Pendahuluan
Dalam industri manufaktur makanan dan minuman, pengelolaan hubungan dengan pemasok (Supplier Relationship Management/SRM) menjadi faktor kunci dalam meningkatkan kinerja perusahaan. SRM yang buruk dapat menyebabkan biaya akuisisi tinggi, waktu tunggu panjang, kualitas bahan baku rendah, reputasi buruk, serta pangsa pasar dan profitabilitas yang rendah.
Penelitian oleh Fiona Wanjiku Mwangi dan Samuel Muli menyoroti pengaruh SRM terhadap kinerja organisasi di sektor manufaktur makanan dan minuman di Kiambu County, Kenya. Studi ini mengkaji empat elemen utama dalam SRM: segmentasi pemasok, kolaborasi pemasok, aliran informasi, dan pengembangan pemasok, serta dampaknya terhadap profitabilitas dan efisiensi rantai pasok.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan survei terhadap 63 perusahaan manufaktur makanan dan minuman di Kiambu County, dengan 189 responden dari departemen pengadaan, pergudangan, dan logistik. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan korelasi serta regresi linear untuk melihat hubungan antara elemen SRM dan kinerja perusahaan.
Temuan Utama
1. Segmentasi Pemasok Memengaruhi Efisiensi Operasional
- Segmentasi pemasok membantu perusahaan menyesuaikan strategi dengan risiko pasokan dan tingkat kepentingan produk.
- Sebanyak 63% perusahaan yang menerapkan segmentasi pemasok mengalami efisiensi waktu operasional lebih tinggi.
- Segmentasi pemasok yang efektif menurunkan biaya operasional sebesar 12% melalui pengelolaan inventaris yang lebih baik.
2. Kolaborasi dengan Pemasok Meningkatkan Efektivitas Rantai Pasok
- Kolaborasi dengan pemasok mengurangi risiko kekurangan stok dan meningkatkan fleksibilitas produksi.
- 86% perusahaan mengalami pengurangan keterlambatan pengiriman setelah memperkuat hubungan dengan pemasok.
- Pengembangan produk bersama pemasok meningkatkan inovasi dan kualitas produk hingga 15%.
3. Aliran Informasi yang Efektif Meningkatkan Pengambilan Keputusan
- Berbagi data permintaan secara real-time dengan pemasok meningkatkan ketepatan perencanaan produksi sebesar 18%.
- 90% perusahaan melaporkan peningkatan respons terhadap perubahan pasar melalui sistem komunikasi yang lebih baik.
- Penggunaan teknologi berbasis data dalam SRM mengurangi biaya komunikasi dan koordinasi hingga 20%.
4. Pengembangan Pemasok Berkontribusi terhadap Keunggulan Kompetitif
- Perusahaan yang berinvestasi dalam pengembangan pemasok mencatat peningkatan efisiensi produksi sebesar 22%.
- Pelatihan pemasok dan transfer teknologi meningkatkan kepatuhan terhadap standar kualitas sebesar 28%.
- Kolaborasi dalam pengembangan pemasok meningkatkan retensi mitra bisnis jangka panjang dan memperkuat daya saing.
Implikasi dan Strategi Optimal
Berdasarkan temuan penelitian, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk memaksimalkan manfaat SRM dalam industri manufaktur makanan dan minuman:
1. Optimalisasi Segmentasi Pemasok
- Menggunakan pendekatan berbasis risiko dalam pemilihan pemasok untuk memastikan stabilitas rantai pasok.
- Menerapkan sistem evaluasi pemasok berdasarkan performa dan kepatuhan terhadap standar keberlanjutan.
2. Meningkatkan Kolaborasi dengan Pemasok
- Membangun kemitraan strategis dengan pemasok utama untuk inovasi produk.
- Mengembangkan kontrak jangka panjang yang menguntungkan kedua belah pihak untuk menciptakan kepercayaan dan loyalitas pemasok.
3. Memanfaatkan Teknologi untuk Aliran Informasi yang Lebih Baik
- Mengadopsi sistem ERP dan digitalisasi proses rantai pasok untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi komunikasi dengan pemasok.
- Menggunakan sistem berbasis cloud untuk berbagi data permintaan dan inventaris secara real-time.
4. Investasi dalam Pengembangan Pemasok
- Memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada pemasok untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pasokan.
- Mendorong pemasok untuk menerapkan praktik keberlanjutan guna meningkatkan nilai tambah produk di pasar.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa SRM yang baik—melalui segmentasi pemasok, kolaborasi, aliran informasi yang efektif, dan pengembangan pemasok—berkontribusi langsung terhadap peningkatan kinerja perusahaan di sektor manufaktur makanan dan minuman.
Perusahaan yang ingin meningkatkan daya saingnya harus mengintegrasikan SRM ke dalam strategi bisnis mereka, memanfaatkan teknologi untuk efisiensi komunikasi, serta membangun hubungan jangka panjang dengan pemasok yang terpercaya.
Sumber : Fiona Wanjiku Mwangi, Samuel Muli (2022). Influence of Supplier Relationship Management on the Performance of Food and Beverage Manufacturing Firms in Kenya: A Survey of Kiambu County. International Journal of Business and Social Research, Volume 12, Issue 03, pp. 13-30.