Pendidikan

Ingin Kuliah Jurusan Teknik Elektro? Berikut 5 Kampus dengan Jurusan Teknik Elektro Terbaik di Indonesia

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 10 Februari 2025


JAKARTA - Jurusan Teknik Elektro terbaik tersedia di beberapa perguruan tinggi negeri. Jurusan ini menjadi salah satu yang diminati masyarakat sebab mempunyai peluang kerja menarik dan terbuka luas di berbagai bidang.

Mahasiswa jurusan Teknik Elektro akan mempelajari sifat-sifat elektron (listrik) beserta aplikasi dan teknologi yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Jurusan ini berkaitan erat pula dengan konsep, perancangan, pengembangan, serta produksi perangkat listrik dan elektronik.

LulusanTeknik Elektro mempunyai prospek kerja menarik dan luas sebab hampir semua sektor membutuhkan keahliannya. Laman Fakultas Teknik Elektro UGM menjelaskan, mahasiswa dengan gelar insinyur Teknik Elektro dibutuhkan oleh industri dalam dan luar negeri.

Sementara laman ITB menyebutkan, lulusan Teknik Elektro ITB sudah banyak memperoleh pula pekerjaan di berbagai sektor perekonomian. Seperti, interactive & digital media, digital & wireless communications, embedded system, electronics industry, intelligent system, IC Design & manufacturing, manufacture, internet technology, multimedia, signal processing, control & automation, energy systems, oil & gas industry, dan biomedical engineering.

Bagi teman-teman yang tertarik ingin masuk jurusan Teknik Elektro, inilah 5 rekomendasi perguruan tinggi negeri yang membuka jurusan tersebut dan telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT)

  1. Universitas Gadjah Mada (UGM)

Prodi Teknik Elektro merupakan salah satu prodi tertua di UGM bahkan di Indonesia. Ilmu Teknik Elektro yang mencakup Teknik Tenaga Listrik, Teknik Kendali dan Instumentasi, Robotika dan Automasi, Isyarat (signal) dan sistem, Teknik Telekomunikasi, Teknik Komputer dan perangkat keras terus berkembang seiring peradaban manusia yang menjadi puncak-puncak teknologi di setiap masa.

  1. Institut Teknologi Bandung (ITB)

Pendidikan tinggi Teknik Elektro (Elektro Teknik) di Indonesia diawali dengan Laboratorium Listrik di Technische Hooge-school te Bandoeng pada tahun 1942, berlanjut di tahun 1944 dengan pendidikan Denki Kikaika (bagian Listrik & Mesin) sebagai bagian dari Kogyo Daigaku. Program pendidikan Elektro Teknik di ITB dimulai tahun 1947. Program Studi Teknik Elektro di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB mempunyai staf pengajar yang terhormat dalam setiap bidang keahliannya baik dalam pendidikan maupun penelitian.

  1. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jurusan Teknik Elektro yang telah terakreditasi A ini ialah salah satu Jurusan terbesar di ITS. Sejak berdiri tahun 1960, Teknik Elektro ITS telah menjalin kerjasama pengembangan staff, pendidikan dan riset dengan institusi internasional di antaranya dengan: - Eindhoven Univ - the Netherlands (1965-1970 dan 1990-1993) - Saga University - Japan (2003-2006) - Oulu Univ - Finlandia (2006) - Kumamoto Univ dan beberapa Univ di Japan (2006-2010) - Hochschule Darmstadt Univ - Germany (2006 - now) - Fontys Univ - the Netherlands (2007 - now)

  1. Universitas Brawijaya

Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya berdiri bulan Oktober tahun 1978. Pendirian Jurusan Teknik Elektro merupakan visi Prof. Ir. Suryono (Alm), yang saat itu menjabat Pemimpin Proyek Brantas, sekaligus Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, dan Prof. Ir. Sutami (Alm), selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL). Mereka melihat suatu peluang yang amat besar bagi pengembangan bidang kelistrikan. Program studi Teknik Elektro UB untuk jenjang S1 meraih akreditasi Unggul dan untuk jenjang S2nya akreditasi A yang tercatat di laman BAN-PT.

  1. Universitas Diponegoro

Teknik Elektro Undip untuk jenjang S1 kini meraih akreditasi Unggul dari BAN-PT sementara jenjang S2 dan D3nya meraih akreditasi B. Program studi ini berdiri sejak 1982 dengan adanya SK No. 158/SK/PT09/1982, tanggal 6 Desember 1982, tentang Pembukaan Program Studi Strata 1 (S-1) Teknik Elektro dan Teknik Mesin.

