Geologi adalah disiplin ilmu alam yang mempelajari bumi dan benda-benda langit lainnya, batuan penyusunnya, dan proses yang menyebabkannya berubah seiring berjalannya waktu. Kata "geologi" berasal dari kata Yunani Kuno "gê" (bumi) dan "λoγία" (-logía), yang berarti "studi tentang wacana". Semua disiplin ilmu kebumian lainnya, termasuk hidrologi, memiliki banyak kesamaan dengan geologi modern. Hal ini dikombinasikan dengan ilmu planet dan sistem bumi.
Geologi menjelaskan proses-proses yang membentuk struktur bumi serta struktur di atas dan di bawah permukaannya. Ahli geologi memeriksa susunan mineralogi batuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana batuan tersebut terbentuk. Geokimia, salah satu cabang ilmu geologi, menentukan umur absolut suatu batuan, sedangkan geologi menentukan umur relatif batuan yang ditemukan di suatu tempat tertentu. Melalui integrasi beragam instrumen petrologi, kristalografi, dan paleontologi, ahli geologi dapat mendokumentasikan seluruh masa lalu geologi bumi. Salah satunya adalah untuk menggambarkan berapa umur Bumi. Sejarah evolusi kehidupan, lempeng tektonik, dan suhu bumi sebelumnya semuanya didukung oleh data geologi.
Ciri-ciri dan cara kerja Bumi dan planet kebumian lainnya dipelajari oleh para ahli geologi pada umumnya. Untuk memahami komposisi dan sejarah Bumi, ahli geologi menggunakan berbagai metodologi, seperti kerja lapangan, deskripsi batuan, pendekatan geofisika, analisis kimia, eksperimen fisik, dan pemodelan numerik. Geologi sangat penting untuk penemuan praktis dan eksploitasi mineral dan hidrokarbon, penilaian sumber daya air, pemahaman tentang bahaya alam, penyelesaian masalah lingkungan, dan penyediaan wawasan sejarah perubahan iklim. Selain menjadi mata pelajaran akademis yang menonjol, geologi juga penting untuk teknik geoteknik dan geologi.
Struktur bumi
Seismologi, pemodelan komputer, mineralogi suhu tinggi dan tekanan tinggi, serta kemajuan kristalografi memberikan perspektif baru tentang struktur dan susunan internal Bumi.
Struktur bumi yang berlapis. (1) inti dalam; (2) inti luar; (3) mantel bawah; (4) mantel atas; (5) litosfer; (6) kerak (bagian paling atas litosfer)
Waktu tibanya gelombang seismik dapat dimanfaatkan oleh para seismolog untuk membuat gambaran isi perut bumi. Penemuan awal di bidang ini mengungkapkan adanya inti dalam yang tebal dan padat serta inti luar yang cair, dimana gelombang geser tidak dapat merambat. Model Bumi berlapis tercipta sebagai hasil dari perkembangan ini, dengan litosfer (yang berisi kerak bumi) di atas, mantel (yang dipisahkan oleh diskontinuitas seismik pada 410 dan 660 kilometer) di bawah, serta inti luar dan dalam di bawah. itu. Baru-baru ini, ahli seismologi telah mampu menghasilkan foto detail kecepatan gelombang bumi dengan cara yang mirip dengan bagaimana CT scan menggambarkan tubuh pasien. Model dasar berlapis telah digantikan dengan model yang lebih dinamis berkat foto-foto ini, yang memungkinkan pandangan sekilas lebih detail mengenai bagian dalam bumi.
Dengan pemahaman tentang susunan penyusun bumi serta data tekanan dan suhu dari investigasi seismik dan pemodelan, ahli mineralogi telah mampu mereplikasi keadaan ini dalam lingkungan eksperimental dan mendeteksi perubahan dalam struktur kristal. Temuan ini menunjukkan struktur kristalografi yang diantisipasi di inti bumi dan menjelaskan perubahan kimia yang terkait dengan diskontinuitas seismik besar di mantel.
Disadur dari: