Teknik Industri
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 06 Maret 2025
Kumpulan data (atau dataset) adalah kumpulan data. Dalam kasus data tabular, kumpulan data berhubungan dengan satu atau beberapa tabel basis data, di mana setiap kolom tabel mewakili variabel tertentu, dan setiap baris berhubungan dengan catatan tertentu dari kumpulan data yang dimaksud. Kumpulan data mencantumkan nilai untuk setiap variabel, seperti misalnya tinggi dan berat objek, untuk setiap anggota kumpulan data. Kumpulan data juga dapat terdiri dari kumpulan dokumen atau file.
Dalam disiplin data terbuka, set data adalah unit untuk mengukur informasi yang dirilis dalam repositori data terbuka publik. Portal data.europa.eu mengumpulkan lebih dari satu juta set data.
Properti
Beberapa karakteristik mendefinisikan struktur dan properti set data. Ini termasuk jumlah dan jenis atribut atau variabel, dan berbagai ukuran statistik yang berlaku untuk mereka, seperti deviasi standar dan kurtosis.
Nilai dapat berupa angka, seperti bilangan real atau bilangan bulat, misalnya mewakili tinggi badan seseorang dalam sentimeter, tetapi juga dapat berupa data nominal (yaitu, tidak terdiri dari nilai numerik), misalnya mewakili etnis seseorang. Secara lebih umum, nilai dapat berupa salah satu jenis yang digambarkan sebagai tingkat pengukuran. Untuk setiap variabel, nilainya biasanya memiliki jenis yang sama. Nilai yang hilang mungkin ada, yang harus ditunjukkan dengan cara apa pun.
Dalam statistik, kumpulan data biasanya berasal dari pengamatan aktual yang diperoleh dengan mengambil sampel dari populasi statistik, dan setiap baris sesuai dengan pengamatan pada satu elemen dari populasi tersebut. Kumpulan data selanjutnya dapat dihasilkan oleh algoritme untuk tujuan pengujian jenis perangkat lunak tertentu. Beberapa perangkat lunak analisis statistik modern seperti SPSS masih menyajikan data mereka dalam bentuk kumpulan data klasik. Jika ada data yang hilang atau mencurigakan, metode imputasi dapat digunakan untuk melengkapi kumpulan data.
Klasik
Beberapa set data klasik telah digunakan secara luas dalam literatur statistik:
Disadur dari: https://en.wikipedia.org/
Teknik Industri
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 06 Maret 2025
Visualisasi data dilihat oleh banyak bidang ilmu sebagai komunikasi visual modern. Visualisasi data tidak berada di bawah bidang manapun, melainkan interpretasi di antara banyak bidang (misalnya, terkadang dilihat sebagai cabang modern dari statistik deskriptif oleh beberapa orang, tetapi juga sebagai dasar alat pengembangan oleh yang lain). Visualisasi data mengikutkan pembuatan dan kajian dari representasi visual dari data, artinya "informasi yang telah diabstraksikan dalam bentuk skematis, termasuk atribut atau variabel dari unit informasi".
Tujuan utama dari visualisasi data adalah untuk mengkomunikasikan informasi secara jelas dan efisien kepada pengguna lewat grafik informasi yang dipilih, seperti tabel dan grafik. Visualisasi yang efektif membantu pengguna dalam menganalisis dan penalaran tentang data dan bukti. Ia membuat data yang kompleks bisa diakses, dipahami dan berguna. Pengguna bisa melakukan pekerjaan analisis tertentu, seperti melakukan pembandingan atau memahami kausalitas, dan prinsip perancangan dari grafik (contohnya, memperlihatkan perbandingan atau kausalitas) mengikuti pekerjaan tersebut. Tabel pada umumnya digunakan saat pengguna akan melihat ukuran tertentu dari sebuah variabel, sementara grafik dari berbagai tipe digunakan untuk melihat pola atau keterkaitan dalam data untuk satu atau lebih variabel.
Visualisasi data adalah seni dan sains. Laju di mana data dikeluarkan telah meningkat, dipicu oleh meningkatnya ekonomi berbasis informasi. Data yang dibuat oleh aktivitas internet dan sejumlah sensor yang makin bertambah dalam lingkungan, seperti satelit dan kamera jalan, disebut sebagai "Big data". Pemrosesan, analisis dan mengkomunikasikan data tersebut menciptakan berbagai tantangan analisis bagi visualisasi data. Bidang ilmu data dan pelakunya yang disebut ilmuwan data telah muncul untuk membantu mengatasi tantangan tersebut.
