Perencanaan transportasi adalah proses untuk menetapkan kebijakan, tujuan, investasi, dan desain perencanaan spasial untuk mempersiapkan kebutuhan di masa depan dalam memindahkan orang dan barang ke tujuan. Seperti yang dipraktikkan saat ini, ini adalah proses kolaboratif yang mencakup masukan dari banyak pemangku kepentingan termasuk berbagai lembaga pemerintah, masyarakat, dan bisnis swasta. Perencana transportasi menerapkan pendekatan multi-modal dan/atau komprehensif untuk menganalisis berbagai alternatif dan dampak pada sistem transportasi untuk mempengaruhi hasil yang menguntungkan.
Perencanaan transportasi juga sering disebut sebagai perencanaan transportasi secara internasional, dan terlibat dalam evaluasi, penilaian, desain, dan penempatan fasilitas transportasi (umumnya jalan, jalan raya, jalur sepeda, dan jalur transportasi publik).
Model dan keberlanjutan
Perencanaan transportasi, atau perencanaan transportasi, secara historis telah mengikuti model perencanaan rasional untuk menetapkan tujuan dan objektif, mengidentifikasi masalah, menghasilkan alternatif, mengevaluasi alternatif, dan mengembangkan rencana. Model lain untuk perencanaan meliputi aktor rasional, pengembangan berorientasi transit, kepuasan, perencanaan bertahap, proses organisasi, perencanaan kolaboratif, dan tawar-menawar politik.
Perencana semakin diharapkan untuk mengadopsi pendekatan multidisiplin, terutama karena pentingnya yang semakin meningkat dari lingkungan. Misalnya, penggunaan psikologi perilaku untuk meyakinkan pengemudi untuk meninggalkan mobil mereka dan menggunakan transportasi publik. Peran perencana transportasi berubah dari analisis teknis menjadi mendorong keberlanjutan melalui kebijakan transportasi. Misalnya saja di Hanoi, menjamurnya sepeda motor tidak hanya merusak lingkungan namun juga memperlambat pertumbuhan ekonomi. Terakhir, tujuannya adalah untuk mengurangi lalu lintas melalui perubahan perencanaan kota. Para ahli berharap dapat mengurangi lalu lintas dalam jangka pendek dengan mendorong ekonomi dan alternatif.
Metode pengukuran untuk mengamati pola lalu lintas dalam perencanaan lalu lintas, namun terdapat ruang untuk analisis metodologis dan integrasi ke dalam kerangka analisis yang lebih besar. . Penting untuk menggunakan sesuatu yang praktis. Hal ini semakin diakui sebagai komponen kunci dalam implementasi perencanaan transportasi dan mencakup berbagai kriteria perencanaan dalam perumusan, evaluasi, dan pemilihan opsi kebijakan dan proyek.
Disadur dari Artikel : id.wikipedia.com