Pendahuluan
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, efisiensi dalam proses pembelian menjadi faktor penting dalam menekan biaya operasional dan meningkatkan profitabilitas. Pembelian tidak langsung (indirect purchasing)—yang mencakup pengadaan barang dan jasa yang tidak langsung terkait dengan produksi—sering kali diabaikan, padahal dapat menyumbang hingga 60% dari total pengeluaran perusahaan.
Studi ini, yang dilakukan oleh Donald Ulrich Guimfack (2019) di Università Politecnica delle Marche, Italia, menganalisis bagaimana strategi pembelian dapat mengoptimalkan pembelian tidak langsung melalui pengurangan basis pemasok, pengelolaan hubungan pemasok, dan komunikasi organisasi.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berbasis survei terhadap 30 profesional dari 40 perusahaan manufaktur di wilayah Marche, Italia. Analisis dilakukan dengan regresi berganda untuk mengevaluasi dampak strategi pembelian terhadap peningkatan efisiensi pembelian tidak langsung.
Temuan Utama
1. Pengurangan Basis Pemasok Meningkatkan Efisiensi Pengadaan
- Pengurangan jumlah pemasok meningkatkan efisiensi operasional dengan koefisien jalur sebesar 0,46, menunjukkan dampak positif terhadap pembelian tidak langsung.
- Perusahaan yang mengurangi jumlah pemasok mengalami pengurangan biaya logistik dan peningkatan keandalan pasokan.
- 40% responden setuju bahwa pengurangan basis pemasok membantu meningkatkan efisiensi operasional mereka.
2. Pengelolaan Hubungan Pemasok Meningkatkan Keandalan Pasokan
- Hubungan yang kuat dengan pemasok meningkatkan stabilitas pasokan, dengan koefisien jalur sebesar 0,50.
- 44% responden menyatakan bahwa mereka menggunakan strategi hubungan pemasok untuk meningkatkan efisiensi pengadaan.
- Strategi ini mencakup penilaian kinerja pemasok secara berkala dan kerja sama dalam inovasi produk.
3. Komunikasi Organisasi sebagai Faktor Kunci dalam Efisiensi Pembelian
- Komunikasi yang baik dalam perusahaan berdampak positif terhadap pembelian tidak langsung, dengan koefisien jalur tertinggi sebesar 0,51.
- 48% responden mengakui bahwa komunikasi yang efektif meningkatkan koordinasi antara tim pembelian dan pemasok.
- Digitalisasi komunikasi melalui platform ERP dan sistem manajemen pemasok meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam proses pembelian.
Analisis dan Implikasi
Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembelian yang terencana dapat meningkatkan efisiensi pembelian tidak langsung dan mengurangi biaya operasional.
Beberapa strategi yang dapat diterapkan perusahaan untuk mengoptimalkan pembelian tidak langsung:
- Mengurangi Jumlah Pemasok yang Tidak Efisien
- Fokus pada pemasok berkinerja tinggi untuk meningkatkan keandalan dan fleksibilitas rantai pasokan.
- Membangun Hubungan Jangka Panjang dengan Pemasok Strategis
- Menjalin kontrak jangka panjang berbasis kinerja untuk memastikan stabilitas harga dan pasokan.
- Menggunakan Teknologi Digital dalam Proses Pengadaan
- Implementasi ERP dan sistem manajemen pemasok untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi.
- Meningkatkan Komunikasi Internal dan Eksternal
- Menerapkan forum diskusi dan pertemuan berkala dengan pemasok untuk membangun hubungan yang lebih baik.
Kesimpulan
Strategi pembelian yang efektif memainkan peran kunci dalam optimalisasi pengadaan tidak langsung. Pengurangan basis pemasok, pengelolaan hubungan pemasok, dan komunikasi organisasi yang baik dapat meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas perusahaan.
Dengan mengadopsi strategi yang tepat, perusahaan dapat mengurangi biaya pengadaan, meningkatkan stabilitas pasokan, dan membangun hubungan bisnis jangka panjang yang lebih produktif.
Sumber Asli:
Donald Ulrich Guimfack (2019). The Impact of Strategic Purchasing on Indirect Purchasing Improvement. Università Politecnica delle Marche.