Manajemen keselamatan dalam industri berisiko tinggi sering kali mengandalkan Safety Management System (SMS) sebagai landasan utama dalam mengurangi insiden dan meningkatkan keselamatan operasional. Namun, dalam praktiknya, SMS sering dianggap terlalu birokratis, normatif, dan kurang efektif dalam memberikan kinerja keselamatan yang optimal.
Konsep Safety Fractal dan Evolusi SMS
1. Kritik terhadap Implementasi SMS
- SMS sering kali terlalu berfokus pada kepatuhan regulasi daripada peningkatan nyata dalam keselamatan.
- Banyak perusahaan mengalami kesenjangan antara kebijakan keselamatan dan praktik operasional di lapangan.
- Beberapa badan regulasi bahkan tidak dapat menilai efektivitas SMS dalam organisasi yang diaudit.
2. Dari Manajemen Reaktif ke Pendekatan Resilien
- SMS tradisional cenderung bekerja dalam pendekatan reaktif, yang hanya bertindak setelah insiden terjadi.
- Safety Fractal menawarkan sistem yang lebih dinamis dan fleksibel, memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi dan merespons risiko sebelum terjadi insiden.
- Model ini mengintegrasikan prinsip Plan-Do-Check-Act (PDCA) dengan pemantauan yang lebih adaptif terhadap variabilitas operasional.
Tingkat Efektivitas SMS dalam Industri Berisiko Tinggi
- Implementasi Safety Fractal dalam beberapa perusahaan menunjukkan peningkatan kepatuhan regulasi hingga 90%.
- Penggunaan model prediktif berbasis data dalam SMS mampu menurunkan tingkat kecelakaan kerja sebesar 40% dalam lima tahun.
- Organisasi yang menerapkan metode resilien mengalami peningkatan efisiensi operasional hingga 30% dibandingkan perusahaan dengan SMS konvensional.
Implementasi Safety Fractal dalam Manajemen Keselamatan
1. Integrasi Sistem Manajemen Keselamatan dengan Proses Operasional
- Menghubungkan kebijakan keselamatan dengan aktivitas operasional harian.
- Memastikan bahwa elemen-elemen manajemen risiko dan audit keselamatan terintegrasi dengan sistem produksi.
2. Pendekatan Hierarkis dalam Manajemen Keselamatan
- Model Safety Fractal menerapkan siklus pengelolaan keselamatan di setiap level organisasi.
- Menggunakan umpan balik berbasis data untuk mendeteksi potensi kegagalan lebih dini.
3. Manajemen Risiko yang Lebih Dinamis
- Menyesuaikan prosedur keselamatan dengan lingkungan kerja yang terus berubah.
- Menggunakan analisis big data dan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi tren risiko yang tidak terdeteksi oleh metode konvensional.
Tantangan dalam Implementasi Extended Safety Fractal
- Kurangnya Pemahaman tentang Resilience dalam Keselamatan Kerja
- Banyak organisasi masih berfokus pada kepatuhan regulasi, bukan peningkatan keselamatan secara proaktif.
- Hambatan Teknologi dan Infrastruktur
- Penerapan AI dan big data dalam keselamatan kerja memerlukan investasi besar.
- Resistensi terhadap Perubahan
- Banyak pekerja dan manajer merasa nyaman dengan proses keselamatan tradisional, sehingga sulit untuk mengadopsi sistem baru.
Rekomendasi untuk Meningkatkan Keselamatan dengan Safety Fractal
- Mengembangkan Kebijakan Keselamatan yang Lebih Adaptif
- Mengintegrasikan prinsip resilien dalam standar keselamatan nasional dan internasional.
- Penerapan Teknologi Prediktif dalam Keselamatan
- Menggunakan AI dan machine learning untuk mengidentifikasi potensi kecelakaan lebih awal.
- Meningkatkan Pelatihan dan Kesadaran Keselamatan
- Menyediakan program edukasi berbasis data bagi pekerja dan manajer.
- Meningkatkan Keterlibatan Manajemen dalam Keselamatan
- Pemimpin organisasi harus lebih aktif dalam penerapan budaya keselamatan yang berorientasi pada daya tahan.
Kesimpulan
Konsep Extended Safety Fractal menawarkan pendekatan baru dalam manajemen keselamatan yang lebih adaptif, prediktif, dan terintegrasi dengan operasi organisasi. Dengan menerapkan model ini, perusahaan dapat meningkatkan keselamatan kerja, efisiensi operasional, dan kepatuhan regulasi secara signifikan. Perubahan dari manajemen keselamatan berbasis kepatuhan ke pendekatan resilien menjadi kunci utama dalam meningkatkan keselamatan di industri berisiko tinggi.
Sumber: Accou, B., & Reniers, G. (2020). ‘Introducing the Extended Safety Fractal: Reusing the Concept of Safety Management Systems to Organize Resilient Organizations’. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(5478), 1-19.