Gambaran Umum
Visualisasi data mengacu pada teknik yang digunakan untuk mengkomunikasi data atau informasi dengan membuatnya sebagai objek visual (misalnya, titik, garis, atau batang) dalam grafik. Tujuannya yaitu untuk mengkomunikasikan informasi secara jelas dan efisien kepada pengguna. Ia merupakan salah satu tahap dalam analisis data atau ilmu data. Menurut Friedman (2008) "tujuan utama dari visualisasi data adalah untuk mengkomunikasikan informasi secara jelas dan efektif dengan cara grafis. Bukan berarti visualisasi data harus terlihat membosankan supaya berfungsi atau sangat canggih supaya terlihat menarik. Untuk memaparkan ide secara efektif, bentuk estetis dan fungsionalitas harus berbarengan, menyediakan wawasan bagi kumpulan data yang kompleks dan jarang dengan mengkomunikasikan aspek-aspek kunci dengan cara yang intuitif. Namun perancang terkadang gagal mencapai keseimbangan antara bentuk dan fungsi, menciptakan visualisasi data yang menawan yang gagal menyediakan tujuan utamanya -- untuk mengkomunikasikan informasi".
Fernanda Viegas dan Martin M. Wattenberg menyarankan bahwa sebuah visualisasi yang ideal tidak hanya harus mengkomunikasikan secara jelas, tetapi menstimulasi atensi dan keterlibatan penonton.
Visualisasi data secara dekat berkaitan dengan grafik informasi, visualisasi informasi, visualisasi ilmiah, eksplorasi analisis data dan grafik statistis. Pada milenia baru, visualisasi data telah menjadi wilayah penelitian, pengajaran dan pengembangan yang aktif. Menurut Post dkk. (2002), visualisasi data telah menyatukan visualisasi informasi dan ilmiah.
Karakteristik dari penampilan grafik yang efektif
Profesor Edward Tufte menjelaskan bahwa pengguna dari tampilan informasi melakukan pekerjaan analitis tertentu seperti membuat perbandingan atau menentukan kausalitas. Prinsip perancangan dari grafik informasi harus mendukung pekerjaan analitis, memperlihatkan perbandingan atau kausalitas.
Dalam bukunya tahun 1983 The Visual Display of Quantitative Information, Edward Tufte mendefinisikan 'tampilan grafik' dan prinsip-prinsip dari tampilan grafik yang efektif sebagai berikut: "Keberhasilan dalam grafik statistik terdiri dari mengkomunikasikan ide yang kompleks dengan kejelasan, ketepatan dan efisiensi. Tampilan grafis seharusnya:
Grafik menyingkap data. Tentu saja grafik bisa lebih tepat dan membuka daripada komputasi statisik konvensional."
Sebagai contohnya, diagram Minard memperlihatkan kekalahan yang dialami oleh tentara Napoleon dalam periode 1812-1813. Enam variabel dipaparkan: ukuran tentara, lokasinya dalam dua-dimensi (x dan y), waktu, arah pergerakan, dan temperatur. Tampilan multivarian tersebut dalam dua dimensi menceritakan sebuah cerita yang dapat ditangkap langsung sementara mengidentifikasi sumber data untuk membangun sebuah kredibilitas. Tufte menulis pada tahun 1983 bahwa: "Ia mungkin saja grafik statistik terbaik yang pernah dilukis."
Dengan tidak menerapkan prinsip-prinsip tersebut bisa menghasilkan grafik menyesatkan, yang mengganggu pesan atau mendukung kesimpulan yang salah. Menurut Tufte, sampah-grafik mengacu pada dekorasi tambahan dari grafik yang tidak meningkatkan pesan, atau efek tiga dimensi atau perspektif yang serampangan. Secara sia-sia memisahkan kunci penjelasan dari gambar itu sendiri, membuat mata berpindah dari gambar ke penjelasan, adalah suatu bentuk dari "puing administratif". Rasio dari "data ke tinta" harus dimaksimalkan, menghapus tinta-tinta yang bukan data bila memungkinkan.
Congressional Budge Office menyimpulkan beberapa praktik terbaik dalam menampilkan grafik dalam presentasi bulan Juni 2014, yaitu: a) Kenali penonton anda; b) Merancang grafik yang dapat berdiri sendiri di luar konteks dari laporan; dan c) Merancang grafik yang mengkomunikasikan pesan kunci dalam laporan.
