Pendahuluan
Dalam dunia manufaktur yang semakin kompetitif, efisiensi operasional menjadi kunci utama untuk mempertahankan keunggulan bisnis. Buku Operations Management yang diedit oleh Massimiliano M. Schiraldi membahas berbagai teknik dan strategi dalam manajemen operasi, termasuk penerapan World Class Manufacturing (WCM). Salah satu bab yang menarik adalah studi kasus implementasi WCM dalam industri otomotif, khususnya pada Fiat Group Automobiles, yang berfokus pada peningkatan produktivitas, pengurangan pemborosan, dan optimasi proses produksi.
Konsep World Class Manufacturing (WCM)
WCM adalah pendekatan yang menekankan pada peningkatan terus-menerus dalam sistem manufaktur untuk mencapai efisiensi maksimal. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard J. Schonberger pada 1980-an dan telah berkembang dengan berbagai metodologi seperti Kaizen, Just-In-Time, dan Total Productive Maintenance (TPM).
Fiat Group Automobiles mengadaptasi WCM dengan dua pilar utama: teknis dan manajerial. Pilar teknis mencakup aspek seperti keselamatan, perawatan mesin, logistik, dan pengendalian kualitas. Sementara itu, pilar manajerial berfokus pada kepemimpinan, pengorganisasian tenaga kerja, dan alokasi sumber daya.
Studi Kasus: Implementasi WCM di Fiat Group Automobiles
Fiat menerapkan WCM dalam lini produksi mereka dengan beberapa langkah strategis:
- Analisis Kerugian (Cost Deployment)
- Identifikasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (Non-Value Added Activities – NVAA).
- Evaluasi penyebab utama pemborosan seperti waktu tunggu, perpindahan material, dan ketidakseimbangan lini produksi.
- Optimalisasi Proses Produksi
- Penerapan Kaizen untuk memperbaiki tata letak pabrik guna mengurangi pergerakan pekerja dan waktu tunggu.
- Standardization of Work untuk memastikan semua operator mengikuti prosedur yang telah dioptimalkan.
- Peningkatan Produktivitas dan Ergonomi
- Analisis Spaghetti Chart untuk mengurangi pergerakan pekerja yang tidak perlu.
- Penggunaan teknologi otomatisasi untuk mempercepat proses produksi.
- Optimasi Rantai Pasok dan Logistik
- Implementasi sistem Just-In-Sequence untuk mengurangi stok berlebih dan meningkatkan efisiensi distribusi material.
- Pengurangan jumlah forklift di dalam pabrik dengan sistem Roll-in Roll-out untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi ruang.
Hasil dan Dampak
Setelah penerapan WCM, Fiat berhasil meningkatkan produktivitas hingga 75% dan meningkatkan ergonomi kerja sebesar 85%. Pengoptimalan alur logistik juga mengurangi waktu tunggu serta biaya penyimpanan bahan baku.
Kesimpulan
Studi kasus ini membuktikan bahwa penerapan WCM dapat memberikan dampak signifikan terhadap kinerja operasional sebuah perusahaan manufaktur. Dengan mengadopsi strategi berbasis data dan perbaikan berkelanjutan, perusahaan dapat mencapai efisiensi tinggi, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Sumber: De Felice, F., Petrillo, A., & Monfreda, S. (2013). Improving Operations Performance with World Class Manufacturing Technique: A Case in Automotive Industry. Dalam M. M. Schiraldi (Ed.), Operations Management. InTech.