Pada tanggal 18 Desember 2016, jet tempur Lockheed C-130H Hercules Indonesia jatuh di Gunung Lisuwa saat mencoba mendarat di Bandara Wamena di Provinsi Papua, Indonesia. Pesawat yang menjalankan misi pelatihan ganda ini membawa 12 personel TNI AU dan satu penumpang. Pesawat itu pecah ketika menyentuh tanah. Tidak ada yang selamat.
Pesawat
Menurut Wakil Kepala Staf TNI AU Hadiyan Sumintaatmadja, pesawat dalam kondisi baik dan memiliki jam terbang 9.000. Ia menambahkan, pesawat akan beroperasi rutin setiap 50 jam. Pesawat ini tergolong baru karena telah dikirim ke Australia pada Maret 2016. Pesawat ini merupakan eks RAAF C-130H Hercules, yang pertama dari total lima pesawat yang diakuisisi oleh Royal Australian Air Force. TNI Angkatan Udara berencana menambah 116 Hercules ke armadanya.
Kecelakaan
Lockheed C-130 Hercules membawa 12 awak, 1 penumpang dan 12 ton kargo, perlengkapan militer. Pesawat berangkat dari Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, menuju Bandara Wamena di Wamena pada pukul 05:35 waktu setempat (UTC +9). Pesawat tersebut dikemudikan oleh Mayor Marlon A Kawer. Menurut pernyataan militer yang dikeluarkan Hallym, penerbangan ini merupakan latihan bagi kopilot. Pesawat mendarat di Wamena pukul 06.13 waktu setempat dan melanjutkan perjalanan ke Jayapura.
Pesawat mendarat di Bandara Wamena pukul 06.02 lalu mendarat di runway 15. Namun karena jarak pandang yang buruk, pihak bandara menyatakan: Pesawat mendarat di landasan yang berbeda. Pilot siap melanjutkan ke landasan pacu 33. Pangkalan Udara Wamena mendeteksi pesawat tersebut pada pukul 06:08, namun kehilangan kontak semenit kemudian.
Setelah kecelakaan tersebut, pusat krisis didirikan di Bandara Sentani dan 30 tentara mereka berhasil diselamatkan. Mereka berdiri di tepi angkasa. Tim pencarian dan penyelamatan menemukan puing-puing di Gunung Lisuwa dekat landasan pacu 33. Pihak berwenang mengatakan api membakar bagian ekor pesawat.
Tidak ada yang selamat di lokasi kejadian. Jenazah korban ditemukan. Otoritas militer mengumumkan bahwa semua jenazah telah ditemukan dari tempat kejadian dan dipindahkan ke bandara terdekat. Pada tengah hari tanggal 18 Desember, 10 mayat telah ditemukan. Seluruh jenazah dibawa kembali dan dimakamkan di Malang, Jawa Timur.
Sumber: id.wikipedia.com