Perhubungan

Perjalanan Lorena-Karina: Sejarah dan Inovasi Layanan Bus Tingkat di Indonesia

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025


PT Eka Sari Lorena Transport Tbk dan PT Ryanta Mitra Karina, yang lebih dikenal sebagai Lorena-Karina, adalah perusahaan bus yang berbasis di Jakarta. Mereka memiliki pusat operasional di Bogor. Perusahaan ini dimulai pada tahun 1970 ketika GT Soerbakti mendirikan CV Lorena untuk bisnis transportasi.

Pada tahun 1973, CV Lorena meluncurkan layanan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dengan rute Bogor - Jakarta melalui Cibinong menggunakan dua bus Mercedes-Benz. Dua tahun kemudian, mereka juga meluncurkan layanan bus AKAP dari Jakarta ke Bandung melalui Puncak.

CV Lorena terus berkembang dan pada tahun 1984, mereka mulai melayani rute dari Jakarta ke berbagai kota di Jawa Timur, Bali, dan Sumatera. Pada tahun 1989, CV Lorena mengakuisisi PO Raseko dan mengubahnya menjadi PT Ryanta Mitra Karina.

Pada tahun 2002, CV Lorena mengubah namanya menjadi PT Eka Sari Lorena Transport. Lorena-Karina telah menjadi operator bus Transjakarta sejak tahun 2007, mengoperasikan bus di koridor 5 dan 7. Mereka juga memenangkan lelang untuk mengoperasikan bus pengumpan Transjakarta di beberapa rute.

Pada tahun 2014, PT Eka Sari Lorena Transport menjadi perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Mereka terus mengembangkan layanan mereka dengan meluncurkan bus tingkat pada tahun 2017 untuk rute dari Bogor atau Jakarta menuju Malang, Surabaya, dan Madura. Pada tahun 2018, mereka juga memulai layanan shuttle dengan 14 unit bus sedang di BSD City. Pada tahun 2019, mereka mulai mengoperasikan 12 unit bus kecil untuk Jabodetabek Airport Connexion.

Selain itu, Lorena pernah menjadi operator bus rapid transit (busway) Transjakarta dari tahun 2008 hingga 2018. Mereka menggunakan armada bus bahan bakar gas (BBG) dengan 47 unit, termasuk bus gandeng dan bus tunggal untuk melayani rute di koridor 5 dan 7.

Bus tingkat yang digunakan oleh Lorena-Karina adalah Mercedes-Benz OC500 RF 2542. Mereka merilis 12 unit bus ini pada tahun 2017 dengan harga per unit sekitar Rp 3,4 miliar. Bus ini memiliki kapasitas mesin 11.967 cc dengan tenaga maksimum 422 dk dan torsi puncak 1.900 Nm pada 1.100 rpm. Kecepatan maksimum bus ini mencapai 120 km/jam dan mereka melayani rute Jakarta-Surabaya-Malang serta Jakarta-Madura. Bodi bus ini dibuat oleh karoseri Adi Putro Malang.

Sumber: id.wikipedia.com

Selengkapnya
Perjalanan Lorena-Karina: Sejarah dan Inovasi Layanan Bus Tingkat di Indonesia

Perhubungan

Perum PPD: Perjalanan Sejarah dan Layanan Transportasi yang Disediakan

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025


Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD) adalah perusahaan transportasi darat di Jakarta dan sekitarnya. Meskipun bernama PPD, perusahaan ini bukanlah badan usaha milik daerah DKI Jakarta. Perum PPD bermula dari dua operator trem di Jakarta, yaitu NV Nederlands-Indische Tramweg Maatschappij dan NV Batavia Elektrische Tram Maatschappij. Pada tahun 1930, kedua perusahaan tersebut bergabung membentuk perusahaan bernama NV Bataviasche Verkeers Maatschappij (BVM) yang juga mulai mengoperasikan bus kota.

Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, perusahaan ini diubah namanya menjadi Jakarta Tram (ジャカルタ市電, Jakarta Shinden) dan hanya mengoperasikan trem. Bus kota milik perusahaan ini digunakan oleh Jepang untuk kepentingan perang. Setelah Indonesia merdeka, trem-trem tersebut diserahkan kepada pemerintah Indonesia dan dikelola oleh Jawatan Kereta Api. Pada tahun 1947, perusahaan ini kembali diubah namanya menjadi BVM dan pada tahun 1954, perusahaan ini dinasionalisasi dan dikuasai oleh Menteri Perhubungan.

Pada tahun 1954, Perum PPD didirikan dengan status perseroan terbatas (PT) oleh Kementerian Perhubungan. Perusahaan ini mendapat tambahan modal berupa 100 unit bus kota bermerek Leyland dari pemerintah Australia pada tahun 1956. Pada tahun 1960, pengoperasian trem di Jakarta dihentikan, sehingga Perum PPD fokus pada pengoperasian bus kota. Pada tahun yang sama, perusahaan ini mendapat tambahan modal lagi berupa 150 unit bus kota bermerek Leyland dari pemerintah Australia.

Pada tahun 1961, pemerintah menetapkan Perum PPD sebagai perusahaan negara (PN) dan kemudian pada bulan September 1961, pengelolaan perusahaan ini diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, pada tahun 1981, pengelolaan perusahaan ini kembali ditarik oleh pemerintah dan statusnya diubah menjadi perusahaan umum (Perum) pada tahun 1981. Pada tahun 1984, Perum PPD mendapat tambahan modal berupa bus-bus kota dan depo-depo dari beberapa perusahaan yang sebelumnya diambil alih oleh pemerintah.

Perum PPD terus mengembangkan layanan transportasinya. Pada tahun 2013, perusahaan ini beralih dari pengoperasian bus kota menjadi pengoperasian Bus Rapid Transit (BRT) dengan nama Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB). Pada tahun 2016, Perum PPD mendapat tambahan modal berupa 600 unit bus dari Kementerian Perhubungan dan menjalin kerja sama dengan Transjakarta untuk mengoperasikan sebagian dari bus tersebut sebagai Transjabodetabek. Pada tahun 2020, perusahaan ini juga mulai mengoperasikan bus listrik sebagai bagian dari layanan Bali Airport Connexion di Pulau Bali. Pada tahun 2023, Perum PPD digabungkan ke dalam Perum DAMRI oleh pemerintah.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Perum PPD: Perjalanan Sejarah dan Layanan Transportasi yang Disediakan

Perhubungan

Trans Bandar Lampung: Mendorong Mobilitas Publik dengan Sistem Bus Raya Terpadu

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025


Trans Bandar Lampung adalah sistem bus raya terpadu yang diresmikan pada tanggal 1 April 2019 di Kota Bandar Lampung, Lampung. Tujuan utama dari layanan Bus Rapid Transit ini adalah untuk memudahkan mobilitas warga Bandar Lampung dan mendorong penggunaan transportasi publik. Dengan menyediakan alternatif transportasi yang efisien dan nyaman, Trans Bandar Lampung berharap dapat mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan aksesibilitas kota.

Tarif yang diberlakukan untuk menggunakan Trans Bandar Lampung adalah sebesar Rp2.000 sekali jalan. Tarif ini dirancang agar terjangkau bagi masyarakat yang ingin menggunakan layanan ini. Selain itu, sistem ini juga menyediakan metode pembayaran non-tunai dengan bekerja sama dengan beberapa platform pembayaran elektronik seperti LinkAja, T-Money, OVO, Sakuku, Go-Mobile, Dana, dan GoPay. Namun, pembayaran tunai juga masih diterima untuk memberikan fleksibilitas kepada pengguna.

Awalnya, Trans Bandar Lampung mulai beroperasi pada tanggal 14 November 2011 dengan masa uji coba gratis selama empat hari pertama, yaitu 14-17 November 2011. Pada saat itu, sistem ini hanya menggunakan 40 armada bus yang dibeli oleh konsorsium dengan rute awal Rajabasa-Sukaraja dan Korpri Sukaraja. Namun, peluncuran ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengemudi angkot yang khawatir akan merugikan usaha mereka.

