Strategi Implementasi Supplier Relationship Management (SRM) dalam Industri Teknik Global: Tantangan dan Solusi

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

26 Februari 2025, 16.18

pixabay.com

Pendahuluan

Dalam dunia bisnis modern, manajemen hubungan pemasok atau Supplier Relationship Management (SRM) menjadi strategi penting dalam mengelola rantai pasok. SRM bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan integrasi pemasok, dan mengurangi risiko rantai pasok.

Penelitian ini membahas implementasi SRM dalam industri teknik global melalui studi kasus pada sebuah perusahaan teknik internasional di Denmark. Dengan menggunakan metode longitudinal case study, penelitian ini menganalisis strategi integrasi pemasok dari sistem lokal ke global, serta bagaimana perusahaan dapat menerapkan SRM untuk meningkatkan kinerja pemasok dan membangun hubungan bisnis yang lebih kuat.

Tantangan dalam Implementasi SRM di Industri Teknik Global

1. Kompleksitas Integrasi Pemasok Global

  • Perusahaan teknik global sering kali memiliki ribuan pemasok dengan sistem yang terfragmentasi.
  • Integrasi pemasok memerlukan pendekatan sistematis untuk mengurangi redundansi dan meningkatkan visibilitas rantai pasok.

2. Ketidakseimbangan antara Globalisasi dan Kebutuhan Lokal

  • Pemasok lokal sering memiliki keunggulan dalam kecepatan respons dan fleksibilitas, tetapi sulit untuk diintegrasikan ke dalam sistem global.
  • Perbedaan kebijakan dan standar antara unit bisnis global dan lokal dapat menghambat harmonisasi rantai pasok.

3. Tantangan dalam Pengurangan Jumlah Pemasok

  • Perusahaan sering melakukan pengurangan jumlah pemasok dengan metode “cutting the tail”, tetapi pendekatan ini dapat menyebabkan disrupsi operasional.
  • Pendekatan alternatif seperti pengelompokan pemasok berdasarkan prioritas lebih efektif dibandingkan pemangkasan drastis.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus longitudinal yang dilakukan dari Maret 2019 hingga Juli 2022 di sebuah perusahaan teknik global. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan manajer rantai pasok, analisis dokumen internal, dan observasi langsung dalam implementasi SRM. Analisis menggunakan model kualitatif dengan metode grounded theory untuk memahami pola hubungan pemasok dan dampaknya terhadap kinerja rantai pasok.

Hasil Penelitian: Strategi Implementasi SRM yang Efektif

1. Integrasi Basis Pemasok dari Sistem Lokal ke Global

  • Perusahaan mengadopsi pendekatan bertahap dalam mengintegrasikan pemasok lokal ke dalam sistem global.
  • Jumlah pemasok berhasil dikurangi dari 50.000 menjadi 40.000 melalui strategi pengelompokan pemasok.
  • Pembentukan kelompok pemasok strategis (supplier prioritization) meningkatkan efisiensi negosiasi dan transparansi rantai pasok.

2. Peningkatan Kinerja Pemasok melalui SRM

  • Penerapan program SRM percontohan berhasil meningkatkan kinerja pengiriman pemasok tertentu hingga 20%.
  • Penggunaan dashboard performa pemasok memungkinkan pemantauan real-time dan evaluasi kinerja secara berkala.
  • Hubungan jangka panjang dengan pemasok yang dipilih memungkinkan peningkatan kolaborasi dan efisiensi produksi.

3. Pengurangan Risiko Operasional dan Efisiensi Biaya

  • Reduksi jumlah pemasok membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasional tanpa mengorbankan fleksibilitas pasokan.
  • Strategi SRM berbasis kinerja meningkatkan transparansi biaya dan mengurangi risiko gangguan pasokan.
  • Implementasi sistem SRM yang lebih terstruktur memungkinkan alokasi sumber daya yang lebih efektif.

Studi Kasus: Implementasi SRM dalam Industri Teknik Global

1. Pengurangan Jumlah Pemasok secara Bertahap

  • Perusahaan awalnya menerapkan metode “cutting the tail” dengan memangkas pemasok yang memiliki transaksi kecil.
  • Pendekatan ini menyebabkan gangguan operasional, terutama dalam sektor layanan purna jual dan proyek-proyek spesifik.
  • Sebagai solusi, perusahaan menerapkan strategi “supplier prioritization” untuk fokus pada pemasok dengan nilai strategis tinggi.

2. Penggunaan Dashboard Performa untuk Evaluasi Pemasok

  • Sistem evaluasi berbasis data diterapkan untuk mengukur kinerja pemasok secara objektif.
  • Kategori pemasok dibagi menjadi lima tingkat: Globally Preferred, Regionally Preferred, Not-Preferred, To Be Avoided, dan Blacklisted.
  • Strategi ini meningkatkan transparansi hubungan dengan pemasok dan memungkinkan pengelolaan lebih efektif.

3. Peningkatan Hubungan Jangka Panjang dengan Pemasok Strategis

  • Pemasok yang menunjukkan kinerja tinggi mendapatkan manfaat dari hubungan bisnis yang lebih erat dan kontrak jangka panjang.
  • Pendekatan ini mengurangi fluktuasi biaya dan meningkatkan ketahanan rantai pasok secara keseluruhan.

Rekomendasi untuk Meningkatkan Implementasi SRM

1. Optimalisasi Strategi Pengelolaan Pemasok

  • Gunakan metode supplier prioritization dibandingkan pemangkasan drastis untuk menghindari gangguan operasional.
  • Integrasikan pemasok ke dalam sistem global secara bertahap untuk memastikan transisi yang lebih mulus.

2. Penggunaan Teknologi untuk Meningkatkan Transparansi

  • Implementasikan sistem digitalisasi rantai pasok untuk meningkatkan visibilitas dan efisiensi pengelolaan pemasok.
  • Gunakan dashboard performa pemasok untuk pemantauan real-time dan evaluasi berbasis data.

3. Membangun Kemitraan Jangka Panjang dengan Pemasok

  • Fokus pada pemasok yang menunjukkan kinerja tinggi dan dapat memberikan nilai tambah jangka panjang.
  • Hindari hubungan yang bersifat transaksional dan dorong kolaborasi dalam pengembangan produk dan inovasi.

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi SRM yang efektif dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok dalam industri teknik global. Strategi supplier prioritization lebih efektif dibandingkan metode pemangkasan pemasok secara langsung. Penggunaan sistem evaluasi berbasis data meningkatkan transparansi dan akurasi pengelolaan pemasok. Hubungan jangka panjang dengan pemasok strategis menghasilkan efisiensi biaya dan ketahanan rantai pasok yang lebih baik.

Dengan menerapkan SRM yang terstruktur dan berbasis teknologi, perusahaan teknik global dapat mengoptimalkan hubungan dengan pemasok dan menciptakan rantai pasok yang lebih tangguh serta efisien.

Sumber Artikel: Andersen, Bjørn Skjønning. (2022). Implementing Supplier Relationship Management in the Global Engineering Industry. Technical University of Denmark.