Detikers mau masuk kuliah tapi masih pilih-pilih jurusan yang tepat? Salah satu program studi yang bisa kalian pilih adalah Teknik Biomedis atau Teknik Biomedik. Program studi ini termasuk masih baru di Indonesia.
Beberapa perguruan tinggi membuka program studi ini. Prospek bagi lulusan program studi ini pun dianggap memiliki peluang besar di dunia kerja di masa mendatang.
Mau tahu lebih dalam mengenai Teknik Biomedis? Di sini akan kita bahas pengertian dari Teknik Biomedis beserta daftar kampus dan prospeknya di dunia kerja.
Pengertian teknik biomedis
Dilansir dari laman Institut Teknologi Bandung, jurusan Teknik Biomedis dibuka sebagai antisipasi terhadap perkembangan sistem elektronika kedokteran dan teknologi kesehatan.
Teknik Biomedis mempelajari multidisiplin ilmu yang menyinergikan bidang biologi dan kedokteran dengan berbagai ilmu dasar dan rekayasa.
Kemampuan yang diperoleh dari program studi ini ialah pemecahan masalah serta mencari solusi yang tepat terkait pelayanan kesehatan, seperti dalam membantu melakukan pemilihan, uji performansi, serta menyusun prosedur pemeliharaan dari berbagai peralatan kesehatan.
Keahlian ini juga berkaitan dengan inovasi dan pengembangan perangkat di industri dan penelitian serta eksplorasi dari berbagai konsep yang dapat dimanfaatkan di bidang biomedis.
Di Indonesia, masalah perawatan, pengukuran, dan kalibrasi peralatan medis di rumah sakit masih dilakukan unit teknisi elektromedik yang berada di bawah koordinasi Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.
Padahal, masalah tersebut idealnya ditangani seseorang dengan profesi sebagai clinical engineer, bukan tenaga medis. Sehingga masih banyak rumah sakit yang membutuhkan para lulusan Teknik Biomedis.
Daftar kampus jurusan teknik biomedis
Perguruan Tinggi Negeri yang menyediakan Jurusan Teknik Biomedis, antara lain sebagai berikut.
1. Universitas Indonesia (UI)
Dilansir dari Buku Akademik Fakultas Teknik UI 2017, Program Studi Teknik Biomedik berada di bawah Departemen Teknik Elektro (DTE).
Pada awalnya terdapat 5 bidang peminatan yang dikembangkan di DTE, yaitu Teknik Tenaga Listrik, Teknik Elektronika, Teknik Telekomunikasi, Teknik Kendali dan Teknik Komputer. Baru pada tahun 2016, Teknik Biomedik resmi menjadi peminatan baru di DTE.
2. Universitas Gadjah Mada (UGM)
Dilansir dari laman ugm.ac.id, Program Studi Teknik Biomedis berada di bawah Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI). Program studi ini baru dibuka pada 2019 lalu.
Jurusan Teknik Biomedis telah diakreditasi berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 13277/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2021 dengan hasil Akreditasi Baik. Akreditasi ini berlaku sejak tanggal 15 Desember 2021 sampai dengan 15 Desember 2026.
3. Institut Teknologi Bandung (ITB)
Dilansir dari situs biomed.stei.itb.ac.id, pendidikan teknik biomedis di ITB bermula pada tahun 1998 dengan dibukanya jalur pilihan Teknik Biomedika di bawah Departemen Teknik Elektro.
Namun Program Studi Sarjana Teknik Biomedis baru menerima mahasiswa pertama kali pada tahun 2015.
Teknik Biomedis merupakan program studi di bawah Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB dengan akreditasi unggul.
4. Institut Teknologi Sumatera (Itera)
Dilansir dari situs bm.itera.ac.id, Program Studi Teknik Biomedis (PSBM) adalah program studi di Itera yang resmi dibuka pada tahun 2019 dengan diterbitkannya SK Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 694/KPT/I/2019.
PS BM Itera memiliki dua kelompok keahlian. Pertama ialah Instrumentasi dan Pengolahan Citra Biomedis. Kedua yaitu Biomaterial dan Rekayasa Jaringan.
5. Universitas Airlangga (Unair)
Dikutip dari tekno.fst.unair.ac.id, Program Studi S1 Tekno Biomedik Unair sudah berusia 9 tahun karena berdiri pada tahun 2013. Tekno Biomedik Unair mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT.
Terdapat dua peminatan di Tekno Biomedik Unair, yaitu Instrumentasi Biomedis dan Biomaterial.
6. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Dilansir dari its.ac.id, Program Studi Sarjana Teknik Biomedik ITS (PSSTB) generasi yang memiliki kemampuan analisis dan sintesis yang kuat dalam bidang spesialisasi Instrumentasi Biomedik, Pengolahan Sinyal Biomedik, Biomekanika, Kontrol Biomedik, dan Biomaterial.