Pesan Kuantitatif
Sebuah rangkaian waktu digambarkan dengan grafik garis memperlihatkan tren pada pengeluaran dan pendapatan A.S. sepanjang waktu.
Sebuah scatterplot memperlihatkan korelasi negatif antara dua variabel (inflasi dan pengangguran ) dihitung sebagai titik dalam waktu.
Penulis Stephen Few menjelaskan delapan tipe pesan kuantitatif yang pengguna coba pahami atau komunikasikan dari sekumpulan data dan grafik yang digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan:
Analis yang meninjau sekumpulan data bisa mempertimbangkan apakah beberapa atau semua pesan dan tipe grafik di atas bisa diterapkan pada pekerjaan atau penonton mereka. Proses uji coba untuk mengidentifikasi keterkaitan dan makna pesan pada data adalah bagian dari eksplorasi analisis data.
Persepsi visual dan visualisasi data
Seseorang bisa membedakan perbedaan antara panjang dua garis, orientasi bentuk, dan warna (corak) tanpa usaha pemrosesan yang signifikan; hal ini disebut sebagai "atribut pra-atensi." Sebagai contohnya, mungkin membutuhkan waktu dan usaha ("pemrosesan atensi") untuk mengidentifikasi berapa kali angka "5" muncul dalam sekumpulan angka; tetapi jika angka tersebut berbeda dalam ukuran, orientasi, atau warna, instan dari angka tersebut dapat dilihat lebih cepat lewat pemrosesan pra-atensi.
Grafik yang efektif menggunakan kelebihan pemrosesan pra-atensi dan atribut dan kekuatan relatif dan atribut tersebut. Sebagai contohnya, secara manusia dapat dengan mudah memroses perbedaan panjang garis daripada wilayah permukaan, akan lebih efektif menggunakan grafik batang (yang mengambil keuntungan panjang garis untuk memperlihatkan perbandingan) daripada grafik lingkaran (yang menggunakan wilayah permukaan).
Terminologi
Visualisasi data mengikutkan terminologi khusus, beberapa diturunkan dari statistik. Sebagai contohnya, penulis Stephen Few mendefinisikan dua tipe data, yang digunakan secara kombinasi untuk mendukung analisis atau visualisasi yang bermakna:
Dua tipe utama dari tampilan informasi adalah tabel dan bagan.
Perpustakaan KPI telah mengembangkan "Tabel Periodik dari Metode Visualisasi", sebuah bagan interaktif yang memperlihatkan berbagai metode visualisasi data. Ia mengikutkan enam tipe dari metode visualisasi data: data, informasi, konsep, strategi, metafora dan gabungan.
Perspektif lain
Ada pendekatan berbeda dalam ruang lingkup visualisasi data. Salah satu fokus umum yaitu pada presentasi informasi, seperti yang Friedman (2008) berikan. Dalam cara ini Friendly (2008) menganggap dua bagian utama dari visualisasi data: grafik statistik, dan kartografi tematik. Dalam artikel "Data Visualization: Modern Approaches" (2007) memberikan ikhtisar tentang tujuh subjek dari visualisasi data:
Semua subjek tersebut secara dekat berkaitan dengan perancangan grafik dan representasi informasi.
Di lain sisi, dari perspektif ilmu komputer, Frits H. Post (2002) mengkategorikan bidang ilmu ini menjadi sejumlah sub-bidang:
Arsitektur presentasi data
Arsitektur Presentasi Data (APD) adalah sekumpulan keahlian yang mencoba mengidentifikasi, menempatkan, memanipulasi, memformat dan memberikan data dengan suatu cara untuk secara optimal mengkomunikasi makna dan memberikan pengetahuan.
