Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan faktor krusial dalam operasional bisnis dan industri. OHSMS dikembangkan sebagai respons terhadap berbagai kecelakaan industri besar di era 1970-an dan 1980-an, seperti insiden Flixborough (1974), Seveso (1976), dan Piper Alpha (1987).
- Memetakan standar internasional yang ada terkait OHSMS.
- Menganalisis secara statistik perkembangan dan tren OHSMS dari tahun 2006 hingga 2017.
- Mengidentifikasi sektor industri yang paling banyak menerapkan standar OHSMS.
Tren Publikasi dan Standar yang Dominan
- OHSAS 18001 merupakan standar yang paling sering dibahas dalam publikasi (47,06%).
- Puncak minat akademis terhadap OHSMS terjadi pada 2011–2012, dengan penurunan signifikan pada 2013–2015 dan kembali meningkat pada 2016–2017.
- Dua jurnal utama yang paling banyak mempublikasikan penelitian OHSMS adalah Safety Science dan Journal of Loss Prevention in the Process Industries.
Sektor dengan Implementasi OHSMS Tertinggi
- Industri manufaktur (28%) – Standar OHSMS diterapkan untuk mengurangi kecelakaan akibat penggunaan mesin berat.
- Konstruksi (16%) – Risiko tinggi karena faktor lingkungan kerja yang dinamis.
- Kimia dan minyak & gas (10%) – Fokus utama pada pengelolaan bahan berbahaya dan prosedur keselamatan ketat.
Penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menerapkan OHSMS mengalami peningkatan produktivitas dan penurunan angka kecelakaan:
- Penurunan kecelakaan kerja: Hingga 30% di sektor pertambangan dan 40% di industri manufaktur.
- Pengurangan absensi akibat kecelakaan: Hingga 50% di perusahaan yang menjalankan pelatihan keselamatan secara berkala.
- Efisiensi biaya asuransi: Perusahaan dengan sistem keselamatan yang baik mengalami penurunan klaim asuransi hingga 20%.
Keunggulan
- Analisis Komprehensif – Paper ini tidak hanya membandingkan berbagai standar OHSMS tetapi juga menyertakan analisis statistik terhadap tren penelitian.
- Pendekatan Kuantitatif – Data numerik dari berbagai sektor industri memperkuat validitas penelitian.
- Relevansi dengan Keberlanjutan – Paper ini menghubungkan OHSMS dengan upaya keberlanjutan bisnis dan sosial.
Kekurangan
- Minimnya Pembahasan tentang UKM – Fokus utama paper ini adalah pada industri besar, sementara dampak OHSMS pada usaha kecil dan menengah kurang dibahas.
- Kurangnya Analisis Biaya Implementasi – Tidak ada estimasi biaya penerapan standar OHSMS yang dapat membantu perusahaan membuat keputusan strategis.
Rekomendasi
- Integrasi dengan Teknologi Digital – Penggunaan AI dan IoT dalam monitoring keselamatan dapat meningkatkan efektivitas OHSMS.
- Peningkatan Regulasi – Pemerintah perlu memberikan insentif bagi perusahaan yang menerapkan standar OHSMS dengan baik.
- Fokus pada UKM – Studi lebih lanjut perlu mengeksplorasi bagaimana usaha kecil dapat mengadopsi OHSMS dengan biaya yang lebih rendah.
Standar OHSMS memainkan peran penting dalam meningkatkan keselamatan kerja, produktivitas, dan keberlanjutan bisnis. Dengan meningkatnya kepedulian terhadap keselamatan kerja, diharapkan lebih banyak organisasi menerapkan standar ini untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan efisien.
Sumber: Marhavilas, P., Koulouriotis, D., Nikolaou, I., & Tsotoulidou, S. (2018). International Occupational Health and Safety Management-Systems Standards as a Frame for the Sustainability: Mapping the Territory. Sustainability, 10(10), 3663.