Di era perkembangan digital saat ini, bisnis perdagangan online atau e-commerce di Indonesia semakin berkembang dan cukup ketat di tengah ketidakpastian ekonomi global. Beberapa marketplace, baik di Indonesia maupun global, harus merumahkan beberapa karyawannya karena perubahan tersebut. Di sisi lain, pasar bisnis online di Indonesia akan terus berkembang melihat peminatnya yang terus meningkat.
Berdasarkan hal tersebut, distribusi tenaga kerja akan berkurang karena efisiensi dari penggunaan teknologi tinggi, namun peluang untuk membuka bisnis secara online terus meningkat. Sehingga, hal ini memberikan peluang besar bagi masyarakat Indonesia untuk membuka peluang bisnisnya dengan memanfaatkan tren ini.
Pertumbuhan elektronik global
Perusahaan riset "Pasar Elektronik" global semakin banyak menggunakan teknologi riset mutakhir, seperti teknologi pelacakan mata, untuk mengumpulkan wawasan pelanggan. Bisnis yang menawarkan layanan riset dan analisis pemasaran semakin menekankan pada ikatan emosional yang dimiliki konsumen dengan produk. Teknologi pemasaran neuro seperti penilaian emosi, pelacakan mata, dan eksperimen priming implisit lainnya digunakan oleh para peneliti pasar elektronik untuk mengumpulkan dan menilai data tentang konsumen dan respons otak bawah sadar. Tanpa bias atau kesalahan, teknologi pelacakan mata sangat baik untuk mengukur reaksi konsumen terhadap produk.
Analisis terbaru tentang Pasar Elektronik terdiri dari pemeriksaan terperinci tentang strategi bisnis yang dilakukan oleh pemain industri yang sedang naik daun, segmen pasar, cakupan geografis, adegan produk, dan struktur biaya.
Ukuran pasar Elektronik global bernilai USD 1497415.58 juta pada tahun 2022 dan diperkirakan akan berkembang dengan CAGR 5.5% selama periode perkiraan, mencapai USD 2065063.0 juta pada tahun 2028. Elektronik Konsumen telah menjadi bagian penting dari rutinitas kehidupan sehari-hari konsumen dalam satu dekade terakhir. Dari produk elektronik konsumen konvensional seperti smartphone, komputer, laptop, kamera digital, DVD, tablet, dan printer, hingga produk canggih seperti camcorder, phablet, televisi pintar, dan perangkat elektronik yang dapat dikenakan, elektronik konsumen mencakup katalog produk yang luas.
Laporan ini menggabungkan analisis kuantitatif yang luas dan analisis kualitatif yang lengkap, mulai dari tinjauan makro dari total ukuran pasar, rantai industri, dan dinamika pasar hingga detail mikro pasar segmen berdasarkan jenis, aplikasi, dan wilayah, dan, sebagai hasilnya, memberikan pandangan holistik, serta wawasan yang mendalam ke dalam pasar Elektronik yang mencakup semua aspek pentingnya. Untuk lanskap kompetitif, laporan ini juga memperkenalkan pemain dalam industri dari perspektif pangsa pasar, rasio konsentrasi, dll.
Dan menjelaskan perusahaan-perusahaan terkemuka secara rinci, yang dengannya pembaca dapat memperoleh gambaran yang lebih baik tentang pesaing mereka dan memperoleh pemahaman yang mendalam tentang situasi persaingan. Selain itu, merger & akuisisi, tren pasar yang sedang berkembang, dampak COVID-19, dan konflik regional juga akan dipertimbangkan. Singkatnya, laporan ini wajib dibaca oleh para pelaku industri, investor, peneliti, konsultan, ahli strategi bisnis, dan semua pihak yang memiliki kepentingan atau berencana untuk terjun ke pasar dengan cara apa pun. (Sumber: Industry Research Biz)
Pertumbuhan elektronik nasional berdasarkan PDB
Produk elektronik memiliki peran yang besar dalam mendukung perkembangan ini, terutama untuk elektronik kecil seperti smartphone, gadget, kamera, gawai, dan lain-lain. Diperkirakan produk elektronik masih akan memiliki permintaan yang tinggi dalam beberapa tahun ke depan, terutama untuk produk elektronik kecil, smart city, dan peralatan rumah tangga berteknologi tinggi yang mendukung perkembangan digitalisasi.
Pada Triwulan-III tahun 2023, laju pertumbuhan sektor industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik mengalami pertumbuhan mencapai 13,68% (y-o-y) atau meningkat 1,12 poin dari pertumbuhan pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Prediksi pertumbuhan elektronik nasional berdasarkan PDB pada tahun 2024
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan sektor industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik pada tahun 2023 mengalami pertumbuhan hingga 14,59% (y-o-y). Pertumbuhan ini didominasi oleh peningkatan industri elektronik. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai industri elektronika menjadi salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan oleh peta jalan "Making Indonesia 4.0". Hal ini karena industri elektronika mampu terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional dalam beberapa tahun ke depan.