Menurut sejarah, istilah APD diatribusikan ke Kelly Lautt: "Arsitektur Presentasi Data adalah penerapan keahlian yang jarang digunakan untuk kesuksesan dan nilai dari Intelijensi Bisnis. Arsitektur presentasi data mengawinkan ilmu angka, data dan statisik dalam menemukan informasi yang berharga dari data dan membuatnya berguna, berkaitan dan dapat diaksikan dengan seni dari visualisasi data, komunikasi, psikologi organisasi dan manajemen perubahan dengan tujuan untuk menyediakan solusi intelijensi bisnis dengan ruang lingkup data, pemilihan waktu penyampaian, format dan visualisasi yang secara efektif akan mendukung dan mengarahkan perilaku operasional, taktikal, dan strategik ke arah tujuan bisnis (atau organisasi) yang dapat dipahami. APD bukanlah kemampuan teknologi informasi (TI) atau bisnis tetapi berada sebagai bagian ilmu keahlian yang terpisah. Terkadang dianggap dengan visualisasi data, APD adalah keahlian yang lebih luas yang mengikutkan penentuan data apa dan pada waktu kapan dan dalam format apa akan dipresentasikan, tidak hanya cara terbaik menampilkan data yang telah dipilih sebelumnya (yaitu visualisasi data). Kemampuan visualisasi data adalah salah satu elemen dari APD.
Objektif
PAD memiliki dua objektif utama:
Ruang lingkup
Dengan objektif di atas, pekerjaan sebenarnya dari arsitektur presentasi data terdiri dari:
Bidang ilmu terkait
Pekerjaan APD memiliki kesamaan dengan beberapa bidang lainnya, termasuk:
Disadur dari: https://en.wikipedia.org/
Teknik Fisika
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 06 Maret 2025
Teknik Fisika dan Prospeknya. Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang paling rumit di sekolah selain Matematika. Namun, tidak banyak yang memilih fisika sebagai jurusan di perguruan tinggi, salah satunya Teknik Fisika. Bagi kalian yang berencana memilih Teknik Fisika, ada baiknya mengenal jurusan ini lebih dalam. Karena sering kali mahasiswa salah memilih antara Fisika Murni dan Fisika Teknik. Yuk, kenalan dengan jurusan Teknik Fisika ini lebih dalam lagi!
Apa itu jurusan Teknik Fisika?
Teknik Fisika mempelajari fisika dan teknik, mulai dari desain, perencanaan, hingga konstruksi alat berat. Dalam fisika teknik, kamu akan menguasai metode numerik, matematika teknik, fisika, kimia, kuantum, konversi energi, termodinamika, dan lain-lain. Materi teknik mencakup bidang teknik elektro, teknik material, teknik proses, dan teknik mesin.
Melalui program studi ini, mahasiswa akan belajar tentang penerapan fisika dalam menggunakan dan memanfaatkan energi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, menggunakan prinsip-prinsip fisika untuk membangun gedung yang hemat energi dan ramah lingkungan dengan memasang panel surya di atap. Dalam hal ini, Teknik Fisika UMN hadir untuk menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan penerapan ilmu fisika dalam pemanfaatan energi untuk menghadapi industri masa depan.
Teknik Fisika merupakan salah satu jurusan yang cukup bergengsi - beberapa kampus cukup terkenal memiliki jurusan teknik fisika. Jika Anda ingin mendaftar di jurusan ini, rangkaian ujian masuknya cukup rumit, dan Anda perlu mempersiapkan diri dengan baik.
Kenapa harus masuk jurusan Teknik Fisika?
Alasan memilih jurusan teknik fisika tentu saja karena kemajuan teknologi yang terus berkembang. Oleh karena itu, beberapa orang ingin memilih jurusan ini. Jurusan ini menantang namun tetap menyenangkan. Jika Anda masih bolak-balik memilih jurusan ini penting atau tidak, alasan-alasan berikut ini mungkin dapat membantu Anda untuk menentukan pilihan.
Fisika Teknik adalah kunci utama Teknik
Fisika Teknik merupakan salah satu acuan dari semua perkembangan teknologi yang ada. Ilmuwan teknik fisika juga menghasilkan banyak penemuan yang memudahkan kehidupan saat ini. Oleh karena itu, bidang ini dapat menjadi bagian dari Master Key Of Engineering karena jurusan teknik Fisika ini merupakan 'jembatan' bagi ilmu-ilmu teknik yang ada.
Jack of All Trades
Teknik Fisika dikenal sebagai Jack of All Trades karena bidang ini tidak hanya berpandangan jauh ke depan tetapi juga sangat luas secara keilmuan. Lulusan teknik fisika sangat diminati oleh para pengusaha dan sangat dibutuhkan di industri. Selain itu, prospek karir lulusan teknik fisika sangat beragam. Kamu bisa bekerja di hampir semua industri, termasuk di pemerintahan.
Pelopor Inovasi dan Inovasi
Mahasiswa jurusan ini diajarkan dasar-dasar ilmu fisika dan aplikasinya di dunia nyata serta menjadi pelopor penciptaan teknologi dan inovasi di Indonesia. Studi ilmiah ini dianggap sebagai kebanggaan teknik.
