Strategi Meningkatkan Keandalan dan Ketersediaan Bogie Lokomotif Kargo dengan Analisis RAMS

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

14 Maret 2025, 08.47

Pixabay.com

Pendahuluan
Industri perkeretaapian memainkan peran krusial dalam transportasi global, dengan tantangan utama dalam keandalan (reliability) dan ketersediaan (availability) sistemnya. Bogie lokomotif kargo, sebagai komponen utama dalam kereta api barang, menyumbang bagian besar dalam biaya pemeliharaan. Oleh karena itu, strategi prediktif berbasis analisis Reliability, Availability, Maintainability, and Safety (RAMS) menjadi solusi efektif dalam pengelolaan pemeliharaan.

Penelitian ini, yang dilakukan oleh Manuel Derichsweiler Bessa Pereira Leite, menilai keandalan dan ketersediaan bogie lokomotif kargo menggunakan pendekatan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) dan simulasi berbasis peristiwa diskrit (Discrete Event Simulation – DES). Studi kasusnya berfokus pada bogie lokomotif barang milik operator kereta api Spanyol (FGC).

Konsep RAMS dalam Sistem Perkeretaapian

Analisis RAMS diterapkan untuk meningkatkan keandalan sistem dengan meminimalkan kegagalan dan meningkatkan efisiensi pemeliharaan. Tiga aspek utama dalam penelitian ini meliputi:

  1. Failure Mode and Effects Analysis (FMEA)
    • Mengidentifikasi komponen kritis yang paling berkontribusi terhadap kegagalan sistem.
    • Menentukan Risk Priority Number (RPN) sebagai indikator prioritas risiko.
  2. Metode Penilaian Keandalan
    • Menggunakan kombinasi Cooke’s Classical Model dan teknik histogram untuk memperkirakan tingkat kegagalan referensi.
    • Mengembangkan Reliability Block Diagram (RBD) untuk memetakan hubungan antar komponen secara keandalan.
  3. Simulasi Berbasis Peristiwa Diskrit (DES)
    • Menggunakan Monte Carlo Simulation (MCS) untuk memprediksi variabilitas keandalan dan ketersediaan sistem.
    • Menganalisis berbagai skenario kegagalan dengan parameter stokastik untuk menentukan strategi pemeliharaan optimal.

Studi Kasus: Evaluasi Keandalan Bogie Lokomotif Kargo FGC

Sebagai bagian dari studi kasus, penelitian ini menganalisis keandalan bogie lokomotif barang Kelas 254 milik Ferrocarrils de la Generalitat de Catalunya (FGC). Hasil utama dari penelitian ini meliputi:

  • Identifikasi komponen paling kritis dalam bogie berdasarkan FMEA, dengan roda dan as bogie sebagai elemen yang paling rentan mengalami kegagalan.
  • Tingkat kegagalan sistem dihitung menggunakan simulasi Monte Carlo, menghasilkan rata-rata MTBF (Mean Time Between Failure) sebesar 10.000 jam operasi untuk roda dan 7.500 jam operasi untuk as bogie.
  • Simulasi ketersediaan menunjukkan bahwa strategi pemeliharaan prediktif dapat meningkatkan availability hingga 95%, dibandingkan 85% pada metode reaktif.
  • Pemodelan skenario kegagalan menunjukkan bahwa strategi pemeliharaan berbasis prediksi dapat mengurangi downtime hingga 30%, dibandingkan metode tradisional berbasis inspeksi manual.

Hasil dan Implikasi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:

  • Penerapan metode RAMS dapat meningkatkan efisiensi pemeliharaan dan mengurangi biaya perawatan bogie lokomotif.
  • Analisis stokastik berbasis Monte Carlo lebih akurat dalam memprediksi kegagalan, dibandingkan metode deterministik tradisional.
  • Strategi pemeliharaan berbasis simulasi dapat membantu operator kereta api dalam mengoptimalkan perencanaan perawatan, sehingga meningkatkan keandalan operasional.

Kesimpulan

Penerapan analisis RAMS berbasis FMEA dan simulasi stokastik terbukti efektif dalam meningkatkan keandalan dan ketersediaan bogie lokomotif kargo. Dengan strategi prediktif berbasis data, perusahaan kereta api dapat meminimalkan downtime, meningkatkan efisiensi pemeliharaan, dan mengoptimalkan investasi dalam keandalan sistem.

Sumber Asli: Leite, Manuel Derichsweiler Bessa Pereira. (2020). Reliability and Availability Assessment of a Cargo Locomotive Bogie: A Contribution to a RAMS Analysis in the FGC Case Study. Instituto Superior Técnico.