Pendahuluan
Artikel ini mengeksplorasi dampak teknologi Industry 4.0 dalam mengubah manajemen rantai pasokan tradisional menjadi Supply Chain 4.0 yang terintegrasi dan berkelanjutan. Dengan mengadopsi metodologi Systematic Literature Review (SLR) pada 71 artikel, penelitian ini mengidentifikasi atribut kunci dari teknologi seperti Blockchain, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan 3D Printing yang mendukung praktik rantai pasokan berkelanjutan. Fokus utama adalah bagaimana teknologi ini menciptakan nilai keberlanjutan pada tiga dimensi: ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Temuan Utama
1. Supply Chain 4.0 dan Keberlanjutan
- Definisi: Supply Chain 4.0 merupakan ekosistem rantai pasokan yang ditingkatkan oleh digitalisasi dan teknologi pintar.
- Manfaat:
- Peningkatan efisiensi energi dan biaya.
- Transparansi data real-time untuk mengurangi limbah dan meningkatkan kualitas produk.
- Pengurangan jejak karbon melalui optimasi logistik.
2. Atribut Teknologi Industry 4.0 yang Menonjol
Penelitian ini mengidentifikasi atribut berikut:
- Blockchain:
- Transparansi dan keamanan data.
- Otomatisasi transaksi melalui kontrak pintar.
- Studi Kasus: Blockchain memungkinkan perusahaan mengurangi biaya transaksi hingga 20% dan memitigasi risiko data.
- IoT:
- Visibilitas data real-time melalui sensor dan RFID.
- Contoh Kasus: Sistem IoT pada gudang pintar mengurangi pemborosan hingga 15% dan meningkatkan efisiensi pengambilan barang.
- AI:
- Analitik prediktif untuk perencanaan inventaris.
- Optimalisasi produksi berbasis permintaan pelanggan.
- 3D Printing:
- Desain produk fleksibel dan hemat energi.
- Pengurangan limbah produksi hingga 25%.
Studi Kasus: Blockchain dan IoT untuk Keberlanjutan
Blockchain dalam Rantai Pasokan Agrikultur
- Penggunaan: Blockchain membantu mengelola jejak karbon dan memfasilitasi perdagangan emisi karbon antara para mitra.
- Hasil: Dengan fitur transparansi, Blockchain memungkinkan pengurangan emisi karbon sebesar 10% melalui penghitungan yang lebih akurat.
IoT dalam Logistik dan Pengelolaan Inventaris
- Manfaat: Teknologi IoT mendukung logistik terbalik (reverse logistics), membantu perusahaan daur ulang barang yang rusak atau tidak digunakan.
- Contoh: IoT mengurangi waktu penanganan barang sebesar 30%, meningkatkan responsivitas pelanggan.
Hubungan Antara Industry 4.0 dan Pilar Keberlanjutan
- Ekonomi:
- Teknologi Industry 4.0 mengurangi biaya operasional melalui otomatisasi.
- Angka: Blockchain dan IoT bersama-sama mencatat penghematan biaya hingga 40% dalam operasional rantai pasokan.
- Sosial:
- Peningkatan inklusivitas melalui akses teknologi untuk usaha kecil dan menengah.
- Lingkungan:
- Peningkatan efisiensi energi dan pengurangan limbah manufaktur mendukung tujuan keberlanjutan.
Hambatan Implementasi
- Biaya Tinggi: Investasi awal pada teknologi canggih menjadi tantangan besar bagi UKM.
- Kurangnya Standar Global: Ketidakcocokan antar sistem teknologi memperlambat adopsi.
- Keamanan Data: Risiko peretasan menjadi ancaman utama, terutama dalam sistem IoT.
Kesimpulan
Teknologi Industry 4.0 seperti Blockchain dan IoT memiliki potensi besar untuk mengubah rantai pasokan menjadi lebih berkelanjutan. Artikel ini memberikan panduan strategis untuk memaksimalkan manfaat teknologi ini sambil mengatasi hambatan implementasi. Dengan adopsi yang tepat, Supply Chain 4.0 dapat menjadi elemen kunci dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Sumber:
Srhir, S., Jaegler, A., & Montoya-Torres, J. R. (2023). Uncovering Industry 4.0 technology attributes in sustainable supply chain 4.0: A systematic literature review. Business Strategy and The Environment.