Pendidikan
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 21 Maret 2025
KOMPAS.com – Melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Vokasi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program sertifikasi kompetensi dan profesi. Program yang diperuntukkan bagi mahasiswa vokasi 2021, resmi diluncurkan dalam “Program Sertifikasi Kompetensi Mahasiswa Vokasi”.
Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Beny Bandanadjaya mengharapkan, bantuan tersebut dapat meningkatkan potensi dan kompetensi bagi mahasiswa vokasi. “Dengan adanya bantuan ini, kami berharap dapat memfasilitasi hak mahasiswa, yaitu hak sertifikasi kompetensi,” ujar Beny dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com. Program bantuan sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa vokasi juga diharapkan bisa melahirkan lulusan mahasiswa vokasi yang kompeten dan profesional sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Adapun tujuan dari program tersebut memiliki adalah meningkatkan penyerapan lulusan pendidikan tinggi dalam pasar kerja lokal dan nasional. Selain itu, lulusan mahasiswa vokasi juga diharapkan mampu berdaya saing secara global dalam pasar kerja internasional. Program sertifikasi kompetensi dan profesi ini menargetkan sekitar 12.000 mahasiswa untuk dapat memperoleh bantuan dalam kurun waktu pelaksanaan mulai Maret-November 2021.
Sementara itu, sejumlah bidang yang akan difokuskan dalam program sertifikasi kompetensi yaitu bidang permesinan, konstruksi, ekonomi kreatif, pariwisata, industri jasa, dan bidang lain yang mendukung empat fokus bidang itu.
Sebagai informasi, bagi mahasiswa pendidikan tinggi vokasi yang ingin mendaftar program tersebut akan melalui berbagai prosedur tahapan yang telah ditetapkan Dikti Vokasi dan Profesi.
Beberapa persyaratan yang ditetapkan untuk mengikuti program ini, antara lain; berlaku bagi mahasiswa Diploma II minimal menginjak semester tiga, Diploma III minimal semester lima, serta mahasiswa Diploma IV minimal semester tujuh.
Selanjutnya, nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) juga menjadi salah satu penilaian bagi mahasiswa pendidikan tinggi vokasi yang mendaftar program tersebut. Adapun standar nilai IPK mahasiswa yang dapat mengikuti program sertifikasi dan profesi adalah 2,75 dalam skala angka 4.
Sumber: www.kompas.com
Accelerated Life Testing
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 20 Maret 2025
Pendahuluan
Reliabilitas produk menjadi faktor penting dalam industri manufaktur. Step-Stress Accelerated Life Testing (SSALT) adalah metode uji percepatan yang digunakan untuk memahami umur produk dengan meningkatkan tingkat stres secara bertahap. Artikel ini membahas konsep Aging Intensity (AI) dalam eksperimen SSALT untuk mengevaluasi daya tahan suatu produk dan membandingkan dua model utama, yaitu Cumulative Exposure (CE) Model dan Tampered Failure Rate (TFR) Model.
Metode Penelitian
Artikel ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model AI baru untuk menganalisis kegagalan produk dalam kondisi SSALT. Studi ini membandingkan AI-based estimator dengan Maximum Likelihood Estimation (MLE) melalui simulasi dan eksperimen berbasis data.
Hasil dan Analisis
Penelitian ini menemukan bahwa pendekatan AI dalam SSALT memberikan wawasan lebih dalam tentang kecepatan penuaan suatu produk. Berikut adalah temuan utama:
Kesimpulan
Pendekatan Aging Intensity (AI) dalam SSALT memberikan pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana produk mengalami penuaan di bawah stres yang meningkat. Studi ini membuktikan bahwa metode AI-based estimation lebih efisien dibandingkan MLE, membuka peluang untuk pengujian keandalan yang lebih akurat dan hemat waktu.
Sumber:
Buono, F., & Kateri, M. (2024). Aging Intensity for Step-Stress Accelerated Life Testing Experiments. Entropy, 26(417).
Accelerated Life Testing
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 20 Maret 2025
Pendahuluan
Fatigue failure pada struktur logam akibat beban dinamis sering terjadi dalam aplikasi teknik, terutama di industri dirgantara. Penelitian ini menganalisis Missile Warning Sensor (MWS) pada helikopter, mengevaluasi dampak getaran terhadap keandalan struktur menggunakan metode eksperimental dan numerik. Data dari uji penerbangan operasional digunakan untuk membuat profil getaran akselerasi, yang kemudian divalidasi dengan uji resonansi.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan:
Data akselerasi diukur menggunakan sensor piezoelektrik ICP yang dipasang di lokasi pemasangan MWS pada helikopter.
Hasil Penelitian
Hasil analisis menunjukkan bahwa frekuensi alami pertama struktur adalah 76 Hz, dengan lokasi stres maksimum di sekitar tepi lubang baut. Beberapa temuan utama:
Studi Kasus & Data Kuantitatif
Kelebihan & Kekurangan
Kelebihan:
Kekurangan:
Kesimpulan
Pendekatan Accelerated Life Testing berbasis stres akibat getaran memberikan metode efektif untuk memprediksi keandalan struktur dirgantara. Dengan validasi dari uji resonansi dan analisis numerik, penelitian ini membantu optimasi pengujian keandalan pada lingkungan operasional nyata.
