Pendahuluan
Last-mile delivery adalah tahap terakhir dalam rantai pasok yang paling mahal dan menantang, menyumbang lebih dari 50% total biaya pengiriman. Tantangan utama dalam sektor ini meliputi kemacetan lalu lintas, emisi karbon tinggi, dan ketidakefisienan rute pengiriman. Studi ini membahas solusi berbasis multi-criteria optimization yang mengintegrasikan smart lockers otomatis, jaringan distribusi kapiler (capillary distribution), dan crowdshipping untuk meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan fleksibilitas operasional dalam logistik kota.
Konsep Optimasi Last-Mile Delivery
Penelitian ini menawarkan tiga pendekatan utama untuk meningkatkan efisiensi last-mile delivery:
1. Smart Lockers Otomatis
✅ Pengurangan Biaya Logistik: Pengiriman ke smart lockers lebih murah 15%-30% dibandingkan pengiriman langsung ke rumah pelanggan.
✅ Keamanan & Fleksibilitas: Konsumen dapat mengambil paket kapan saja dengan kode unik, mengurangi risiko kehilangan atau pencurian paket.
✅ Dampak Lingkungan Positif: Mengurangi jumlah kendaraan kurir yang beroperasi di dalam kota, menekan emisi karbon hingga 20%.
2. Capillary Distribution
✅ Distribusi berbasis mikro-hub: Menggunakan titik distribusi kecil yang tersebar di area perkotaan untuk mempersingkat jarak pengiriman.
✅ Peningkatan Efisiensi Rute: Mengurangi waktu perjalanan kurir hingga 40% dengan memanfaatkan infrastruktur transportasi umum dan lokasi strategis.
3. Crowdshipping
✅ Memanfaatkan Komunitas untuk Pengiriman: Sistem berbasis sharing economy di mana individu membawa paket saat bepergian.
✅ Pengurangan Biaya Operasional: Menghemat biaya tenaga kerja dan kendaraan dengan memberdayakan individu untuk mengantarkan paket.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan model optimasi multi-kriteria, yang mempertimbangkan faktor seperti biaya, waktu pengiriman, kapasitas kendaraan, dan efisiensi sumber daya. Studi kasus dilakukan di Wrocław, Polandia, yang memiliki lebih dari 400 smart lockers tersebar di 78 distrik.
Studi Kasus & Hasil Empiris
1. Implementasi Smart Lockers di Polandia
✅ Penghematan Biaya: Pengiriman dari locker ke locker 30% lebih murah dibanding pengiriman langsung ke rumah.
✅ Reduksi Emisi Karbon: Smart lockers membantu mengurangi penggunaan kendaraan kurir hingga 25%, yang berdampak langsung pada penurunan polusi udara.
✅ Peningkatan Keamanan Paket: Dengan metode ini, kasus kehilangan atau pencurian paket turun hingga 50%.
2. Optimasi Distribusi dengan Capillary Distribution
✅ Reduksi Waktu Perjalanan: Dengan jaringan distribusi berbasis mikro-hub, waktu pengiriman berkurang hingga 40% dibanding model konvensional.
✅ Peningkatan Ketersediaan Paket: Pelanggan bisa mendapatkan paket lebih cepat karena paket disimpan di titik-titik yang lebih dekat.
3. Efektivitas Crowdshipping dalam Pengiriman Last-Mile
✅ Efisiensi Biaya: Memanfaatkan kapasitas kendaraan pribadi yang tidak terpakai, menghemat hingga 20% biaya logistik.
✅ Peningkatan Fleksibilitas Pengiriman: Memungkinkan pengiriman yang lebih cepat dan fleksibel karena adanya partisipasi masyarakat dalam sistem logistik.
Tantangan & Solusi Implementasi
1. Kendala Integrasi Digital
🚧 Masalah: Banyak perusahaan masih menggunakan sistem logistik konvensional.
💡 Solusi: Investasi dalam AI, IoT, dan blockchain untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi operasional.
2. Biaya Implementasi yang Tinggi
🚧 Masalah: Pengadaan smart lockers dan sistem crowdshipping membutuhkan investasi awal besar.
💡 Solusi: Model Software-as-a-Service (SaaS) untuk mengurangi biaya modal awal bagi perusahaan logistik.
3. Regulasi & Kebijakan Kota
🚧 Masalah: Kebijakan lalu lintas dan regulasi pengiriman sering berubah-ubah.
💡 Solusi: Kolaborasi dengan pemerintah kota untuk menciptakan kebijakan yang mendukung logistik pintar dan berkelanjutan.
Kesimpulan & Rekomendasi
Penelitian ini menegaskan bahwa kombinasi smart lockers, capillary distribution, dan crowdshipping dapat meningkatkan efisiensi, menekan biaya, dan mengurangi dampak lingkungan dalam logistik kota.
📌 Rekomendasi utama untuk implementasi sukses:
✅ Mengintegrasikan smart lockers secara luas di area perkotaan untuk mengurangi pengiriman langsung ke rumah.
✅ Menggunakan data real-time dan AI untuk optimasi rute dan distribusi paket.
✅ Mendukung kebijakan smart city yang inklusif dan berbasis data.
Dengan penerapan strategi ini, industri logistik dapat menekan biaya operasional, mengurangi emisi karbon, dan meningkatkan kepuasan pelanggan, menjadikan last-mile delivery lebih efisien dan berkelanjutan.
Sumber Artikel: Sawik, Bartosz (2024). Optimizing Last-Mile Delivery: A Multi-Criteria Approach with Automated Smart Lockers, Capillary Distribution and Crowdshipping. Logistics 2024, 8, 52.