Pilihan Alternatif Non-Kesehatan
Sebagian besar siswa jurusan IPA mempertimbangkan untuk mengambil jurusan kesehatan setelah lulus. Banyak yang beranggapan bahwa ini adalah jurusan yang paling cocok. Namun, persepsi ini tidak selalu tepat karena Anda dapat memilih jurusan teknik Fisika selain bidang ilmu kesehatan. Bidang keilmuan ini sangat dekat dengan sains.
Prospek kerja yang luas
Alasan utama yang perlu dipertimbangkan ketika memilih program gelar sarjana adalah prospek kerja. Jika Anda memutuskan untuk belajar fisika teknik, banyak karir yang terbuka untuk Anda. Mulai dari sektor real estate, pertambangan, perminyakan, hingga pegawai negeri.
Apa saja yang akan kamu pelajari di jurusan Teknik Fisika?
Kamu bisa mempelajari hampir semua bidang teknik di jurusan ini. Teknik Fisika adalah jurusan dengan topik yang kompleks.
Di jurusan ini, kamu tidak hanya mempelajari fisika teoritis tetapi juga pemrograman, teknik elektronika, teknik sipil, kimia, material, dan lain sebagainya. Selain itu, fisika teknik berhubungan dengan perencanaan, desain, konstruksi, manajemen mesin, dan banyak lagi. Oleh karena itu, mahasiswa fisika mendapatkan berbagai pengetahuan dalam ilmu teknik (teknik mesin, teknik elektro, teknik kimia, teknik material) dan ilmu dasar (kimia, fisika, matematika).
Jadi dalam mata kuliah ini, Anda akan belajar banyak tentang hal-hal berikut:
Mempelajari fisika teknik dengan spesialisasi manajemen energi. Kamu nantinya akan dapat mempelajari bagaimana menggunakan prinsip-prinsip fisika untuk membangun bangunan yang hemat energi dan ramah lingkungan. Sangat menyenangkan!
Teknik Fisika sangat ideal bagi mereka yang tertarik dengan teknik dan ilmu-ilmu dasar seperti fisika, kimia dan matematika. Selain itu, dengan pesatnya perkembangan teknologi yang semakin canggih, kebutuhan akan insinyur dengan keterampilan interdisipliner semakin meningkat.
Lima prospek karir yang menjanjikan bagi lulusan teknik fisika
Lulusan Teknik Fisika dapat bekerja sebagai insinyur profesional dalam berbagai disiplin ilmu. Setelah mempelajari semua aspek penting dalam bidang teknik, kamu akan memiliki kesempatan untuk bekerja di industri apa pun yang membutuhkan teknologi. Baik itu industri manufaktur yang biasanya diisi oleh mahasiswa teknik elektro atau teknik mesin, maupun industri proses yang identik dengan mahasiswa teknik kimia.
1. Industri Rekayasa dan Konstruksi
Lulusan teknik fisika dapat bekerja di industri teknik dan konstruksi. Industri ini sangat membutuhkan kamu sebagai lulusan teknik fisika. Di bidang ini, kamu bisa mengerjakan desain bangunan pabrik dan lain sebagainya. Bekerja di industri teknik dan konstruksi dapat memberikan masa depan yang cerah. Kamu bisa mendapatkan gaji di kisaran Rp 15.000.000,00.
2. Industri Pembangkit Listrik
Lulusan teknik fisika juga dapat bekerja di industri pembangkit listrik. Layaknya lulusan teknik elektro, kamu memiliki jenjang karir yang menjanjikan. Ilmu yang didapatkan selama kuliah juga sangat erat kaitannya dengan bidang ini. Bekerja di industri pembangkit listrik menawarkan masa depan yang cerah. Soal gaji, kamu bisa mendapatkan penghasilan yang cukup besar. Gaji yang bisa kamu dapatkan di industri ini sekitar Rp. Rp. 10.000.000,00 - 15.000.000,00.
