Meningkatkan Kualitas dengan Supplier Relationship Management (SRM): Studi Kasus Intelbras

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

26 Februari 2025, 11.14

unplash.com

Pendahuluan

Dalam industri elektronik yang kompetitif, kualitas, kinerja pengiriman, dan responsivitas pemasok menjadi faktor krusial bagi keberhasilan bisnis. Intelbras, produsen elektronik asal Brasil, menghadapi tantangan dalam menjaga standar kualitas produk mereka, terutama karena sebagian besar produksinya dialihdayakan ke pemasok eksternal.

Penelitian ini mengeksplorasi Supplier Relationship Management (SRM) di Intelbras, termasuk segmentasi pemasok, perjanjian kualitas, dan strategi kolaborasi antara pembeli dan pemasok. Fokus utama adalah bagaimana Intelbras meningkatkan kontrol kualitas dan menurunkan total biaya kepemilikan (Total Cost of Ownership/TCO) melalui strategi SRM.

Metodologi Penelitian

Studi ini dilakukan melalui pendekatan empiris di Intelbras, São José, Brasil, dengan data yang dikumpulkan dari berbagai departemen pengadaan dan kualitas pemasok. Pendekatan ini dikombinasikan dengan analisis teori rantai pasokan dan manajemen pemasok untuk memberikan rekomendasi peningkatan SRM.

Temuan Utama

1. Segmentasi Pemasok: Strategi Intelbras dalam SRM

Intelbras mengadopsi dua segmentasi utama pemasok:

  • Pemasok komoditas: Pemasok produk standar yang tidak memiliki dampak signifikan pada kualitas akhir.
  • Pemasok barang kritis: Pemasok produk yang memiliki dampak langsung pada kualitas dan membutuhkan kontrol lebih ketat.

Intelbras sebelumnya menerapkan strategi pemilihan pemasok berbasis harga, tetapi belakangan mengadopsi pendekatan berbasis Total Cost of Ownership (TCO), yang mempertimbangkan biaya tersembunyi seperti pengelolaan kualitas, pengiriman, dan stabilitas rantai pasokan.

2. Implementasi Perjanjian Kualitas (Quality Agreement)

  • 100 dari 3000 item produk diidentifikasi sebagai barang kritis, yang membutuhkan perjanjian kualitas dengan pemasok.
  • 35 pemasok utama masuk dalam program ini, dengan persyaratan seperti pengujian kualitas yang lebih ketat, pembagian data kinerja pemasok, dan prosedur inspeksi yang diperkuat.
  • Pengurangan tingkat kecacatan produk hingga 25% dengan penerapan perjanjian ini.

3. Evaluasi dan Pengembangan Pemasok

  • Intelbras menerapkan evaluasi pemasok dua kali setahun berdasarkan kualitas, ketepatan waktu, dan kepatuhan standar ISO 9001.
  • Audit pemasok dilakukan secara berkala untuk meningkatkan kepatuhan terhadap standar produksi dan pengiriman.
  • Pemanfaatan diagram Ishikawa dan metode 8D Problem Solving dalam menangani masalah kualitas pemasok.

4. Dampak SRM terhadap Efisiensi Operasional

Implementasi SRM di Intelbras telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam berbagai aspek operasional, antara lain:

  • Peningkatan akurasi pengiriman pemasok hingga 30%, mengurangi risiko keterlambatan produksi.
  • Penurunan biaya produksi sebesar 20% melalui pengurangan cacat produk dan optimasi proses inspeksi.
  • Peningkatan daya saing produk dengan memastikan kualitas yang lebih baik dan stabilitas pasokan yang lebih tinggi.

Tantangan dalam Implementasi SRM

Meskipun SRM memberikan banyak manfaat, Intelbras menghadapi beberapa tantangan utama:

  • Kesulitan dalam mengubah budaya pemasok untuk beradaptasi dengan standar kualitas yang lebih ketat.
  • Kurangnya transparansi dalam berbagi informasi, terutama dalam sistem pemasok yang kurang terdigitalisasi.
  • Fluktuasi harga bahan baku yang memengaruhi stabilitas kontrak jangka panjang dengan pemasok.

Rekomendasi untuk Optimalisasi SRM

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa rekomendasi dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas SRM di Intelbras:

  1. Menggunakan Teknologi Digital untuk Manajemen Pemasok
    • Implementasi Supplier Portals untuk berbagi informasi dan evaluasi kinerja pemasok secara real-time.
  2. Meningkatkan Program Pengembangan Pemasok
    • Menyediakan pelatihan rutin dan dukungan teknis bagi pemasok untuk memastikan kepatuhan terhadap standar kualitas.
  3. Menerapkan Model Insentif bagi Pemasok Berkinerja Tinggi
    • Memberikan bonus atau kontrak eksklusif bagi pemasok yang memenuhi standar kualitas dan pengiriman.
  4. Meningkatkan Transparansi dan Kolaborasi dengan Pemasok
    • Mengembangkan strategi komunikasi yang lebih terbuka untuk meningkatkan kepercayaan dan koordinasi rantai pasokan.

Kesimpulan

Supplier Relationship Management (SRM) di Intelbras telah terbukti meningkatkan kualitas produk, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan efisiensi rantai pasokan. Segmentasi pemasok dan perjanjian kualitas memainkan peran penting dalam memastikan stabilitas dan kepatuhan pemasok terhadap standar yang lebih tinggi.

Namun, untuk memaksimalkan manfaat SRM, Intelbras perlu mengoptimalkan teknologi digital, meningkatkan transparansi, serta memperkuat hubungan jangka panjang dengan pemasok utama. Dengan strategi yang tepat, Intelbras dapat lebih kompetitif dalam industri elektronik global.

Sumber Asli:
Fredrik Stålbrand (2013). Supplier Relationship Management in Intelbras: Improving Quality through Buyer-Supplier Cooperation. University of Borås, School of Engineering.