Selain itu, melihat perkembangan dalam beberapa tahun terakhir, sektor ini diprediksi masih akan mengalami pertumbuhan sekitar 7,10% (y-o-y) di tahun 2024. Jika kondisinya sangat baik, pertumbuhannya bahkan diprediksi bisa mencapai 13,81% (y-o-y). Prediksi ini didasari oleh fakta bahwa digitalisasi bisnis, khususnya e-commerce, terus berkembang. Sehingga minat masyarakat dan pelaku usaha terhadap produk elektronik yang mendukung pelaksanaan kegiatan e-commerce masih tinggi.
Untuk mencapai nilai pertumbuhan tersebut, Kemenperin mendorong industri elektronika untuk terus meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), kualitas, dan daya saing di tingkat global. Untuk meningkatkan produktivitas industri elektronika.
Perkembangan penjualan produk elektronik rumah tangga tahun 2023
Menurut data dari jaringan afiliasi Admitad, pada tahun 2023 pembelian produk elektronik rumah tangga oleh masyarakat Indonesia meningkat 5% (y-o-y) dan pengeluarannya meningkat 4% (y-o-y) lebih banyak. Meskipun pertumbuhan ini sedikit di belakang pertumbuhan penjualan online global sebesar 9% (y-o-y), hal ini masih menunjukkan tren positif dalam industri elektronik.
Krisis inflasi global dan kenaikan biaya produksi telah mempengaruhi industri elektronik, tetapi beberapa faktor membantu pertumbuhan industri elektronik online di Indonesia. Beberapa faktor positif telah memungkinkan penjualan online di industri elektronik untuk melampaui tingkat pertumbuhan utama industri, yang menurut para ahli global sekitar 4-6% (y-o-y) pada tahun 2023.
Meskipun pesanan global menunjukkan peningkatan sebesar 9% (y-o-y), pengeluaran untuk barang elektronik di Indonesia meningkat 5% (y-o-y) pada tahun 2023. Konsumen tampaknya lebih memilih merek yang lebih terjangkau atau memutuskan untuk memperbaiki perangkat mereka daripada membeli yang baru. Meskipun demikian, Admitad tetap optimis dengan pertumbuhan penjualan online di industri elektronik pada tahun 2023 dan memperkirakan pasar Indonesia akan terus tumbuh dengan stabil.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Elektronik pada tahun 2023
Bergerak positif dengan produk elektronik rumah tangga, produk elektronik Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mengalami pertumbuhan sebesar 5,57% (y-o-y) dan diprediksi akan kembali meningkat menjadi 6,67% (y-o-y) pada tahun 2024.
Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya peran produk dalam perkembangan industri digital di Indonesia, terutama untuk produk telepon dan smartphone.
Dalam industri ini, produk pesawat telepon dan smartphone memiliki pertumbuhan tertinggi jika dibandingkan dengan produk lainnya. Kemudian disusul oleh produk elektronik televisi atau monitor dan produk elektronik percetakan.
Berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC), pasar smartphone di Indonesia kembali mengalami peningkatan. Tercatat total penjualan smartphone nasional mencapai 8,9 juta unit sepanjang kuartal III 2023 atau tumbuh 8,8% (y-o-y).
Pertumbuhan smartphone domestik pada kuartal lalu terlihat di semua segmen harga, terutama dipimpin oleh smartphone dengan harga di atas USD 600, yaitu Apple 15 Flip dan Apple 16 Flip. Kemudian di bawahnya adalah segmen kelas menengah dengan harga mulai dari USD 200 hingga USD 600 yang juga tumbuh 16,8% (y-o-y), didorong oleh Samsung, Apple, dan Oppo sebagai vendor yang memperkuat portofolionya di segmen ini. Selain itu, segmen low-end dengan harga di bawah USD 200 tumbuh 2,7% (y-o-y) setelah mengalami penurunan selama beberapa kuartal karena persaingan yang ketat antara Transsion, Vivo, Xiaomi, dan Realme.
Vendor yang berfokus pada segmen harga yang lebih tinggi yang lebih menguntungkan mendorong harga jual rata-rata (ASP) ke pertumbuhan kuartal kedelapan berturut-turut, dengan peningkatan 9% (y-o-y) pada kuartal ketiga 2023 menjadi USD 205. Selain itu, terlihat pemulihan pertumbuhan smartphone di Indonesia pada kuartal ketiga 2023. Di sisi lain, para vendor diharapkan untuk tetap berhati-hati dalam menyusun strategi untuk mencegah terjadinya overstock produk mereka. Karena kami melihat laporan bahwa pertumbuhan smartphone nasional masih mengalami perlambatan.
Disadur dari: www.id.crifasia.com