Pelatihan HEC-RAS Tingkatkan Kompetensi Tenaga Konstruksi di Bidang Sumber Daya Air

Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj

20 Mei 2025, 10.25

pexels.com

Pendahuluan: Kebutuhan Kompetensi Tenaga Konstruksi dalam Era Digital

Dalam era transformasi digital yang semakin pesat, tuntutan terhadap tenaga kerja konstruksi untuk memiliki kompetensi teknis yang lebih tinggi menjadi tidak terelakkan. Khususnya bagi lulusan atau mahasiswa Teknik Sipil, kemampuan menguasai perangkat lunak simulasi teknik seperti HEC-RAS (Hydrologic Engineering Center's River Analysis System) menjadi nilai tambah yang strategis. Artikel ilmiah ini, yang merupakan hasil pengabdian masyarakat oleh Firman Ardiansyah Ekoanindiyo dan tim dari Universitas Stikubank, berfokus pada pelatihan penggunaan HEC-RAS untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja konstruksi di bidang sumber daya air.

Apa Itu HEC-RAS dan Mengapa Penting?

HEC-RAS merupakan perangkat lunak yang dirancang oleh Hydrologic Engineering Center di bawah US Army Corps of Engineers. Versi 5.0.3 yang digunakan dalam pelatihan ini mampu melakukan:

  • Simulasi aliran permanen dan tidak permanen (steady & unsteady flow)

  • Analisis angkutan sedimen

  • Penilaian kualitas air

  • Perhitungan desain hidraulik

Fitur-fitur ini menjadikan HEC-RAS sebagai alat penting dalam perencanaan dan evaluasi bangunan air seperti bendung, jembatan, dan saluran irigasi. Kompetensi dalam menggunakan perangkat ini tidak hanya meningkatkan efisiensi kerja tenaga ahli, tetapi juga memperkuat daya saing mereka di pasar konstruksi nasional maupun internasional.

Studi Kasus: Pelatihan Bersama ATAKSI dan Universitas Stikubank

Pelatihan diselenggarakan atas kerja sama antara Universitas Stikubank dan Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (ATAKSI) Provinsi Jawa Tengah, dengan peserta dari kalangan mahasiswa Teknik Sipil dan anggota ATAKSI. Materi pelatihan mencakup:

  1. Pengenalan HEC-RAS: Teori dasar aliran sungai dan karakteristik morfologi.

  2. Input Data:

    • Cross section sungai

    • Nilai Manning

    • Debit banjir (peak/routing)

    • Boundary condition hilir

  3. Pemodelan Geometri Sungai: Input data panjang lintang, struktur hidraulik, dan karakteristik dasar sungai.

  4. Simulasi Aliran: Baik steady maupun unsteady.

  5. Evaluasi & Diskusi: Tanya jawab dan pengamatan langsung.

Temuan dan Dampak Langsung

Antusiasme Peserta

  • Tingkat kehadiran 100% menunjukkan bahwa pelatihan ini sangat diminati.

  • Peserta aktif dalam sesi diskusi, menunjukkan bahwa metode ceramah, demonstrasi, dan praktikum yang digunakan efektif.

Peningkatan Kompetensi

  • Peserta mampu menjalankan simulasi sungai sederhana secara mandiri.

  • Meningkatnya pemahaman konsep aliran, erosi (gerusan), dan perencanaan bangunan air.

Dampak pada Industri

  • Pelatihan semacam ini menjembatani kesenjangan antara teori akademik dan praktik di lapangan.

  • Meningkatkan kesiapan kerja lulusan Teknik Sipil.

Kritik dan Rekomendasi

Kritik

  • Pelatihan hanya berlangsung satu hari; waktu ini kurang optimal untuk pemahaman mendalam.

  • Fokus pelatihan masih terbatas pada pengenalan, belum mencakup studi kasus nyata atau integrasi dengan data GIS.

Rekomendasi

  • Menyediakan modul pelatihan lanjutan khusus untuk analisis banjir dan desain struktur sungai.

  • Mengintegrasikan pelatihan ini dalam kurikulum Teknik Sipil secara reguler.

  • Mengembangkan kerja sama dengan pemerintah daerah untuk studi kasus berbasis sungai lokal.

Komparasi dengan Penelitian Sebelumnya

Studi oleh Kodri et al. (2018) menunjukkan bahwa pelatihan dan sertifikasi memiliki dampak signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini selaras dengan hasil dari pengabdian ini. Studi lain oleh Shalahuddin et al. (2021) dalam konteks pendidikan teknik juga membuktikan bahwa simulasi mampu meningkatkan capaian pembelajaran hingga 87% kategori memuaskan.

Kesimpulan: Kompetensi Adalah Investasi

Peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi tidak dapat dicapai hanya melalui pengalaman kerja. Dibutuhkan pelatihan berkelanjutan dan adaptasi terhadap teknologi terbaru. Pelatihan HEC-RAS yang dilakukan oleh Universitas Stikubank adalah contoh nyata bagaimana sinergi antara dunia pendidikan dan asosiasi profesi mampu memberikan solusi terhadap kebutuhan peningkatan kompetensi tenaga kerja, khususnya dalam bidang sumber daya air.

Dengan semakin kompleksnya tantangan infrastruktur dan perubahan iklim, tenaga ahli yang mampu memanfaatkan simulasi teknis akan menjadi garda depan dalam perencanaan proyek konstruksi yang berkelanjutan dan efisien.

Sumber Jurnal:
Firman Ardiansyah Ekoanindiyo, Antoni Yohanes, Endro Prihastono, Enty Nur Hayati. (2021). Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi pada Bidang Sumber Daya Air. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat (PENAMAS), Vol. 5, No. 2, Hal. 80-86.
DOI: https://doi.org/10.31294/penamas.v5i2.8700