Sumber: edukasi.sindonews.com

Selengkapnya
Ingin Kuliah Jurusan Teknik Elektro? Berikut 5 Kampus dengan Jurusan Teknik Elektro Terbaik di Indonesia

Pendidikan

Perkembangan dan Prestasi Universitas Bangka Belitung: Profil Rektor, Jumlah Mahasiswa, dan Rencana Strategis Masa Depan

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 10 Februari 2025


Universitas Bangka Belitung (disingkat UBB) adalah perguruan tinggi negeri yang berlokasi di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. Rektor UBB saat ini adalah Prof. Dr. Ibrahim, S.Fil., M.Si. Dimana pada tanggal 25 Januari 2023, Prof. Dr. Ibrahim, S.Fil., M.Si. dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung.

Rektor merupakan pimpinan lembaga perguruan tinggi, sebagaimana Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2009, Rektor adalah pimpinan tertinggi perguruan tinggi yang berkewajiban memajukan ilmu pengetahuan di masing-masing institusi melalui pendidikan dan penelitian, serta memberikan kontribusi maksimal kepada hal layak luas.

Pada tahun 1950-an dipakai istilah Presiden Universitas untuk menyebut Rektor pemimpin universitas namun Presiden Indonesia saat itu, Soekarno, merasa keberatan karena menurutnya hanya ada satu Presiden di Indonesia, yakni Presiden RI sehingga kemudian istilah yang dipakai secara umum adalah Rektor.

Jumlah mahasiswa yang menuntut ilmu di UBB sampai tahun ajaran 2013/2014 berjumlah lebih dari 3000 orang. Kampus UBB terletak di Kawasan Balun Ijuk, Merawang Kabupaten Bangka yang terdiri dari Fakultas Teknik (FT), Fakultas Hukum (FH) , Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ekonomi (FE) serta Fakultas Pertanian , Perikanan dan Biologi (FPPB).

UBB didukung 153 tenaga pengajar (dosen), sekitar 25% diantaranya berpendidikan S3. Mereka merupakan lulusan universitas-universitas besar di dalam dan luar negeri, antara lain Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Belanda, Inggris, dan Australia. Jumlah pegawai UBB termasuk pegawai mencapai 274 orang pada tahun 2007. Selain itu, rencana strategis ke depan antara lain penerapan Good University Management dan penerapan sistem penjaminan mutu pendidikan di seluruh fakultas. dan nantinya rumah ini rencananya akan dibangun di kawasan Balun Ijuk Merawang.

Sumber: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Perkembangan dan Prestasi Universitas Bangka Belitung: Profil Rektor, Jumlah Mahasiswa, dan Rencana Strategis Masa Depan

Pendidikan

Perjalanan Dinamis Politeknik Negeri Jakarta: Membangun Profesionalisme dan Kemitraan Industri dalam Pendidikan Vokasi

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 10 Februari 2025


Politeknik Negeri Jakarta (disingkat sebagai PNJ)/Politeknik UI (1982) adalah salah satu perguruan tinggi negeri politeknik berstatus BLU yang terdapat di areal kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia.

Politeknik Negeri Jakarta telah tumbuh dan berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan selalu melakukan evaluasi diri dan pengembangan kemitraan dengan berbagai lembaga, merupakan suatu komitmen kelembagaan sehingga setiap perubahan baik di sisi internal maupun eksternal.

Politeknik Negeri Jakarta merupakan perguruan tinggi negeri yang menyelenggarakan program vokasi yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia profesional di industri, baik industri jasa maupun industri manufaktur. Pembelajaran menerapkan Kurikulum Nasional (Kurnas) pendidikan profesional secara bertanggung jawab dengan didukung oleh dosen-dosen profesional. Sistemnya adalah dengan mempertemukan ilmu dan teknologi sesuai komposisi teori 45 persen dan praktik 55 persen yang diterapkan secara harmonis untuk menghasilkan lulusan yang profesional dan memenuhi kualifikasi industri.