3. Bekerja di BUMN
BUMN menjadi salah satu tujuan bagi para mahasiswa yang telah lulus kuliah. Bagi Anda yang lulus dengan gelar sarjana Teknik Fisika, Anda juga memiliki kesempatan yang sangat baik untuk bekerja di BUMN. BUMN yang cocok untuk lulusan Teknik Fisika misalnya adalah PLM, TELKOM, dan lain sebagainya. Bekerja di BUMN memang dapat menjamin masa depan yang cerah untukmu. Kamu bisa mendapatkan jenjang karir yang memuaskan dan tentunya penghasilan yang cukup besar. Gaji karyawan BUMN sangat bervariasi, mulai dari Rp 4.000.000,00 hingga puluhan juta rupiah sesuai dengan level jabatan.
4. Perusahaan Pertambangan
Prospek kerja yang dimiliki oleh lulusan Teknik Fisika selanjutnya adalah bekerja di perusahaan pertambangan. Bidang pekerjaan ini banyak dijadikan tujuan oleh mahasiswa, terutama di jurusan teknik. Alasan terbesarnya adalah profesi di perusahaan pertambangan dapat memberikan gaji yang besar. Kamu bahkan bisa mendapatkan penghasilan mulai dari Rp 5.000.0000 hingga ratusan juta rupiah di bidang ini.
5. Dosen
Jika kamu memiliki passion untuk mengajar, kamu bisa menjadi dosen setelah lulus dari jurusan Teknik Fisika ini. Lulusan dari berbagai jurusan bisa menjadi dosen asalkan mau melanjutkan studi ke jenjang pascasarjana untuk memenuhi persyaratan melamar sebagai dosen di universitas. Bekerja sebagai dosen akan membuat ilmu yang kamu dapatkan semakin bermanfaat. Dari profesi ini, Anda bisa mendapatkan gaji sebesar Rp3.000.000,00 hingga Rp5.000.000,00. Kompensasi yang kamu dapatkan bisa lebih besar lagi jika ditambah dengan tunjangan.
Nah, itu dia penjelasan mengenai Jurusan Teknik Fisika dan berbagai pilihan pekerjaannya. Bagi Anda yang ingin menjadi bagian dari jurusan teknik fisika, Anda perlu meningkatkan pengetahuan dasar matematika, fisika, dan kimia.
Kamu bisa mempelajari lebih lanjut mengenai jurusan teknik fisika di Universitas Multimedia Nusantara melalui website resmi UMN. Di sana kamu bisa memilih prosedur pendaftaran online sesuai dengan kriteria yang kamu inginkan. Yuk, daftar sekarang dan mulailah karirmu bersama UMN!
Disadur dari: https://www.umn.ac.id/
Logistik Cerdas dan Pengiriman Last Mile
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 05 Maret 2025
Resensi Paper: Cognitive Smart City Logistics – Solusi Cerdas untuk Last-Mile yang Berkelanjutan
Pendahuluan
Dalam era digitalisasi, logistik kota (city logistics) menghadapi tantangan besar, terutama dalam pengiriman last-mile yang berkontribusi lebih dari 20% total biaya rantai pasok. Selain itu, masalah seperti kemacetan, polusi udara, dan regulasi transportasi semakin menekan efisiensi logistik perkotaan. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan Cognitive Smart City Logistics (CSCL) sebagai solusi berbasis AI, Digital Twins (DT), dan Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan ketahanan sistem logistik perkotaan.
Konsep Cognitive Smart City Logistics (CSCL)
CSCL adalah pendekatan inovatif yang menggabungkan Digital Twins (DT), kecerdasan buatan (AI), dan IoT untuk menciptakan ekosistem logistik kota yang lebih efisien. Konsep utama dalam CSCL meliputi:
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus berbasis Digital Twin dan simulasi berbasis AI. Data dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menguji efektivitas model CSCL dalam pengelolaan parkir kargo dan optimasi rute distribusi.
Studi Kasus & Hasil Empiris
1. Pengelolaan Parkir Kargo di Paris
2. Optimasi Pengiriman Last-Mile dengan Digital Twin
Tantangan & Solusi Implementasi CSCL
1. Integrasi Sistem Digital
2. Biaya Implementasi yang Tinggi
3. Regulasi dan Kebijakan Kota
Kesimpulan & Rekomendasi
Penelitian ini menunjukkan bahwa Cognitive Smart City Logistics (CSCL) dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan logistik perkotaan. Untuk adopsi yang lebih luas, perusahaan dan pemerintah perlu:
✅ Mengoptimalkan penggunaan Digital Twin dan AI dalam perencanaan logistik.
✅ Meningkatkan integrasi data real-time untuk visibilitas rantai pasok yang lebih baik.
✅ Mendukung kebijakan smart city yang inklusif dan berbasis data.