Departemen Teknik Biomedik berdiri secara resmi sejak tahun 2015 dibawah naungan Fakultas Teknologi Elektro ITS. Departemen Teknik Biomedik pada Strata S1 di ITS memperoleh Akreditasi A berdasarkan No. SK 2281/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2017.
Perguruan Tinggi Swasta yang menyediakan Jurusan Teknik Biomedis, antara lain yaitu:
1. Telkom University
Program Studi Teknik Biomedis di Telkom University masuk dalam Fakultas Teknik Elektro. Dilihat di telkomuniversity.ac.id, hampir seluruh program studi di fakultas ini mendapatkan akreditasi unggul.
Sementara Teknik Biomedis masih merupakan program studi baru sehingga belum mendapatkan akreditasi.
2. Universitas Surabaya (Ubaya)
Dilansir dari ubaya.ac.id, peminatan Teknik Biomedis atau Biomedical Engineering merupakan satu dari tiga peminatan di Jurusan Teknik Elektro Universitas Surabaya.
Peminatan Biomedical Engineering membentuk lulusan agar memiliki keahlian unggul di bidang elektro biomedik, khususnya yang berkaitan dengan biomedical instrumentation dan therapeutic device.
3. Universitas Dian Nuswantoro (Udinus)
Dilansir dari dinus.ac.id, Program Studi S1 Teknik Biomedis Udinus telah dibuka sejak tahun 2016. Teknik Biomedis merupakan program studi dengan akreditasi B yang berada di bawah naungan Fakultas Teknik Udinus.
4. Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Dikutip dari biomedis.ittelkom-pwt.ac.id, Institut Teknologi Telkom Purwokerto
(ITTP) memiliki Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE) yang berdiri sejak 2017.
Awalnya, FTTE hanya mempunyai 2 program studi unggulan, yaitu D3 Teknik Telekomunikasi dan S1 Teknik Telekomunikasi. Namun kini, FTTE sudah mempunyai 3 program studi tambahan, yaitu S1 Teknik Elektro, S1 Teknik Biomedis dan S1 Teknologi Pangan.
Prospek kerja jurusan teknik biomedis
Usia jurusan Teknik Biomedis masih tergolong muda di Indonesia. Rata-rata masa pendidikan Program Studi Teknik Biomedis adalah 4 tahun. Lulusannya pun masih belum banyak. Sementara kebutuhan lulusan Teknik Biomedis masih banyak.
Dirangkum dari laman ITB, Indonesia diperkirakan masih memerlukan sejumlah besar clinical engineer dari lulusan Teknik Biomedis yang dibutuhkan di sekitar 2.300 rumah sakit dan klinik di seluruh Indonesia.
Berikut beberapa prospek pekerjaan dari Teknik Biomedis yang dilansir dari biomedik.eng.ui.ac.id.
1. Laboratorium kesehatan
Sarjana Teknik Biomedis yang ahli di bidang alat-alat medis sangat diperlukan di laboratorium kesehatan yang merupakan tempat di mana teknologi-teknologi peralatan medis digunakan.
2. Rumah sakit
Di rumah sakit, sarjana Teknik Biomedis bisa menjadi konsultan pembelian alat-alat medis sekaligus insinyur yang melakukan perawatan terhadap peralatan medis.
3. Perusahaan farmasi
Sarjana Teknik Biomedis dapat bekerja di perusahaan farmasi yang memproduksi atau menyuplai obat-obatan untuk digunakan masyarakat umum.
Lulusan Teknik Biomedis dapat bekerja dengan tugas perawatan, operasional ataupun quality control peralatan yang digunakan pada perusahaan tersebut.
4. Lembaga penelitian
Sarjana Teknik Biomedis dapat bekerja di lembaga penelitian dengan tugas melakukan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan alat-alat medis yang nantinya akan berguna untuk ilmu pengetahuan kesehatan.
5. Instansi pemerintahan
Instansi pemerintahan, seperti Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, hingga Kementerian Perindustrian juga membutuhkan lulusan Teknik Biomedis.
6. Instansi pendidikan
Sarjana Teknik Biomedis dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi untuk bisa bekerja menjadi tenaga pengajar di perguruan tinggi.
7. Wirausaha
Lulusan Teknik Biomedik juga bisa menjadi seorang pengusaha dengan tetap menerapkan ilmu yang dimilikinya dengan mendirikan perusahaan yang memasok alat-alat medis, bahkan memproduksi peralatan medis sendiri.
Nah, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai program Teknik Biomedis atau Teknik Biomedik yang dimiliki beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Prospeknya masih terbilang cerah.
Informasi pendaftarannya bisa dicek di situs masing-masing perguruan tinggi.
Sumber: https://www.detik.com/