Teknik Industri
Dipublikasikan oleh Anjas Mifta Huda pada 28 April 2025
5 Spesifikasi Teknis Utama yang Perlu Dipertimbangkan untuk Meningkatkan Pengembangan Produk Anda
Pastikan semua orang yang terlibat dalam proses pengembangan produk memahami persyaratan teknis produk dan dapat bekerja sama untuk menciptakan produk yang berkualitas tinggi dan fungsional.
Spesifikasi teknis
Saat membuat dokumen spesifikasi produk (PSD), salah satu bagian penting adalah bagian spesifikasi teknis. Bagian ini berisi semua detail seluk-beluk tentang spesifikasi dan persyaratan teknis produk Anda, dan sangat penting untuk melakukannya dengan benar.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi apa yang perlu Anda sertakan dalam bagian spesifikasi teknis PSD Anda.
5 spesifikasi teknis utama yang perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan pengembangan produk anda
Bagian spesifikasi teknis menguraikan detail desain, fungsi, dan kinerja produk Anda. Bagian ini membantu memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam proses pengembangan produk memahami persyaratan teknis produk dan dapat bekerja sama untuk menciptakan produk fungsional yang berkualitas tinggi.
Spesifikasi teknis juga membantu pelanggan memahami kemampuan dan keterbatasan produk, yang dapat membantu mereka membuat keputusan pembelian yang tepat.
Apa yang harus dicantumkan dalam bagian spesifikasi teknis anda
Untuk membuat bagian spesifikasi teknis yang terperinci dalam dokumen spesifikasi produk Anda, Anda perlu menyertakan lima area berikut:
Bahan yang digunakan dalam produk Anda dapat secara signifikan memengaruhi kinerja dan daya tahannya. Pastikan untuk menyertakan daftar semua bahan yang digunakan dalam produk Anda dan persyaratan khusus untuk bahan tersebut. Misalnya, misalkan produk Anda dirancang untuk penggunaan di luar ruangan. Dalam hal ini, Anda mungkin perlu menentukan bahwa bahan yang digunakan harus tahan terhadap cuaca.
Dimensi dan berat adalah spesifikasi teknis penting yang dapat memengaruhi kegunaan dan portabilitas produk Anda. Pastikan untuk menyertakan pengukuran yang akurat untuk panjang, lebar, tinggi, dan berat produk.
Bagian ini adalah tempat Anda menjelaskan cara kerja produk Anda dan tujuan penggunaannya. Anda harus menyertakan informasi seperti kisaran suhu pengoperasian, kapasitas beban maksimum, dan fitur atau fungsi spesifik yang dimilikinya.
Jika produk Anda memerlukan komponen listrik atau mekanik, sertakan spesifikasinya. Ini termasuk persyaratan voltase, catu daya, dan kondisi pengoperasian yang disarankan.
Bergantung pada jenis produk yang Anda buat, mungkin ada persyaratan peraturan yang harus Anda penuhi. Ini dapat mencakup standar keselamatan, peraturan lingkungan, dan persyaratan khusus industri. Teliti peraturan yang relevan dan sertakan dalam spesifikasi teknis Anda.
Kesimpulan
Membuat bagian spesifikasi teknis yang komprehensif dalam PSD Anda sangat penting untuk memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam proses pengembangan produk memahami dengan jelas persyaratan teknis produk. Hal ini juga membantu pelanggan membuat keputusan pembelian yang tepat dan memastikan bahwa produk Anda memenuhi persyaratan peraturan.
Disadur dari: tungstencollaborative.com
Konstruksi
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 28 April 2025
Pendahuluan
Di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap perubahan iklim dan krisis sumber daya, sektor konstruksi menghadapi tuntutan untuk bertransformasi. Paper "Cement Based Materials for Sustainable Development" karya A. Morbi, S. Cangiano, dan E. Borgarello (2010) memaparkan peran penting material berbasis semen dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan mengadopsi prinsip efisiensi energi, daur ulang material, emisi rendah, dan ketahanan, industri konstruksi tidak hanya mampu mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga membuka peluang profitabilitas jangka panjang.
Pentingnya Material Berbasis Semen dalam Pembangunan Berkelanjutan
Semen, meski menjadi fondasi infrastruktur modern, merupakan kontributor signifikan terhadap emisi karbon. Diperkirakan produksi 1 ton semen Portland menghasilkan sekitar 1 ton CO₂. Oleh karena itu, reformasi dalam penggunaan dan produksi material berbasis semen menjadi kunci untuk menurunkan jejak karbon industri konstruksi.
Konsep pembangunan berkelanjutan, sebagaimana didefinisikan oleh Brundtland Report (1987), menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan generasi mendatang. Dalam konteks ini, sektor konstruksi perlu mengadopsi prinsip-prinsip keberlanjutan di seluruh siklus hidup material.
