Dalam meniti karier, terdapat tiga opsi yang dapat dipilih seorang sarjana. Pertama adalah bekerja sendiri atau self-employed, kedua ialah bekerja bersama rekan, dan pilihan ketiga adalah menjadi pegawai. Alumni Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung sekaligus Menteri Riset dan Teknologi tahun 2004-2009, Kusmayanto Kadiman mengatakan jadikan pilihan ketiga sebagai pilihan terakhir. "Jadikan ini pilihan terakhir. Di Indonesia yang sangat kurang adalah populasi yang mau menjadi kelompok satu dan dua,” ujar Kusmayanto dalam Grand Opening HMFT Career Weekend ITB pekan lalu, seperti dilansir dari laman ITB.
Mengetahui industri yang berkembang dan memberikan peluang bekerja serta "understanding externalities" menjadi penting untuk opsi pertama dan kedua tersebut. Externalities sendiri berarti faktor luar yang tidak dapat diubah. "Peluang selalu ada dan semua kembali pada orangnya, apakah mau mengambilnya atau tidak," ujarnya.
Peluang kerja lulusan Teknik Fisika Sebagai garda terdepan dalam perkembangan teknologi, Teknik Fisika ITB hadir menjawab kebutuhan tersebut. Hal ini disampaikan Sondang Tiar Tampubolon, Alumni Teknik Fisika yang saat ini menjabat sebagai Anggota Parlemen Komisi VI DPR RI. Menurutnya, Teknik Fisika merupakan jurusan yang generalis sehingga alur karier sarjananya tidak selalu menjadi seorang profesional, bisa menjadi wirausaha bahkan terjun dalam dunia politik.
“Kenapa kita terjun di bidang pemerintahan dan politik? Ya memang harus ada, supaya bisa membuat road map bagaimana perkembangan teknologi di Indonesia saat ini,” ujar Sondang yang juga hadir sebagai pembicara. Dalam kesempatan yang sama, Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika ITB mengenalkan prospek teknik fisika yang terbuka bagi masyarakat umum.
Pada hari pertama, berlangsung X-Peria Festival, yaitu kegiatan sharing pengalaman tugas akhir dan kerja praktik saat kuliah yang dikemas dalam bentuk pameran virtual. Pameran diadakan di KunstMatrix dan Gather. Dera, salah satu pengunjung X-Peria Festival mengatakan ada banyak manfaat yang didapat melalui acara semacam ini.
“Bakal kepakai dan perlu banget insight-nya karena pas orientasi jurusan penjelasannya lebih ke persiapan awal masuk teknik fisika, sedangkan acara ini penjelasannya tentang prospek kita, tentang ujung dari teknik fisika. Ini juga membantu menyemangati di kala demot,” ujar Dera, salah satu pengunjung X-Peria Festival.
X-Peria Fextival menghadirkan lebih dari 25 pembicara dari lebih dari 10 laboratorium di Teknik Fisika ITB. Michael, salah satu mahasiswa Teknik Fisika ITB sekaligus pembicara pada booth Lab ICODES menceritakan kebingungannya terkait perbedaan setiap laboratorium dahulu saat ia berada di tahun pertama dan kedua perkuliahannya.
Sumber: edukasi.kompas.com