Latar Belakang Teoretis
Industri konstruksi, sebuah sektor yang menuntut kolaborasi intensif dan sering kali menghilangkan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, menghadapi tantangan kronis dalam mempertahankan talenta, terutama di kalangan generasi baru. Karya Norawit Sang-rit dan Bhumiphat Gilitwala yang berjudul, "The factors affecting employee retention in construction-related small-medium enterprises," secara tajam menginvestigasi permasalahan ini dalam konteks spesifik Usaha Kecil Menengah (UKM) di Krung Thep Maha Nakhon (Bangkok), Thailand. Latar belakang masalah yang diangkat adalah adanya pergeseran fundamental dalam ekspektasi kerja, di mana karyawan generasi baru (Milenial dan Gen Z) lebih menyukai lingkungan kerja yang tangkas (agile) dan transparan, sebuah kontras yang tajam dengan pola pikir konservatif dan hierarkis yang sering kali masih dianut oleh para senior.
Kerangka teoretis penelitian ini dibangun untuk membedah dinamika kompleks ini dengan menguji sebuah model yang mengintegrasikan beberapa variabel kunci. Penulis memposisikan Retensi Karyawan sebagai variabel dependen utama, yang dipengaruhi secara langsung oleh Kerja Tangkas dan Niat Kewirausahaan. Sementara itu, Kerja Tangkas itu sendiri dipandang sebagai hasil dari dua anteseden penting: Saling Ketergantungan Tugas dan Penghargaan dan Pengakuan. Dengan demikian, hipotesis yang mendasari studi ini adalah bahwa dengan memahami hubungan kausal antar variabel-variabel ini, para manajer dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam mengenai faktor-faktor yang benar-benar mendorong karyawan untuk bertahan di industri yang penuh tuntutan ini.
Metodologi dan Kebaruan
Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif yang kuat, dengan menggunakan Regresi Linear Berganda (Multiple Linear Regression - MLR) sebagai teknik analisis utama untuk menguji serangkaian hipotesis yang telah dirumuskan. Pengumpulan data primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner daring yang dirancang dengan cermat, yang terdiri dari pertanyaan demografis dan item-item pengukuran variabel menggunakan skala Likert.
Populasi target adalah para profesional yang bekerja di UKM terkait konstruksi di wilayah Krung Thep. Dengan menggunakan teknik judgement sampling, peneliti berhasil mengumpulkan sampel sebanyak 386 responden yang valid. Untuk memastikan keandalan instrumen, uji reliabilitas menggunakan Cronbach's alpha dilakukan pada tahap uji coba (pilot test) dan pada sampel akhir, dengan hasil yang menunjukkan bahwa kuesioner tersebut dapat diterima untuk analisis lebih lanjut.
Kebaruan dari karya ini tidak terletak pada variabel-variabelnya secara individual, yang sebagian besar telah mapan dalam literatur manajemen. Sebaliknya, kontribusi utamanya adalah pada sintesis dan validasi empiris dari model spesifik ini dalam konteks yang sering kali kurang terwakili dalam penelitian akademis: UKM di sektor konstruksi negara berkembang. Dengan secara eksplisit menghubungkan konsep-konsep modern seperti "kerja tangkas" dan "niat kewirausahaan" dengan retensi, penelitian ini memberikan sebuah perspektif yang relevan dengan dinamika tenaga kerja saat ini.
Temuan Utama dengan Kontekstualisasi
Analisis data kuantitatif menghasilkan serangkaian temuan yang memberikan wawasan bernuansa mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi retensi karyawan.
-
Anteseden dari Kerja Tangkas:
-
Saling Ketergantungan Tugas (H2): Ditemukan bahwa saling ketergantungan tugas memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap kerja tangkas (p < 0.05). Namun, temuan yang paling menarik dan agak kontra-intuitif adalah bahwa hubungan ini bersifat negatif (B = -0.228). Ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat ketergantungan antar tugas, semakin rendah persepsi terhadap kerja tangkas. Hal ini mungkin mencerminkan bahwa dalam praktik, ketergantungan yang tinggi dapat menciptakan friksi atau birokrasi yang justru menghambat fleksibilitas.