Analisis Siklus Hidup Material Berbasis Semen
Tahapan Siklus Hidup
Siklus hidup material konstruksi meliputi lima tahap:
Pendekatan ini memastikan bahwa dampak lingkungan diperhitungkan sejak awal hingga akhir. Sebagai contoh, Life Cycle Assessment (LCA) menunjukkan bahwa produksi bahan mentah dan transportasi menjadi penyumbang terbesar emisi CO₂ dalam daur hidup beton.
Penghematan Energi
Produksi klinker, komponen utama semen, membutuhkan energi dalam jumlah besar. Peralihan ke kiln kering telah meningkatkan efisiensi energi, namun tantangan tetap ada. Data dari Jerman menunjukkan peningkatan signifikan penggunaan bahan bakar alternatif, seperti limbah ban dan lumpur limbah, dari 10% menjadi hampir 60% antara 1994 hingga 2006.
Emisi dan Penyerapan Karbon
Selain mengurangi emisi saat produksi, beton juga memiliki kemampuan alami untuk menyerap CO₂ melalui proses karbonasi. Walau demikian, sebagian besar serapan karbon ini terjadi setelah pembongkaran struktur, ketika agregat beton daur ulang (RCA) meningkatkan luas permukaan reaktif.
Inovasi dalam Material Konstruksi Berkelanjutan
Bahan Baku Alternatif dan Daur Ulang
Penggunaan material limbah seperti slag, fly ash, dan silica fume sebagai pengganti klinker tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga meningkatkan durabilitas beton. Menariknya, sekitar 80% material daur ulang dalam konstruksi berasal dari limbah pembongkaran.
Studi Kasus:
Di Belanda, proyek Beton Recycling berhasil menggunakan 95% limbah konstruksi untuk pembuatan beton baru, mengurangi kebutuhan akan agregat alam secara drastis.
Durabilitas: Kunci Efisiensi Jangka Panjang
Struktur yang tahan lama mengurangi kebutuhan perbaikan dan penggantian, yang berarti berkurangnya emisi dari aktivitas konstruksi berulang. Dengan menggunakan campuran semen yang menggabungkan pozzolan alami dan slag, masa pakai struktur dapat diperpanjang hingga lebih dari 100 tahun.
Green Building dan Sertifikasi LEED
Penerapan prinsip Green Building semakin menjadi standar global. Program sertifikasi LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) memberikan penghargaan berdasarkan efisiensi energi, pengelolaan air, kualitas lingkungan dalam ruangan, dan penggunaan material ramah lingkungan.
Kategori LEED Terkait Material Berbasis Semen:
Di Italia, proyek ITC-Lab oleh Italcementi Group berhasil menjadi bangunan pertama di negara tersebut yang meraih sertifikasi LEED Platinum.
Terobosan Teknologi: Masa Depan Material Berbasis Semen
Semen Fotokatalitik
Menggunakan titanium dioksida, semen fotokatalitik mampu mengurai polutan udara seperti NOx. Aplikasi nyata pada trotoar dan terowongan menunjukkan penurunan konsentrasi polutan hingga 25%.
Semen Sulfoaluminate
Jenis semen ini menawarkan jejak karbon lebih rendah berkat kandungan kalsium oksida yang lebih sedikit dan suhu klinkerisasi yang lebih rendah. Selain itu, sifat mekanisnya berkembang lebih cepat dibandingkan semen Portland biasa, mempercepat siklus konstruksi.
Beton Insulasi Ringan
Pengembangan beton ringan dengan densitas hingga 500 kg/m³ memungkinkan kinerja insulasi termal yang tinggi, penting untuk efisiensi energi bangunan masa depan.
Tren Terkini:
Di Eropa, regulasi energi bangunan kini mendorong penggunaan beton insulasi ringan dalam proyek-proyek baru, terutama untuk mendukung target net-zero emission pada 2050.
Kritik dan Perspektif Masa Depan
Meskipun inovasi ini menjanjikan, adopsi massal masih menghadapi tantangan biaya, resistensi industri terhadap perubahan, dan kurangnya insentif ekonomi di beberapa negara. Misalnya, meski semen sulfoaluminate lebih ramah lingkungan, biaya produksinya masih lebih tinggi dibandingkan semen Portland tradisional.
Dibandingkan dengan riset lain seperti Mehta (2002) yang menekankan pengurangan ketergantungan pada semen Portland melalui beton berbasis fly ash, pendekatan Morbi dan kolega lebih terfokus pada inovasi produk berbasis semen konvensional. Keduanya menawarkan jalur berbeda menuju konstruksi berkelanjutan, tetapi saling melengkapi.
