Pendidikan Kejuruan

Dipublikasikan oleh Kania Zulia Ganda Putri

09 Mei 2024, 10.02

Sumber: upload.wikimedia.org

Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan manusia untuk mempunyai keterampilan sebagai perajin , berdagang , atau bekerja sebagai teknisi. Pendidikan kejuruan juga dapat dilihat sebagai jenis pendidikan yang diberikan kepada seseorang untuk mempersiapkan individu tersebut agar dapat bekerja atau bekerja mandiri dengan keterampilan yang diperlukan. Pendidikan kejuruan dikenal dengan berbagai nama, tergantung negara yang bersangkutan, antara lain pendidikan karir dan teknik, atau akronim seperti TVET (pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan) dan TAFE (pendidikan teknis dan lanjutan).

Sekolah kejuruan adalah suatu jenis lembaga pendidikan yang dirancang khusus untuk menyelenggarakan pendidikan kejuruan. Pendidikan kejuruan dapat berlangsung pada jenjang pasca sekolah menengah , pendidikan lanjutan , atau pendidikan tinggi dan dapat berinteraksi dengan sistem pemagangan.

Pada tingkat pasca sekolah menengah, pendidikan kejuruan sering kali diberikan oleh sekolah perdagangan yang sangat terspesialisasi , sekolah teknik , community college , perguruan tinggi pendidikan lanjutan (UK), universitas kejuruan , dan institut teknologi (sebelumnya disebut institut politeknik).

Ringkasan 

Secara historis, hampir semua pendidikan kejuruan berlangsung di ruang kelas atau di tempat kerja, dengan siswa mempelajari keterampilan perdagangan dan teori perdagangan dari instruktur terakreditasi atau profesional yang sudah mapan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pendidikan kejuruan online semakin populer, membuat pembelajaran berbagai keterampilan perdagangan dan soft skill dari para profesional yang sudah mapan menjadi lebih mudah bagi siswa, bahkan mereka yang mungkin tinggal jauh dari sekolah kejuruan tradisional.

Tren telah muncul dalam penerapan TVET dan pengembangan keterampilan di seluruh dunia. Sejak akhir tahun 1980an dan seterusnya, sejumlah pemerintah mulai menekankan peran pendidikan dalam mempersiapkan peserta didik secara efektif untuk memasuki dunia kerja.

Aliran pemikiran ini, yang disebut "vokasionalisme baru", menempatkan kebutuhan keterampilan industri sebagai pusat diskusi mengenai tujuan pendidikan publik. TVET dan pengembangan keterampilan dipandang sebagai komponen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara umum dan mengatasi pengangguran kaum muda pada khususnya.

Sistem pendidikan umum belum efektif dalam mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan oleh banyak remaja dan orang dewasa untuk mendapatkan pekerjaan di industri. Pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an terjadi pengenalan dan perluasan kurikulum dan kursus kejuruan baru, yang seringkali dikembangkan melalui kerja sama dengan industri, dan peningkatan variasi jalur pembelajaran berbasis kerja yang ditawarkan kepada generasi muda.

Disadur dari: en.m.wikipedia.org