Sumber Artikel:
Liu, Yu (2022). Cognitive Smart City Logistics: a new approach for sustainable last mile in the era of digitization. Université Paris Sciences et Lettres.
Keselamatan Kerja
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 05 Maret 2025
Keselamatan kerja di ruang terbatas (confined spaces) menjadi perhatian utama dalam berbagai industri, terutama di sektor konstruksi dan minyak & gas. Ruang terbatas didefinisikan sebagai area yang cukup besar untuk dimasuki pekerja, memiliki akses masuk dan keluar yang terbatas, serta tidak dirancang untuk hunian permanen. Paper ini menyoroti bahwa tidak ada definisi universal mengenai ruang terbatas, dengan perbedaan pendekatan antara berbagai negara. Misalnya, di Inggris dan Jerman, fokusnya adalah pada kemungkinan risiko yang dapat diprediksi, sedangkan Jepang dan Korea Selatan lebih menekankan pada defisiensi oksigen di ruang tersebut. Di Amerika Serikat, Occupational Safety and Health Administration (OSHA) menambahkan kategori permit-required confined space yang mencakup ruang dengan potensi bahaya atmosfer, kemungkinan tertimbun material, atau struktur internal yang berisiko menyebabkan asfiksia.
Studi ini dilakukan melalui tinjauan literatur yang luas serta analisis tiga proyek konstruksi yang beroperasi di sektor minyak & gas. Dua proyek berasal dari Portugal, tetapi dikelola oleh perusahaan asing, sedangkan satu proyek dikelola oleh perusahaan asing dengan kontraktor asal Portugal. Penelitian ini mengevaluasi berbagai praktik dalam penerapan standar keselamatan ruang terbatas di masing-masing proyek.
Salah satu temuan utama adalah tidak adanya keseragaman dalam pengklasifikasian ruang terbatas di proyek-proyek yang dianalisis. Pada proyek pertama, ruang terbatas tidak diklasifikasikan sebagai area yang memerlukan izin (permit-required confined space), meskipun adanya potensi bahaya. Di proyek kedua, klasifikasi ini sudah diterapkan sejak awal tanpa memperhitungkan perubahan kondisi selama fase konstruksi. Sementara itu, proyek ketiga lebih fleksibel dalam mengklasifikasikan ruang terbatas, tergantung pada evaluasi risiko yang dilakukan secara berkala.
Perbedaan signifikan dalam penerapan langkah keselamatan di masing-masing proyek. Beberapa proyek tidak memiliki sistem izin masuk, sementara yang lain menerapkannya dengan ketat. Hanya sebagian proyek yang melakukan pemantauan atmosfer sebelum pekerja masuk ke ruang terbatas, sementara sebagian besar proyek lain hanya melakukan pemeriksaan dua kali sehari. Selain itu, dalam beberapa proyek, personel siaga yang bertanggung jawab atas keselamatan pekerja tidak selalu tersedia di lokasi kerja.
Tidak adanya regulasi nasional khusus mengenai ruang terbatas di Portugal menyebabkan perusahaan harus mengadopsi standar asing, seperti regulasi OSHA dari Amerika Serikat. Hal ini mengakibatkan penerapan yang tidak seragam dan kurangnya kepatuhan terhadap prosedur keselamatan yang ketat.
Portugal mengembangkan sistem klasifikasi ruang terbatas yang lebih seragam, dengan membagi ruang terbatas menjadi tiga kategori utama berdasarkan tingkat risiko. Dengan adanya standar nasional, perusahaan akan lebih mudah dalam menilai risiko dan menerapkan langkah-langkah keselamatan yang sesuai. Untuk mengurangi risiko kecelakaan, setiap ruang terbatas yang memiliki potensi bahaya harus dikategorikan sebagai permit-required confined space dan hanya dapat dimasuki setelah dilakukan evaluasi risiko menyeluruh. Sistem ini juga harus mencakup pemantauan atmosfer yang ketat serta keberadaan personel siaga yang dapat merespons keadaan darurat.
Pentingnya pelatihan bagi pekerja sebelum mereka memasuki ruang terbatas. Dengan pelatihan yang memadai, pekerja dapat memahami risiko yang ada serta mengetahui prosedur keselamatan yang harus diterapkan. Selain itu, perusahaan harus meningkatkan kesadaran pekerja terhadap bahaya ruang terbatas dan memastikan bahwa mereka mengikuti semua prosedur keselamatan yang ditetapkan. Penggunaan sensor gas otomatis serta sistem ventilasi yang lebih canggih dapat membantu dalam memastikan kondisi ruang terbatas tetap aman bagi pekerja. Pemantauan real-time juga direkomendasikan untuk mendeteksi potensi perubahan atmosfer yang dapat membahayakan pekerja di dalam ruang terbatas.