Kesimpulan
Transformasi sektor konstruksi menuju keberlanjutan bukanlah pilihan, melainkan kebutuhan. Dengan mengoptimalkan siklus hidup material, mengadopsi inovasi ramah lingkungan, dan memperhatikan aspek durabilitas, industri ini dapat menjadi motor utama perubahan. Seperti ditegaskan dalam dokumen PBB (2002), masa depan manusia bergantung pada keputusan bijak hari ini — dan beton yang lebih hijau mungkin menjadi fondasinya.
Sumber:
Morbi, A., Cangiano, S., & Borgarello, E. (2010). Cement Based Materials for Sustainable Development. Dipresentasikan di Second International Conference on Sustainable Construction Materials and Technologies, Ancona, Italy.
Tautan: http://www.claisse.info/Proceedings.htm
Konstruksi
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 28 April 2025
Pendahuluan
Perkembangan ilmu dan teknologi di bidang konstruksi beberapa dekade terakhir mengalami lonjakan pesat, terutama dalam
inovasi material bangunan. Di tengah krisis lingkungan global dan keterbatasan sumber daya alam, dunia konstruksi dituntut untuk lebih kreatif: bukan hanya menghadirkan infrastruktur yang kuat, tetapi juga ramah lingkungan. Paper berjudul Inovasi Teknologi Bahan Konstruksi karya Rais Rachman dan tim (2021), memperkenalkan berbagai pendekatan inovatif dalam penggunaan material alternatif, termasuk pemanfaatan limbah dan bahan lokal, demi menciptakan pembangunan yang lebih berkelanjutan.
Dinamika Inovasi Material Konstruksi
Latar Belakang
Industri konstruksi berkontribusi besar terhadap konsumsi sumber daya alam dan produksi limbah. Untuk mengatasi tantangan ini, inovasi berfokus pada dua arah:
Inovasi ini tidak hanya bertujuan memperkuat struktur bangunan, tetapi juga mengurangi jejak karbon serta meningkatkan efisiensi biaya.
Studi Kasus Inovasi Material Konstruksi
1. Pemanfaatan Lumpur Sidoarjo (Lusi)
Bencana semburan lumpur panas di Sidoarjo tahun 2006 memunculkan ide kreatif untuk memanfaatkan lumpur sebagai bahan konstruksi.
Beberapa produk inovatif dari Lusi meliputi:
Komposisi: 1 bagian semen, 3 bagian lumpur, 1 bagian pasir.
Kuat tekan: 170–200 kg/cm², sesuai kebutuhan area parkir gedung.
Komposisi: 1 semen, 2 lumpur, 1 pasir.
Hasil uji menunjukkan daya lentur tinggi dan ketahanan terhadap resapan air.
Berat jenis: 1,3–1,4 kg/liter.
Kuat tekan: mencapai 20 MPa, memenuhi standar SNI 2847.
Analisis Tambahan:
Pemanfaatan Lusi tidak hanya mengurangi limbah bencana, tetapi juga menghasilkan material berkualitas dengan harga lebih terjangkau, sekaligus membuka peluang industri baru di sekitar area terdampak.
2. Inovasi Berbasis Limbah Plastik
Menghadapi 34% dominasi plastik dalam komposisi sampah, inovasi memanfaatkan plastik sebagai bahan konstruksi menjadi solusi strategis.
Menggunakan plastik jenis PET dan HDPE.
Kuat tekan memenuhi standar SNI 03-0691-1996.
Komposisi: lelehan plastik dicampur serbuk kaca.
Penyerapan air: hanya 0,5% (jauh lebih rendah dari batas SNI 10%).
Keunggulan: ringan, kuat, dan mempercepat pemasangan.
Studi Kasus:
Di Jawa, produksi genteng plastik-komposit kini menjadi alternatif ekonomis yang meningkatkan kesejahteraan industri rumah tangga.
3. Material Inovatif untuk Perkerasan Jalan
Salah satu terobosan besar adalah penggunaan aspal plastik:
Penambahan 2% plastik meningkatkan stabilitas campuran AC-BC hingga 1571,37 kg.
Indeks kekuatan sisa (IKS) campuran mencapai 98,31%, menunjukkan daya tahan terhadap retak sangat baik.
Implementasi Nasional:
Proyek jalan dengan teknologi aspal plastik telah dijalankan di beberapa provinsi di Indonesia, seperti:
Dampak Positif Inovasi Material terhadap Lingkungan dan Sosial
Lingkungan
Ekonomi
Sosial
Kritik dan Ruang Perbaikan
Meskipun hasilnya menjanjikan, beberapa catatan kritis perlu diangkat:
Jika dibandingkan dengan riset global seperti Geopolymer Concrete (Davidovits, 1991), inovasi dalam paper ini lebih menekankan pada pendekatan berbasis local wisdom dan waste management, membuatnya lebih relevan dengan kondisi Indonesia.