Reaksi dari pengemudi angkot terhadap beroperasinya Trans Bandar Lampung cukup bermacam-macam. Beberapa pengemudi angkot melakukan protes dengan melakukan demonstrasi kepada wali kota, bahkan ada yang melakukan mogok kerja. Sayangnya, beberapa aksi anarkis juga terjadi, seperti melempari kaca belakang bus Trans Bandar Lampung. Meskipun demikian, pemerintah kota terus berkomunikasi dengan para pengemudi angkot untuk mencari solusi yang baik bagi semua pihak.

Saat ini, Trans Bandar Lampung telah mengoperasikan beberapa trayek. Trayek yang sudah beroperasi antara lain Kompleks Korpri-Sukaraja, Rajabasa-Sukaraja, dan Rajabasa-Panjang. Rute-rute ini dirancang untuk melayani kebutuhan transportasi dalam kota dengan menghubungkan berbagai titik penting. Diharapkan bahwa dengan adanya Trans Bandar Lampung, masyarakat dapat lebih mudah dan nyaman dalam menggunakan transportasi publik untuk perjalanan sehari-hari.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Trans Bandar Lampung: Mendorong Mobilitas Publik dengan Sistem Bus Raya Terpadu

Perhubungan

Evolution and Challenges of Palembang's Integrated Bus System: A Journey Through Trans Musi

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025


Sahabat Bus Palembang (Trans Musi) adalah sistem bus cepat terintegrasi di kota Palembang, Indonesia. Trans Musi dioperasikan oleh PT Trans Musi palembang jaya kota palembang (sebelumnya merger dengan perusahaan lokal PT Sarana Pembangunan palembang jaya) sebelum dipecah pada tahun 2020. Sistem transportasi Trans Musi menghubungkan moda transportasi lain berupa LRT Sumsel dan LRT Feeder Musi Emas. Trans Musi membeli jasa pembelian jasa bus Teman. Di sini, [11] kota lain mengoperasikan layanan BTS.

Sistem pembayaran Trans Musi menggunakan sistem non tunai (kartu e-money dan QRIS) untuk tarif Rp. [4,000.00] , harga spesial untuk pelajar dan lanjut usia adalah [Rp2,000.00]. Tarif gabungan berlaku selama [90] menit dan berlaku untuk pembayaran kartu e-money.

Trans Musi dimulai pada Januari 2010 dan menawarkan [15] bus. Transmusi Kementerian Perhubungan. Trans Musi dioperasikan oleh Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) dan awalnya beroperasi pada dua rute: Koridor 1 (Ampera - Terminal Alang Alang Lebar) dan Koridor 2 (Terminal Sako - Mall Palembang Indah). Pada tahun 2012, armada Trans Musi mencapai [120] unit.

Pada tahun 2013-2014, layanan Trans Musi dihentikan. Isu-isu tersebut mencakup implementasi penuh kartu pintar dan penghapusan sistem tiket kertas. Penerapan kartu pintar dianggap gagal karena kartu tersebut sangat mahal dan tidak memiliki proposisi nilai. Selain itu, penggunaan kartu pintar juga tidak diizinkan oleh Bank Indonesia Wilayah VII Palembang. Pada pertengahan tahun 2014, Transmusi juga menerapkan tiket manual di seluruh rute.

Pada [2020], PT Trans Musi Palembang Jaya dan Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) resmi berpisah. Trans Musi mendapat program pembelian jasa pertama dari Kementerian Perhubungan dan PT Trans Musi Palembang Jaya ditunjuk sebagai operator Trans Musi. Semula Trans Musi (Teman Bus) yang dioperasikan oleh PT Trans Musi Palembang Jaya akan menempuh rute [3] (K1: Terminal Alang Alang Lebar - Dempo, K2: Asrama Haji - Terminal Sako, K3: Terminal Plaju - Pasar Induk Jakabaring )

Namun Trans Musi yang dioperasikan oleh SP2J mengoperasikan rute [2] (K2: Terminal Sako - Alun-Alun Palembang dan K3: Pusri - Alun-Alun Palembang). Sejak [1 Oktober 2020], Trans Musi (Bus Sobat) berganti rute di Koridor 1 yang terlebih dahulu melewati Jalan Kol. Haji Barlian diubah menjadi Jalan Demang Lebar Daun - Simpang Parameswara - Jalan Soekarno Hatta. Mulai [25 November 2020], Trans Musi (Teman Bus) menambah [1] rute (K4: Terminal Alang Alang Lebar - Talang Jambe).

