Persepsi Teknologi Industri 4.0 dalam Supply Chain dan Hambatan Integrasinya

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

19 Februari 2025, 11.26

unplash.com

Pendahuluan

Industri 4.0 menandai era baru dalam transformasi digital manufaktur, termasuk dalam manajemen supply chain (SC). Teknologi seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), blockchain, dan big data memiliki potensi untuk mengubah proses supply chain menjadi lebih efisien, responsif, dan terintegrasi. Artikel ini berfokus pada persepsi para manajer supply chain terhadap teknologi Industri 4.0 dan hambatan utama dalam integrasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam yang dianalisis melalui perangkat lunak Maxqda.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

  1. Memahami Persepsi Manajer SC: Apakah teknologi ini dianggap sebagai ancaman atau peluang?
  2. Identifikasi Hambatan: Menentukan hambatan internal dalam mengintegrasikan teknologi ini untuk menciptakan framework implementasi yang efektif.

Hasil Penelitian: Persepsi terhadap Teknologi Industri 4.0

Manajer supply chain memiliki pandangan yang berbeda terkait teknologi Industri 4.0, bergantung pada pengalaman dan tingkat pengetahuan mereka. Beberapa menganggap teknologi ini disruptif, dengan dampak signifikan pada desain ulang proses bisnis. Sementara itu, sebagian melihatnya sebagai teknologi yang sustaining, yang bertujuan meningkatkan efisiensi tanpa mengubah struktur fundamental supply chain.

Hambatan dalam Implementasi Teknologi Industri 4.0

Penelitian mengidentifikasi tujuh hambatan utama, yang dirangkum dalam kategori berikut:

1. Hambatan Organisasi

  • Hambatan Finansial: Investasi awal yang tinggi dan ketidakpastian pengembalian modal menjadi tantangan utama.
    • Studi Kasus: Hanya 6% perusahaan yang memiliki pabrik digital sepenuhnya, meskipun 91% perusahaan manufaktur telah berinvestasi dalam teknologi ini (PwC, 2020).
  • Hambatan Manajerial: Kurangnya keterampilan dan resistensi terhadap perubahan di kalangan manajer memperlambat implementasi.

2. Hambatan Strategis

  • Minimnya penelitian dan pengembangan (R&D) menyebabkan kurangnya panduan dalam menangani tantangan teknis dan operasional.

3. Hambatan Legal dan Etika

  • Keamanan data dan privasi menjadi isu utama dalam penggunaan IoT dan blockchain.
  • Kekhawatiran tentang pengurangan tenaga kerja akibat otomatisasi menjadi perhatian sosial.

4. Hambatan Politik

  • Kurangnya dukungan pemerintah, seperti kebijakan insentif pajak atau program pelatihan, memperlambat adopsi teknologi.

5. Hambatan Teknologi

  • Infrastruktur teknologi yang belum memadai dan kurangnya standar global menghambat interoperabilitas antar sistem.
    • Studi Kasus: Ketidakcocokan perangkat lunak antara pembeli dan pemasok menyebabkan kehilangan data yang signifikan (Bowman et al., 2009).

6. Hambatan Sosial-Budaya

  • Kurangnya kesadaran konsumen terhadap manfaat produk berbasis teknologi Industri 4.0 memengaruhi penerimaan pasar.

7. Hambatan Supply Chain

  • Ketidaksiapan pemasok untuk mengadopsi teknologi baru dapat memperlambat proses integrasi.

Kerangka Kerja Integrasi

Penelitian ini mengusulkan kerangka kerja untuk mengatasi hambatan internal, dengan langkah-langkah berikut:

  1. Pelatihan Karyawan: Fokus pada pengembangan keterampilan digital melalui program pelatihan berbasis simulasi.
  2. Peningkatan Infrastruktur Teknologi: Investasi dalam perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung integrasi sistem.
  3. Kolaborasi Antar Departemen: Meningkatkan integrasi internal sebelum melibatkan entitas eksternal.
  4. Peningkatan Kesadaran Manajer: Mengatasi resistensi dengan memberikan bukti manfaat jangka panjang teknologi.

Kesimpulan dan Implikasi Praktis

Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi perusahaan untuk meningkatkan implementasi teknologi Industri 4.0. Dengan mengatasi hambatan internal, perusahaan dapat memaksimalkan manfaat, seperti peningkatan efisiensi, pengurangan biaya, dan pengelolaan sumber daya yang lebih baik. Selain itu, kerangka kerja ini juga menjadi panduan bagi pembuat kebijakan untuk merancang regulasi dan program pelatihan yang relevan.

Sumber:
Salomoni, M. (2023). The perception of industry 4.0 technologies in supply chain and the identification of the barriers to their integration. European Master in Business Studies.