga kerja yang tersedia selama musim pertanian yang awalnya lambat akan meningkatkan pendapatan pedesaan, mematahkan monopoli sistem serikat pekerja di perkotaan, dan melemahkan tradisi pedesaan yang membatasi pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan populasi menyebabkan pertumbuhan lebih lanjut dalam produksi dalam proses mandiri yang menurut Mendels menciptakan tenaga kerja, modal, dan keterampilan kewirausahaan yang mengarah pada industrialisasi.

Sejarawan lain memperluas gagasan ini pada tahun 1970-an dan 1980-an. Dalam buku mereka tahun 1979, Peter Kriedte, Hans Medick, dan Jürgen Schlumbohm memperluas teori ini menjadi penjelasan komprehensif tentang transformasi masyarakat Eropa dari feodalisme ke kapitalisme industri. Mereka melihat proto-industrialisasi sebagai bagian dari fase kedua perubahan ini setelah kemunduran sistem ketuhanan pada Abad Pertengahan Tinggi. Para sejarawan telah menemukan situasi serupa di belahan dunia lain, termasuk India, Tiongkok, Jepang, dan negara-negara bekas Muslim.

Penerapan kebijakan pro-industrialisasi di Eropa saat ini masih menjadi sebuah tantangan. Misalnya, Martin Daunton berpendapat bahwa protoi-ndustrialisasi "mengecualikan terlalu banyak hal" untuk sepenuhnya menjelaskan perluasan industri: para pendukung proto-industrialisasi tidak hanya mengabaikan industri-industri penting berbasis perkotaan pada perekonomian pra-industri, namun juga mengabaikan "ekonomi pedesaan" dan industri perkotaan berdasarkan ekonomi non-rumah tangga menunjukkan bagaimana pertambangan, penggilingan, penempaan, dan tungku kompatibel dengan pertanian. Clarkson mengkritik kecenderungan untuk mengklasifikasikan semua produksi pra-industri sebagai protoindustri. Sheilagh Ogilvie membahas historiografi protoindustrialisasi dan mencatat bahwa para sarjana telah kembali mengevaluasi produksi pra-industri, namun melihatnya sebagai fenomena tersendiri dan bukan sekadar pendahulu industrialisasi. Menurut Ogilvie, perspektif arus utama "menggarisbawahi kesinambungan jangka panjang pembangunan ekonomi dan sosial Eropa dari Abad Pertengahan hingga abad ke-19." Beberapa sarjana mempertahankan atau memperluas konsep asli industrialisasi.

Kekaisaran Mughal

Beberapa sejarawan telah mengamati proto-industrialisasi di anak benua India modern awal, terutama di wilayah terkaya dan terbesar, Benggala Mughal (sekarang Bangladesh dan Benggala Barat), kekuatan perdagangan utama dunia yang memulai perdagangan. kontak dengan pasar dunia. Sejak abad ke-14. Wilayah Mughal sendiri menyumbang 40% impor Belanda dari luar Eropa.

Semenanjung India

Beberapa sejarawan telah mengamati protoindustrialisasi di anak benua India modern awal, terutama di wilayahnya. bagian terkaya dan terbesar, Benggala Subah (sekarang Bangladesh dan Benggala Barat) dari Kekaisaran Mughal, kekuatan komersial utama di dunia yang melakukan kontak komersial dengan pasar global sejak abad ke-14. Bangsa Mughal adalah pusat manufaktur utama perdagangan internasional hingga abad ke-18. Industri yang paling penting adalah tekstil, pembuatan kapal dan baja. Produk olahannya meliputi tekstil katun, benang, sutra, produk rami, peralatan makan, dan bahan makanan seperti gula, minyak, dan mentega. Wilayah Mughal sendiri menyumbang 40 persen impor Belanda dari luar Eropa. Bengal adalah wilayah terkaya di anak benua India dan perekonomian pra-industrinya menunjukkan tanda-tanda Revolusi Industri. Pada abad ke-17 dan ke-18, produksi terus meningkat di bawah naungan Shaista Khan, paman Aurangzeb yang relatif liberal, kaisar Mughal yang menaklukkan Tiongkok, sebagai subehdar Benggala. Menurut salah satu teori, ekonomi syariah dan Islam yang diterapkan Aurangzeb dapat mendukung pertumbuhan. India menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia, dengan pendapatan sebesar 25% dari PDB global, dan kondisinya lebih baik dibandingkan di Eropa Barat pada abad ke-18, sebelum Revolusi Industri.

Kerajaan Mysore, kekuatan ekonomi dan militer yang penting di dunia, terletak di selatan India, diperintah oleh Haidar Ali dan Tipu Sultan, sekutu kaisar Perancis Napoleon Bonaparte, yang juga mengalami pemukiman besar-besaran dan pertumbuhan penduduk, perubahan struktural dalam perekonomian, dan inovasi teknologi, terutama teknologi militer seperti roket Mysore, yang kemudian menjadi Roket Congreve dikembangkan pada tahun 1805 di Eropa.

