Baja nirkarat atau Baja tahan karat yang juga disebut inox, baja tahan korosi (CRES) dan baja tahan karat adalah paduan besi yang tahan terhadap karat dan korosi. Baja tahan karat mengandung setidaknya 10,5% kromium dan biasanya nikel dan 0,2-2,11% karbon. Baja tahan karat dan ketahanan korosinya disebabkan oleh kromium, yang membentuk lapisan pasif yang dapat melindungi material dan menyembuhkan dirinya sendiri dengan adanya oksigen.
Sifat-sifat paduan seperti kilau dan ketahanan terhadap korosi berguna dalam banyak aplikasi. Baja tahan karat dapat digulung menjadi pelat, lembaran, batang, kabel, dan tabung. Mereka dapat digunakan dalam peralatan dapur, peralatan makan, instrumen bedah, peralatan besar, kendaraan, bahan konstruksi untuk bangunan besar, peralatan industri (seperti pabrik kertas, pabrik kimia, pengolahan air), dan wadah bahan kimia dan makanan serta tanker minyak.
Kebersihan biologis baja tahan karat lebih baik daripada aluminium dan tembaga dan sebanding dengan kaca. Kebersihan, kekuatan, dan ketahanan terhadap korosi telah menyebabkan penggunaan baja tahan karat dalam industri farmasi dan makanan. Baja tahan karat yang berbeda ditunjukkan dengan nomor AISI tiga digit. Standar ISO 15510 mencantumkan komposisi kimia baja tahan karat menurut standar ISO, ASTM, EN, JIS dan GB yang ada dalam tabel yang dapat dipertukarkan.
Sifat sifat materi dari besi tahan karat
- Tahan korosi:
Baja tahan karat dapat berkarat, namun korosi hanya mempengaruhi lapisan luar, dengan kandungan kromiumnya melindungi lapisan yang lebih dalam dari oksidasi. Penambahan nitrogen semakin meningkatkan ketahanan terhadap korosi pitting dan kekuatan mekanik. Baja tahan karat dengan kualitas berbeda dengan kandungan kromium dan molibdenum yang bervariasi disesuaikan untuk tahan terhadap lingkungan tertentu.
- Kekuatan:
Kekuatan luluh tarik baja tahan karat biasa seperti 304 adalah sekitar 30.000 psi pada kondisi anil, namun dapat diperkuat melalui pengerjaan dingin hingga mencapai 153.000 psi pada kondisi keras penuh. Paduan pengerasan presipitasi seperti 17-4 PH dan Custom 465 dapat mencapai kekuatan luluh tarik hingga 251.000 psi melalui perlakuan panas.
- Titik lebur:
Baja tahan karat memiliki titik leleh yang mirip dengan baja biasa, lebih tinggi dari aluminium atau tembaga, biasanya berkisar antara 1.400 hingga 1.530 °C.
- Daya konduksi:
Baja tahan karat memiliki konduktivitas listrik yang lebih rendah dibandingkan tembaga karena lapisan oksida pelindungnya yang padat. Meskipun konektor baja tahan karat digunakan di tempat yang ketahanan terhadap korosi sangat penting, paduan tembaga dan konektor berlapis nikel lebih disukai karena ketahanan kontak listriknya yang lebih rendah.
- Daya tarik:
Baja tahan karat martensit, dupleks, dan feritik bersifat magnetis, sedangkan baja tahan karat austenitik biasanya non-magnetik. Magnetisme baja feritik disebabkan oleh struktur kristalnya, yang membatasi penyerapan karbon. Baja tahan karat austenitik dapat menjadi sedikit magnetis melalui pengerasan kerja.
- Daya Pakai:
Galling, suatu bentuk keausan perekat yang parah, dapat terjadi pada pengencang baja tahan karat di bawah tekanan berat dan gerakan relatif, khususnya pada baja tahan karat austenitik. Pelumasan dan penggunaan bahan yang berbeda atau jenis baja tahan karat yang berbeda dapat mengurangi rasa sakit.
- Kepadatan:
Kepadatan baja tahan karat berkisar antara 7.500 hingga 8.000 kg/m3 tergantung pada paduannya.
Disadur darI: en.wikipedia.org