Pendahuluan
Industri manufaktur di Kenya menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan performa bisnisnya. Salah satu faktor kunci yang menentukan keberhasilan industri ini adalah Supplier Relationship Management (SRM)—strategi dalam mengelola hubungan dengan pemasok untuk meningkatkan efisiensi rantai pasokan. Penelitian ini membahas pengaruh SRM terhadap kinerja perusahaan manufaktur di Kenya, menggunakan data dari 160 responden dari 461 perusahaan.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan inferensial dengan pengumpulan data melalui kuesioner yang dianalisis menggunakan SPSS. Korelasi Pearson dan regresi digunakan untuk mengukur dampak SRM terhadap performa industri manufaktur.
Temuan Utama
1. Supplier Relationship Management dan Kinerja Manufaktur
- Hubungan positif antara SRM dan kinerja perusahaan dengan koefisien korelasi 0.464 (p=0.000).
- Peningkatan 1 unit dalam SRM berkontribusi pada peningkatan 34.3% dalam performa manufaktur.
- Meskipun hubungan ini signifikan, hanya 15.9% variabilitas dalam performa industri yang dapat dijelaskan oleh SRM, menunjukkan faktor lain juga berperan besar.
2. Elemen Kunci dalam SRM
Tiga aspek utama yang diteliti dalam manajemen hubungan dengan pemasok adalah:
- Early Supplier Involvement (Keterlibatan Pemasok Sejak Awal)
- Rata-rata skor: 3.39 (cukup baik tetapi perlu ditingkatkan).
- Keterlibatan pemasok sejak tahap desain produk dapat meningkatkan kesesuaian dengan spesifikasi pelanggan.
- Supplier Development (Pengembangan Pemasok)
- Rata-rata skor: 3.92 menunjukkan kolaborasi cukup baik tetapi masih ada ruang perbaikan.
- Perusahaan perlu lebih banyak memberikan pelatihan dan dukungan kepada pemasok untuk meningkatkan kualitas produk.
- Strategic Collaborations (Kolaborasi Strategis dengan Pemasok)
- Rata-rata skor: 3.97, menunjukkan sebagian besar perusahaan sudah menerapkan strategi ini.
- Perusahaan yang aktif dalam kolaborasi strategis mengalami peningkatan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan.
3. Kualitas dan Sertifikasi sebagai Faktor Moderasi
- ISO, Six Sigma, dan Total Quality Management (TQM) memainkan peran penting dalam meningkatkan dampak SRM terhadap performa bisnis.
- 44.9% perusahaan menilai sertifikasi kualitas mereka sangat efektif, sementara 40.9% menilai cukup efektif.
- Namun, hasil regresi menunjukkan sertifikasi kualitas tidak memiliki dampak signifikan dalam memoderasi hubungan antara SRM dan kinerja manufaktur (p=0.816).
4. Tantangan yang Dihadapi Perusahaan Manufaktur
Meskipun SRM memiliki dampak positif, ada beberapa kendala yang masih menjadi tantangan bagi industri manufaktur di Kenya:
- Kurangnya keterlibatan pemasok sejak awal dalam perencanaan produk.
- Kurangnya komunikasi yang efektif antara perusahaan dan pemasok mengenai spesifikasi produk.
- Perusahaan masih belum optimal dalam mengurangi biaya operasional dengan hanya rata-rata skor 2.61.
- Adopsi teknologi dalam rantai pasokan masih perlu ditingkatkan (rata-rata skor 3.21).
Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan temuan ini, ada beberapa langkah strategis yang bisa diterapkan oleh perusahaan manufaktur untuk meningkatkan kinerja mereka melalui SRM:
- Meningkatkan Keterlibatan Pemasok Sejak Awal
- Membangun sistem kolaborasi lebih baik dengan pemasok sejak tahap desain produk.
- Meningkatkan Pelatihan dan Pengembangan Pemasok
- Memberikan pendampingan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan pemasok.
- Memanfaatkan Teknologi untuk Optimasi SRM
- Menerapkan sistem digital dalam pengelolaan rantai pasokan untuk meningkatkan efisiensi.
- Meningkatkan Transparansi dalam Komunikasi
- Memastikan informasi spesifikasi produk dan permintaan pelanggan tersampaikan dengan baik kepada pemasok.
- Mengevaluasi dan Memperkuat Kebijakan Sertifikasi Kualitas
- Menggunakan standar ISO, Six Sigma, dan TQM secara lebih strategis agar memiliki dampak signifikan terhadap performa perusahaan.
Kesimpulan
Studi ini membuktikan bahwa Supplier Relationship Management memiliki dampak signifikan terhadap kinerja industri manufaktur di Kenya. Namun, untuk mendapatkan manfaat maksimal, perusahaan harus lebih aktif dalam kolaborasi strategis, pengembangan pemasok, serta penerapan teknologi dan transparansi dalam komunikasi. Dengan pendekatan yang lebih terintegrasi, industri manufaktur dapat meningkatkan daya saing dan pertumbuhan bisnisnya.
Sumber Asli:
Kimwaki, B. M., Ngugi, P. K., & Odhiambo, R. (2022). Supplier Relationship Management and Performance of Manufacturing Firms in Kenya. International Journal of Recent Innovations in Academic Research, 6(3), 16-26.