Strategi Inovatif dalam Industri Konstruksi Indonesia: Tinjauan Konseptual atas Dynamic Capabilities Framework

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza

30 Mei 2025, 12.29

Unsplash.com

Pendahuluan: Tantangan Strategis di Tengah Pertumbuhan Industri Konstruksi

 

Industri konstruksi Indonesia saat ini tengah berada di titik persimpangan antara peluang besar dan tantangan sistemik. Meskipun tercatat sebagai salah satu pasar konstruksi terbesar di dunia dengan nilai investasi mencapai USD 120,1 miliar pada 2010 dan pertumbuhan 567%, kenyataannya banyak perusahaan lokal masih terjebak dalam performa rendah dan profitabilitas yang minim. Hal ini mengindikasikan adanya kegagalan dalam memanfaatkan peluang pertumbuhan secara strategis.

 

Tesis ini meneliti akar persoalan tersebut dengan pendekatan yang mendalam melalui lensa Dynamic Capabilities Framework, yakni kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dan berevolusi di tengah perubahan lingkungan bisnis yang cepat. Fokus utama adalah pada bagaimana perusahaan konstruksi Indonesia dapat merancang strategi jangka panjang untuk meningkatkan daya saing dan kinerja organisasi secara berkelanjutan.

 

Permasalahan Struktural dalam Industri Konstruksi Nasional

 

Salah satu isu utama yang diangkat adalah rendahnya daya saing perusahaan lokal. Berdasarkan data LPJK tahun 2006, dari total 116.460 perusahaan konstruksi, hanya 1% yang dikategorikan sebagai perusahaan besar. Ironisnya, kelompok kecil inilah yang mendominasi pasar nasional, sering kali melalui afiliasi asing.

 

Di sisi lain, perusahaan kecil dan menengah (UKM) menghadapi hambatan seperti:

  • Persaingan tidak sehat dalam tender proyek publik.
  • Ketergantungan pada jaringan informal dan kolusi.
  • Keterbatasan akses modal dan teknologi.
  • Kurangnya tenaga kerja profesional terlatih.

 

Suraji (2007) bahkan mencatat bahwa banyak perusahaan terjebak dalam sistem pengadaan publik yang tidak efisien dan penuh transaksi biaya tinggi.

 

Urgensi Manajemen Strategis dan Dynamic Capabilities

 

Berbeda dengan pendekatan strategi tradisional seperti Five Forces Porter yang bersifat eksternal dan VRIO yang fokus pada internal, kerangka Dynamic Capabilities yang dikembangkan oleh Teece, Pisano, dan Shuen (1997) memadukan kedua perspektif tersebut. Tesis ini memanfaatkan framework ini untuk membangun model strategis yang relevan bagi konteks Indonesia.

 

Dynamic Capabilities mencakup tiga elemen kunci:

  • Sensing: Kemampuan mendeteksi peluang dan ancaman.
  • Seizing: Kemampuan memanfaatkan peluang melalui sumber daya dan proses internal.
  • Transforming/Reconfiguring: Kemampuan menyesuaikan struktur organisasi dan kompetensi dengan lingkungan bisnis yang dinamis.

 

Dengan model ini, perusahaan tidak hanya bereaksi terhadap perubahan tetapi juga mampu menciptakan perubahan pasar.

 

Analisis Data: Studi Kasus dan Temuan Kunci

 

Penulis melakukan survei empiris terhadap perusahaan konstruksi Indonesia untuk memverifikasi model konseptual yang dikembangkan. Temuan penting dari studi ini antara lain:

  • Sebagian besar perusahaan masih memiliki orientasi jangka pendek, lebih memilih keuntungan cepat dibanding strategi pertumbuhan berkelanjutan.
  • Ketiadaan strategi korporat jangka panjang menjadi penghambat utama dalam menghadapi persaingan global dan dampak krisis keuangan.
  • Kinerja organisasi tidak selalu mencerminkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Banyak perusahaan yang unggul secara performa keuangan namun rentan secara strategis.

 

Dalam konteks ini, competitive advantage tidak boleh disamakan dengan performance. Keduanya adalah dua konstruk berbeda yang saling berkaitan, namun perlu dikelola secara terpisah.

 

Kritik terhadap Praktik Strategi Konvensional

 

Salah satu kekuatan tesis ini adalah kritiknya terhadap praktik strategi konvensional di sektor konstruksi. Banyak peneliti terdahulu cenderung menggunakan pendekatan tunggal (single-based strategy) yang tidak mencerminkan kompleksitas nyata di lapangan. Padahal, lingkungan bisnis konstruksi sangat dinamis dan memerlukan pendekatan multi-tahap seperti dynamic capabilities.

 

Model Porter (1990) memang memberikan kerangka awal melalui teori klaster industri, namun belum menyentuh aspek transformasi organisasi dan inovasi strategis yang lebih mendalam sebagaimana difasilitasi oleh Dynamic Capabilities.

 

Implikasi Praktis dan Rekomendasi Kebijakan

 

Tesis ini menyarankan beberapa langkah strategis yang dapat diadopsi oleh pemerintah dan pelaku industri:

  • Penerapan strategi berbasis pengetahuan (knowledge-based management) untuk memperkuat daya saing jangka panjang.
  • Revitalisasi peran lembaga pengatur seperti NCSDB agar lebih transparan dan tidak didominasi oleh aktor-aktor besar.
  • Pengembangan SDM dan manajemen proyek berbasis inovasi untuk mengatasi ketimpangan antara perusahaan lokal dan asing.

 

Lebih lanjut, pembuat kebijakan perlu mengurangi hambatan institusional dan memperbaiki ekosistem bisnis agar investasi domestik dan asing dapat berjalan seimbang.

 

Nilai Tambah: Relevansi dengan Tren Industri Global

 

Dari sudut pandang global, pendekatan Dynamic Capabilities sangat relevan dengan tren industri konstruksi masa kini yang makin terdigitalisasi dan bergantung pada efisiensi teknologi. Negara-negara maju seperti Jepang dan Jerman telah menerapkan strategi berbasis kapabilitas dinamis dalam menangani proyek infrastruktur berskala besar.

 

Indonesia pun mulai mengikuti tren ini melalui skema Public-Private Partnership (PPP), namun tanpa fondasi strategis yang kuat, perusahaan lokal akan sulit bersaing dengan perusahaan asing yang lebih siap.

 

Kesimpulan: Dinamika Kapabilitas sebagai Jawaban atas Ketimpangan Strategis

 

Tesis Muhammad Pamulu memberikan kontribusi signifikan terhadap literatur dan praktik strategi manajemen di sektor konstruksi Indonesia. Dengan pendekatan dynamic capabilities, tesis ini mampu menjawab pertanyaan kunci: bagaimana perusahaan lokal bisa tetap relevan dan unggul dalam lingkungan yang terus berubah?

 

Model yang dibangun tidak hanya menjadi panduan teoritis, tetapi juga menyediakan kerangka kerja praktis bagi pelaku industri, regulator, hingga akademisi. Jika diimplementasikan secara menyeluruh, pendekatan ini bisa menjadi titik balik dalam transformasi industri konstruksi Indonesia.

 

 

Sumber

Pamulu, M. (2010). Strategic Management for Indonesian Construction Enterprises: A Dynamic Capabilities Approach. Curtin University. Diakses dari https://espace.curtin.edu.au/handle/20.500.11937/476