Kaitan dengan Tren Global
Inovasi ini selaras dengan tren dunia menuju:
Kesimpulan
Paper Inovasi Teknologi Bahan Konstruksi menawarkan pandangan optimistis tentang masa depan industri konstruksi yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis. Dengan mengandalkan kreativitas dalam memanfaatkan limbah, industri ini dapat menjadi motor penggerak perubahan menuju keberlanjutan.
Namun, kesuksesan penuh membutuhkan dukungan sistemik: regulasi yang jelas, edukasi pekerja, serta investasi dalam penelitian lanjutan untuk memastikan inovasi ini tidak hanya berumur pendek, tetapi mampu bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.
Sumber:
Rachman, R., Mustika, W., Suryamiharja, D., Tumpu, M., et al. (2021). Inovasi Teknologi Bahan Konstruksi. Tohar Media.
Teknik Industri
Dipublikasikan oleh Anjas Mifta Huda pada 28 April 2025
Proses pengembangan produk adalah sebagian seni, sebagian ilmu pengetahuan, dan semuanya penting untuk kesuksesan Anda. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara komprehensif seluruh proses pengembangan produk. Kami akan memandu Anda dalam menghasilkan ide, riset pasar, menentukan produk yang layak, membangun fitur baru, mengelola peluncuran, dan seterusnya.
Siap untuk memulai?
Proses pengembangan produk memiliki tujuh fase utama:
Apa itu pengembangan produk?
Pengembangan produk adalah metode membawa produk atau layanan baru ke pasar.
Ini melibatkan semua langkah secara menyeluruh, mulai dari ide awal dan penelitian hingga pengembangan konsep, pembuatan prototipe, produksi massal, strategi distribusi, dan pada akhirnya peluncuran di pasar.
Fase pengembangan siklus hidup produk adalah fase yang sangat penting: Anda dapat melakukan semua hal lain dengan benar, tetapi jika proses pengembangannya cacat, SaaS Anda tidak akan pernah sukses.
Pengembangan produk vs manajemen produk
Jadi apa perbedaan antara manajemen produk dan proses pengembangan produk itu sendiri?
Singkatnya:
Sudah jelas di mana posisi proses pengembangan produk: ini adalah bagian dari manajemen produk sebagai sebuah disiplin ilmu.
Siapa saja yang terlibat dalam proses pengembangan produk baru?
"Kekuatan tim adalah masing-masing anggota. Kekuatan setiap anggota adalah tim." - Phil Jackson
Salah satu hal terpenting yang harus dipahami tentang siklus pengembangan produk adalah bahwa ini adalah olahraga tim.
Anda membutuhkan berbagai disiplin ilmu untuk mewujudkan produk baru:
Apa saja tujuh tahap proses pengembangan produk?
Selanjutnya, kami akan menjabarkan seluruh proses untuk mewujudkan ide produk yang sama sekali baru.
Langkah 1: akukan pemunculan ide
"Segala sesuatu dimulai dengan sebuah ide." - Earl Nightingale
Manajer produk membutuhkan sesuatu yang dapat mereka bawa ke tim untuk memulai. Ada banyak cara untuk menghasilkan ide:
Riset pasar
Analisis pesaing dapat membantu Anda dengan cepat mengetahui apakah ada kebutuhan pasar dan mulai mencari tahu kecocokan pasar produk. Alat bantu seperti Google Trends dan publikasi industri lainnya dapat membantu mengarahkan Anda ke arah yang benar.
Permintaan pelanggan
Tidak ada cara yang lebih baik untuk menghasilkan ide selain mendapatkan wawasan tentang perspektif pengguna. Membangun outlet ke dalam produk Anda sehingga pelanggan yang sudah ada dapat memberikan ide produk dan fitur yang relevan kepada Anda dan tim pengembangan Anda.
Kolaborasi dengan tim lintas fungsi
Tim yang berhadapan dengan pelanggan seperti tim penjualan atau tim kesuksesan pelanggan dapat berbagi ide produk yang mereka dapatkan dari berinteraksi dengan pengguna.
Mereka dapat memberikan saran yang selaras dengan strategi produk Anda dan berfungsi sebagai tahap 'penyaringan ide' yang berguna.
Tim pemasaran produk juga dapat membantu karena mereka terus melakukan riset pasar, sehingga mereka mungkin tahu apa yang menjadi fokus para pesaing dan berada di posisi yang tepat untuk mengidentifikasi jika ada kesenjangan pasar.
Memiliki distribusi yang bagus adalah cara yang fantastis untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
Langkah 2: Lakukan validasi produk sebelum proses pengembangan produk dimulai
Sebelum definisi produk Anda ditetapkan, Anda harus mengujinya dan mencari tahu apakah produk tersebut layak. Ini adalah kunci keberhasilan produk dan membantu Anda menghindari risiko bencana (misalnya, pengguna tidak menyukai konsep - atau secara teknis tidak layak).
