Pendahuluan
Dalam dunia logistik modern, last-mile delivery menjadi tantangan utama dalam distribusi barang. Meningkatnya permintaan e-commerce menuntut inovasi dalam pengiriman, terutama di segmen last-mile yang sering kali menjadi titik kritis dalam kepuasan pelanggan. Kendaraan pengiriman otonom (Autonomous Delivery Vehicles/ADVs), seperti drone dan robot, muncul sebagai solusi potensial.
Studi ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan konsumen di Jerman terhadap ADVs, dengan memperluas Technology Acceptance Model (TAM) menggunakan variabel tambahan seperti motivasi hedonis, sensitivitas harga, dan keamanan privasi.
Tantangan Last-Mile Delivery dan Peran ADVs
Last-mile delivery menyumbang 40%-50% dari total biaya logistik dan menjadi segmen yang paling rentan terhadap gangguan, seperti:
- Kepadatan lalu lintas perkotaan, yang memperlambat pengiriman.
- Tingginya ekspektasi konsumen terhadap kecepatan dan fleksibilitas pengiriman.
- Dampak lingkungan akibat emisi kendaraan pengiriman.
Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan logistik mulai menguji kendaraan pengiriman otonom. ADVs menawarkan solusi berkelanjutan yang lebih efisien, dengan potensi untuk menurunkan biaya operasional hingga 40%.
Metode Penelitian
Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan kuesioner yang dikumpulkan dari 508 responden di Jerman. Model analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM), yang menilai hubungan antara variabel seperti perceived usefulness, perceived ease of use, price sensitivity, dan security concerns.
Hasil Penelitian: Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan ADVs
1. Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use
- Semakin tinggi persepsi kemudahan dan manfaat ADVs, semakin tinggi niat penggunaannya.
- Responden percaya bahwa ADVs dapat mempercepat pengiriman dan mengurangi keterlambatan.
2. Sensitivitas Harga
- 77,7% responden lebih memilih layanan pengiriman konvensional dibandingkan ADVs jika harganya lebih mahal.
- Hanya 8,7% yang bersedia membayar lebih untuk layanan pengiriman yang lebih cepat.
3. Motivasi Hedonis
- Kesenangan menggunakan teknologi baru meningkatkan niat adopsi ADVs.
- Konsumen yang tertarik dengan teknologi canggih lebih mungkin menerima kendaraan pengiriman otonom.
4. Keamanan dan Privasi
- Keamanan data tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan ADVs.
- Banyak responden tidak menyadari sejauh mana data mereka dikumpulkan oleh ADVs.
5. Faktor Demografi
- Responden muda (usia 25-34 tahun) lebih terbuka terhadap ADVs dibandingkan kelompok usia yang lebih tua.
- Tidak ada perbedaan signifikan berdasarkan gender dalam penerimaan ADVs.
Studi Kasus: Implementasi ADVs di Jerman
1. Pilot Project oleh Starship Technologies
- Robot pengiriman telah diuji di beberapa kota besar di Jerman sejak 2019.
- Hasilnya menunjukkan peningkatan efisiensi pengiriman hingga 30%.
2. Respons Konsumen terhadap Penggunaan ADVs
- 85% konsumen lebih puas dengan pengiriman yang fleksibel dan lebih cepat.
- Namun, masih ada kekhawatiran terkait keandalan dan potensi kegagalan teknis.
Rekomendasi untuk Penerapan ADVs di Masa Depan
- Meningkatkan Kesadaran Konsumen
- Kampanye edukasi tentang keamanan, keandalan, dan keuntungan ADVs.
- Strategi Penetapan Harga yang Kompetitif
- Opsi harga fleksibel untuk menarik lebih banyak pengguna.
- Pengembangan Infrastruktur yang Mendukung
- Regulasi yang jelas terkait lalu lintas dan keselamatan ADVs.
Kesimpulan
Studi ini menunjukkan bahwa penerimaan ADVs di Jerman dipengaruhi oleh perceived usefulness, ease of use, dan sensitivitas harga. Keamanan data tidak menjadi perhatian utama, tetapi ada perbedaan dalam penerimaan berdasarkan usia dan ketertarikan terhadap teknologi.
Jika ADVs terus dikembangkan dengan harga yang kompetitif dan layanan yang lebih andal, maka mereka memiliki potensi besar untuk merevolusi industri logistik last-mile di masa depan.
Sumber Artikel
Bogatzki, K., & Hinzmann, J. (2020). Acceptance of Autonomous Delivery Vehicles for Last Mile Delivery in Germany – Extending UTAUT2 with Risk Perceptions. Jönköping University.