Pengertian dan Manfaat Blended Learning Bagi Mahasiswa

Dipublikasikan oleh Kania Zulia Ganda Putri

01 Mei 2024, 11.44

Sumber: it.telkomuniversity.ac.id

Pengertian blended learning

Blended learning adalah kombinasi antara pembelajaran daring (online) dan pembelajaran tatap muka (offline) sehingga konsep ini dapat dikatakan sebagai sebuah pendekatan pendidikan yang menggabungkan bahan-bahan pembelajaran pendidikan online dan kesempatan untuk interaksi dalam kelas. Blended Learning juga sering disebut sebagai teknologi-mediated instruction, web-enhanced instruction, atau mixed-mode instruction.

Pembelajaran daring dapat memberikan fleksibilitas dan aksesibilitas yang lebih besar, sementara pembelajaran tatap muka memberikan interaksi sosial dan dukungan langsung dari guru. 

Dalam konsep blended learning, mahasiswa dapat belajar secara mandiri melalui materi pembelajaran online yang telah disediakan oleh guru. Setelah itu, mahasiswa dapat bertemu dengan guru dan teman sekelas untuk diskusi dan kegiatan tatap muka, seperti diskusi kelompok atau praktikum. 

Blended learning memungkinkan mahasiswa untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan mengembangkan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi untuk belajar secara efektif. Dengan demikian, konsep ini dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa. 

Manfaat blended learning untuk pembelajaran 

Blended learning menjadi semakin terkenal sejak penyebaran Covid-19 yang meningkat, terutama karena wabah tersebut membuat banyak negara, termasuk Indonesia, menghentikan pembelajaran tatap muka di sekolah. Dampaknya pada dunia pendidikan sangat terasa, dengan peserta didik yang tidak dapat menghadiri sekolah.  

Hal ini mengakibatkan pembelajaran terhenti karena sulit bagi guru untuk memberikan penjelasan secara efektif seperti yang dapat dilakukan dalam kelas. Blended learning menjadi solusi yang tepat untuk menerapkan pembelajaran daring atau PJJ, memungkinkan guru untuk memberikan pembelajaran secara online dan offline secara efektif. Blended learning memiliki beberapa manfaat, di antaranya: 

Fleksibilitas 

Mahasiswa dapat belajar secara mandiri dengan jadwal yang fleksibel melalui konten pembelajaran daring, dan juga dapat bertemu dengan guru dan teman sekelas di lingkungan tatap muka dengan jadwal yang telah ditentukan. 

Aksesibilitas 

Blended learning memungkinkan mahasiswa dari daerah terpencil atau dengan keterbatasan akses transportasi untuk mengakses pembelajaran dengan mudah melalui internet. 

Interaksi sosial 

Pembelajaran tatap muka memungkinkan mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan guru dan teman sekelas, yang dapat meningkatkan kemampuan sosial dan kemampuan berbicara di depan umum. 

Dukungan individual 

Mahasiswa dapat menerima dukungan individual dari guru melalui pembelajaran daring, sementara tatap muka memungkinkan guru untuk memberikan dukungan yang lebih personal. 

Efektivitas pembelajaran 

Dengan kombinasi antara pembelajaran daring dan tatap muka, mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan untuk belajar secara mandiri dan memanfaatkan teknologi untuk belajar secara efektif, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka. 

Dalam keseluruhan, blended learning memungkinkan mahasiswa untuk memperoleh manfaat dari kedua metode pembelajaran online dan offline, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar mereka secara keseluruhan.

Apa saja tahapan blended learning?

Dalam implementasinya terdapat Tahapan Blended learning yang menggabungkan pembelajaran tatap muka (PTM) dan pembelajaran daring (online). Berikut adalah tahapan-tahapan dalam blended learning:

  • Perencanaan (planning)

Tahapan blended learning yang pertama yaitu Perencanaan atau planning dalam tahapan ini umumnya aktivitas yang umum dilakukan antara lain menentukan tujuan pembelajaran, selanjutnya memilih model blended learning yang digunakan contohnya seperti model rotasi, model stasiun, model lab, dan model flipped classroom.

Lalu di lanjutkan dengan menentukan konten pembelajarun misalnya berupa materi pembelajaran online atau pertemuan tatap muka. Memilih Platform pembelajaran seperti Google Classroom, Moodle, Open Course Ware guna mendukung blended learning. Dan yang terakhir yaitu menentukan tools untuk melakukan penilaian tugas atau tes secara online

  • Implementasi (implementation)

Tahapan blended learning yang kedua yaitu Implementasi (Implementation). Tahapan ini merupakan inti dari kegiatan pembelajaran blended learning yaitu berupa aktivitas dimana blended learning itu dijalankan misal nya melalui pembelajaran tatap muka, pembelajaran daring (Open Course Ware & E-Learning), serta aktivitas yang mampu mendukung siswa atau murid untuk beradaptasi dengan seluruh implementasi blended learning pemberian tutorial, sesi tanya jawab, dan umpan balik.

  • Evaluasi (evaluation)

Tahapan blended learning yang kedua yaitu Evaluasi (Evaluation). Tahapan ini bertujuan untuk melakukan evaluasi pembelajaran yang sedang berjalan, dimana Guru dapat mengevaluasi efektivitas pembelajaran dengan menganalisis hasil belajar siswa, umpan balik dari siswa, dan observasi terhadap proses pembelajaran. Hasil dari evaluasi ini nantinya akan membantu dalam melakukan perbaikan sistem pembelajaran kedepan dalam implementasi blended learning.

Sumber: it.telkomuniversity.ac.id