Ada banyak cara untuk memvalidasi ide produk pada tahap proses pengembangan ini:
Userpilot mempermudah pembuatan pintu palsu dengan berbagai pola UI. Anda dapat dengan mudah menangkap daftar pengguna yang tertarik dan siap untuk diluncurkan.
Langkah 3: Lakukan pengembangan konsep dan rencanakan peta jalan produk
Setelah Anda memvalidasi ide Anda, Anda harus mengerjakan pengembangan konsep.
Tahap ini adalah tentang pengujian konsep untuk menyempurnakan ide produk Anda dan membangun peta jalan produk.
Di samping peta jalan (yang menetapkan apa yang akan Anda fokuskan sekarang, selanjutnya, dan nanti - rencana strategis untuk iterasi produk di masa depan), Anda memerlukan rencana bisnis terperinci yang menguraikan kendala keuangan, sumber daya, dan risiko lainnya.
Perencanaan adalah bagian yang sering diabaikan dalam proses produksi: tanpanya, fitur produk Anda tidak akan lebih dari sekadar ide.
Langkah 4: Bangun produk yang layak minimum (MVP)
Selanjutnya adalah fase pembuatan prototipe. Anda mungkin ingin masuk ke tahap pembuatan prototipe 'sentuhan yang lebih ringan' (yaitu mockup dengan ketelitian rendah) atau Anda bahkan dapat membuat MVP yang berfungsi dengan fitur-fitur dasar.
Sederhananya, produk yang layak minimum (MVP) adalah versi produk dengan fungsionalitas inti yang cukup untuk dapat digunakan oleh pelanggan awal, yang kemudian dapat memberikan umpan balik untuk pengembangan produk di masa depan.
MVP Anda harus mengatasi masalah utama pengguna Anda.
Pendekatan ini berarti pengembang produk berpotensi menghindari pekerjaan yang panjang dan (mungkin) tidak perlu.
Langkah 5: Kumpulkan umpan balik pelanggan tentang MVP dan lakukan pengulangan
Selanjutnya, Anda harus melakukan pengujian prototipe / MVP untuk mengidentifikasi masalah potensial yang perlu diperbaiki dengan cepat.
Umpan balik pengguna sangat penting untuk strategi pengembangan produk Anda.
Anda dapat menguji MVP dengan sampel target pasar Anda. Atau, jika Anda memiliki basis pelanggan yang sudah ada, Anda dapat merekrut penguji beta dalam aplikasi. Berbicara dengan pengguna yang sudah mahir juga merupakan ide yang bagus karena mereka secara teratur menggunakan produk Anda.
Pengujian akan menjawab pertanyaan penting: bagaimana kinerja fitur unik produk Anda? Apakah fitur-fitur tersebut berhasil mendapatkan pelanggan potensial di pasar baru seperti yang Anda harapkan?
Kumpulkan pengguna beta dalam aplikasi dengan Userpilot.
Anda kemudian dapat mengumpulkan umpan balik pelanggan melalui wawancara/kelompok fokus atau serangkaian survei dalam aplikasi.
Ingat, semakin dekat Anda mendengarkan target pelanggan Anda, semakin tajam daya saing Anda.
Langkah 6: Kembangkan produk akhir
Pada langkah ini, Anda menulis kode untuk mengembangkan produk akhir.
Ingatlah untuk menganalisis umpan balik yang diterima dari pengujian beta dan memasukkannya saat mengembangkan produk - ke dalam proses pembuatan produk fisik, ini adalah kesempatan untuk menyempurnakan dan menghindari cacat.
Pada kenyataannya, ini adalah elemen paling penting dari bagian pengembangan dari siklus hidup produk: tanpa kode yang berfungsi, Anda tidak akan memiliki produk.
Langkah 7: Luncurkan produk dan terus perbaiki
Anda telah melakukan semua kerja keras: sekarang saatnya untuk meluncurkan produk yang sukses.
Bersama dengan pengembang Anda, manajer produk harus berkolaborasi dengan tim pemasaran untuk menciptakan strategi masuk ke pasar.
Anda harus memperhatikan kondisi pasar dan tren pasar yang ada: jika analisis persaingan Anda menunjukkan waktu tertentu dalam setahun adalah waktu yang tepat untuk meluncurkan produk, maka sesuaikan peluncuran Anda.
Setelah peluncuran Anda selesai, Anda harus terus mengumpulkan umpan balik dan memantau data penggunaan produk. Hal ini akan memberi Anda wawasan berharga tentang di mana harus memfokuskan upaya Anda selama tahap pengembangan produk baru berikutnya.
Apa saja contoh pengembangan produk?
Tentu saja, bagaimana proses pengembangan produk dalam praktiknya mungkin berbeda tergantung pada konteksnya.
Mari kita jelajahi beberapa contoh.
Mengembangkan perangkat lunak CRM baru
Alat CRM sangat penting dalam dunia bisnis modern: mengelola hubungan dengan pelanggan tidak boleh bergantung pada spreadsheet!
