Strategi Sukses Blended Learning: Guru SMAN 77 Jakarta Bagikan Tips Terbaik

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini

18 April 2024, 15.19

Sumber: kompas.com

KOMPAS.com - Dunia pendidikan mengalami perubahan besar sejak pandemi Covid-19. Kegiatan belajar mengajar yang biasa dilakukan di dalam kelas berubah menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran daring sejak merebaknya pandemi Covid-19. Tentu saja hal ini tidak mudah dan memerlukan adaptasi baik dari siswa maupun guru. Kendala berbeda muncul ketika pembelajaran daring. Mulai dari gangguan sinyal hingga kecemasan di lingkungan keluarga, pembelajaran di rumah memiliki banyak tantangan.

Perlu kerja sama semua pihak

Salah satu guru SMAN 77 Jakarta, Fajar Selawati, berbagi pengalaman penerapannya yang terbatas. pembelajaran tatap muka (PTM). Ia mengatakan, pembentukan Satgas Covid-19 serta peran sekolah, siswa, komite orang tua, RT dan RW hingga puskesmas setempat memunculkan gagasan efektif dalam mendistribusikan siswa selama masa terbatas. masa PTM. Menurut guru yang akrab disapa Tutu Ruva Sela itu, blended learning merupakan perpaduan pembelajaran daring dan luring. “Pelaksanaan blended learning di SMAN 77 Jakarta sudah dilaksanakan sejak bulan Juni. Sederhananya, kami memadukan suasana belajar siswa yang belajar di rumah dengan suasana belajar yang dialami guru dan siswa di sekolah,” jelas Sela seperti dikutip dari website. Karya Ristek Departemen Guru dan Dosen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin (17 Januari 2022).

Sistem blended learning menggunakan gedung dan infrastruktur yang dimiliki sekolah. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan program Google Meet dan Zoom. “Berbagai alat digunakan untuk menggabungkan lingkungan pembelajaran,” jelas Sela.

Tips menyelenggarakan blended learning

Sela memahami bahwa hampir semua sekolah memiliki karakteristik dan kebijakan masing-masing dalam menerapkan blended learning. Tips penerapan blended learning yang dirangkumnya sebagai berikut:

  1. Pastikan dalam proses blended learning ini guru melibatkan seluruh warga sekolah 
  2. Pastikan ada monitoring dan evaluasi yang berkala dan rutin "Karena ternyata dangan melibatkan seluruh warga sekolah, pembelajarannya jadi lebih maksimal," kata Sela
  3. Ia menambahkan, kontribusi seluruh anak sekolah menjadi kekuatan setiap sekolah dalam pengembangan pendidikan bermutu. Selain itu, pemantauan dan evaluasi yang berkala dan rutin memberikan wawasan mengenai tindakan apa yang dapat diambil lebih lanjut. “Bahwa jika ada temuan, permasalahan, solusi dapat segera diselesaikan,” tambah guru spesialis PPKN ini.

Sela juga merekomendasikan agar monitoring dan evaluasi (monev) terdokumentasi dengan baik. Di SMAN 77 Jakarta, monev dilakukan dengan menggunakan Google Form, ditempel di dinding, dijilid dan diserahkan ke pihak sekolah.

Sumber : kompas.com