Pengambilan Keputusan
Dalam psikologi, pengambilan keputusan adalah proses kognitif yang mengarah pada pemilihan suatu keyakinan atau tindakan di antara beberapa alternatif pilihan. Proses ini bisa rasional atau irasional dan didasarkan pada asumsi nilai, preferensi dan keyakinan pengambil keputusan. Setiap proses pengambilan keputusan mengarah pada keputusan akhir, yang mungkin mengarah pada tindakan atau tidak. Penelitian di bidang ini juga berkaitan dengan pemecahan masalah, khususnya dalam penelitian psikologi diEropa.
Gambaran Umum
Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan pemecahan masalah yang menghasilkan suatu solusi yang dianggap optimal atau memuaskan. Proses ini bisa rasional atau irasional dan melibatkan pengetahuan eksplisit atau diam-diam. Kinerja manusia dalam pengambilan keputusan diperiksa dari sudut pandang psikologis, kognitif dan normatif. Ada dua jenis pengetahuan, pengetahuan eksplisit dan tacit, yang digunakan bersama dalam proses pengambilan keputusan. Prosesnya melibatkan analisis alternatif yang terbatas berdasarkan kriteria evaluasi. Analisis keputusan multi-kriteria (MCDA) menjadi sorotan namun kontroversial karena metodenya dapat memberikan hasil yang berbeda. Lingkungan pengambilan keputusan, termasuk kompleksitasnya, berperan penting dalam proses pengambilan keputusan dan dapat mempengaruhi fungsi kognitif. Keputusan logis adalah elemen kunci dalam banyak profesi ilmiah, namun situasi tertentu dapat mendorong pengambilan keputusan yang intuitif atau kurang terstruktur.
Karakteristik Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan melibatkan serangkaian fitur dan langkah yang umumnya diikuti untuk membuat model keputusan yang dapat membantu menentukan rencana produksi yang optimal. Pertama, tujuan harus didefinisikan dengan jelas dan kemudian diurutkan dan diurutkan berdasarkan kepentingannya. Tindakan alternatif kemudian dikembangkan sebagai respons terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Alternatif-alternatif ini kemudian dievaluasi terhadap seluruh target yang diklasifikasikan sebagai. Keputusan awal dibuat dan alternatif yang dapat mencapai semua tujuan yang ditetapkan dipilih.
Keputusan antara kemudian dievaluasi berdasarkan kemungkinan konsekuensinya. Setelah penilaian ini, tindakan tegas diambil dan tindakan tambahan diambil untuk menghindari konsekuensi negatif yang mungkin timbul. Proses ini mencakup langkah-langkah pengambilan keputusan yang kompleks. Dalam situasi konflik, permainan peran dapat membantu dalam memprediksi keputusan pihak-pihak yang terlibat. Seluruh sistem, termasuk analisis masalah dan pengambilan keputusan, dapat dimulai ulang daridan seterusnya jika diperlukan.
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi dua kategori besar: teknik pengambilan keputusan kelompok dan teknik pengambilan keputusan individu.
Saat mengambil keputusan kelompok, metode konsensus berupaya mencapai kesepakatan tanpa menentukan pihak mana yang menang atau kalah. Pemungutan suara mayoritas, pluralitas, pemungutan suara poin, dan pemungutan suara kuadrat merupakan metode yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan kelompok. Selain itu, metode seperti Delphi dan demokrasi juga digunakan untuk memfasilitasi komunikasi kelompok dan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan partisipatif melibatkan sekelompok orang yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Rekayasa keputusan menggunakan visualisasi proses pengambilan keputusan dan dapat diotomatisasi menggunakan alat pemodelan keputusan.
Di sisi lain, dalam pengambilan keputusan individu, terdapat pendekatan seperti keseimbangan keputusan, optimalisasi nilai yang diharapkan, kepuasan, kesepakatan dengan otoritas, anti-otoritarianisme, flipisme, dukungan keputusan otomatis, dan sistem kendali. Pendukung keputusan. Masing-masing metode ini mencakup peluang unik untuk analisis dan pengambilan keputusan.
Disadur dari : en.wikipedia.org