Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Paper ini, yang ditulis oleh Abdullah Mohammed Alharbi, membahas dampak dari supply chain leanness (efisiensi), agility (kelincahan), dan resilience (ketahanan) terhadap kinerja ritel makanan di Arab Saudi. Studi ini mengkaji bagaimana ketiga elemen ini dapat diintegrasikan untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan sektor ritel makanan.
Kerangka Konseptual dan Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan teori kapabilitas dinamis untuk mengembangkan model konseptual. Studi dilakukan melalui metode campuran (mixed-methods):
Studi Kasus: Tantangan Rantai Pasok di Sektor Ritel Makanan
Penelitian ini menunjukkan bahwa agility dan resilience berperan penting dalam menjaga stabilitas rantai pasok di tengah krisis.
Strategi Meningkatkan Efisiensi, Kelincahan, dan Ketahanan Rantai Pasok
1. Lean Supply Chain untuk Efisiensi
2. Agile Supply Chain untuk Respons Cepat
3. Resilient Supply Chain untuk Ketahanan Jangka Panjang
Temuan Utama dan Implikasi bagi Manajemen Rantai Pasok
Kritik dan Evaluasi
Beberapa keterbatasan dari penelitian ini:
Kesimpulan
Penelitian ini menegaskan bahwa kombinasi lean, agility, dan resilience sangat penting untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan sektor ritel makanan. Dengan menerapkan strategi yang tepat, perusahaan dapat mengurangi risiko, meningkatkan efisiensi operasional, dan memastikan stabilitas rantai pasok dalam jangka panjang.
Sumber Artikel:
Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Paper ini, yang ditulis oleh Saleh Fahed Alkhatib dan Rahma Asem Momani, membahas hubungan antara resiliensi rantai pasok (SCR) dan kinerja operasional, dengan fokus pada peran teknologi digital dalam sektor manufaktur di Yordania. Studi ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana agility (kelincahan), flexibility (fleksibilitas), dan collaboration (kolaborasi) dalam rantai pasok memengaruhi kinerja operasional, serta bagaimana teknologi digital memperkuat hubungan tersebut.
Definisi dan Kerangka Konseptual
Paper ini mengidentifikasi tiga dimensi utama dari resiliensi rantai pasok:
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-analitis dan menganalisis 372 kuesioner dari 71 perusahaan manufaktur di Yordania.
Studi Kasus: Gangguan Global dan Dampaknya pada Rantai Pasok
Paper ini menyoroti dampak beberapa gangguan besar terhadap rantai pasok manufaktur:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SCR berkontribusi positif terhadap kinerja operasional, dan penggunaan teknologi digital semakin memperkuat hubungan ini.
Strategi Meningkatkan Resiliensi Rantai Pasok dengan Teknologi Digital
1. Supply Chain Agility (SCA) untuk Respons Cepat
2. Supply Chain Flexibility (SCF) untuk Adaptasi Cepat
3. Supply Chain Collaboration (SCC) untuk Efisiensi yang Lebih Baik
Metrik Keberhasilan Integrasi Teknologi Digital dalam SCR
Paper ini mengidentifikasi beberapa KPI utama dalam menilai efektivitas strategi rantai pasok:
Kritik dan Evaluasi
Meskipun penelitian ini memberikan wawasan berharga, ada beberapa aspek yang bisa diperbaiki:
Kesimpulan
Paper ini menegaskan bahwa resiliensi rantai pasok memiliki dampak signifikan terhadap kinerja operasional, dan teknologi digital memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan ini. Dengan mengadopsi strategi yang berbasis digital, perusahaan manufaktur di Yordania dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi risiko, dan mempercepat pemulihan dari gangguan.
Sumber Artikel:
Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Paper ini, yang ditulis oleh Maryam Lotfi, ManMohan Sodhi, dan Canan Kocabasoglu-Hillmer, membahas bagaimana usaha untuk mencapai resiliensi dapat selaras atau bertentangan dengan praktik lean dan agile dalam rantai pasok. Studi ini penting karena perusahaan sering menghadapi dilema antara efisiensi, fleksibilitas, dan ketahanan.
