Unemployment of Engineering Graduates: The Key Issues

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah

20 Maret 2025, 08.29

freepik.com

Fenomena pengangguran di kalangan lulusan teknik menjadi paradoks yang menarik dalam dunia ketenagakerjaan. Makalah Unemployment of Engineering Graduates: The Key Issues karya Helen Atkinson dan Martin Pennington mengkaji alasan utama di balik tingkat pengangguran lulusan teknik di Inggris, yang mencapai 13,2% pada tahun 2008/2009. Padahal, di sisi lain, industri secara terbuka menyatakan bahwa mereka membutuhkan lebih banyak tenaga insinyur.

Penelitian ini berusaha memahami faktor-faktor yang menghambat lulusan teknik mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan mereka. Dengan menggunakan wawancara terhadap lulusan teknik yang menganggur dan perusahaan perekrut insinyur, makalah ini mengungkap permasalahan utama, termasuk pentingnya pengalaman kerja, perbedaan antara gelar MEng dan BEng dalam kriteria perekrutan, serta kemampuan lulusan dalam mengartikulasikan keterampilan mereka kepada calon pemberi kerja.

Ringkasan Isi Makalah

1. Latar Belakang dan Data Pengangguran Lulusan Teknik

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa tingkat pengangguran lulusan teknik sebesar 13,2% lebih rendah dibandingkan bidang studi seperti Ilmu Komputer (16,5%) dan Komunikasi (15,1%), tetapi lebih tinggi dibandingkan Kimia (9,2%), Matematika (10,4%), dan Fisika/Astronomi (11,8%). Sementara itu, industri terus mengklaim kekurangan tenaga insinyur.

Penelitian oleh Royal Academy of Engineering (2007) menyebutkan bahwa produksi lulusan teknik di Inggris stagnan, sementara kebutuhan industri terus meningkat. Bahkan, 33% perusahaan mengalami kesulitan merekrut insinyur, terutama di bidang teknik sipil dan energi.

2. Tantangan dalam Proses Rekrutmen Insinyur

Beberapa temuan utama dari penelitian ini meliputi:

  • Kurangnya pengalaman kerja: Sebanyak 29,5% perusahaan menyatakan bahwa lulusan teknik kekurangan pengalaman praktik.
  • Perbedaan antara MEng dan BEng: Banyak perusahaan lebih memilih lulusan MEng dibandingkan BEng, terutama untuk posisi yang mengarah ke Chartered Engineer.
  • Kurangnya keterampilan komunikasi dan komersial: 43% perusahaan menganggap lulusan teknik kurang siap dalam mengaplikasikan teori ke dunia industri.

3. Studi Kasus dan Temuan Kualitatif

Sebagai bagian dari penelitian ini, dilakukan wawancara dengan 66 lulusan teknik yang menganggur serta 19 perusahaan perekrut insinyur. Beberapa temuan utama dari studi ini adalah:

  • Lebih dari 50% lulusan teknik menganggur menyalahkan faktor eksternal, seperti kondisi ekonomi dan persaingan kerja.
  • Sepertiga lulusan teknik tidak memiliki pengalaman kerja yang relevan, dan banyak yang menyesal tidak mengambil kesempatan magang selama kuliah.
  • Sebagian besar perusahaan lebih memilih kandidat dengan pengalaman kerja di dunia industri dibandingkan dengan mereka yang hanya memiliki kualifikasi akademik tanpa pengalaman praktik.

Analisis dan Implikasi

1. Keselarasan Pendidikan dengan Kebutuhan Industri

Penelitian ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kurikulum pendidikan teknik dan kebutuhan industri. Lulusan teknik cenderung memiliki pemahaman teoretis yang kuat, tetapi banyak yang gagal mengaplikasikan ilmunya dalam konteks bisnis dan manufaktur. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan lebih banyak program magang dan pelatihan berbasis industri selama masa studi.

2. Pentingnya Keterampilan Tambahan di Luar Akademik

Selain pengalaman kerja, keterampilan seperti komunikasi, kerja tim, dan kepemimpinan juga menjadi faktor penting dalam mendapatkan pekerjaan. Sayangnya, banyak lulusan teknik tidak menyadari pentingnya mengembangkan keterampilan ini selama kuliah. Oleh karena itu, universitas perlu memperkenalkan lebih banyak program yang mengajarkan keterampilan lunak (soft skills) bagi mahasiswa teknik.

3. Tantangan Mobilitas dan Fleksibilitas Lulusan

Banyak lulusan teknik lebih memilih untuk bekerja di lokasi tertentu yang dekat dengan keluarga dan teman mereka, padahal industri teknik sering kali membutuhkan mobilitas tinggi. Penelitian ini menemukan bahwa lulusan yang lebih fleksibel dalam memilih lokasi kerja memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan.

Rekomendasi untuk Mengatasi Pengangguran Lulusan Teknik

1. Perubahan dalam Kurikulum Pendidikan Teknik

  • Universitas harus menambahkan lebih banyak kesempatan magang dalam kurikulum.
  • Pembelajaran berbasis proyek harus diperluas agar mahasiswa terbiasa menghadapi tantangan dunia industri.
  • Diperlukan integrasi antara teori dan praktik agar mahasiswa lebih siap menghadapi tantangan kerja.

2. Peningkatan Kesadaran Akan Pentingnya Pengalaman Kerja

  • Mahasiswa harus lebih didorong untuk mencari pengalaman kerja sejak dini.
  • Universitas perlu memberikan lebih banyak fasilitas untuk membantu mahasiswa mendapatkan magang.
  • Perusahaan harus lebih aktif dalam menawarkan program pelatihan dan mentoring bagi mahasiswa teknik.

3. Perubahan dalam Strategi Rekrutmen dan Pelatihan di Industri

  • Perusahaan perlu memperluas kriteria rekrutmen untuk mencakup lulusan yang memiliki keterampilan teknis kuat, meskipun tanpa pengalaman kerja langsung.
  • Industri perlu berinvestasi lebih banyak dalam pelatihan kerja bagi lulusan baru.
  • Pemerintah dapat memberikan insentif bagi perusahaan yang berkomitmen merekrut dan melatih lulusan teknik.

Kesimpulan

Makalah Unemployment of Engineering Graduates: The Key Issues memberikan wawasan yang mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran lulusan teknik di Inggris. Beberapa kesimpulan utama yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

  1. Meskipun industri mengklaim kekurangan tenaga insinyur, banyak lulusan teknik yang tetap menganggur karena kurangnya pengalaman kerja dan keterampilan praktis.
  2. Perusahaan cenderung lebih memilih lulusan MEng dibandingkan BEng, karena dianggap lebih siap untuk menghadapi tantangan dunia industri.
  3. Soft skills seperti komunikasi dan kepemimpinan menjadi faktor penting dalam keberhasilan mendapatkan pekerjaan.
  4. Fleksibilitas lokasi kerja menjadi salah satu faktor utama yang membedakan antara lulusan yang bekerja dan yang masih menganggur.
  5. Universitas dan industri harus bekerja sama lebih erat untuk memastikan lulusan teknik memiliki keterampilan dan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Dengan adanya reformasi dalam kurikulum pendidikan teknik, peningkatan kesadaran akan pentingnya pengalaman kerja, serta perubahan strategi rekrutmen di industri, tingkat pengangguran lulusan teknik dapat ditekan, sehingga mereka dapat lebih siap dalam menghadapi dunia kerja.

Sumber: Helen Atkinson & Martin Pennington. Unemployment of Engineering Graduates: The Key Issues. Engineering Education, 7:2, 2012.