Sebuah tim yang ingin mengembangkan CRM dapat mengikuti tahapan-tahapan di atas seperti ini:
Membangun fitur asisten penulisan AI untuk alat bantu pertumbuhan produk
AI adalah bidang yang berkembang pesat: seperti apa proses pengembangan perangkat lunak untuk asisten penulisan AI:
Praktik terbaik yang harus diikuti untuk mengembangkan produk yang sukses
Proses pengembangan produk memiliki beberapa prinsip dasar. Berikut ini beberapa praktik terbaiknya.
Memprioritaskan ide produk yang selaras dengan tujuan bisnis
Penentuan prioritas adalah keterampilan mendasar bagi PM: tanpanya, Anda harus memperlakukan semuanya sebagai prioritas.
Pilihlah ide produk berdasarkan pengoptimalan nilai yang dapat direalisasikan untuk bisnis dan pengguna Anda.
Ada banyak kerangka kerja yang bisa dipilih untuk membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik:
Memprioritaskan ide berdasarkan nilai versus upaya.
Mendorong kolaborasi dan komunikasi tim lintas fungsi
Keindahan dari tim lintas fungsi adalah setiap disiplin ilmu membawa keahlian yang unik.
Melibatkan pengembang dalam ide, desainer dalam merencanakan peluncuran, dan masukan dari bagian penjualan untuk peta jalan hanya dapat meningkatkan hasil kolaborasi.
Pastikan semua pengembangan produk mengacu pada anggota tim yang berbeda. Misalnya, jika Anda melibatkan para insinyur dalam perencanaan strategis, mereka dapat memberikan perkiraan teknis yang akurat dan membantu menetapkan ekspektasi pemangku kepentingan.
Ikuti pola pikir yang gesit
Tim yang gesit memiliki rekam jejak yang terbukti memberikan hasil yang berharga, lebih cepat. Tim yang membangun dengan gaya 'air terjun' di mana semua persyaratan ditentukan di awal berisiko keluar dari jalur.
Pendekatan yang gesit, sangat adaptif, dan berpusat pada pengguna akan membuat Anda dan tim Anda siap untuk sukses.
"Agile adalah sebuah sikap, bukan teknik yang memiliki batasan."
Jangan berkompromi dengan kualitas proses orientasi produk
Proses orientasi sangatlah penting. Jika Anda tidak dapat membuat pengguna merasakan manfaat dengan cepat dari produk yang sudah ada, kerja keras yang Anda dan tim lakukan dalam proses pengembangan akan sia-sia.
Manajer produk harus bekerja sama dengan tim pemasaran untuk mengatur strategi komunikasi yang efektif yang menyoroti proposisi nilai yang unik, fitur-fitur utama, dan bagaimana pengguna dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
Kesimpulan
Proses pengembangan produk baru terkenal rumit. Mudah-mudahan, Anda sekarang merasa jauh lebih siap dengan pemahaman yang kuat tentang langkah-langkah utama, prinsip-prinsip pengembangan yang sukses, dan beberapa contoh yang dapat Anda jadikan inspirasi.
Disadur dari: Userpilot.com
Teknik Industri
Dipublikasikan oleh Anjas Mifta Huda pada 28 April 2025
Entah itu gadget dapur yang tidak dapat Anda bayangkan hidup tanpanya atau aplikasi yang membuat tugas seratus kali lebih efisien, desain produk yang baik benar-benar ajaib. Namun, ini bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan.
Faktanya, ada dua unsur penting untuk menciptakan produk yang hebat: strategi dan implementasi.
Bagian strategi melibatkan setiap langkah dalam proses pengembangan. Dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan pasar, bertukar pikiran tentang solusi, dan mendesain produk. Kemudian, ini mencakup riset pasar dan segala sesuatu yang berkaitan dengan penemuan produk. Setelah Anda memiliki strategi yang solid, saatnya untuk implementasi. Di sinilah Anda mewujudkan rencana Anda dan meluncurkan produk Anda ke dunia.
Baik strategi maupun implementasi merupakan bagian penting dari proses pengembangan produk dan membutuhkan pengawasan yang cermat. Di sinilah manajemen produk berperan. Tetapi apa sebenarnya perbedaan antara pengembangan produk dan manajemen produk? Mari kita uraikan untuk Anda.
Manajemen produk vs pengembangan produk
Manajemen produk dan pengembangan produk adalah dua sisi dari koin yang sama; keduanya merupakan fungsi yang berbeda tetapi terkait erat dalam proses pembuatan dan peluncuran produk.
Pertama, pengembangan produk berkaitan dengan aspek teknis dalam membuat produk dan mengacu pada proses membangun produk itu sendiri. Ini mencakup perancangan, pembuatan prototipe, pengujian, dan penyempurnaan produk hingga siap diluncurkan. Dalam mengerjakan ini, Anda biasanya akan memiliki tim insinyur, desainer, dan pengembang yang bekerja sama untuk mewujudkan produk.