Pada awal tahun [2022], Trans Musi (Teman Bus ) tambahkan terowongan [1] ke: Jalankan. Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) Karena Pemkot Palembang sudah tidak memberikan pendanaan lagi. Penghentian sementara layanan Trans Musi oleh SP2J menjadikan PT Trans Musi Palembang Jaya sebagai satu-satunya operator layanan Trans Musi. Saat itu Trans Musi (Teman Bus) juga beralih ke K2 dan K3. K2 yang dulunya Asrama Haji menjadi Terminal Saco - ikon Kota Palembang dan K3 yang semula Terminal Plage - Pasar Sentral Jakabaring. Ikon Palembang : Berubah menjadi Terminal Plage. [1 Hannuere 2023], dibuat jalur baru pada jalur 1, mula-mula ke terminal Alang Alang Lebar - Kemudian diubah menjadi terminal Alang Alang Lebar - Ampera. Namun karena adanya proyek pembangunan jaringan IPAL, saat ini lokasinya hanya di Masjidil Haram.

Sumber: id.wikipedia.com

Selengkapnya
Evolution and Challenges of Palembang's Integrated Bus System: A Journey Through Trans Musi

Perhubungan

Menelusuri Perjalanan Trans Padang: Sistem Bus Raya Terpadu yang Mengubah Mobilitas Kota

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025


Trans Padang adalah sistem bus raya terpadu di Kota Padang yang beroperasi sejak Februari 2014. Bus ini beroperasi setiap hari mulai pukul 06.00 pagi hingga 19.00 sore. Saat ini, Trans Padang melayani 6 koridor dengan rute yang berbeda di sekitar Kota Padang.

Trans Padang memiliki 65 unit bus yang dibagi ke dalam masing-masing koridor. Setiap bus memiliki kapasitas penumpang sekitar 40 orang, dengan tempat duduk prioritas untuk orang lanjut usia, ibu hamil, orang tua yang membawa anak, dan penumpang dengan kebutuhan khusus. Tiket bus dapat dibeli di halte dengan harga sekitar Rp1.500 untuk pelajar dan Rp3.500 untuk umum.

Pengelolaan Trans Padang awalnya dilakukan oleh UPT Trans Padang, namun sejak tahun 2021, pengelolaannya dialihkan ke Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Padang Sejahtera Mandiri (PSM). Meskipun Trans Padang telah memberikan manfaat transportasi yang signifikan, terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi, seperti pintu bus yang rusak dan kondisi bus yang sudah tua.

Dari enam koridor yang ada, semuanya telah beroperasi dengan baik. Koridor I menghubungkan Lubuk Buaya dengan Pasar Raya Padang, Koridor II menghubungkan Pusat Kota dengan Bungus, Koridor III menghubungkan Pusat Kota dengan Pusat Pemerintahan Aia Pacah, Koridor IV menghubungkan Teluk Bayur dengan Terminal Anak Air, Koridor V menghubungkan Pasar Raya Padang dengan Indarung, dan Koridor VI menghubungkan Pasar Raya Padang dengan Universitas Andalas.

Trans Padang telah memberikan alternatif transportasi yang lebih teratur dan terjangkau bagi masyarakat Kota Padang. Namun, masih perlu dilakukan perbaikan dan perawatan agar layanan ini tetap nyaman dan efisien bagi para penumpang.

