Mengungkap Kegagalan Proyek Konstruksi Jalan di Ghana: Analisis Mendalam atas Faktor Biaya, Waktu, dan Lingkup

Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza

26 Mei 2025, 14.01

Freepik.com

Pendahuluan: Infrastruktur Jalan dan Tantangan Global

 

Pembangunan infrastruktur jalan adalah tulang punggung pertumbuhan ekonomi di banyak negara berkembang, termasuk Ghana. Di Ghana, 95% transportasi bergantung pada jaringan jalan (Ministry of Roads, 2017). Namun, meskipun menjadi sektor vital, proyek-proyek jalan di negara ini sering kali gagal memenuhi harapan baik dari sisi biaya, waktu penyelesaian, maupun ruang lingkup pengerjaan. Studi yang dilakukan oleh Bernice Darffour Abankwah (2020) menyoroti isu ini dengan mendalam.

 

Metodologi dan Ruang Lingkup Penelitian

 

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berbasis paradigma konstruktivisme sosial melalui wawancara dengan para pemangku kepentingan proyek, termasuk pejabat Ghana Highway Authority, kontraktor, dan manajer proyek. Fokus utama adalah mengidentifikasi determinan kegagalan proyek jalan dalam tiga dimensi utama: biaya, waktu, dan lingkup (iron triangle).

 

Dimensi Biaya: Ketidakstabilan Ekonomi dan Kurangnya Keterampilan

 

Faktor Penyebab:

 

  • Kurangnya sumber daya seperti tenaga kerja terlatih dan peralatan modern.
  • Keterbatasan keterampilan manajerial dalam pengendalian anggaran.
  • Fluktuasi harga material, terutama karena inflasi dan ketergantungan pada impor.

 

Studi Kasus:

 

Salah satu proyek jalan yang awalnya dianggarkan sebesar GH₵73 juta akhirnya membengkak menjadi GH₵100 juta, menunjukkan kenaikan lebih dari 35%. Kelemahan dalam estimasi awal dan perubahan harga material menjadi penyebab utamanya.

 

Analisis Tambahan:

 

Faktor biaya menunjukkan kelemahan dalam penganggaran berbasis risiko. Dalam praktik global, seperti yang dikemukakan Flyvbjerg et al. (2003), proyek konstruksi di negara berkembang cenderung mengalami pembengkakan biaya hingga 60% akibat proyeksi yang terlalu optimis.

 

Dimensi Waktu: Hambatan Finansial dan Kondisi Lingkungan

 

Faktor Penyebab:

 

  • Keterlambatan pendanaan dari pemerintah atau donor internasional.
  • Kondisi cuaca ekstrem yang menghambat kegiatan konstruksi.
  • Birokrasi dan proses perizinan yang lambat.

 

Studi Kasus:

 

Dalam proyek jalan utama di Ghana Utara, keterlambatan pendanaan menyebabkan proyek mundur hingga 17 bulan dari jadwal awal. Hal ini tidak hanya menambah biaya, tetapi juga menghambat mobilitas masyarakat setempat.

 

Analisis Tambahan:

 

Dalam konteks Afrika, keterlambatan proyek sering kali terkait dengan struktur keuangan publik yang tidak fleksibel. Dalam laporan World Bank (2015), disebutkan bahwa rata-rata proyek infrastruktur di Afrika Sub-Sahara mengalami keterlambatan hingga 24 bulan.

 

Dimensi Lingkup: Intervensi Politik dan Perencanaan Buruk

 

Faktor Penyebab:

 

  • Perubahan ruang lingkup (scope creep) karena tekanan politik.
  • Kurangnya koordinasi awal antar pihak yang terlibat.
  • Perencanaan teknis yang tidak realistis.

 

Studi Kasus:

 

Proyek jalan di wilayah Volta mengalami tiga kali perubahan desain akibat tekanan dari politisi lokal yang menginginkan penyesuaian demi kepentingan elektoral. Akibatnya, tim proyek harus merombak ulang rencana kerja, mengakibatkan penundaan dan pembengkakan anggaran.

 

Analisis Tambahan:

 

Perubahan lingkup tanpa kajian ulang anggaran dan waktu mengakibatkan ketidakseimbangan pada parameter proyek lainnya. Hal ini sesuai dengan teori sistem yang diangkat dalam studi ini—perubahan pada satu komponen akan berdampak pada keseluruhan sistem.

 

Implikasi Praktis dan Rekomendasi

 

1. Peningkatan kapasitas manajemen proyek melalui pelatihan berkelanjutan dan sertifikasi profesional.

2. Implementasi sistem estimasi biaya berbasis data historis dan skenario risiko.

3. Transparansi dalam proses pengambilan keputusan, terutama dalam aspek perubahan desain atau lingkup.

4. Pemanfaatan teknologi seperti Project Management Information System (PMIS) untuk pemantauan waktu nyata.

 

Perbandingan dengan Studi Internasional

 

Fenomena yang terjadi di Ghana serupa dengan kasus di Nigeria, India, dan Pakistan, di mana proyek infrastruktur besar seperti Ajaokuta Steel Complex (Nigeria) atau proyek-proyek jalan nasional India mengalami nasib serupa akibat faktor politik dan lemahnya sistem kontrol proyek.

 

Kesimpulan: Membangun Jalan Menuju Keberhasilan Proyek

 

Kegagalan proyek konstruksi jalan di Ghana bukan hanya soal anggaran atau cuaca buruk. Ia adalah akumulasi dari lemahnya manajemen risiko, intervensi politik, hingga kurangnya integrasi sistemik antar pihak. Studi ini memberi kontribusi nyata dengan tidak hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga menyarankan solusi berbasis praktik terbaik dan teknologi. Jika rekomendasi ini diadopsi secara menyeluruh, bukan tidak mungkin proyek-proyek masa depan di Ghana akan menjadi model keberhasilan infrastruktur di Afrika.

 

 

Sumber:

Abankwah, B. D. (2020). Project Failure in the Road Construction Industry of Ghana. University of Cape Coast. Diakses melalui https://ir.ucc.edu.gh/xmlui