Di sisi lain, manajemen produk berfokus pada aspek strategis untuk membawa produk ke pasar. Hal ini mencakup segala hal, mulai dari riset pasar dan analisis kebutuhan pelanggan hingga penetapan harga, distribusi, dan dukungan produk yang berkelanjutan. Manajer produk bertanggung jawab untuk mengidentifikasi produk yang tepat untuk dibuat berdasarkan kebutuhan pelanggan dan tren pasar serta memastikan produk tersebut memenuhi tujuan dan sasaran bisnis.
Sementara pengembangan produk terutama berfokus pada pembuatan produk itu sendiri, manajemen produk berfokus pada keseluruhan siklus hidup, mulai dari ide awal hingga akhirnya dihentikan.
Pada akhirnya, keduanya sangat penting bagi kesuksesan produk - dan komunikasi yang lancar antara fungsi-fungsi ini memastikan produk dibangun dengan baik dan diposisikan dengan baik untuk sukses di pasar.
Apa yang dilakukan manajer produk?
Seorang manajer produk mengawasi semua aspek produk di sepanjang siklus hidupnya, mulai dari ide dan pengembangan hingga peluncuran dan dukungan berkelanjutan. Berikut ini beberapa tugas umumnya:
Apa yang dilakukan pengembang produk?
Pengembang produk bertanggung jawab untuk membuat dan menyempurnakan produk, mulai dari konsep awal hingga rilis akhir ke pasar. Berikut adalah area fokus mereka:
Singkatnya, manajer produk mendefinisikan dan memprioritaskan fitur produk, sementara pengembang produk fokus pada membangun dan memberikan fitur-fitur tersebut melalui pengembangan teknis. Terdapat tumpang tindih antara kedua peran tersebut, dan pengembangan produk yang sukses sering kali membutuhkan kolaborasi yang erat antara manajer produk dan pengembang produk.
Keterampilan pengembang produk
Pengembangan produk adalah peran teknis dan kreatif yang membutuhkan berbagai keterampilan. Berikut ini yang harus dimiliki (atau diupayakan) oleh pengembang produk:
Keterampilan manajer produk
Manajemen produk adalah peran strategis dan lintas fungsional yang membutuhkan berbagai kemampuan. Berikut adalah beberapa keterampilan penting yang Anda perlukan:
Dapatkah manajer produk melakukan peran pengembangan produk dan sebaliknya?
Dalam beberapa kasus, manajer produk dapat mengambil beberapa tanggung jawab pengembangan produk, seperti merancang dan membuat prototipe fitur baru, atau pengembang produk dapat mengambil beberapa tugas manajemen produk, seperti melakukan riset pasar atau menentukan persyaratan produk.
Namun demikian, kedua peran ini membutuhkan keahlian yang berbeda dan memiliki prioritas yang berbeda.
Manajer produk biasanya memiliki fokus yang lebih strategis. Mereka mungkin bekerja sama dengan pengembang produk, tetapi biasanya tidak terlibat dalam detail teknis pembuatan produk. Mereka adalah orang-orang yang memiliki gambaran besar.
Akan tetapi, pengembang produk bertanggung jawab untuk merancang, membangun, dan menguji produk itu sendiri. Meskipun mereka mungkin memiliki masukan ke dalam peta jalan produk dan kebutuhan pelanggan, fokus mereka terutama pada membangun produk sesuai dengan spesifikasi teknis. Mereka adalah orang-orang yang sangat detail.
Agar tim Anda senang, ingatlah untuk memastikan setiap orang bekerja sesuai dengan kekuatan mereka dan beban kerja diseimbangkan dengan tepat.
Bagaimana pengembang produk dan manajer produk bekerja sama
Sekarang kita telah membahas perbedaannya, mari kita lihat beberapa cara mereka berkolaborasi:
Jenjang karier mana yang menghasilkan lebih banyak?
Potensi penghasilan seorang pengembang produk versus manajer produk dapat bervariasi tergantung pada industri, ukuran perusahaan, tingkat pengalaman, dan lokasi. Secara umum, manajemen produk adalah peran yang lebih senior dan strategis yang memiliki gaji lebih tinggi daripada pengembangan produk.
Pada saat artikel ini ditulis, gaji pokok rata-rata untuk manajer produk di Amerika Serikat adalah $128.219 per tahun, sedangkan gaji pokok rata-rata untuk pengembang produk adalah $82.568 per tahun menurut Glassdoor (meskipun ingat ini adalah rata-rata, dan tarifnya berbeda-beda di setiap lokasi).
Bagaimana cara menjadi seorang pengembang produk?