-
Penghargaan dan Pengakuan (H3): Sebaliknya, penghargaan dan pengakuan ditemukan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kerja tangkas (B = 0.279). Temuan ini sejalan dengan teori motivasi klasik, yang menegaskan bahwa pengakuan atas kontribusi individu mendorong lingkungan kerja yang lebih dinamis dan kolaboratif.
-
-
Determinan dari Retensi Karyawan:
-
Niat Kewirausahaan (H1a): Ditemukan bahwa niat kewirausahaan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap retensi karyawan (B = 0.328). Temuan ini pada awalnya tampak paradoksal, namun dapat diinterpretasikan bahwa karyawan yang memiliki ambisi wirausaha cenderung bertahan lebih lama di sebuah perusahaan untuk menyerap pengetahuan dan pengalaman sebanyak mungkin sebelum memulai bisnis mereka sendiri.
-
Kerja Tangkas (H4): Kerja tangkas juga ditemukan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap retensi karyawan (B = 0.357). Ini mengonfirmasi bahwa lingkungan kerja yang fleksibel, berpusat pada manusia, dan memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat sangat dihargai oleh para profesional konstruksi dan menjadi faktor pendorong yang kuat bagi mereka untuk tetap tinggal.
-
Secara kontekstual, model ini menunjukkan bahwa untuk mempertahankan karyawan, perusahaan tidak hanya perlu menciptakan lingkungan kerja yang tangkas, tetapi juga harus menyadari dan bahkan mungkin memfasilitasi ambisi kewirausahaan dari para staf mereka.
Keterbatasan dan Refleksi Kritis
Penulis secara eksplisit mengakui bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan karena kendala waktu, yang menyebabkan fokus hanya pada retensi karyawan secara umum tanpa membedah lebih dalam dinamika antar generasi. Sebagai refleksi kritis, penggunaan judgement sampling membatasi kemampuan untuk menggeneralisasi temuan ini ke seluruh populasi industri konstruksi di Thailand. Selain itu, sifat penelitian yang bersifat cross-sectional hanya dapat mengidentifikasi korelasi, bukan kausalitas definitif dari waktu ke waktu. Temuan yang paling provokatif—yaitu hubungan negatif antara saling ketergantungan tugas dan kerja tangkas—memerlukan investigasi kualitatif lebih lanjut untuk membongkar mekanisme di baliknya.
Implikasi Ilmiah di Masa Depan
Secara praktis, implikasi dari penelitian ini sangat jelas bagi departemen Sumber Daya Manusia dan para manajer proyek. Temuan ini memberikan argumen berbasis bukti untuk memprioritaskan implementasi praktik kerja tangkas dan mengembangkan sistem penghargaan dan pengakuan yang adil. Lebih jauh lagi, alih-alih memandang niat kewirausahaan sebagai ancaman, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk mengembangkan program "intrapreneurship" yang memungkinkan karyawan untuk menyalurkan ide-ide inovatif mereka di dalam struktur perusahaan, sehingga mengubah potensi "risiko kepergian" menjadi "peluang inovasi".
Untuk penelitian di masa depan, karya ini membuka beberapa jalan. Penulis menyarankan studi lebih lanjut mengenai hubungan antara pendapatan, tingkat pendidikan, dan niat kewirausahaan. Selain itu, penelitian kualitatif melalui studi kasus mendalam dapat memberikan pemahaman yang lebih kaya mengenai bagaimana dinamika kerja tangkas dan saling ketergantungan tugas benar-benar terwujud di lapangan. Studi longitudinal yang melacak sekelompok karyawan dari waktu ke waktu juga akan sangat berharga untuk memvalidasi hubungan kausal yang diusulkan dalam model ini.
Sumber
Sang-rit, N., & Gilitwala, B. (2024). The factors affecting employee retention in construction-related small-medium enterprises situating in Krung Thep Maha Nakhon. Rajagiri Management Journal, 18(2), 106-124.(https://doi.org/10.1108/RAMJ-03-2023-0061)