Pencarian model pembelajaran jarak jauh

Dipublikasikan oleh Admin

13 Maret 2022, 16.33

Ilustrasi: pexels.com

Adi seorang PNS yang bekerja di suatu pemerintah daerah, dan sebagai PNS dirinya memiliki kebutuhan untuk terus berkembang tentunya itu bukan hanya sebagai kebutuhannya tetapi juga tuntutan dari pekerjaannya. Salah satu cara untuk terus mengembangkan dirinya adalah dengan mengikuti pelatihan.

Adi biasanya mengikuti pelatihan yang diadakan oleh lembaga pembina jabatan fungsionalnya. Sebelum pandemi, Adi biasa mengikuti pelatihan dengan bertatap muka langsung. Bisa di daerah lain yang masih satu provinsi, tetapi juga sering mengikuti pelatihan ke Jakarta. Ketika mengikuti pelatihan tersebut, bukan hanya pengetahuannya yang semakin berkembang, namun juga sebagai cara dirinya untuk mengistirahatkan dirinya dari tugas kantor sehari-hari. Saat mengikuti pelatihan, dirinya juga bisa berkeliling di daerah sekitar tempat pelatihan, sehingga kebutuhannya akan hiburan dan rekreasi terpenuhi.

Tetapi, pandemi mengubah itu semua. Kini dirinya tidak lagi bisa mengikuti pelatihan secara tatap muka, karena pelatihan yang diadakan semuanya dilakukan secara e-learning. Hal ini membuat dirinya tidak perlu lagi datang jauh-jauh dari tempatnya bekerja ke tempat pelatihan.

Perubahan pola pelatihan yang dialami Adi, juga dialami oleh para pelajar dan mahasiswa. Anak-anak sekolah yang tadinya bisa bermain dan berinteraksi dengan guru dan teman-teman sekolahnya, kini hanya bisa belajar dari rumah. Para mahasiswa yang tadinya bisa berorganisasi secara langsung, kini tidak bisa lagi. Semua itu karena dipaksa oleh kondisi pandemi.

Dunia pendidikan dan pelatihan seperti dipaksa untuk berubah, dari yang sebagian besar menggunakan metode tatap muka langsung, kini sebagian besar menggunakan metode e-learning.

Metode e-learning merupakan salah satu metode pembelajaran jarak jauh yang juga telah berkembang. Sebelum lahirnya internet, sebenarnya sudah ada pembelajaran jarak jauh hanya saja menggunakan layanan pos. Modul-modul dan tes dikirimkan menggunakan pos.

Pembelajaran jarak jauh kemudian berkembang dengan menggunakan telepon. Modul tercetak tetap dikirimkan melaluli pos, namun metode ujian menggunakan telepon.

Kemudian internet semakin masih, maka muncullah metode e-learning. Metode ini sangat mengandalkan jaringan internet. Modelnya pun bermacam-macam, ada yang semuanya berjalan secara otomatis, artinya semua bahan pembelajaran diunggah di suatu situs. Peserta bisa belajar dari bahan-bahan ajar tersebut, lalu ujiannya pun disitus tersebut. Jika lulus, langsung ada sertifikat yang bisa kita unduh atau dikirim ke alamat email kita. Metode ini merupakan metode yang bisa berjalan secara otomatis, dan metode ini juga bisa mengakomodir jumlah siswa yang sangat banyak. Melalui metode ini pula, maka lahirlah platform MOOC.

MOOC atau Massive Open Online Course, merupakan kursus atau pelatihan yang bisa diikuti oleh banyak orang sekaligus. Sudah banyak instansi pendidikan yang memiliki MOOC.

Kelebihan dari MOOC adalah dapat menyelenggarakan kursus atau pelatihan yang pesertanya sangat banyak tanpa perlu banyak campur tangan dari penyelenggara. Namun, MOOC memiliki kelemahan yaitu jenis dari pelatihannya terbatas. Karena sifatnya yang otomatis, maka MOOC lebih cocok jika digunakan untuk jenis pelatihan yang sifatnya memberikan pengetahuan kognitif. Sedangkan pengetahuan yang sifatnya praktik, agak kurang cocok. Mengapa demikian? Karena pengetahuan yang sifatnya praktik perlu ada keterlibatan dari pengajar, terutama untuk menilai hasil belajar peserta.

Selain MOOC ada juga metode hybrid atau campuran yang menggabungkan metode sinkronus dan asinkronus. Jika MOOC bisa dikatakan merupakan metode asinkronus sepenuhnya, berbeda dengan metode campuran ini, karena masih memerlukan keterlibatan dari pengajar. Sehingga metode campuran ini, kurang tepat jika pesertanya terlalu banyak.

Metode campuran sebenarnya baik, karena ada unsur sinkronus di dalamnya. Namun permasalahannya timbul ketika sesi sinkronus pada metode campuran ini sifatnya hanya searah. Jika memang hanya searah, apa bedanya dengan metode MOOC?

Memang, dunia pendidikan dan pelatihan terus berkembang dan para tenaga pendidikan dan pelatihan pun masih terus menemukan formula yang tepat. Mungkin ada yang memang cocok dengan MOOC atau ada juga yang cocok dengan metode campuran, atau mungkin suatu hari nanti ditemukan model pembelajaran yang lain, yang lebih tepat dan dapat dengan lebih efektif.

Sumber: pusdiklat.perpusnas.go.id