Dinasti Song Tiongkok

Produksi Sutra era Dinasti Song

Ekonomi Dinasti Song sering disamakan dengan industrialisasi awal atau kapitalisme awal. Namun, perekonomian runtuh pada masa Dinasti Yuan karena penaklukan Kekaisaran Mongol.

Pemerintah mengizinkan industri kompetitif berkembang di beberapa wilayah, sementara produksi dan perdagangan diatur oleh negara dan dimonopoli secara ketat. Di wilayah lain, perdagangan besi juga sama pentingnya. baik di industri maupun di sektor lainnya. Pada awalnya, pemerintah mendukung pabrik sutra dan bengkel brokat yang kompetitif di provinsi bagian timur dan ibu kota, Kaifeng. Namun, pada saat yang sama, pemerintah memberlakukan larangan hukum yang ketat terhadap perdagangan sutra produksi swasta di provinsi Sichuan. Larangan tersebut merupakan pukulan ekonomi bagi Sichuan, menyebabkan pemberontakan kecil (yang berhasil dipadamkan), namun Sichuan terkenal dengan industri kayu dan penanaman jeruknya yang independen.

Disadur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Pengertian Proto-industrialisasi

Design and Manufacturing Engineering

Optimasi Proses Manufaktur Melalui Integrasi Komputer

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 10 Februari 2025


Manufaktur terintegrasi komputer atau Computer-integrated manufacturing (CIM) adalah pendekatan manufaktur menggunakan komputer untuk mengontrol seluruh proses produksi. Integrasi ini memungkinkan proses individu untuk bertukar informasi dengan setiap bagian. Manufaktur bisa lebih cepat dan lebih sedikit kesalahan dengan integrasi komputer. Biasanya CIM bergantung pada proses kontrol loop tertutup berdasarkan input real-time dari sensor. Ini juga dikenal sebagai desain dan manufaktur yang fleksibel.

Ringkasan

  1. Manufaktur yang terintegrasi dengan komputer digunakan dalam industri otomotif, penerbangan, luar angkasa, dan pembuatan kapal.
  2. Istilah "manufaktur terintegrasi komputer" adalah metode manufaktur dan nama sistem otomatis komputer di mana rekayasa individu, produksi, pemasaran, dan fungsi pendukung dari perusahaan manufaktur diatur.
  3. Dalam area fungsional sistem CIM seperti desain, analisis, perencanaan, pembelian, akuntansi biaya, pengendalian persediaan, dan distribusi dihubungkan melalui komputer dengan fungsi lantai pabrik seperti penanganan dan manajemen material, memberikan kontrol langsung dan pemantauan semua operasi.

CIM merupakan contoh penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses Manufaktur. CIM merupakan contoh penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di bidang manufaktur. CIM menyiratkan bahwa setidaknya ada dua komputer yang bertukar informasi, mis. pengontrol robot lengan dan pengontrol mikro. CIM paling berguna di mana TIK tingkat tinggi digunakan di perusahaan atau fasilitas, seperti sistem CAD/CAM, dan ketersediaan perencanaan proses dan datanya.

Sejarah

Ide "manufaktur digital" menjadi menonjol pada awal 1970-an, dengan dirilisnya buku Dr. Joseph Harrington, Computer Integrated Manufacturing. Namun, baru pada tahun 1984 ketika manufaktur yang terintegrasi dengan komputer mulai dikembangkan dan dipromosikan oleh produsen peralatan mesin dan Asosiasi Sistem Komputer dan Otomatis dan Masyarakat Insinyur Manufaktur (CASA/SME).

"CIM adalah integrasi total perusahaan manufaktur dengan menggunakan sistem terintegrasi dan komunikasi data ditambah dengan filosofi manajerial baru yang meningkatkan efisiensi organisasi dan personel." ERHUM

Dalam sebuah penelitian literatur menunjukkan bahwa 37 konsep CIM yang berbeda diterbitkan, sebagian besar dari Jerman dan Amerika Serikat. Dalam timeline dari 37 publikasi adalah mungkin untuk melihat bagaimana konsep CIM berkembang dari waktu ke waktu. Juga cukup mencolok betapa berbedanya konsep semua publikasi.

