Pendahuluan
Last mile delivery adalah tahap akhir dalam rantai pasok yang memiliki dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang signifikan. Dengan meningkatnya e-commerce, tantangan dalam pengiriman jarak terakhir semakin besar, terutama dalam hal efisiensi operasional, emisi karbon, dan kemacetan perkotaan.
Penelitian ini mengeksplorasi berbagai solusi keberlanjutan untuk meningkatkan efisiensi pengiriman last mile dengan wawasan dari penyedia layanan logistik pihak ketiga dan pakar mobilitas publik di Belgia. Studi ini menggabungkan analisis literatur dan wawancara dengan pelaku industri untuk memahami praktik terbaik dan tantangan dalam mengimplementasikan solusi ramah lingkungan.
Tantangan dalam Last Mile Delivery
1. Fragmentasi dan Ketidakefisienan Operasional
- Last mile membutuhkan banyak kendaraan kecil yang sering kali beroperasi dengan kapasitas tidak penuh, meningkatkan biaya dan konsumsi bahan bakar.
- Diperkirakan 28% dari total biaya transportasi paket berasal dari tahap last mile karena kurangnya skala ekonomi.
2. Dampak Lingkungan
- Pengiriman barang dalam kota meningkatkan emisi CO₂, polusi udara, dan kemacetan.
- E-commerce meningkatkan lalu lintas kendaraan logistik, terutama di area padat penduduk.
3. Regulasi dan Kebijakan Perkotaan
- Kota-kota besar menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan efisiensi logistik dengan keberlanjutan.
- Beberapa kebijakan seperti zona rendah emisi (LEZ) dan pembatasan kendaraan besar mendorong penggunaan transportasi alternatif.
Solusi Berkelanjutan dalam Last Mile Delivery
1. Peningkatan Efisiensi Rute Pengiriman
- Optimalisasi rute menggunakan AI dan big data dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan meningkatkan efisiensi pengiriman.
- Implementasi sistem Dynamic Routing memungkinkan perubahan jalur secara real-time berdasarkan kondisi lalu lintas.
2. Konsolidasi Pengiriman dan Penggunaan Micro-Hubs
- Urban Consolidation Centers (UCCs) memungkinkan pengiriman lebih efisien dengan mengurangi jumlah kendaraan kecil di pusat kota.
- Micro-hubs di pinggiran kota digunakan untuk mengelompokkan paket sebelum didistribusikan dengan kendaraan ramah lingkungan.
3. Penggunaan Moda Transportasi Alternatif
- Sepeda kargo dan kendaraan listrik mengurangi emisi dan lebih fleksibel dalam menavigasi lingkungan perkotaan.
- Beberapa perusahaan telah menguji penggunaan drone dan robot otonom untuk pengiriman paket kecil di daerah perkotaan.
4. Penggunaan Pickup Points dan Parcel Lockers
- Automated parcel lockers memungkinkan pelanggan mengambil paket mereka kapan saja, mengurangi jumlah pengiriman gagal.
- Pengiriman ke titik koleksi (service points) mengurangi jumlah kendaraan yang perlu melakukan pengantaran langsung ke rumah pelanggan.
Studi Kasus: Implementasi Keberlanjutan dalam Last Mile Delivery
1. DHL: Penggunaan Micro-Hubs dan Sepeda Kargo
- DHL telah mengimplementasikan sepeda kargo listrik di beberapa kota besar di Eropa, yang terbukti mengurangi emisi CO₂ sebesar 60% dibandingkan dengan van diesel.
- Penggunaan micro-hubs memungkinkan konsolidasi paket sebelum didistribusikan dengan kendaraan ramah lingkungan.
2. UPS: Sistem Konsolidasi Pengiriman
- UPS menerapkan Urban Consolidation Centers (UCCs) yang membantu mengurangi jumlah kendaraan di jalan.
- Implementasi teknologi AI dalam optimasi rute memungkinkan peningkatan efisiensi hingga 20%.
3. Bpost: Kebijakan Pengiriman Berbasis Keberlanjutan
- Bpost, penyedia layanan pos Belgia, mengadopsi kendaraan listrik dan hybrid untuk pengiriman perkotaan.
- Implementasi titik koleksi dan parcel lockers telah mengurangi kebutuhan pengiriman langsung sebesar 30%.
Tantangan dan Rekomendasi dalam Implementasi Solusi Berkelanjutan
1. Biaya Implementasi yang Tinggi
- Solusi: Mendorong insentif pemerintah dan subsidi bagi perusahaan logistik yang beralih ke kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan.
2. Perubahan Kebiasaan Konsumen
- Solusi: Meningkatkan kesadaran pelanggan tentang opsi pengiriman berkelanjutan seperti pickup points dan parcel lockers.
3. Regulasi yang Beragam di Setiap Kota
- Solusi: Mendorong kerja sama antara pemerintah dan penyedia layanan logistik untuk menciptakan kebijakan yang seragam dan efisien.
Kesimpulan
Keberlanjutan dalam last mile delivery menjadi semakin penting di era e-commerce yang berkembang pesat. Optimalisasi rute, konsolidasi pengiriman, penggunaan transportasi ramah lingkungan, dan strategi pickup points adalah solusi utama yang dapat mengurangi dampak lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi.
✅ Penggunaan AI dan big data dapat meningkatkan efisiensi operasional.
✅ Micro-hubs dan UCCs membantu mengurangi fragmentasi pengiriman.
✅ Moda transportasi alternatif seperti sepeda kargo dan kendaraan listrik dapat mengurangi emisi CO₂ secara signifikan.
✅ Parcel lockers dan pickup points mengurangi pengiriman gagal dan meningkatkan fleksibilitas pelanggan.
Dengan kombinasi strategi ini, industri logistik dapat menciptakan sistem last mile delivery yang lebih berkelanjutan dan efisien di masa depan.
Sumber Artikel: Ducarme, Dimitri. Sustainable solutions for “last mile” deliveries in the parcel industry: A qualitative analysis using insights from third-party logistics service providers and public mobility experts. Louvain School of Management, Université catholique de Louvain, 2019.