Sejarah Politeknik Negeri Jakarta bermula dari Fakultas Non-Gelar Teknologi Universitas Indonesia (FNGT UI) yang kemudian menjadi Politeknik Universitas Indonesia. Politeknik Universitas Indonesia ditetapkan sebagai salah satu dari enam perguruan tinggi yang mendapat proyek pembangunan Pendidikan Politeknik Tahap I dari Dikti. Politeknik Universitas Indonesia pada tanggal 20 September 1982. Sejak tanggal 25 Agustus 1998, Politeknik UI berubah nama menjadi Politeknik Negeri Jakarta dan berwenang menyelenggarakan peraturan tersendiri berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 207/O/1998. Meski begitu, universitas PNJ masih menjalin kontak dengan universitas di Indonesia.

Awalnya berdiri tiga jurusan: Teknik Mesin, Teknik Sipil, dan Teknik Elektro. Selain itu pada tahun 1986 dibentuk Departemen Perdagangan dan menjadi Departemen Akuntansi dan Departemen Administrasi Bisnis. Pada tahun 1990, Departemen Teknologi Grafis dan Percetakan didirikan melalui usaha patungan antara Universitas Politeknik India dan Institut Grafik India. Kemudian pada tahun 2014, beberapa program penelitian dipisahkan dari Departemen Teknik Elektro dan dibentuklah Departemen Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer.

Sumber: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Perjalanan Dinamis Politeknik Negeri Jakarta: Membangun Profesionalisme dan Kemitraan Industri dalam Pendidikan Vokasi

Fisika

Kembangkan Nanosilika sebagai Pupuk Antar Agus Subagyo Jadi Guru Besar Fisika Material UNDIP

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 10 Februari 2025


Ketekunan Agus Subagyo dalam meneliti nanosilika telah mengantarkannya dikukuhkan sebagai Guru Besar Fisika Material UNDIP. Kajian mendalam tentang teknologi nano dibidang pertanian telah menghasilkan manfaat penggunaan nanosilika sebagai pupuk. Nanosilika yang disemprotkan ke daun secara factual mampu memaksimalkan produksi tanaman pertanian seperti padi, jagung, tebu dan sagu. Dalam uji yang dilakukan, penggunaan nanosilika secara intensif selama dua minggu juga mampu me-recovery tanaman padi yang rusak akibat serangan hama wereng.

Dosen Departemen Fisika Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Diponegoro (UNDIP), Dr. Agus Subagio, S.Si., M.Si, mengatakan hal itu pada pengukuhannya sebagai guru besar bidang ilmu fisika material, Rabu (2/6/2021). Dalam orasi ilmiah perdananya sebagai profesor pada sidang terbuka Senat Akademik, dia mengungkapkan kemampuan nanosilika masuk lewat mulut daun karena ukurannya sangat kecil.

Pada pidato ilmiah berjudul “Nanoteknologi: Pengembangan dan Aplikasinya di Bidang Energi & Pertanian” pemilik 22 hak paten ini mengungkapkan riset nanosilika sudah dikembangkan bersama tim sejak 2008, tak lama setelah dia menyelesaikan studi S3-nya di Institut Teknologi Bandung (ITB). “Kami konsentrasi ke silika karena banyak penelitian menunjukkan tanah-tanah di Indonesia banyak yang kekurangan silika. Kalau dahulu petani menaruh kembali batang dan daun padi ke sawah, batang dan daun ini adalah sumber silika, sekarang banyak yang langsung membuangnya. Silika memang hanya dibutuhkan sedikit oleh tanaman tapi kalau tidak ada tanaman tidak akan subur”, kata dosen kelahiran Blora 13 Agustus 1971.

Menurut pengajar yang mengampu 13 mata kuliah di antaranya Fisika Semikonduktor, Dasar-Dasar Nanomaterial, Sifat Mekanik Material, Material Elektronik dan Fotonik, Fisika Kewirausahaan, dan Biomaterial ini, sumber alami silika banyak terdapat di abu Merapi, pasir silika dari Bangka Belitung, serta abu panas bumi di Dieng. Dari bahan tersebut, dibuatlah produk mikro nanosilika untuk diujicobakan pada tanaman pertanian khususnya jenis rumput-rumputan.

Ujicoba sudah dilakukan di beberapa wilayah mulai dari Lampung, Sumatera Utara, Bali, Sulawesi Selatan dan tentu saja di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Hasilnya, pemberian pupuk mikro nanosilika mampu membangun fisiologi (fisik) tanaman jenis rumput-rumputan seperti padi, jagung dan tebu dengan baik. Sehingga hasil panennya pun meningkat.