Pentingnya standarisasi dalam sistem keselamatan kerja di ruang terbatas. Perbedaan dalam pengklasifikasian dan penerapan prosedur keselamatan menunjukkan perlunya regulasi nasional yang lebih ketat di Portugal. Dengan menerapkan sistem klasifikasi yang lebih jelas, memperkuat sistem izin masuk, serta meningkatkan pelatihan pekerja, risiko kecelakaan dapat dikurangi secara signifikan. Paper ini menegaskan bahwa keselamatan kerja di ruang terbatas bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi juga harus didukung oleh regulasi nasional yang jelas dan ketat.
Sumber Asli Artikel
Ana Paula Pires, J. Santos Baptista, Confined Space Entry - Standardization, Faculty of Engineering, University of Porto (FEUP).
Keselamatan Kerja
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 05 Maret 2025
Pekerjaan di ruang terbatas memiliki risiko tinggi yang memerlukan evaluasi kesehatan yang ketat. Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang bertujuan mengidentifikasi kondisi kesehatan pekerja yang bekerja di ruang terbatas. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sesuai dengan "Guideline for Health Examination of Confined-space Workers" yang mencakup:
Demografi Pekerja
Beberapa kelainan kesehatan yang ditemukan selama pemeriksaan:
Hipertensi: 8,11% pekerja memiliki tekanan darah sistolik tinggi, sementara 3,64% memiliki tekanan darah diastolik tinggi. Elektrokardiogram Abnormal: 29,36% pekerja menunjukkan kelainan EKG, dengan 2,66% di antaranya memiliki pola iskemik. Abnormalitas Rontgen Dada: 11,19% pekerja mengalami kelainan paru-paru, meskipun hanya 1,40% yang dianggap serius dan menyebabkan diskualifikasi kerja. Indeks Massa Tubuh (BMI): 8,95% pekerja mengalami obesitas, dengan 1,82% memiliki BMI di atas 35 yang menyebabkan pembatasan kerja. Spirometri: 13,00% pekerja mengalami gangguan fungsi paru-paru, dengan 6 pekerja dilarang bekerja di ruang terbatas karena kapasitas paru-paru yang rendah.
Dari total 715 pekerja, 108 orang tidak mendapatkan izin kerja akibat masalah kesehatan yang signifikan.
Hipertensi merupakan kelainan kesehatan paling umum yang ditemukan dalam penelitian ini. Pekerja dengan tekanan darah tinggi dapat mengalami gangguan akibat stres fisik dan mental yang berlebihan saat bekerja di ruang terbatas. Oleh karena itu, pemantauan tekanan darah secara berkala serta intervensi melalui diet dan olahraga menjadi penting. Kelainan pada EKG yang mengindikasikan iskemia dapat meningkatkan risiko kejadian fatal saat bekerja di lingkungan yang penuh tekanan. Para pekerja dengan temuan abnormal harus menjalani evaluasi tambahan oleh dokter spesialis jantung.
Gangguan pernapasan dapat menjadi risiko besar bagi pekerja di ruang terbatas yang memiliki ventilasi minim. Oleh karena itu, pekerja dengan kapasitas paru yang rendah harus mendapatkan rekomendasi medis sebelum diberikan izin kerja. Pekerja dengan obesitas tingkat tinggi menghadapi kendala fisik dalam mobilitas di ruang sempit. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan batasan BMI bagi pekerja yang bekerja di lingkungan ini untuk mengurangi risiko kecelakaan dan cedera.
Evaluasi kesehatan yang ketat sangat penting untuk memastikan keselamatan pekerja di ruang terbatas. Hipertensi, kelainan EKG, gangguan paru-paru, serta obesitas adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi kelayakan pekerja untuk mendapatkan izin kerja. Studi ini menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum menempatkan pekerja di lingkungan kerja yang berisiko tinggi.
Sumber
Chernbamrung, T. (2015). "Health Assessment for Confined Space Work Permit at a Regional Hospital in Thailand." Thammasat Medical Journal, Vol. 15 No. 1, January-March 2015, pp. 12-20.