Sumber:
Özsoy, S. (2006). Vibration Induced Stress and Accelerated Life Analyses of an Aerospace Structure. Middle East Technical University.
Accelerated Life Testing
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 20 Maret 2025
Pendahuluan
Reliabilitas produk merupakan faktor penting dalam memastikan kualitas dan kepuasan pelanggan. Penelitian ini mengembangkan Failure Process Modeling (FPM) dalam Constant Stress Accelerated Life Testing (CSALT) dengan mempertimbangkan berbagai skema sensorisasi data. Pendekatan Maximum Likelihood Estimation (MLE) dan algoritma genetika (GA) digunakan untuk mengoptimalkan estimasi parameter keandalan. Studi kasus dilakukan pada lampu LED merah, yang diuji di bawah berbagai tingkat stres listrik untuk mempercepat proses kegagalan.
Metodologi Penelitian
Framework Failure Process Modeling (FPM) yang dikembangkan mencakup:
Hasil Penelitian
Analisis data menunjukkan bahwa tingkat stres yang lebih tinggi mempercepat kegagalan secara signifikan. Beberapa hasil utama:
Studi Kasus & Data Kuantitatif
Kelebihan & Kekurangan
Kelebihan:
Kekurangan:
Kesimpulan
Pendekatan Failure Process Modeling dalam CSALT dengan MLE dan algoritma genetika memberikan hasil estimasi parameter keandalan yang lebih optimal. Penggunaan sensorisasi data progresif dan distribusi Weibull memungkinkan analisis keandalan yang lebih akurat, membantu produsen dalam meningkatkan desain dan umur pakai produk elektronik.
Sumber:
Ramezanianpour, N., Seyyed-Esfahani, M., & Hejazi, T. H. (2014). Failure Process Modeling with Censored Data in Accelerated Life Tests. Amirkabir International Journal of Science & Research, 46(2), 53-66.
Accelerated Life Testing
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 20 Maret 2025
Pendahuluan
Reliabilitas produk adalah faktor utama dalam industri manufaktur modern. Untuk memahami masa pakai produk, metode Step-Stress Accelerated Life Test (SSALT) digunakan. Penelitian ini mengembangkan pendekatan Bayesian untuk menganalisis dan mendesain SSALT dengan distribusi Weibull, memberikan alternatif yang lebih fleksibel dibandingkan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE).
Metodologi
Penelitian ini menggunakan pendekatan Bayesian untuk mengestimasi parameter model dalam eksperimen SSALT, dibandingkan dengan metode MLE. Monte Carlo simulation berbasis Gibbs sampling diterapkan untuk menentukan optimal stress changing time.
Hasil Penelitian
Studi ini menemukan bahwa metode Bayesian memberikan estimasi parameter yang lebih akurat dengan interval kepercayaan yang lebih kecil dibandingkan MLE. Simulasi menunjukkan bahwa:
Studi Kasus & Data Kuantitatif
Penelitian ini menguji metode pada dataset dari Texas A&M University dengan hasil sebagai berikut:
Kelebihan & Kekurangan
Kelebihan:
Kekurangan:
Kesimpulan
Pendekatan Bayesian dalam SSALT memberikan solusi yang lebih akurat dan efisien dibandingkan metode konvensional. Dengan menggunakan Monte Carlo dan Gibbs sampling, penelitian ini membuka peluang baru dalam desain uji percepatan yang lebih optimal.
Sumber: Liu, X. (2010). Bayesian Designing and Analysis of Simple Step-Stress Accelerated Life Test with Weibull Lifetime Distribution. Ohio University.
Accelerated Life Testing
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 20 Maret 2025
Pendahuluan
Reliabilitas produk menjadi kunci dalam industri manufaktur. Untuk memahami masa pakai produk, metode Step-Stress Accelerated Life Testing (SSALT) digunakan. Artikel ini membahas SSALT dengan dua faktor stres, yaitu metode yang mempercepat kegagalan produk dengan meningkatkan tingkat stres secara bertahap. Penelitian ini mengeksplorasi model optimal, kriteria optimalitas, dan metode estimasi yang digunakan dalam SSALT dengan dua faktor stres.
Metodologi
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model eksponensial untuk menganalisis kegagalan produk dalam kondisi SSALT. Model yang digunakan:
Hasil Penelitian
Studi ini menemukan bahwa metode SSALT dengan dua faktor stres memberikan estimasi lebih akurat dibandingkan model satu faktor. Temuan utama:
Studi Kasus & Data Kuantitatif
Penelitian ini menguji metode pada dataset dari RWTH Aachen University dengan hasil sebagai berikut:
Kelebihan & Kekurangan
Kelebihan:
Kekurangan:
Kesimpulan
Pendekatan SSALT dengan dua faktor stres memberikan solusi lebih akurat dan efisien dibandingkan metode konvensional. Dengan menggunakan optimal change points dan model eksponensial, penelitian ini membuka peluang baru dalam desain pengujian percepatan yang lebih optimal.
Sumber: Pitzen, S. M. (2021). Step-Stress Accelerated Life Testing with Two Stress Factors. RWTH Aachen University.