“Kami juga ujicobakan pada rumput stadion, hasilnya berhasil baik. Di Banyumas kami uji coba pada hama penggerek, kami semprot tiap hari selama dua minggu dan berhasil me-recovery tanaman. Ternyata nano silika ini membuat daun tanaman menjadi bergerigi dan agak keras sehingga wereng tidak mampu menembus,” ungkap lulusan S1 Fisika Undip tahun 1995 ini.

Dari berbagai uji dan penelitian, diketahui bahwa kandungan silikat pada padi selain bermanfaat menyuburkan, juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida atau pembasmi hama. Tantangan alplikasi nanosilika adalah pada metode penghantarannya, paling efektif disemprotkan ke stomata mulut daun pada pukul 07:00 – 12:00 siang, waktu dimana stomata mulut daun membuka.

Metode pemupukan tersebut harus mengubah kebiasaan petani yang sudah terbiasa melakukan pemupukan dengan cara menabur atau menyebar. Namun dengan memberi pemahaman, para petani yang menjadi mitra pengujian mau menerima cara yang dianjurkan. Apalagi setelah petani tahun manfaatnya, tahu hasil panennya membaik.

Dalam penelitian yang dilakukan bersama Balitbang Pertanian di Pati, pada uji memakai MWCNT ((Multi Wall Carbon Nanotube) juga didapatkah hasil pertumbuhan biji sawi yang lebih baik karena MWCNT pada akar mempermudah masuknya nutrisi pada media tanah. Agus Subagio yang menyelesaikan studi S2 di ITB tahun 2001 bertekad mengembangkan riset bersama ilmuwan bidang lain agar hasil yang diperoleh lebih maksimal daya gunanya.

Yang pasti dia meyakini nanoteknologi yang merupakan ilmu dan rekayasa dalam penciptaan material, struktur fungsional maupun piranti dalam skala nanometer, akan memberi manfaat yang besar dalam kehidupan umat manusia.

Intensitasnya meneliti diperkuat dengan posisinya sebagai Kepala Laboratorium Fisika Dasar FSM Undip yang diembannya tahun 2008 – 2010, dan terus dilanjutkannya meski kemudian harus menduduki jabatan struktural sebagai Wakil Dekan I Bidang Akademik FSM sejak tahun 2010 – 2015. Waktu untuk melakukan riset dan pengembangan seperti mendapat angin baru dengan posisinya sebagai Wakil Direktur Pengembangan Hasil Riset Undip yang diembannya sejak tahun 2016 sampai sekarang.

Berkembangnya teknologi yang begitu pesat memberi kesan kita lebih banyak diposisikan sebagai pengguna teknologi saja. Banyak riset dari dan inovasi anak bangsa yang tenggelam begitu saja, bahkan banyak di antaranya yang dipakai di luar negeri. “Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat dan bangsa, kita perlu memilik keberanian untuk melakukan inovasi melalui kolaborasi antar bidang. Tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Kekuatan basic science yang dielaborasikan dengan engineering akan menghasilkan karya anak bangsa yang unggul dan tidak kalah dengan produk inovasi dari luar,” kata dosen dengan jumlah paten terbanyak kedua dari Undip tahun 2019 dan ketiga pada 2020.

Konsistensinya pada riset-riset di bidang nano teknologi berhasil mengantar ayah dari Fadhil Anugrah Firdaus  dan suami dari Harini Susianingrum SSi ini ke jenjang akademik tertinggi. Selain mengembangkan nanosilika yang sudah menjadi produk seperti nano fertilizer dan pupuk nanosilika Dipone, inovasi material MWCNT lain yang dikembangkannya adalah nanosensor sebagai elektroda sensor genangan air di runway Bandara. Untuk inovasi ini kami berkerjasama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Badan Penelitian & Pengembangan Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura I. Sedangkan untuk bidang energi inovasi yang dikembangkan adalah superkapasitor berbasis MWCNT.

Dengan PT Pertamina, juga dilakukan kerjasama untuk riset enhanced oil recovery berbasis material nanosilika injeksi untuk mengeluarkan sisa minyak yang masih terjebak batuan di sumur-sumur minyak. Menghadapi wabah Covid-19, Agus juga terlibat pengembangan masker pengganti N95 dan masker bedah mengunakan pelapis nano karbon/MWCNT, nanochitosan, dan nanosilver.

Mengenai capaiannya sebagai guru besar, Agus merasa miris jika gelar Prof tidak disertai dengan menghasilkan sesuatu bagi masyarakat. “Menjadi profesor itu tantangan untuk berbuat lebih banyak. Jadi profesor tidak bisa berleha-leha,”pungkasnya.

Sumber: fsm.undip.ac.id

Selengkapnya
Kembangkan Nanosilika sebagai Pupuk Antar Agus Subagyo Jadi Guru Besar Fisika Material UNDIP

Ketenagakerjaan

Kemenaker Gandeng 14 Mitra untuk Perkuat Pelatihan Vokasi di BLK

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 10 Februari 2025


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menjalin kerja sama dengan 14 mitra instansi dan industri untuk memperkuat pelatihan vokasi di BLK. 

Kerja sama ini diharapkan menginspirasi instansi dan industri lain untuk melakukan langkah serupa, guna mengakselerasi peningkatan kompetensi SDM Indonesia. 

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan bahwa akselerasi peningkatan kompetensi SDM diperlukan untuk mengatasi sejumlah tantangan ketenagakerjaan seperti mismatch ketenagakerjaan, penyiapan SDM menuju bonus demografi, serta mengatasi dampak pandemi Covid-19 di sektor ketenagakerjaan. 

Untuk menciptakan akselerasi peningkatan kompetensi SDM sebagai jawaban atas tantangan-tantangan tersebut, salah satu cara yang dapat diupayakan adalah memperkuat kolaborasi dan sinergi kerja seluruh stakeholders ketenagakerjaan. 

"Sehingga tidak ada pilihan bagi kita semua selain kerja kolaboratif, kerja sinergi, antara pemerintah dengan pemerintah daerah, antara pemerintah dengan dunia industri," kata Ida dalam keterangan resmi, Senin (13/12/2021). 

Ida menambahkan, keberadaan industri sebagai mitra, diharapkan dapat memberikan masukan atas kebutuhan keterampilan di industri, serta masukan atas kekurangan keterampilan tenaga pengajar atau instruktur pelatihan dan perkembangan peralatan yang digunakan di industri, bahkan softskills yang dibutuhkan oleh industri. 

Model kerja sama ini dinilainya merupakan model kemitraan yang ideal antara industri dan lembaga pelatihan. "Kami akan terus bawa model kerja sama ini ke seluruh Indonesia melalui balai-balai pelatihan vokasi kami. Kami sangat yakin dengan model kerja sama seperti ini maka komitmen dan dukungan industri semakin besar untuk pengembangan SDM Indonesia," jelasnya. 

Adapun, 14 mitra instansi dan industri yang menandatangani MoU hari ini ialah PT Isuzu Astra Motor Indonesia, GFA Consultin, Japan Building Maintenance Association and Acceptance Support Center for Foreign Talent, PT Citra Agramasinti Nusantara, PT Daikin Airconditioning Indonesia, PT Gobel Dharma Sarana Karya, 

PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, PT Nindya Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Sarandi Karya Nugraha, PT Semen Padang, PT United Tractors dan Yayasan Karya Bakti United Tractors, Asosiasi Pelatihan Memudi Indonesia, Pemkab Bantaeng. (Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto)

Sumber: money.kompas.com
 

Selengkapnya
Kemenaker Gandeng 14 Mitra untuk Perkuat Pelatihan Vokasi di BLK

Pendidikan

Universitas Sumatera Utara: Jejak Perguruan Tinggi Unggul di Medan

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 10 Februari 2025


Universitas Sumatera Utara (USU) adalah salah satu universitas negeri di Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Awalnya, USU didirikan sebagai Yayasan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Universitas ini pertama kali membuka Fakultas Kedokteran pada tanggal 20 Agustus 1952. Pada tanggal 20 November 1957, Presiden Soekarno meresmikan USU sebagai Universitas Negeri ke-7 di Indonesia. Pada tahun 2018, USU berganti status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) dan menjadi universitas PTN-BH ke-7 di Indonesia.