Topik

Tantangan utama

Ada tiga tantangan utama untuk pengembangan sistem manufaktur terintegrasi komputer yang beroperasi dengan lancar:

  • Integrasi komponen dari pemasok yang berbeda: Ketika mesin yang berbeda, seperti CNC, konveyor, dan robot, menggunakan protokol komunikasi yang berbeda (Dalam kasus AGV, bahkan lama waktu pengisian baterai yang berbeda) dapat menyebabkan masalah.
  • Integritas data: Semakin tinggi tingkat otomatisasi, semakin penting integritas data yang digunakan untuk mengontrol mesin. Sementara sistem CIM menghemat tenaga kerja dalam mengoperasikan mesin, itu membutuhkan tenaga manusia ekstra untuk memastikan bahwa ada perlindungan yang tepat untuk sinyal data yang digunakan untuk mengontrol mesin.
  • Kontrol proses: Komputer dapat digunakan untuk membantu operator manusia dari fasilitas manufaktur, tetapi harus selalu ada insinyur yang kompeten untuk menangani keadaan yang tidak dapat diperkirakan oleh perancang perangkat lunak kontrol.

Subsistem

Sistem manufaktur yang terintegrasi dengan komputer tidak sama dengan "pabrik mati lampu", yang akan berjalan sepenuhnya terlepas dari campur tangan manusia, meskipun ini merupakan langkah besar ke arah itu. Bagian dari sistem melibatkan manufaktur fleksibel, di mana pabrik dapat dengan cepat dimodifikasi untuk menghasilkan produk yang berbeda, atau di mana volume produk dapat diubah dengan cepat dengan bantuan komputer. Beberapa atau semua subsistem berikut dapat ditemukan dalam operasi CIM:

Teknik berbantuan komputer:

  • CAD (desain berbantuan komputer)
  • CAE (teknik berbantuan komputer)
  • CAM (manufaktur berbantuan komputer)
  • CAPP (perencanaan proses berbantuan komputer)
  • CAQ (jaminan kualitas berbantuan komputer)
  • PPC (perencanaan dan pengendalian produksi)
  • ERP (perencanaan sumber daya perusahaan)
  • Sebuah sistem bisnis yang terintegrasi oleh database umum.

Perangkat dan peralatan yang dibutuhkan:

  • CNC, Peralatan mesin yang dikendalikan numerik komputer
  • DNC, peralatan mesin kontrol numerik langsung
  • PLC, pengontrol logika yang dapat diprogram
  • Robotika
  • Komputer
  • Perangkat lunak
  • Pengendali
  • Jaringan
  • Antarmuka
  • Peralatan pemantauan

Teknologi:

  • FMS, (sistem manufaktur fleksibel)
  • ASRS, sistem penyimpanan dan pengambilan otomatis
  • AGV, kendaraan berpemandu otomatis
  • Robotika
  • Sistem pengangkutan otomatis

Yang lain:

  • Manufaktur Lean

CIMOSA

CIMOSA (Computer Integrated Manufacturing Open System Architecture), adalah proposal Eropa tahun 1990-an untuk arsitektur sistem terbuka untuk CIM yang dikembangkan oleh Konsorsium AMICE sebagai rangkaian proyek ESPRIT. Tujuan CIMOSA adalah "untuk membantu perusahaan mengelola perubahan dan mengintegrasikan fasilitas dan operasi mereka untuk menghadapi persaingan di seluruh dunia. Ini menyediakan kerangka arsitektur yang konsisten untuk pemodelan perusahaan dan integrasi perusahaan seperti yang dipersyaratkan dalam lingkungan CIM". 

CIMOSA memberikan solusi integrasi bisnis dengan empat jenis produk:

  • Kerangka Pemodelan Perusahaan CIMOSA, yang menyediakan arsitektur referensi untuk arsitektur perusahaan
  • CIMOSA IIS, standar untuk integrasi fisik dan aplikasi.
  • CIMOSA Systems Life Cycle, adalah model siklus hidup untuk pengembangan dan penerapan CIM.
  • Masukan untuk standardisasi, dasar-dasar pengembangan standar internasional.

CIMOSA menurut Vernadat (1996), menciptakan istilah proses bisnis dan memperkenalkan pendekatan berbasis proses untuk pemodelan perusahaan terintegrasi berdasarkan pendekatan lintas batas, yang bertentangan dengan fungsi tradisional atau pendekatan berbasis aktivitas. Dengan CIMOSA juga konsep "Arsitektur Sistem Terbuka" (OSA) untuk CIM diperkenalkan, yang dirancang untuk menjadi vendor-independen, dan dibangun dengan modul CIM standar. Di sini untuk OSA "dijelaskan dalam hal fungsi, informasi, sumber daya, dan aspek organisasi. Ini harus dirancang dengan metode rekayasa terstruktur dan dibuat operasional dalam arsitektur modular dan evolusioner untuk penggunaan operasional".

AREA

Ada beberapa area penggunaan:

  • Dalam teknik Industri dan Produksi
  • Dalam teknik mesin
  • Dalam otomatisasi desain elektronik (papan sirkuit tercetak (PCB) dan data desain sirkuit terpadu untuk manufaktur)
     

Disadur dari: en.wikipedia.org

Selengkapnya
Optimasi Proses Manufaktur Melalui Integrasi Komputer
« First Previous page 702 of 929 Next Last »