Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) atau komponen lokal dalam pengadaan barang dan jasa industri hulu migas mencapai 61,8 persen.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan capaian itu melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 57 persen.
"Ini perlu disyukuri, hingga Oktober kemarin, capaian TKDN Hulu Migas melampaui target yang ditetapkan pemerintah, yakni sebesar 57 persen. Saya optimistis angka ini terus meningkat hingga akhir tahun 2023," kata Nanang dalam konferensi pers di kantor SKK Migas Rabu (15/11).
Di sisi lain, Nanang memaparkan industri migas juga berkontribusi pada sektor lain.
Pada sektor komoditas utama dan penunjang migas, industri migas berkontribusi 83,6 persen. Selanjutnya pada industri tenaga kerja sebesar 6,75 persen, transportasi sebesar 6,71 persen, kesehatan sebesar 0,13 persen, dan asuransi sebesar 0,3 persen. Nanang juga menekankan bahwa sesuai dengan Rencana Strategis Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0, ada sejumlah target pencapaian strategis yang ingin dikejar oleh SKK Migas. Salah satunya produksi minyak 1 juta barel serta gas bumi sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari.
Khusus akhir tahun ini, SKK Migas menargetkan lifting minyak akan mencapai di atas 600 ribu barel per hari (bopd). Nanang mengatakan lifting minyak akhir tahun ini diharapkan mendekati target tahun depan yang dipatok 635 ribu bopd. "Kita akan sangat berusaha keras untuk bisa mendekatkan produksi di akhir tahun ini yang akan menjadi entry point di tahun depan sedekat mungkin dengan target. Harapan kita di akhir tahun di atas 600 (ribu bopd)," katanya.
Sumber: www.cnnindonesia.com