Pengaruh Supplier Relationship Management (SRM) dan Etika Pengadaan terhadap Kinerja Rantai Pasok di Pemerintahan Daerah Kenya

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

26 Februari 2025, 16.41

pixabay.com

Pendahuluan

Manajemen hubungan pemasok atau Supplier Relationship Management (SRM) telah menjadi faktor utama dalam meningkatkan efisiensi rantai pasok di sektor publik. SRM memungkinkan organisasi mengelola pemasok secara lebih efektif, meningkatkan transparansi, dan mempercepat pengadaan. Namun, dalam pemerintahan daerah, tantangan seperti kurangnya transparansi, integritas, dan akuntabilitas dalam pengadaan sering kali menghambat efektivitas SRM.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak SRM dan etika pengadaan terhadap kinerja rantai pasok di pemerintahan daerah Kenya, menggunakan studi empiris dari 112 pegawai pengadaan di berbagai pemerintah daerah di Nyanza, Kenya.

Tantangan dalam Implementasi SRM di Pemerintahan Daerah

1. Kurangnya Transparansi dalam Hubungan dengan Pemasok

  • 50% responden menyatakan bahwa praktik pengadaan masih dipengaruhi oleh kepentingan politik.
  • Hanya 43% responden yang menilai hubungan pembeli-pemasok didasarkan pada kepercayaan dan keterbukaan.

2. Minimnya Evaluasi Kinerja Pemasok

  • 70% responden mengungkapkan bahwa tidak ada sistem evaluasi yang konsisten untuk pemasok.
  • Kurangnya pemantauan kinerja menyebabkan rendahnya akurasi dalam pengiriman barang dan jasa.

3. Biaya Transaksi yang Tinggi dan Inefisiensi dalam Pengadaan

  • Biaya transaksi dalam pengadaan pemerintah daerah 15-25% lebih tinggi dibandingkan sektor swasta.
  • 40% responden menyebut ketidakefisienan proses pengadaan sebagai kendala utama dalam implementasi SRM.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan survey terhadap 112 pegawai pengadaan di berbagai pemerintah daerah Kenya.

  • Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur, dengan tingkat respons mencapai 86,4%.
  • Analisis data menggunakan metode statistik deskriptif dan inferensial untuk mengukur dampak SRM terhadap kinerja rantai pasok.

Temuan Utama: Pengaruh SRM dan Etika Pengadaan terhadap Kinerja Rantai Pasok

1. Hubungan Positif antara SRM dan Kinerja Rantai Pasok

  • SRM yang lebih baik meningkatkan efisiensi rantai pasok hingga 20%.
  • Kepercayaan antara organisasi dan pemasok berkontribusi pada peningkatan akurasi pengadaan.

2. Etika Pengadaan sebagai Faktor Moderator

  • Setelah etika pengadaan diterapkan, efisiensi rantai pasok meningkat dari 65,7% menjadi 81,2%.
  • Prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan terbukti meningkatkan kepuasan pemasok.

3. Pengelolaan Pemasok yang Lebih Baik Mengurangi Biaya Transaksi

  • Dengan evaluasi pemasok yang lebih baik, biaya transaksi dapat dikurangi hingga 15%.
  • Strategi SRM berbasis kinerja meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi risiko rantai pasok.

Studi Kasus: Implementasi SRM dalam Pemerintahan Daerah di Kenya

1. Peningkatan Efisiensi dalam Pengadaan Barang Publik

  • Sebelum penerapan SRM, keterlambatan pengiriman mencapai 30%.
  • Setelah implementasi SRM, keterlambatan berkurang menjadi 15%.

2. Pengurangan Biaya Operasional melalui Evaluasi Pemasok

  • Biaya pengadaan menurun hingga 12% setelah sistem evaluasi berbasis kinerja diterapkan.
  • Negosiasi harga dengan pemasok lebih efektif dengan adanya standar evaluasi yang jelas.

3. Kepuasan Pemasok terhadap Proses Pengadaan yang Lebih Transparan

  • 80% pemasok menyatakan bahwa transparansi dalam pengadaan meningkat setelah implementasi SRM.
  • Distribusi barang lebih efisien dengan adanya sistem pemantauan yang lebih baik.

Rekomendasi untuk Peningkatan SRM dan Etika Pengadaan

1. Meningkatkan Transparansi dalam Pengadaan Publik

  • Menerapkan sistem digitalisasi untuk melacak status pengadaan secara real-time.
  • Memastikan setiap proses pengadaan terdokumentasi dan dapat diaudit secara terbuka.

2. Menerapkan Evaluasi Pemasok secara Berkala

  • Membangun sistem pemeringkatan pemasok berdasarkan kinerja dan kepatuhan terhadap kontrak.
  • Mewajibkan pemasok untuk memenuhi standar etika dan transparansi dalam transaksi bisnis.

3. Meningkatkan Kapasitas Pegawai Pengadaan

  • Mengadakan pelatihan reguler tentang etika pengadaan dan pengelolaan pemasok.
  • Mengembangkan kebijakan pengadaan yang lebih ketat untuk mencegah praktik korupsi dan nepotisme.

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi SRM yang efektif, didukung dengan prinsip etika pengadaan yang kuat, dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok di pemerintahan daerah Kenya.

  • SRM yang diterapkan dengan baik dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok hingga 20%.
  • Penerapan etika pengadaan yang lebih baik meningkatkan efisiensi dari 65,7% menjadi 81,2%.
  • Evaluasi pemasok berbasis kinerja dapat mengurangi biaya transaksi hingga 15%.

Dengan strategi yang tepat, pemerintah daerah dapat mengoptimalkan efisiensi pengadaan, meningkatkan transparansi, dan memperkuat hubungan dengan pemasok.

Sumber Artikel:

Otieno Kevin, Jackline Akoth Odero. (2023). Supplier Relationship Management Practices, Procurement Ethics and Supply Chain Performance in County Governments. Journal of Business and Social Review in Emerging Economies, 9(2), 63-72.