Definisi dan Kerangka Konseptual
Paper ini mengidentifikasi tiga elemen utama dalam manajemen rantai pasok:
Penelitian ini menyoroti potensi konflik antara lean dan resilience, di mana strategi lean yang terlalu ekstrem dapat membuat rantai pasok lebih rentan terhadap guncangan eksternal.
Studi Kasus: Dampak Gangguan Global terhadap Rantai Pasok
Paper ini menyoroti beberapa contoh gangguan yang menunjukkan pentingnya keseimbangan antara lean, agile, dan resilience:
Studi ini menemukan bahwa kombinasi lean, agile, dan resilience dapat menciptakan rantai pasok yang lebih seimbang dan tangguh.
Strategi Meningkatkan Integrasi Lean, Agile, dan Resilience
1. Menghindari Lean yang Berlebihan
2. Mengadopsi Agility untuk Fleksibilitas
3. Membangun Resilience untuk Stabilitas Jangka Panjang
Metrik Keberhasilan Integrasi Lean, Agile, dan Resilience
Paper ini mengidentifikasi beberapa KPI utama dalam mengukur efektivitas strategi rantai pasok:
Kritik dan Evaluasi
Meskipun paper ini memberikan wawasan mendalam, terdapat beberapa aspek yang dapat diperbaiki:
Kesimpulan
Paper ini menegaskan bahwa usaha untuk mencapai resiliensi harus selaras dengan strategi lean dan agile agar tidak menciptakan ketidakseimbangan dalam rantai pasok. Dengan pendekatan yang tepat, perusahaan dapat mengurangi risiko gangguan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mempertahankan daya saing di pasar global.
Sumber Artikel:
Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Paper ini, yang ditulis oleh Ramadas Thekkoote, membahas bagaimana agility (kelincahan), digitalization (digitalisasi), dan localization (lokalisasi) berkontribusi terhadap resiliensi rantai pasok. Studi ini menyoroti bahwa pandemi COVID-19 memperlihatkan kelemahan rantai pasok global dan menekankan pentingnya strategi adaptasi yang lebih tangguh.
Definisi dan Kerangka Konseptual
Paper ini mengidentifikasi tiga faktor utama yang mempengaruhi resiliensi rantai pasok:
Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor tersebut dalam meningkatkan resiliensi rantai pasok.
Studi Kasus: Dampak Gangguan Global terhadap Rantai Pasok
Paper ini menyoroti beberapa contoh gangguan yang menguji ketahanan rantai pasok:
Perusahaan yang mengadopsi strategi agility, digitalization, dan localization mampu mengurangi dampak gangguan dan mempercepat pemulihan.
Strategi Meningkatkan Agility, Digitalization, dan Localization dalam SCM
1. Agility untuk Respons Cepat
2. Digitalization untuk Efisiensi dan Transparansi
3. Localization untuk Mengurangi Ketergantungan Global
Metrik Keberhasilan Integrasi Agility, Digitalization, dan Localization
Paper ini mengidentifikasi beberapa KPI utama dalam mengukur efektivitas strategi rantai pasok:
Kritik dan Evaluasi
Walaupun penelitian ini memberikan wawasan yang kaya, terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki:
Kesimpulan
Paper ini menegaskan bahwa strategi agility, digitalization, dan localization berperan penting dalam meningkatkan resiliensi rantai pasok. Dengan menerapkan pendekatan ini, perusahaan dapat mengurangi risiko gangguan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mempertahankan daya saing di pasar global.
Sumber Artikel: Thekkoote, R. (2022). Agility, Digitalization, and Localization: A Framework for Supply Chain Resilience. KTU.
Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Paper ini, yang ditulis oleh Christoph Alexander Pickert, membahas bagaimana kapabilitas dan strategi rantai pasok memengaruhi agility (kelincahan) dan robustness (ketahanan struktural) dalam menghadapi gangguan. Penelitian ini menyoroti bahwa banyak rantai pasok saat ini terlalu efisien sehingga rentan terhadap guncangan eksternal.
