Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang (PIP Semarang) adalah salah satu institusi Perguruan Tinggi bidang Pelayaran dan Kepelabuhanan yang tertua dan dihormati bahkan sejak Indonesia belum merdeka.
Institusi ini berada di bawah Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, mengemban tugas mendidik dan melatih pemuda-pemudi terbaik Indonesia dengan lulusan minimal SMA IPA/IPS dan SMK Jurusan Mesin/Pelayaran untuk menjadi Perwira Pelayaran Besar dan Tenaga Ahli Kepelabuhanan guna memenuhi kebutuhan pada sektor tenaga perhubungan laut baik untuk kebutuhan di dalam maupun luar negeri.
Beberapa tokoh besar nasional yang menjadi alumni dari sekolah ini antara lain: Mas Pardi, Soedomo, Ali Sadikin, RE Martadinata, Laksamana Madya Yos Sudarso, Agoes Soebekti, R. Soehadi.
Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang merupakan salah satu kampus terbaik di dunia di bidang vokasi pelayaran dan kepelabuhan.
Program Pendidikan dan Pelatihan
Pengakuan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang sebagai tempat pendidikan dan kompetensi lulusannya berkualitas dikonfirmasikan dengan terbitnya Sertifikat Akreditasi No SK. BAN-PT No. 1018/SK/BAN-PT/Ak.Ppj/PT/XI/2023 tanggal 13 Desember 2023 dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Dalam sertifikat yang ditandatangani oleh Prof. Ari Purbayanto, Ph. D., Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT, dinyatakan bahwa institusi Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang terakreditasi dengan peringkat "UNGGUL".
Lulusan Nautika dan Teknika selain menjadi perwira kapal juga bisa berkarir di dalam kedinasan militer TNI dan Polri, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Indonesia, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dsb.
Dengan adanya peningkatan/kemajuan yang meliputi aspek program pendidikan, tenaga pengajar, lulusan, tenaga penunjang, sarana dan prasarana, maka sejak tahun 1951 terjadi perubahan pelembagaan hingga menjadi Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang pada tahun 1999 dan telah masuk white list International Maritime Organization (IMO) tahun 2000 dan diperpanjang tahun 2006 tidak serta merta pelautnya diakui kualitasnya, tetapi juga harus diikuti dengan kemampuan pelautnya untuk melaksanakan tugas sebagaimana keahliannya yang tertulis pada sertifikatnya.
Taruna dan Taruni Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang ini telah dididik dan dilatih dengan sistem dan metode pembelajaran yang ketat, disiplin, mencakup aspek pengetahuan, pemahaman, dan kecakapan, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Konvensi Internatioanl IMO STCW Convention 1978 dan amendemennya. Selain itu, pengembangan kesehatan jiwa, rohani, dan jasmani difasilitasi melalui kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler.
Sumber: id.wikipedia.org