Berikut adalah beberapa langkah untuk memandu Anda:
Sumber daya untuk pengembang produk
Berikut adalah beberapa sumber daya yang berguna bagi orang-orang yang ingin menjadi pengembang produk:
Bagaimana cara menjadi manajer produk?
Ikuti saja langkah-langkah berikut ini.
Sumber Daya Untuk Manajer Produk
Berikut adalah perangkat manajer produk Anda:
Tingkatkan kolaborasi di tim produk Anda
Kolaborasi adalah komponen penting dari tim produk yang sukses. Berikut ini beberapa tipsnya:
Disadur dari: nulab.com
Teknik Industri
Dipublikasikan oleh Anjas Mifta Huda pada 28 April 2025
Pernahkah Anda masuk ke toko dan bertanya-tanya, bagaimana suatu produk bisa menarik perhatian Anda? Atau bagaimana rasanya saat Anda menggunakannya? Itulah keajaiban desain dan pengembangan produk. Namun, apa perbedaan di antara keduanya? Mari kita bahas!
Mendefinisikan desain produk
Desain Produk adalah proses komprehensif untuk memberikan solusi desain produk, memberikan ide, membuat konsep, menguji, dan menyelesaikan fitur visual dan fungsional produk. Intinya, proses ini mendefinisikan bagaimana sebuah produk terlihat, terasa, dan berfungsi, memastikan produk tersebut memenuhi kebutuhan pengguna dan memberikan pengalaman yang mulus.
Komponen desain produk
Proses desain produk
Pentingnya desain produk
Pernah mendengar pepatah, "Kesan pertama adalah yang terakhir?" Produk yang dirancang dengan baik tidak hanya menarik pengguna, tetapi juga membangun kepercayaan dan loyalitas. Selain itu, desain yang bijaksana dapat memecahkan masalah pengguna, membuat hidup mereka lebih mudah dan lebih bahagia.
Desain Produk adalah proses multifaset dan rumit yang menjembatani kesenjangan antara kebutuhan pengguna dan fungsionalitas produk. Dengan mempertimbangkan daya tarik visual dan fungsionalitas, desainer produk memainkan peran penting dalam menghidupkan produk yang tidak hanya terlihat bagus, tetapi juga meningkatkan pengalaman pengguna.
Apa itu pengembangan produk?
Pengembangan Produk mencakup seluruh proses membawa produk baru ke pasar. Dimulai dari perkecambahan ide produk yang melibatkan layanan perancangan & pengembangan produk hingga desain, pembuatan prototipe, pengujian, dan akhirnya, peluncurannya. Meskipun terkait erat dengan desain produk, pengembangan lebih dari sekadar desain, dengan fokus pada pembuatan, penyempurnaan, dan peluncuran produk yang sebenarnya.
Fase utama pengembangan produk
Mengapa pengembangan produk sangat penting
Peran pengembangan produk dalam bisnis
Sederhana saja: tanpa pengembangan produk, tidak akan ada produk. Fase ini memastikan produk tersebut layak, siap dipasarkan, dan memiliki potensi profitabilitas.
Perbedaan utama antara desain dan pengembangan produk
Dalam dunia pembuatan produk baru, ada dua istilah yang sering muncul: Desain Produk dan Pengembangan Produk. Meskipun keduanya mungkin terdengar identik dan tidak diragukan lagi saling berhubungan, keduanya memiliki peran yang berbeda dalam proses pembuatan produk.
Definisi dasar
Tujuan dan fokus
Proses yang terlibat
Hasil
Profesional yang terlibat
Jangka waktu
Alat dan teknologi
Mengapa keduanya penting dalam bisnis
Bayangkan sebuah jungkat-jungkit. Di satu sisi, Anda memiliki desain produk, dan di sisi lain, pengembangan produk. Agar bisnis sukses, jungkat-jungkit harus seimbang. Kedua aspek tersebut sangat penting. Desain yang hebat tanpa pengembangan yang efisien hanyalah sebuah konsep. Sebaliknya, pengembangan tanpa desain yang solid dapat menghasilkan produk yang tidak beresonansi dengan pengguna.
Saling mempengaruhi: bagaimana desain berpengaruh pada pengembangan
Bayangkan desain produk sebagai cetak biru dan pengembangan produk sebagai pembangunan rumah. Cetak biru menentukan bagaimana rumah itu akan terlihat dan berfungsi, sementara konstruksi mewujudkannya.
Kesimpulan
Meskipun Desain Produk dan Pengembangan Produk sangat erat kaitannya dan saling bergantung, membedakan keduanya sangatlah penting. Dalam skema besar penciptaan produk, desain dan pengembangan adalah dua sisi dari satu mata uang yang sama. Salah satunya tidak dapat berfungsi secara efektif tanpa yang lain. Dengan memahami perbedaan dan pentingnya keduanya, bisnis dapat menciptakan produk yang tidak hanya ramah pengguna tetapi juga siap untuk pasar.
Disadur dari: nebulem.com