Strategi Manajemen Inventaris untuk UKM: Studi Kasus di Cape Metropole, Afrika Selatan

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

12 Maret 2025, 08.30

Pixabay.com

Pendahuluan
Manajemen inventaris merupakan elemen kritis bagi kelangsungan usaha kecil, menengah, dan mikro (SMMEs). Studi ini menyoroti bagaimana UKM di Cape Metropole, Afrika Selatan, mengelola persediaan mereka, tantangan yang mereka hadapi, dan efektivitas metode yang diterapkan. Mengingat tingginya tingkat kegagalan UKM di Afrika Selatan (70–80%), penting untuk memahami strategi manajemen inventaris yang dapat meningkatkan daya saing dan efisiensi bisnis.

Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode survei menggunakan kuesioner kepada berbagai UKM di Cape Metropole. Data dianalisis secara statistik untuk mengevaluasi efektivitas praktik manajemen inventaris yang digunakan. Fokus utama penelitian adalah pada metode yang digunakan, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana UKM dapat meningkatkan sistem mereka.

Hasil Penelitian
Temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa sebagian besar UKM masih menggunakan metode "Rule of Thumb" dalam pengelolaan inventaris mereka. Artinya, mereka tidak mengadopsi pendekatan berbasis data atau sistem terstruktur seperti Economic Order Quantity (EOQ) atau Just-In-Time (JIT).

Selain itu, beberapa UKM menerapkan praktik yang lebih baik seperti penyimpanan yang terorganisir, stocktaking berkala, pembuatan anggaran inventaris, dan pembagian tugas dalam pengelolaan gudang. Namun, efektivitas dari metode ini masih tergolong moderat, dengan beberapa kelemahan utama yang menghambat operasional bisnis.

Tantangan yang Dihadapi UKM dalam Manajemen Inventaris
Berdasarkan hasil survei, beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh UKM dalam pengelolaan inventaris adalah:

  1. Tingkat Pencurian yang Tinggi – Banyak UKM melaporkan kehilangan barang akibat pencurian internal maupun eksternal.
  2. Ketidaksesuaian Stok Fisik dengan Catatan – Banyak UKM mengalami kesulitan dalam mencocokkan catatan inventaris dengan jumlah barang yang tersedia.
  3. Kurangnya SDM yang Kompeten – Kesalahan dalam pengelolaan stok sering terjadi akibat kurangnya pelatihan atau keahlian dalam manajemen inventaris.
  4. Kesulitan Memenuhi Permintaan Pasar – Beberapa UKM kesulitan memenuhi pesanan pelanggan karena sistem inventaris yang tidak efisien.

Analisis & Studi Kasus
Sebagai contoh, salah satu UKM di sektor manufaktur mengalami kehilangan barang mencapai 20% dari total inventaris mereka akibat pencurian dan ketidaksesuaian stok. Mereka akhirnya menerapkan sistem pengawasan yang lebih ketat, seperti barcode scanning dan CCTV, yang berhasil mengurangi kehilangan barang hingga 5% dalam kurun waktu enam bulan.

Di sektor ritel, sebuah usaha pakaian di Cape Metropole mengalami masalah dengan stok barang yang sering habis di tengah tingginya permintaan. Mereka beralih dari sistem manual ke perangkat lunak manajemen inventaris berbasis cloud, yang memungkinkan mereka melakukan pemesanan otomatis ketika stok mencapai batas minimum. Dalam setahun, efisiensi mereka meningkat hingga 30%, dengan tingkat kehilangan stok yang lebih rendah.

Rekomendasi untuk Peningkatan Manajemen Inventaris UKM
Dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa rekomendasi utama yang dapat diterapkan oleh UKM untuk meningkatkan efektivitas manajemen inventaris mereka:

  1. Menggunakan Teknologi dalam Manajemen Stok – Implementasi perangkat lunak berbasis cloud dapat membantu UKM dalam mengelola inventaris secara real-time.
  2. Pelatihan bagi Karyawan – Meningkatkan kompetensi karyawan dalam pengelolaan stok dapat mengurangi kesalahan dalam pencatatan dan pemesanan barang.
  3. Sistem Keamanan yang Lebih Baik – Penerapan sistem pengawasan, seperti CCTV dan audit stok berkala, dapat mengurangi pencurian dan kehilangan barang.
  4. Penerapan Metode Manajemen Inventaris yang Lebih Efektif – UKM sebaiknya beralih dari metode "Rule of Thumb" ke metode yang lebih terstruktur, seperti EOQ, JIT, atau ABC Analysis.

Kesimpulan
Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana UKM di Cape Metropole mengelola inventaris mereka. Meskipun beberapa praktik telah diterapkan, masih banyak tantangan yang harus diatasi untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas bisnis. Dengan mengadopsi metode yang lebih modern dan berbasis teknologi, UKM dapat mengurangi risiko kegagalan dan meningkatkan daya saing mereka di pasar.

Sumber Artikel: Rutendo Melody Kanguru. "Inventory Management Practices of Small, Medium and Micro Enterprises in the Cape Metropole, South Africa." Cape Peninsula University of Technology, 2016.