Setiap desainer harus mematuhi prinsip-prinsip desain dasar untuk menciptakan komposisi yang efektif dan menarik. Desain yang baik dihasilkan dengan mengikuti prinsip-prinsip ini dan tentu saja kreativitas. Menjadi kreatif saja tidak cukup untuk menciptakan desain yang menyampaikan pesannya. Penting untuk mengikuti prinsip-prinsip dasar seperti kontras, penekanan, gerakan dan keseimbangan.
Keseimbangan
Semua elemen dalam desain anda memiliki bobotnya masing-masing. Bobot ini mungkin disebabkan oleh tekstur, ukuran, frekuensi atau warna item. Yang perlu anda perhatikan saat mendesain adalah menjaga agar bobot elemen-elemen ini tetap seimbang. Sulit untuk memberikan pesan yang diinginkan dalam desain yang tidak memiliki prinsip keseimbangan. Pada desain dasar, Anda dapat menciptakan keseimbangan secara simetris dan asimetris. Desain keseimbangan simetris terdiri dari elemen-elemen yang didistribusikan secara merata di sekitar pusat keseimbangan. Keseimbangan asimetris ditemukan pada desain yang tidak memiliki kesetaraan, tetapi semua elemen saling bertemu.
Gerakan
Gerakan adalah prinsip yang mengontrol elemen-elemen dalam desain dan menyajikan pesan yang ingin anda sampaikan dalam sebuah alur. Gerakan menciptakan narasi aturan seperti kontras, keseimbangan, dan penekanan, yang merupakan prinsip desain lainnya dari komposisi yang anda buat.
Penekanan
Dalam desain anda, Anda perlu menyoroti pesan yang ingin anda sampaikan. Penekanan di antara prinsip-prinsip aturan desain dasar adalah satu atau lebih elemen konkret atau abstrak berada di latar depan. Sebelum mendesain, Anda harus membuat draf dan memutuskan ide utama apa yang ingin disampaikan dalam draf ini.
Kontras
Kita bisa mengatakan bahwa efek yang diciptakan oleh dua kontras yang besar sangat kuat dalam desain. Efek seperti ketebalan dan ketipisan, menciptakan kontras antara warna, adalah efek yang memiliki peran yang sangat penting dalam desain. Kontras antara font atau elemen desain adalah salah satu prinsip desain dasar yang penting.
Kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas
Merancang ruang yang dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan sangat penting dalam arsitektur kontemporer. Ini berarti menciptakan bangunan yang dapat melayani berbagai tujuan dari waktu ke waktu, mengakomodasi kemajuan teknologi dan pergeseran cara penggunaan ruang. Misalnya, gedung perkantoran dapat dirancang dengan ruang kerja modular yang dapat dengan mudah dikonfigurasi ulang untuk tugas atau ukuran tim yang berbeda.
Integrasi kontekstual
Arsitektur tidak ada dalam ruang hampa tetapi merupakan bagian dari konteks lingkungan, budaya, dan sejarah yang lebih besar. Desain yang efektif mempertimbangkan lanskap sekitar, material lokal, dan gaya arsitektur bersejarah, memastikan bahwa konstruksi baru melengkapi dan meningkatkan pengaturannya. Prinsip ini mendorong arsitek untuk merancang bangunan yang menghormati lingkungan mereka dan berkontribusi positif terhadap karakter lokal mereka.
Desain yang berpusat pada manusia
Di luar daya tarik estetika dan inovasi struktural, arsitektur memiliki tujuan mendasar untuk mengakomodasi aktivitas manusia. Prinsip-prinsip desain harus selalu memprioritaskan kenyamanan, keamanan, dan kesejahteraan penghuni. Hal ini melibatkan pertimbangan yang cermat terhadap tata ruang, pencahayaan, ventilasi, dan akustik, serta aksesibilitas bagi individu dengan disabilitas. Ruang harus dirancang untuk meningkatkan produktivitas, mendorong interaksi sosial, dan mendukung kesehatan fisik dan mental pengguna.
Disadur dari: illustrarch.com