Wow! Sejumlah 106 Anak Panti Sosial Jabar Punya Kesempatan Dapat Sertifikat Kompetensi Barista

Dipublikasikan oleh Admin

12 April 2024, 04.37

wawainews.id

Sebanyak 106 anak mengikuti pelatihan vokasi di UPTD Pos Pemberdayaan Sosial Pembangunan Remaja (PSBR), sebuah dinas sosial di Provinsi Jawa Barat (Jabar). Untuk pelatihan profesi, mereka mendapat sertifikat kualifikasi barista, Direktur Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar mengatakan mereka mendapat pelatihan selama lima bulan sebelum menyelesaikan sertifikat kompetemsi. Sertifikat ini diperuntukkan bagi anak-anak yang membutuhkan perlindungan khusus untuk bekerja dan berkarir.

Barista adalah sebutan untuk seseorang yang tugasnya menyiapkan dan menyajikan kopi kepada pelanggan. Kata "barista" berasal dari bahasa Italia yang berarti "gadis bar".

Selain itu, beliau mengatakan bahwa dua bulan pertama pelatihan adalah tentang agama, kepercayaan diri, interaksi sosial, pengembangan fisik dan disiplin, dan berikut ini tiga bulan adalah pelatihan keterampilan.

"Dalam waktu sekitar tiga bulan, mereka dilatih keterampilan yang menarik, salah satunya menjadi barista. “Para barista dilatih dan bekerja sama dengan Sugeng Coffee yang menjadi instrukturnya,” ujar Dodo di Champion Podcast (Jabarprov Berdalam).

“Mereka juga sudah tersertifikasi bahkan ada yang menjadi trainer pelatihan barista di banyak tempat.” Sertifikasi barista ini menunjukkan bahwa mereka bisa berkembang menjadi barista,” ujarnya.

Dodo mengatakan, untuk membina anak-anak di UPTD PSBR, banyak keterampilan yang perlu mendapat perlindungan khusus, mulai dari keterampilan kelistrikan, menjahit, hingga mekanik. Ada yang peminat Barista -keterampilan dikembangkan setiap tahunnya, begitu pula dengan keterampilan mencukur.

Dalam rangka meningkatkan keterampilan para barista dan peminat mencukur, Dinas Sosial Jawa Barat membuat dua workshop yang diberi nama Cafe Raisa (multifaset mandiri.pemuda ) di Lembang dan Aksara (anak tiri sang empu) salon kopi dan rambut di Kabupaten Subang. “Aksara Coffee (dan Cafe Raisa) mempunyai dua misi. Selain itu, ini juga dimaksudkan sebagai kafe untuk umum. Yang suka kopi, selamat datang. “Kedua, ini adalah workshop dimana anak-anak panti asuhan kami, khususnya yang membesarkan remaja di Lembang, mendapatkan pelatihan praktik,” ujarnya.

Dodo mengatakan workshop ini membuat hidup anak-anak lebih mudah dalam situasi sosial. Ia juga berharap dengan pelatihan menyeluruh dan sertifikat kompetensi, anak-anak yang membutuhkan perlindungan khusus dapat dilatih.

"Kelebihan workshop ini adalah kita bisa praktek kapan saja. Jadi fungsinya ada dua. Fungsinya adalah sebagai kafe kami sendiri untuk memberikan layanan umum kepada pecinta kopi. “Salah satunya adalah mendidik remaja di panti sosial kita,” ujarnya.

”Jangan masuk ke panti setelah mendirikan lembaga jika mereka keluar dalam keadaan bingung atau masih mempunyai permasalahan sosial. “Tapi kita berharap dengan pemberdayaan sosial , mereka juga bisa mandiri,” ujarnya.

Dodo mencatat, dinas sosial yang berada di bawah Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat tidak hanya fokus pada perlindungan dan jaminan sosial, tetapi juga fokus pada pemberdayaan. Kami mulai bekerja sama dengan Sekolah Bisnis dan Manajemen dan ITB. Ini adalah rencana pengembangan untuk masa depan. “Bukan hanya soal kafe saja, tapi soal bisnis lain yang bisa dikembangkan,” ujarnya.

Disadur dari: https://rejabar.republika.co.id/berita/r693mf396/106-anak-panti-sosial-jabar-dapat-sertifikat-kompetensi-barista