Sertifikasi Kompetensi sebagai Upaya Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Lulusan Program Studi Tata Laksana Angkutan Laut dan Kepelabuhanan di Era Disrupsi

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah

18 Maret 2025, 08.05

freepik.com

Era disrupsi yang diiringi oleh perkembangan revolusi industri 4.0 telah membawa perubahan besar dalam berbagai sektor, termasuk dunia kerja. Kompetensi sumber daya manusia menjadi faktor utama yang menentukan daya saing individu dalam pasar kerja yang semakin ketat. Paper ini membahas peran sertifikasi kompetensi dalam meningkatkan keunggulan kompetitif lulusan Program Studi Tata Laksana Angkutan Laut dan Kepelabuhanan (TALK) di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang.

Paper ini menyoroti bagaimana sertifikasi kompetensi dapat menjadi alat penting dalam menghadapi tantangan era disrupsi. Dengan adanya sertifikat kompetensi, lulusan memiliki bukti formal atas keahlian mereka, yang dapat meningkatkan peluang kerja di industri pelayaran dan kepelabuhanan baik di dalam maupun luar negeri.

Sektor angkutan laut dan kepelabuhanan memegang peranan vital dalam perekonomian Indonesia, mengingat negara ini memiliki posisi strategis dalam jalur perdagangan dunia. Hampir semua kegiatan ekspor dan impor mengandalkan transportasi laut karena efisiensinya dalam kapasitas angkut dan biaya operasional.

Namun, kemajuan teknologi telah mengubah lanskap industri ini. Banyak pekerjaan dengan tingkat keterampilan rendah mulai tergantikan oleh otomatisasi. Oleh karena itu, tenaga kerja di bidang ini harus memiliki kompetensi yang tinggi agar tetap relevan dalam dunia kerja yang dinamis. Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang sebagai institusi vokasi berusaha menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing dengan membekali mereka sertifikasi kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

Paper ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan studi kasus di Program Studi TALK PIP Semarang. Data diperoleh melalui kajian literatur, observasi, serta evaluasi pelaksanaan sertifikasi kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 PIP Semarang.

Implementasi Sertifikasi Kompetensi di PIP Semarang

Program sertifikasi kompetensi di PIP Semarang telah diimplementasikan sejak tahun 2017 dan terus mengalami perkembangan. Beberapa data kuantitatif yang disajikan dalam paper ini antara lain:

  • Pada tahun 2017, jumlah peserta uji kompetensi mencapai 170 orang.
  • Pada tahun 2018, angka tersebut menurun menjadi 130 peserta.
  • Pada tahun 2019, jumlah peserta kembali meningkat menjadi 180 orang.

Sertifikasi kompetensi diwajibkan bagi Taruna semester VII dan VIII pada skema Freight Forwarding serta Ahli Ekspor Impor. Sejak tahun 2019, skema Ahli Konsolidasi juga mulai diwajibkan. Program ini bertujuan agar lulusan dapat langsung terserap di pasar kerja dengan masa tunggu maksimal tiga bulan setelah kelulusan.

Manfaat Sertifikasi Kompetensi

  1. Bagi calon pekerja:
    • Meningkatkan kepercayaan diri dalam bersaing di pasar kerja.
    • Memberikan bukti formal atas keahlian yang dimiliki.
    • Memperbesar peluang mendapatkan pekerjaan dengan gaji lebih tinggi.
  2. Bagi pekerja:
    • Menjadi jaminan kompetensi dalam bidang pekerjaan tertentu.
    • Mempermudah promosi dan kenaikan jabatan.
    • Membuka peluang mendapatkan tawaran kerja dari perusahaan lain.
  3. Bagi perusahaan:
    • Mempermudah proses rekrutmen tenaga kerja yang kompeten.
    • Meningkatkan produktivitas perusahaan dengan mengurangi kesalahan kerja.
    • Memastikan tenaga kerja memiliki keterampilan sesuai standar industri.
  4. Bagi lembaga pendidikan:
    • Memastikan kurikulum yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan industri.
    • Menjamin lulusan memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
    • Meningkatkan daya saing institusi di tingkat nasional dan internasional.

Keunggulan Sertifikasi Kompetensi

  1. Membantu lulusan bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.
  2. Menjadi bukti formal atas keterampilan dan keahlian individu.
  3. Menyesuaikan kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan industri.
  4. Mempermudah lulusan dalam mendapatkan pekerjaan dengan masa tunggu lebih singkat.
  5. Menjadikan sistem pendidikan vokasi lebih relevan dengan perkembangan industri.

Tantangan dalam Implementasi Sertifikasi

  1. Kurangnya kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya sertifikasi.
  2. Biaya sertifikasi yang masih dianggap tinggi oleh sebagian besar peserta.
  3. Kurangnya sosialisasi terkait manfaat sertifikasi bagi dunia kerja.
  4. Tantangan dalam memastikan semua lulusan mendapatkan sertifikasi sesuai bidang keahliannya.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Paper ini menegaskan bahwa sertifikasi kompetensi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan daya saing lulusan di era disrupsi. Dengan adanya sertifikat kompetensi, lulusan tidak hanya memiliki bukti formal atas keterampilan mereka, tetapi juga lebih siap menghadapi tantangan dalam dunia kerja yang terus berkembang.

Rekomendasi

  1. Meningkatkan sosialisasi tentang pentingnya sertifikasi kompetensi di kalangan mahasiswa.
  2. Mendorong pemerintah dan industri untuk memberikan subsidi atau beasiswa bagi peserta sertifikasi.
  3. Memperluas cakupan skema sertifikasi agar lebih sesuai dengan kebutuhan industri.
  4. Mengembangkan sistem evaluasi untuk memastikan efektivitas program sertifikasi dalam meningkatkan daya saing lulusan.

Dengan strategi ini, diharapkan lulusan Program Studi TALK PIP Semarang dapat terus meningkatkan kompetensinya dan memiliki daya saing yang tinggi di tingkat nasional maupun internasional.

Sumber Artikel dalam Bahasa Asli

Nur Rohmah. (2019). "Sertifikasi Kompetensi sebagai Upaya Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Lulusan Program Studi Tata Laksana Angkutan Laut dan Kepelabuhanan Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang di Era Disrupsi." Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES.