Produktivitas Tenaga Kerja Mekanikal dan Elektrikal: Studi Kasus Proyek BNI Kelapa Gading dan Implikasinya untuk Dunia Konstruksi

Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj

27 Mei 2025, 10.49

pexels.com

Pendahuluan: Mengapa Produktivitas Tenaga Kerja Menjadi Sorotan Penting

Di tengah tekanan efisiensi dan target waktu dalam industri konstruksi, produktivitas tenaga kerja menjadi faktor krusial dalam penentuan keberhasilan proyek. Apalagi pada pekerjaan mekanikal dan elektrikal (M&E), yang meskipun volumenya relatif kecil dibandingkan pekerjaan struktur, namun memiliki peran vital sebagai syarat fungsional sebuah bangunan.

Artikel ini mencoba membedah secara ilmiah dan praktis bagaimana efektivitas tenaga kerja dapat diukur melalui metode Labour Utilization Rate (LUR) dalam proyek revitalisasi Kantor Cabang BNI Kelapa Gading. Dengan studi kasus yang spesifik, artikel ini berhasil menyuguhkan temuan empiris yang dapat dijadikan acuan oleh praktisi dan akademisi konstruksi.

 

Metodologi: Mengukur Efisiensi Tenaga Kerja Menggunakan LUR

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder dari laporan harian kontraktor. Dua hal utama yang dihitung:

  1. Labour Utilization Rate (LUR): Mengukur tingkat efektivitas pekerja dalam waktu kerja.

  2. Produktivitas Tenaga Kerja: Menghitung rasio output (progres bobot pekerjaan) terhadap input (jumlah jam kerja dan tenaga kerja).

Rumus LUR:

LUR=(wbe+14wbkwbt)×100%LUR = \left( \frac{wbe + \frac{1}{4}wbk}{wbt} \right) \times 100\%

  • wbe: waktu bekerja efektif

  • wbk: waktu kontribusi (tidak langsung produktif tapi tetap menunjang)

  • wbt: total jam kerja (termasuk waktu tidak efektif)
     

Kategori Skor LUR:

  • 85% = Sangat Tinggi

  • 68–84% = Tinggi

  • 51–67% = Sedang

  • 34–50% = Rendah

  • <33% = Sangat Rendah
     

Metode ini cukup praktis diterapkan karena hanya membutuhkan data waktu dan progres harian—sesuatu yang pasti tersedia di proyek konstruksi aktif.

 

Hasil Utama: Data Produktivitas Real di Proyek BNI Rata-rata LUR: 78,6%

Pada pekerjaan plumbing, tenaga kerja seperti Ade, Herman, dan Rahmat memiliki LUR berkisar 75%–81%, dengan rerata 78,6%. Ini masuk dalam kategori “tinggi” berdasarkan klasifikasi LUR. Artinya, meski tidak sempurna, efisiensi kerja mereka tetap terjaga secara konsisten.

Output Produktivitas Pekerja Plumbing:

Setelah dihitung berdasarkan data jam kerja (8 jam/hari = 480 menit), didapat produktivitas individual:

  • Output = 0,000035% per menit × total menit kerja

  • Misal, dengan 7 jam reguler + 4 jam lembur = 660 menit
    → Output = 0,024%

 

Artinya, kontribusi per pekerja per hari dalam pekerjaan plumbing berada di kisaran 0,09–0,13% progres per minggu.

 

Studi Kasus Spesifik: Deviasi dan Dampaknya

Dari Tabel 5, terlihat bahwa pekerjaan plumbing mengalami deviasi negatif yang semakin meningkat tiap minggu:

  • Minggu ke-27: deviasi mencapai -0,251%

  • Proyeksi penyelesaian molor ke minggu ke-28 dari rencana awal minggu ke-27
     

Meskipun terlihat kecil, pada skala proyek yang memiliki banyak pekerjaan paralel, keterlambatan ini bisa menimbulkan efek domino. Hal ini relevan dengan hasil penelitian Oglesby (1989) yang menyatakan bahwa deviasi kecil dalam produktivitas dapat menyebabkan penundaan jadwal yang signifikan jika tidak segera dikoreksi.

 

Analisis Tambahan: Tantangan Produktivitas pada Pekerjaan M&E

Pekerjaan mekanikal dan elektrikal memiliki karakteristik yang berbeda dengan pekerjaan struktur:

  • Pekerjaan lebih presisi dan teknikal, membutuhkan skill khusus.

  • Ketergantungan tinggi pada urutan pekerjaan (misalnya instalasi kabel tidak bisa dilakukan jika dinding belum diplester).

  • Lingkungan kerja yang sempit dan penuh gangguan seperti AC duct atau pipa plumbing membuat mobilitas pekerja terbatas.
     

Hal ini menyebabkan produktivitas di pekerjaan M&E umumnya lebih rendah secara angka, tetapi lebih padat secara kompetensi.

 

Kritik dan Komparasi Penelitian

Kelebihan:

  • Penelitian ini sederhana, praktis, dan berbasis data nyata.

  • Menggunakan LUR, yang masih jarang digunakan secara sistematis dalam proyek di Indonesia.

  • Fokus pada pekerjaan M&E yang selama ini kurang diperhatikan.

Keterbatasan:

  • Tidak membandingkan produktivitas antar jenis pekerjaan (misal plumbing vs elektrikal).

  • Tidak menganalisis faktor-faktor eksternal seperti motivasi pekerja, cuaca, atau pengaruh supervisi, padahal ini bisa berdampak besar.

  • Metodologi tidak mempertimbangkan learning curve, padahal produktivitas biasanya meningkat seiring waktu.
     

Sebagai pembanding, penelitian oleh Maharani (2019) yang menggunakan metode observasi langsung juga menunjukkan bahwa faktor motivasi memiliki dampak signifikan terhadap produktivitas pada pekerjaan struktur bangunan.

 

Implikasi Praktis: Rekomendasi untuk Proyek Serupa

Untuk Manajer Proyek

  • Terapkan monitoring produktivitas mingguan berbasis LUR.

  • Identifikasi deviasi sedini mungkin untuk mencegah keterlambatan kumulatif.

Untuk Perencana Proyek

  • Libatkan data LUR sebagai parameter dalam estimasi durasi proyek.

  • Desain sistem kerja yang meminimalisir waktu tidak efektif (idle time).

Untuk Akademisi

  • Lanjutkan riset dengan pendekatan multivariat untuk mengeksplorasi pengaruh motivasi, iklim kerja, hingga sistem insentif terhadap LUR.
     

Penutup: Produktivitas sebagai Cermin Kinerja Lapangan

Penelitian ini menunjukkan bahwa pengukuran produktivitas pekerja bukan hanya soal output, tapi juga soal bagaimana waktu digunakan. Dengan rerata LUR 78%, proyek BNI Kelapa Gading termasuk efisien. Namun tetap saja, deviasi kecil dalam pekerjaan plumbing menunjukkan bahwa manajemen waktu dan efisiensi mikro harus diperhatikan agar proyek tetap berjalan sesuai rencana.

Penggunaan metode LUR ini sangat layak untuk direplikasi di proyek lain karena mudah diterapkan, tidak memerlukan alat khusus, dan berbasis data harian yang sudah tersedia. Dengan demikian, produktivitas bukan lagi sekadar angka, tapi alat kontrol manajemen yang konkret dan aplikatif.

 

Sumber

Wibowo, Y. G., Purnomo, A., & Lenggogeni. (2021). Analisa Produktivitas Tenaga Kerja pada Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal (Studi Kasus: Revitalisasi Gedung Kantor Cabang BNI Kelapa Gading, Jakarta). Menara: Jurnal Teknik Sipil, 16(2), 62–66.
[Tautan ke jurnal atau DOI jika tersedia secara daring]