Sebelum Perang Dunia II, sudah ada keinginan untuk membangun universitas di Medan, tetapi tidak disetujui oleh Pemerintah Belanda. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Mohammad Djamil sebagai ketua panitia rencana pembangunan universitas. Namun, konflik Revolusi Nasional Indonesia antara tahun 1945 hingga 1949 membuat pembangunan tertunda. Abdul Hakim, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara, meminta dukungan dana sosial dari rakyat Sumatera Utara untuk pendirian universitas.

Pada tanggal 31 Desember 1951, dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan tinggi yang dipimpin oleh Soemarsono. Panitia ini terdiri dari beberapa anggota, seperti Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro, dan sekretaris Mr. Djaidin Purba. Selain Dewan Pimpinan Yayasan, Organisasi USU pada awal berdirinya terdiri dari Dewan Kurator, Presiden Universitas, Majelis Presiden, Asesor, Senat Universitas, dan Dewan Fakultas. Pada tanggal 20 Agustus 1952, Fakultas Kedokteran didirikan dengan 27 mahasiswa. Kemudian, Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (1956), Fakultas Pertanian (1956), dan Fakultas Kedokteran Gigi (1961) juga didirikan.

Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Soekarno sebagai universitas negeri ke-7 di Indonesia. Namun, kemudian tanggal peresmian ini ditinjau kembali oleh anggota senat universitas. Akhirnya, senat memutuskan untuk menetapkan tanggal 20 Agustus 1952 sebagai Dies Natalis USU, yaitu saat perkuliahan pertama kali dimulai. Pada tahun 2002, Dies Natalis USU yang ke-50 diperingati dengan persetujuan Departemen Pendidikan Nasional.

Pada tahun 1959, Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di Banda Aceh diresmikan oleh Soekarno. Kemudian, pada tahun 1960, Fakultas Kedokteran dan Peternakan juga didirikan di Medan. Saat itu, USU terdiri dari tujuh fakultas, lima fakultas di Medan dan dua fakultas di Banda Aceh. Selama perkembangannya, USU telah mengelola lebih dari seratus program studi yang terdiri dari 15 fakultas dan satu program pascasarjana. Beberapa fakultas USU juga telah berubah menjadi perguruan tinggi negeri sendiri, seperti Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh, Universitas Negeri Medan, dan Politeknik Negeri Medan.

Kampus USU terletak di Padang Bulan, Medan, dengan luas area 120 hektar. Zona akademik seluas 90 hektar dapat menampung hampir semua kegiatan kuliah dan praktikum mahasiswa. Kampus ini dilengkapi dengan fasilitas perpustakaan dan lebih dari 200 laboratorium. Perpustakaan menyediakan berbagai jenis sumber belajar, baik cetak maupun elektronik. Selain itu, kampus juga dilengkapi dengan infrastruktur teknologi informasi yang mendukung akses terhadap berbagai sumberinformasi dan jaringan komunikasi.

Sejak didirikan, USU telah berperan penting dalam pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di Sumatera Utara dan Indonesia pada umumnya. Universitas ini telah menghasilkan lulusan yang berkontribusi dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, kedokteran, hukum, pendidikan, dan pertanian.

USU juga terlibat dalam kegiatan penelitian yang beragam, baik dalam skala regional maupun nasional. Pusat-pusat penelitian di USU melakukan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu, seperti kedokteran, farmasi, biologi, pertanian, teknik, dan sains sosial. Universitas ini juga terlibat dalam kolaborasi penelitian dengan institusi dan universitas lain di dalam dan luar negeri.

Selain itu, USU memiliki peran dalam pengabdian kepada masyarakat melalui program-program seperti pelayanan kesehatan, pelatihan, dan konsultasi. Mahasiswa USU juga terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari kurikulum mereka. Universitas ini berusaha untuk menjadi agen perubahan yang berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi di Sumatera Utara.

Sejak tahun 2021, USU telah meluncurkan program-program baru dalam rangka mengikuti perkembangan zaman dan meningkatkan kualitas pendidikan. Universitas ini terus berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri. USU juga berupaya untuk menjalin kemitraan dengan berbagai institusi dan industri guna memperluas kesempatan kerja bagi lulusannya.

Itulah beberapa informasi tentang Universitas Sumatera Utara (USU). Universitas ini telah berperan penting dalam dunia pendidikan dan pengembangan masyarakat di Sumatera Utara.

Sumber: id.wikipedia.org

 

Selengkapnya
Universitas Sumatera Utara: Jejak Perguruan Tinggi Unggul di Medan
« First Previous page 621 of 865 Next Last »