Sumber: id.wikipedia.com

Selengkapnya
Menelusuri Perjalanan Trans Padang: Sistem Bus Raya Terpadu yang Mengubah Mobilitas Kota

Perhubungan

Trans Sarbagita: Angkutan Umum Terpadu untuk Mobilitas Metropolitan di Bali

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 07 Februari 2025


Trans Sarbagita adalah sistem bus rapid transit di Bali yang diluncurkan pada tahun 2011. Awalnya, rencana ini sudah dimulai sejak tahun 1998, tetapi terhenti karena krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada waktu itu. Barulah pada tahun 2011, Trans Sarbagita akhirnya bisa diluncurkan sebagai upaya untuk membangun kembali jaringan angkutan umum di Bali. Trans Sarbagita beroperasi mulai pukul 05.00 hingga 19.00 setiap harinya.

Pada tahun 2014, Trans Sarbagita melayani sekitar 5.000 penumpang per hari dengan menggunakan 25 bus. Namun, sejak 1 Januari 2018, jumlah bus yang digunakan berkurang menjadi hanya 10 bus.

Masa Covid-19 dan saat ini

Pada tahun 2021, operasional Trans Sarbagita sempat dihentikan karena Pemerintah Provinsi Bali mengalihkan anggaran untuk penanganan Covid-19. Awalnya, rencananya hanya dihentikan dari September hingga Desember 2021, tetapi kemudian mengalami penundaan hingga tahun 2022.

Selama masa pemberhentian operasional ini, Pemerintah Provinsi Bali melakukan evaluasi terhadap layanan Trans Sarbagita. Beberapa inovasi baru diperkenalkan, salah satunya adalah penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran. Selain itu, dilakukan lelang untuk menentukan operator yang akan mengelola Trans Sarbagita. Perum PPD menjadi pemenang lelang tersebut dan mulai mengoperasikan Trans Sarbagita sejak 17 Januari 2022. Direncanakan bahwa Trans Sarbagita akan kembali beroperasi pada 2 Februari 2022.

Trans Sarbagita saat ini berada di bawah pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah Trans Bali/Trans Sarbagita, dengan operasional yang dilakukan oleh Perum PPD. Layanan ini tersedia dalam dua koridor, yaitu Koridor 1 (Kota-Garuda Wisnu Kencana) dan Koridor 2 (Kota-Nusa Dua). Harga tiket Trans Sarbagita adalah Rp 3.500 untuk orang dewasa dan gratis untuk pelajar/mahasiswa yang memiliki kartu pelajar atau kartu tanda mahasiswa (KTM). Namun, frekuensi kedatangan bus masih terkadang mengalami keterlambatan karena kondisi jalan atau kerusakan armada.

Angkutan Kota Denpasar Lainnya

Selain Trans Sarbagita, di Kota Denpasar terdapat juga layanan angkutan kota lain yang mendukung mobilitas di dalam kota. Sebelumnya, angkutan kota ini termasuk dalam skema angkutan umum bersama dengan Trans Sarbagita dan angkutan pengumpan Trans Sarbagita. Namun, angkutan pengumpan sudah tidak beroperasi lagi. Saat ini terdapat 12 trayek angkutan kota yang dioperasikan oleh pengemudi perseorangan menggunakan kendaraan tipe Suzuki Carry.

Patas Sarbagita

Pada Mei 2022, Perum PPD meluncurkan layanan baru yang disebut "Patas Sarbagita". Layanan ini beroperasi dengan rute Plaza Renon-Central Parkir Kuta-Garuda Wisnu Kencana (pergi-pulang). Perbedaan Patas Sarbagita dengan Trans Sarbagita biasa terletak pada kursi yang digunakan. Patas Sarbagita menggunakan kursi tunggal dengan konfigurasi 2-1 seperti bus biasa, sedangkan Trans Sarbagita menggunakan kursi yang menghadap ke samping seperti Bus Rapid Transit lainnya. Bus yang digunakan oleh Patas Sarbagita adalah bus ukuran sedang dengan desain yang serupa dengan bus Trans Sarbagita.

Tarif yang dikenakan kepada pengguna Patas Sarbagita adalah Rp 10.000 untuk semua golongan, baik itu untuk umum maupun pelajar.

Sumber: id.wikipedia.com

 

Selengkapnya
Trans Sarbagita: Angkutan Umum Terpadu untuk Mobilitas Metropolitan di Bali
« First Previous page 674 of 865 Next Last »