Definisi dan Kerangka Konseptual
Paper ini mengidentifikasi dua dimensi utama dari resiliensi rantai pasok:
Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis dampak kapabilitas tertentu terhadap kedua dimensi ini.
Studi Kasus: Dampak Gangguan Global terhadap Rantai Pasok
Paper ini menyoroti beberapa contoh gangguan yang menguji ketahanan rantai pasok:
Perusahaan yang memiliki kapabilitas rantai pasok yang kuat mampu mengurangi dampak gangguan dan mempercepat pemulihan.
Strategi Meningkatkan Agility dan Robustness dalam SCM
1. Kapabilitas Teknologi dan Informasi
2. Strategi Manajemen Risiko
3. Rekayasa Ulang Rantai Pasok
Metrik Keberhasilan Integrasi Agility dan Robustness
Paper ini mengidentifikasi beberapa KPI utama dalam mengukur efektivitas strategi rantai pasok:
Kritik dan Evaluasi
Walaupun penelitian ini memberikan wawasan yang kaya, terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki:
Kesimpulan
Paper ini menegaskan bahwa strategi dan kapabilitas rantai pasok yang tepat dapat meningkatkan agility dan robustness, sehingga memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi lebih cepat dan bertahan dalam kondisi penuh ketidakpastian. Dengan mengintegrasikan teknologi, manajemen risiko, dan rekayasa ulang rantai pasok, bisnis dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi risiko, dan mempertahankan daya saing.
Sumber Artikel: Pickert, C. A. (2014). Supply Chain Resilience – Influence of Supply Chain Capabilities and Strategies on Agility and Robustness. Sirindhorn International Institute of Technology, Thammasat University.
Rantai Pasok Resilien dan Adaptif
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 13 Maret 2025
Pendahuluan
Paper ini, yang ditulis oleh Cenk Tufan, Şemsettin Çiğdem, Yunus Kılıç, dan Gökçen Sayar, membahas peran agility (kelincahan) dan resilience (ketahanan) dalam rantai pasok serta dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur. Dengan meningkatnya ketidakpastian global, perusahaan perlu mengoptimalkan manajemen rantai pasok untuk mempertahankan daya saing mereka.
Definisi dan Kerangka Konseptual
Paper ini mengidentifikasi tiga elemen utama dalam hubungan antara manajemen rantai pasok (SCM) dan kinerja keuangan (FP):
Penelitian ini menyoroti bagaimana kombinasi antara agility dan resilience dapat meningkatkan daya tahan perusahaan terhadap risiko eksternal.
Studi Kasus: Dampak Gangguan Global pada Kinerja Keuangan
Paper ini membahas berbagai contoh gangguan rantai pasok dan dampaknya:
Dengan menerapkan strategi SCM yang agile dan resilient, perusahaan dapat meminimalkan dampak gangguan dan meningkatkan stabilitas keuangan.
Strategi Meningkatkan Agility dan Resilience dalam SCM
1. Strategi Agility untuk Respons Pasar
2. Strategi Resilience untuk Ketahanan Operasional
3. Optimalisasi Manajemen Risiko
Metrik Keberhasilan Integrasi Agility dan Resilience
Paper ini mengidentifikasi beberapa KPI utama untuk menilai efektivitas strategi SCM:
Kritik dan Evaluasi
Meskipun paper ini memberikan wawasan mendalam, ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki:
Kesimpulan
Paper ini menegaskan bahwa integrasi agility dan resilience dalam rantai pasok dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Dengan menerapkan strategi yang tepat, bisnis dapat mengurangi dampak gangguan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mempertahankan daya saing di pasar global.
Sumber Artikel: Tufan, C., Çiğdem, Ş., Kılıç, Y., & Sayar, G. (2024). Agility and Resilience in Supply Chains: Investigating Their Roles in Enhancing Financial Performance. Sustainability, 16, 7842.