Indonesia memperkuat kerja sama energi antar negara melalui PT Pertamina (Persero), perusahaan minyak dan gas bumi milik negara, menandatangani perjanjian eksplorasi dan produksi terobosan dengan tanzania petroleum development company (TPDC), perusahaan milik negara dari Tanzania.
Kolaborasi penting ini diresmikan dalam kunjungan resmi presiden joko widodo (jokowi) ke tanzania. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara nicke widyawati, direktur utama PT pertamina (Persero), dengan perwakilan dari TPDC yang disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi dan Presiden Tanzania, Samia Suluhu.
Nota kesepahaman ini menandakan dimulainya kolaborasi Pertamina di Tanzania yang bertujuan untuk meningkatkan eksplorasi hidrokarbon dan seluruh rantai nilai minyak mentah. Kedua entitas juga akan menjajaki peluang kemitraan potensial di sektor minyak dan gas di Tanzania, yang mencakup proyek eksplorasi, produksi, dan pipa gas.
Nicke berkomentar mengenai kemitraan energi strategis antara TPDC dan Pertamina, dengan menyatakan bahwa hal ini merupakan tonggak sejarah yang memperkuat hubungan antara Tanzania dan Indonesia, mengingat TPDC dan Pertamina adalah perusahaan negara yang sepenuhnya dimiliki oleh negara. Melalui MoU tersebut, kedua badan usaha milik negara telah sepakat untuk berkolaborasi di sektor hulu dan hilir minyak dan gas, termasuk peluang investasi di sektor hilir di stasiun gas alam terkompresi (CNG) dan pasokan gas alam cair (LNG) Mini.
Selain itu, perjanjian ini juga mencakup inisiatif pengembangan kapasitas bagi karyawan TPDC, memfasilitasi kesempatan pelatihan dan pendidikan di Indonesia. Acara penandatanganan ini dihadiri oleh anak perusahaan dari Subholding Hulu Pertamina, PT pertamina internasional eksplorasi dan produksi (PIEP).
Berposisi sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina terus berkomitmen untuk mendukung target net zero emission 2060 dengan mendorong program-program berdampak yang selaras dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan semua upaya ini selaras dengan penerapan prinsip-prinsip Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Dalam pertemuan sebelumnya, presiden Jokowi menyoroti pembahasan kerja sama perdagangan dan investasi dalam pembicaraannya dengan presiden samia suluhu hassan di dar es salaam state house, tanzania.
pembahasan yang dilakukan Jokowi mencakup dua hal utama.
Pertama, ia mendorong pembentukan perjanjian perdagangan preferensial untuk mengoptimalkan potensi perdagangan bilateral, yang diperkirakan akan meningkat sebesar 20,7% pada tahun 2022. "Pertama, Indonesia mendorong pembentukan perjanjian perdagangan preferensial untuk lebih mengoptimalkan potensi perdagangan antara kedua negara, yang mengalami peningkatan 20,7% pada tahun 2022," kata Jokowi pada 22 Agustus 2023.
"Kedua, indonesia ingin meningkatkan investasi di tanzania, termasuk pengelolaan blok gas mnazi bay oleh BUMN indonesia, serta konversi gas alam menjadi bahan kimia dan pupuk. Kolaborasi ini sangat penting secara strategis dan akan memperkuat kemitraan antara negara-negara berkembang," lanjut jokowi. Untuk melindungi dan mempromosikan investasi bersama antara kedua negara, Jokowi mengusulkan pembentukan perjanjian investasi bilateral.
Disadur dari: indonesiabusinesspost.com